• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008

N/A
N/A
gregs simatupang

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

https://www.bps.go.id

(2)

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008

ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman

Naskah : Subdirektorat Konsolidasi Neraca Pengeluaran Gambar Kulit : Subdirektorat Konsolidasi Neraca Pengeluaran Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia

Dicetak Oleh : CV. Rian Sera Permata

Boleh mengutip dengan menyebutkan sumber

https://www.bps.go.id

(3)

KATA PENGANTAR

Publikasi Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Indonesia 2008 merupakan salah satu publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rangka mengimplementasikan fungsi dan tugas pokok BPS, yaitu menyebarkan informasi statistik kepada masyarakat. Publikasi ini merupakan lanjutan dari publikasi SNSE tahun-tahun sebelumnya, yaitu tahun 1975, 1980, 1985, 1990,1993, 1995, 1998, 1999, 2000, dan 2005.

SNSE merupakan suatu kerangka data yang merangkum berbagai variabel ekonomi dan sosial suatu negara dalam suatu waktu tertentu secara komprehensif dan terpadu. Dengan demikian, SNSE tidak saja mampu menggambarkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat tetapi juga mampu menggambarkan keterkaitan antar variabel-variabel ekonomi dan sosial tersebut. Keterkaitan itu, misalnya adalah keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan dan distribusi pendapatan.

Penghargaan dan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga publikasi ini dapat tersusun dan disajikan. Semoga publikasi SNSE Indonesia 2008 bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya, saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan agar publikasi SNSE Indonesia pada masa-masa yang akan datang dapat ditampilkan dalam bentuk maupun kualitas yang lebih baik.

Jakarta, Desember 2010

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

RUSMAN HERIAWAN

https://www.bps.go.id

(4)

DAFTAR ISI

Perincian Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Lampiran ... v

Daftar Gambar ... v

Pengertian SNSE ... 1

1. Bentuk dan Arti Kerangka SNSE ... 1

2. Kegunaan SNSE ... 3

SNSE Indonesia 2008 (ukuran 13x13) ... 7

1. Gambaran Umum ... 7

2. Nilai Tambah ... 12

3. Neraca Terintegrasi ... 12

Pendapatan Faktor Produksi ... 15

1. Distribusi Pendapatan Faktor Produksi ... 15

2. Tenaga Kerja ... 15

Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga ... 19

1. Distribusi Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga ... 19

2. Konsumsi Rumah Tangga ... 24

Kesenjangan Pendapatan, 1985-2008 ... 29

Lampiran ... 35

Daftar Pustaka ... 85

https://www.bps.go.id

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1a. Kerangka Dasar SNSE ... 2

1b. Arti Hubungan Antar Neraca Dalam Kerangka SNSE ... 2

2a. Arti Kerangka Sistem Neraca Sosial Ekonomi, Indonesia (13x13) ... 8

2b. Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008 (13x13), (Rp Miliar) ... 10

3. Distribusi Nilai Tambah Menurut Lapangan Usaha, 2008 (Rp Miliar) ... 11

4a. Neraca Produksi Indonesia, 2008 (Rp Miliar) ... 14

4b. Neraca Pendapatan dan Pengeluaran Indonesia, 2008 (Rp Miliar) ... 14

4c. Neraca Kapital SNSE Indonesia, 2008 (Rp Miliar) ... 14

4d. Neraca Luar Negeri Indonesia, 2008 (Rp Miliar) ... 14

5a. Jumlah Tenaga kerja, Ekivalen Tenaga Kerja dan Rata-rata Jam Kerja per Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008 ... 16

5b. Jumlah Ekivalen Tenaga Kerja, Upah dan Gaji dan Rata-rata Upah dan Gaji per ETK menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008 ... 17

5c. Jumlah Tenaga Kerja, Upah dan Gaji dan Rata-rata Upah dan Gaji per Tenaga Kerja menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008 ... 18

6a. Total Pendapatan dan Pengeluaran Menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Miliar) ... 20

6b. Rata-rata Pendapatan dan Pengeluaran per Rumah Tangga menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Ribu) ... 21

6c. Rata-rata Pendapatan dan Pengeluaran perkapita menurut Golongan Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Ribu) ... 22

7a. Pengeluaran Konsumsi Domestik menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Miliar) ... 25

https://www.bps.go.id

(6)

Tabel Halaman 7b. Pengeluaran Konsumsi Impor menurut Golongan

Rumah Tangga, 2008 (Rp Miliar) ... 26 7c. Pengeluaran Konsumsi Domestik dan Impor menurut Golongan

