PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Hal ini karena pada suatu saat seseorang memiliki sesuatu yang dibutuhkan orang lain, sedangkan orang lain membutuhkan sesuatu yang menjadi milik orang tersebut, sehingga terjadilah hubungan memberi dan menerima. Pilihan transaksi yang biasa digunakan oleh masyarakat yang menghadapi masalah ini adalah menggadaikan barang berharga. Untuk mendapatkan modal kerja, masyarakat membutuhkan saran dan infrastruktur. Oleh karena itu pemerintah menawarkan fasilitas dalam bentuk lembaga perbankan dan non-perbankan. Salah satu lembaga non perbankan yang memberikan kredit selain bank adalah pegadaian.
Lembaga pegadaian memiliki kemudahan dalam pengurusan, prosedur dengan persyaratan administrasi yang mudah dan sederhana, dimana nasabah hanya akan memberikan informasi singkat mengenai identitas dan tujuan penggunaan kredit, dalam waktu yang relatif singkat dana pinjaman dapat dicairkan dan tingkat bunga yang relatif rendah. Perjanjian gadai, apabila nasabah tidak mampu membayar utangnya atau tidak dapat memasukkan barangnya sebelum lewat waktu yang ditentukan, pegadaian berhak melelang barang yang digadaikan, dan hasil penjualan lelang harus dibayar sebagian. melunasi hutang kreditnya, membayar sewa modal dan sebagian lagi untuk biaya yang terkait dengan pelelangan objek, dan sisanya diberikan kepada pelanggan hipotek. Barang-barang jaminan diambil di Pegadaian Cabang Barru, hal ini memudahkan proses pelelangan di Pegadaian.
Pegadaian Cabang Barru sebagai lembaga non perbankan yang dalam operasionalnya berlandaskan prinsip bahwa proses lelang barang jaminan nasabah harus dilakukan dengan memberikan kejelasan dalam menentukan lelang yang akan dilakukan oleh pegadaian atas barang jaminan yang jatuh tempo agar nasabah dapat memahami proses lelang agunan dan berdasarkan aturan dan tata cara lelang tanpa merugikan kedua belah pihak, keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai tempat mendapatkan pembiayaan secara cepat dan mudah. Dengan prinsip, pengelolaan yang baik dan kehati-hatian, Cabang Pegadaian Barru akan sejahtera dan berkembang.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Penelitian Relevan
- Tinjauan Teori
- Teori Sistem
- Teori Lelang
- Teori Pegadaian
- Teori Akuntansi Keuangan Syariah
- Teori FlowChart
- Tinjauan Konseptual
- Bagan Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan lelang KPR berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 25/DSNMUI/III/2002. Adapun unsur yang membedakan antara penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang sedang berjalan, yaitu penelitian terdahulu yang membahas tentang analisis pelaksanaan lelang obligasi hipotik sebagaimana diatur dalam fatwa DSN/No.25/DSNMUI/III/2002. Dinda Tri Suci Wardhani, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial D-III Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Lelang di PT.
Pegadaian (Persero) UPC TARAI Cabang Panam 9. Penelitian ini membahas sistem informasi akuntansi pelaksanaan lelang agunan di PT. Wahyuni, Fakultas Ekonomika dan Administrasi Bisnis (EBIS) Program Studi Akuntansi Unismuh Muhammadiyah Makassar dengan judul “Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Pelelangan Properti di PT Pegadaian Cabang Limbungan Kabupaten Gowa”. 10 Wahyuni, “Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Lelang Gadai di PT. Pegadaian Cabang Limbungan Kabupaten Gowa”.
Konsekuensi dari tujuan akuntansi syariah tersebut akan membentuk landasan teori akuntansi syariah lainnya, yaitu Sharia Enterprise Theory (SET). Dampak konsep dasar teori akuntansi syariah adalah tujuan laporan keuangan syariah yang diartikan sebagai terwujudnya pertanggungjawaban dan penyampaian informasi sesuai tujuan akuntansi syariah yang terekam dalam bentuk laporan keuangan syariah serta prinsip dan karakteristik yang khas. . Trilogi Laporan Keuangan Syari'ah merupakan satu kesatuan aliran ma'isyah (pekerjaan) untuk mencari rezeki (rizq) yang penuh keberkahan sehingga berdampak pada maal (kekayaan).