Rumah tangga, 2008 (Rp Miliar) ... 27 7d. Pengeluaran Konsumsi Domestik dan Impor Perkapita menurut

Golongan Rumah tangga, 2008 (Rp Ribu) ... 28 8a. Distribusi Pendapatan Disposabel dirinci menurut Golongan

Rumah Tangga SNSE Indonesia, 1985-2008 (Rp Miliar) ... 31 8b. Rata-rata Pendapatan Disposabel Perkapita dirinci menurut Golongan Rumah Tangga SNSE Indonesia, 1985-2008 (Rp Ribu) ... 32 8c. Rasio Pendapatan Disposabel Terendah terhadap Masing-masing

Golongan Rumah Tangga, 1985-2008 (Rp Ribu) ... 33

https://www.bps.go.id

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman 1. Konversi Klasifikasi SNSE Indonesia 2008, (13x13), (37x37)

dan (105x105) ... 36

2. Klasifikasi SNSE Indonesia 2008 (37x37) ... 38

3. Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008 (37x37, Rp Miliar) ... 39

4. Klasifikasi SNSE Indonesia 2008 (105x105) ... 43

5. Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008 (105x105, Rp Miliar) ... 45

6. Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja, 2008 (Rp Miliar) ... 73

7. Distribusi Ekivalen Tenaga Kerja (ETK) Menurut Lapangan Usaha, 2008 (Ribuan ETK) ... 76

8. Rata-rata Pendapatan Tenaga kerja per ETK menurut Lapangan Usaha, 2008 (Rp Ribu) ... 79

9. Distribusi Tenaga Kerja, 2008 (Ribuan Tenaga Kerja) ... 82

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Rata-rata Pendapatan dan Pengeluaran Perkapita, 2008 ... 23

2. Kesenjangan Pendapatan Antara Golongan Atas dengan Golongan Bawah ... 30

https://www.bps.go.id

(8)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 1 Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) atau Social Accounting Matrix (SAM) merupakan suatu sistem kerangka data yang disajikan dalam bentuk matriks, yang memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi dan sosial masyarakat dan keterkaitan antara keduanya secara komprehensif, konsisten dan terintegrasi.

Sebagai suatu sistem kerangka data yang komprehensif dan terintegrasi, SNSE mencakup berbagai data ekonomi dan sosial secara konsisten karena menjamin keseimbangan transaksi dalam setiap neraca yang terdapat didalamnya. SNSE juga bersifat modular karena dapat menghubungkan berbagai variabel ekonomi dan sosial di dalamnya, sehingga keterkaitan antar variabel-variabel tersebut dapat diperlihatkan dan dijelaskan.

1. Bentuk dan Arti Kerangka SNSE

Kerangka dasar SNSE berbentuk matriks dengan ukuran 5x5, yang dibedakan menurut lajur baris dan lajur kolom. Bentuk dasar tersebut dapat dilihat pada tabel 1a. Lajur baris (ke samping) menunjukkan penerimaan, sedangkan lajur kolom (ke bawah) menunjukkan pengeluaran. Dalam kerangka SNSE terdapat lima neraca utama, yaitu:

1. Neraca faktor produksi, 2. Neraca institusi,

3. Neraca sektor produksi, 4. Neraca kapital, dan

5. Neraca luar negeri (rest of the world).

Masing-masing neraca tersebut yang berisikan berbagai transaksi menempati lajur baris dan lajur kolom. Perpotongan antara suatu neraca dengan neraca yang lainnya memberikan indikasi adanya interaksi antar pelaku beserta perilaku ekonominya, meskipun ada sel-sel yang terisi dan ada yang tidak. Tabel 1b mendeskripsikan secara singkat mengenai arti masing- masing perpotongan tersebut.

PENGERTIAN SNSE

https://www.bps.go.id

(9)

2 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 1a

Kerangka Dasar SNSE

Penerimaan

Pengeluaran Faktor

produksi Institusi Sektor

produksi Kapital Luar

Negeri Total Faktor

produksi

T

1.3

T

1.5

T

1

Institusi

T

2.1

T

2.2

T

2.5

T

2

Sektor

produksi

T

3.2

T

3.3

T

3.4

T

3.5

T

3

Kapital T4.2

T

4.5

T

4

Luar

Negeri

T

5.1

T

5.2

T

5.3

T

5.4

T

5

Total

T

1

T

2

T

3

T

4

T

5

Tabel 1b

Arti Hubungan Antar Neraca dalam Kerangka SNSE

Penerimaan

Pengeluaran Faktor

produksi Institusi Sektor

produksi Kapital Luar

negeri Total

Faktor produksi

Alokasi nilai tambah ke faktor produksi

Pendapatan faktor produksi dari luar negeri

Pendapatan faktor produksi

Institusi

Alokasi pendapatan

faktor produksi ke

institusi

Transfer antar institusi

Transfer dari luar negeri

Pendapatan institusi

Sektor produksi

Permintaan akhir

Permintaan antara

Investasi

fisik Ekspor Output (masukan)