Aliran terpadu tersebut bertujuan pelaporan keuangan untuk mewujudkan akuntabilitas dan memberikan informasi sesuai dengan tujuan akuntansi syariah, yang dicatat dalam bentuk laporan arus kas syariah berbasis ma'isyah, nilai syariah berbasis rizq laporan tambahan dan neraca syariah berbasis maal. Romney dan Steinbart mendefinisikan peta air (diagram aliran) adalah teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan beberapa aspek dari suatu sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Produktivitas sebagai faktor penting untuk menjaga daya saing perusahaan dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang baik.
Dengan sistem informasi akuntansi yang tepat, manajemen dapat mengevaluasi hasil operasi perusahaan sehingga dapat beroperasi dengan sukses dan sukses. Sistem informasi akuntansi juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam penjadwalan dan otorisasi personel yang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan, sehingga mengalir sesuai prosedur. Untuk memudahkan dalam memahami hubungan sistem informasi akuntansi dengan barang lelang gadai, maka penulis memberikan kerangka kerjanya.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Fokus Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Teknik dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengambilan foto terkait sistem lelang agunan di Pegadaian cabang Barru. Adapun tahapan hingga tahap akhir pelelangan barang jaminan nasabah di Pegadaian Cabang Barru sebagai teguran kepada Rahi saat itu. A. Setelah melakukan analisis data, pada akhirnya dibahas “Sistem Lelang Barang Jaminan di Pegadaian Cabang Barru (Analisis Akuntansi Keuangan Syariah).
Tahapan apa saja yang dilalui pegadaian cabang Barru hingga akhirnya menjual asuransi nasabahnya secara lelang? Apakah ada teknik tersendiri bagi Pegadaian Cabang Barru untuk cepat menjual asuransi lewat jatuh tempo? Bagaimana cara mengatasi kendala Pegadaian Cabang Barru saat melakukan Lelang Gadai.
Apakah ada teknik khusus bagi cabang pegadaian di Barru agar cepat menjual agunan yang jatuh tempo? Jawab : Tidak ada kendala selama proses pelelangan di Pegadaian Cabang Barru, semuanya berjalan lancar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pegadaian
5 Izin Penelusuran Cabang Pegadaian Barru XIV 6 Surat Penelusuran Lengkap Cabang Barru XV. Lokasi penelitian yang akan dijadikan tempat untuk melakukan penelitian terletak di thrift store cabang Barru yang terletak di Jl. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan mengunjungi cabang Pegadaian Barru yang beralamat di Jl.
Seputar penjabaran ketentuan tenggang waktu dan akibat wawancara dengan Sdr. Nuzul Rahmat selaku pengelola Pegadaian Cabang Barru. Di Pegadaian Barru sendiri, manajer departemen dalam praktiknya memberitahukan rahin jika marhun harus dibayar. Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk mengetahui rencana pelelangan sebaiknya masyarakat datang langsung ke Pegadaian Cabang Barru.
Keadilan inilah yang menjadi pendorong untuk mendekonstruksi proses lelang di Pegadaian Atap Barru menjadi lebih baik. Ketiga prinsip tersebut merupakan yang paling mendasar dan dapat dilihat dari proses proses pelelangan di Pegadaian Cabang Barru. Bagaimana cara Pegadaian Tak Barru meyakinkan calon pembeli barang lelang bahwa barang yang dilelang itu bagus atau berkualitas?
Mekanisme Pelaksanaan Sistem Pelelangan Barng Jaminan pada
Analisis Akuntansi Keuangan Syariah terhadap Sistem Pelaksanaan
PENUTUPAN
Simpulan
Mekanisme pelelangan yang terdapat pada Pegadaian Cabang Barru sudah sesuai dengan standar operasional perusahaan karena telah memberikan pelayanan yang baik mulai dari tahap peminjaman sampai tahap peringatan atau secara tertulis kepada nasabah yang menunggak atau tidak mampu memperpanjang jangka waktu KPR hingga pelelangan selesai. dilakukan sampai saldo akhir, biaya penjualan dikurangi biaya administrasi dikembalikan ke pelanggan. Hasil penelitian mengenai analisis akuntansi syariah pada Pegadaian Cabang Barru jika dikaitkan dengan proses lelang dapat dilihat melalui prinsip-prinsip yang diterapkan oleh akuntansi syariah yaitu prinsip akuntabilitas yang membahas apakah Pegadaian Cabang Barru benar-benar bertanggung jawab atas pelaksanaan proses lelang. membahas asas keadilan kejujuran yang mendorong upaya untuk mendekonstruksi proses pelelangan di Pegadaian Cabang Barru menjadi lebih baik, dan asas kebenaran yang membahas tentang transaksi keuangan yang berlangsung di Pegadaian Cabang Barru.
Saran
Pada saat memberikan notifikasi atau peringatan kepada Klien sebelum tanggal jatuh tempo dan pada saat akan berlangsungnya lelang, notifikasi tidak hanya dilakukan melalui SMS, surat dan telepon. Namun juga dilakukan melalui pendekatan persuasif atau kekeluargaan dengan cara meminta nasabah datang ke kantor atau pegadaian langsung ke rumah nasabah untuk bernegosiasi guna mencari solusi atas permasalahan barang yang di klaim. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Lelang Properti Pada PT Pegadaian Cabang Limbungan Kabupaten Gowa, Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis (EBIS) Program Studi Akuntansi Unismuh Muhammadiyah Makassar.
Apakah ada pemberitahuan langsung dari Pegadaian Cabang Barru kepada nasabah jika barang jaminan akan dilelang dan barang jatuh tempo dilelang sekaligus? Bagaimana jika harga tertinggi yang diperoleh calon pembeli sekuritas tidak sesuai dengan harga sebenarnya atau pegadaian mengalami kerugian. Ada dua jenis lelang di Cabang Pegadain Barru, yaitu Lelang Eksekusi dan Lelang Sukarela.
Lelang eksekusi adalah lelang waktu-dari-tanggal dan biasanya berlangsung 2x dalam 1 bulan di pegadaian itu sendiri, sedangkan lelang sukarela atau umum melibatkan pembelian barang gadai yang tidak ditebus dan dilelang oleh masyarakat umum di luar waktu lelang eksekusi. Jawab : Pelanggan diberitahukan terlebih dahulu atau dijelaskan pada saat proses lelang bahwa barang yang dilelang adalah barang yang benar-benar berkualitas. Jawab : Sebelum nasabah menggadaikan barang harus dibuat kesepakatan, jadi jika barang sudah jatuh tempo maka nasabah harus menyetujui apa yang tertulis di perjanjian sebelumnya.
Namun bagaimana jika harga tertinggi yang dicapai oleh calon pembeli asuransi tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya, atau pihak pegadaian mengalami kerugian. Jawab : Apabila dalam proses pelelangan barang digadaikan dan nasabah membeli atau menawarkan harga yang lebih tinggi dari harga semula, kelebihan harga diberikan kepada nasabah yang barangnya dilelang. Jawab: Cabang Pegadaian Barru merupakan bank konvensional, namun dari analisis akuntansi syariah bank ini juga memiliki prinsip syariah.
Seperti prinsip keadilan terhadap nasabahnya, keadilan dalam penyelenggaraan barang lelang, pegadaian juga konsisten dalam melakukan proses lelang dan pelaporan di pegadaian sangat terstruktur. Jawab: Karena pegadaian tidak mengalami kendala selama proses lelang, maka tidak ada masalah yang terselesaikan saat lelang berlangsung.