Kapital Tabungan

Pinjaman dari luar

negeri

Penerimaan Akumulasi

Luar negeri

Alokasi pendapatan

faktor produksi ke

luar negeri

Transfer ke luar negeri

Impor, pajak tidak

langsung (neto)

Pinjaman ke luar negeri

Penerimaan Luar negeri

Total Pengeluaran faktor produksi

Pengeluaran

institusi Input

(keluaran) Pengeluaran

Akumulasi Pengeluaran Luar negeri

https://www.bps.go.id

(10)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 3 Untuk memudahkan analisis dan penggunaan kerangka dasar SNSE, matriks SNSE ukuran 5x5 bisa dirinci menjadi matriks berukuran 13x13, 37x37 dan 105x105 sesuai kebutuhan. Matriks 13x13 merupakan agregasi dari matriks ukuran 37x37, dan matriks 37x37 merupakan agregasi dari matriks 105x105. Klasifikasi dari matriks SNSE Indonesia dapat dilihat pada lampiran tabel 1, sedangkan ukuran 37x37 tersedia pada lampiran tabel 3 dan ukuran 105x105 tersedia pada lampiran tabel 5.

2. Kegunaan SNSE

Kerangka SNSE dapat digunakan sebagai kerangka data yang menjelaskan mengenai:

A. Kinerja Pembangunan Ekonomi

Kinerja perekonomian nasional ditunjukkan, misalnya, dari nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor ekonomi (neraca T

1.3

pada tabel 1a) yang memberikan gambaran mengenai besarnya PDB nasional atas dasar harga faktor (PDB at factor costs) pada tahun tertentu. Bila ditambah dengan pajak tidak langsung neto akan menghasilkan PDB atas dasar harga berlaku. Kinerja perekonomian nasional yang lain yang dapat ditunjukkan oleh kerangka SNSE, misalnya, adalah:

a. Distribusi PDB menurut sektor-sektor ekonomi (supply side), b. Distribusi PDB menurut pengeluaran (demand side),

c. Struktur input antara (intermediate input) dirinci menurut sumbernya:

domestik atau impor;

d. Investasi dan tabungan masyarakat;

e. Hutang dan piutang negara, dan

f. Kebocoran nasional (national leakages), yaitu besarnya penerimaan negara yang mengalir ke luar negeri.

B. Pendapatan Faktor Produksi

Pendapatan faktor produksi ini menggambarkan tentang distribusi pendapatan faktorial yang dirinci menurut faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal. Distribusi pendapatan faktorial dalam kerangka SNSE ditunjukkan oleh baris neraca pertama pada kerangka umum mengenai SNSE (lihat tabel 1a dan tabel 1b). Seperti telah ditunjukkan oleh tabel 1b bahwa neraca T

1.3

menunjukkan alokasi nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor produksi ke faktor-faktor produksi, yaitu sebagai balas jasa dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut,

https://www.bps.go.id

(11)

4 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

misalnya upah dan gaji sebagai balas jasa bagi penggunaan faktor produksi tenaga kerja; keuntungan, deviden, bunga, sewa rumah sebagai balas jasa bagi penggunaan faktor produksi kapital, yang diperoleh dari berbagai sektor produksi. Bila ditambah dengan neraca T

1.5

yang menunjukkan pendapatan faktor produksi yang diterima dari luar negeri, maka total kedua penerimaan ini menunjukkan distribusi pendapatan faktorial.

Masalah ketenagakerjaan dalam kerangka SNSE terutama dijelaskan oleh submatriks T

1.3

, yaitu submatriks alokasi nilai tambah menurut sektor- sektor ekonomi. Sebagaimana dipahami bahwa nilai tambah yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi tersebut salah satunya merupakan sumbangan dari faktor produksi tenaga kerja berupa upah dan gaji. Bila upah dan gaji dari tiap-tiap tenaga kerja pada masing-masing sektor ekonomi dijumlahkan, maka disebut sebagai alokasi nilai tambah faktor produksi tenaga kerja menurut sektor. Dengan demikian, dari submatriks ini dapat diperoleh informasi mengenai jumlah tenaga kerja yang bekerja di masing-masing sektor ekonomi termasuk besarnya tingkat upah yang mereka peroleh. Informasi-informasi ini dapat dianalisa sehingga memberikan masukan mengenai kondisi sosial masyarakat, yaitu distribusi pekerja dan tingkat upah dan gaji menurut sektor-sektor ekonomi.

C. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga

Distribusi pendapatan rumah tangga dalam kerangka SNSE ditunjukkan oleh baris neraca kedua pada kerangka umum mengenai SNSE (lihat tabel 1a dan tabel 1b). Salah satu institusi dalam kerangka SNSE adalah rumah tangga. Neraca T

2.1

menunjukkan alokasi pendapatan faktor produksi yang diterima oleh berbagai institusi, salah satu oleh rumah tangga. Dengan perkataan lain, neraca ini merupakan mapping dari neraca T

1.3

menjadi neraca T

2.1

, yaitu mapping dari pendapatan faktorial menurut sektor-sektor ekonomi menjadi pendapatan institusi menurut faktor-faktor produksi.

Sementara itu, neraca T

2.2

menunjukkan pembayaran transfer (transfer payment) antar institusi, misalnya, pemberian subsidi dari pemerintah kepada rumah tangga, atau pemberian subsidi dari perusahaan kepada rumah tangga, atau pembayaran transfer dari rumah tangga ke rumah tangga yang lain. Sedangkan neraca T

2.5

menunjukkan penerimaan ketiga institusi dari luar negeri. Jumlah ketiga neraca T

2.1

, T

2.2

, dan T

2.5

yang berhubungan dengan rumah tangga menggambarkan distribusi pendapatan rumah tangga.

https://www.bps.go.id

(12)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 5 D. Pola Pengeluaran Rumah Tangga

Pola pengeluaran menurut golongan rumah tangga dalam kerangka SNSE dapat dilihat pada neraca kolom masing-masing golongan rumah tangga (kolom institusi pada tabel 1a atau tabel 1b). Dalam rincian ini dapat diperoleh informasi mengenai pola pengeluaran rumah tangga menurut berbagai komoditas, baik komoditas domestik maupun komoditas impor.

Dari informasi ini dapat juga diperlihatkan besarnya tabungan masing- masing golongan rumah tangga.

E. Di samping kegunaan-kegunaan deskriptif tersebut, SNSE juga merupakan suatu sistem kerangka data yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu model ekonomi dan juga sebagai dasar analisis, baik untuk analisis partial (partial equilibrium) maupun analisis keseimbangan umum (general equilibrium) dalam melakukan analisis kebijakan.

https://www.bps.go.id

(13)

6 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

https://www.bps.go.id

(14)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 7 1. Gambaran Umum

Pendapatan faktor produksi tenaga kerja Indonesia pada tahun 2008 berjumlah Rp 2.692.617,74 miliar (lihat baris 1 kolom 6 pada tabel 2b), sedangkan pendapatan kapital sebesar Rp 2.464.317,45 miliar (lihat baris 2 kolom 6 pada tabel 2b). Jumlah kedua pendapatan tersebut memberikan dugaan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar biaya faktor (at factor costs), yaitu sebesar Rp 5.156.935 miliar. Dan bila ditambah dengan pajak tidak langsung neto yang sebesar Rp 104.048,42 miliar, maka PDB Indonesia pada tahun 2008 diperkirakan sebesar Rp 5.260.983,61 miliar.

Dari tabel 2b juga dapat diperlihatkan bahwa total pendapatan rumah tangga pada tahun 2008 berjumlah Rp 8.983.379,76 miliar (lihat baris 3 kolom total pada tabel 2b) dengan rincian penerimaan sebagai berikut:

a. Pendapatan tenaga kerja (upah dan gaji termasuk imputasi upah dan gaji) sebesar Rp 2.688.905,27 miliar

b. Pendapatan kapital sebesar Rp 788.549,94 miliar

c. Penerimaan transfer dari rumah tangga sebesar Rp 43.364,57 miliar d. Penerimaan transfer dari perusahaan sebesar Rp 43.085,00 miliar e. Penerimaan transfer dari pemerintah sebesar Rp 199.033,92 miliar dan f. Penerimaan transfer dari luar negeri sebesar Rp 63.505,87 miliar.

Sedangkan total pengeluaran rumah tangga (lihat kolom 3 baris-baris 3, 4, 5, 8, 9, dan 10 pada tabel 2b), diperkirakan sebesar Rp 8.983.379,76 miliar (yang sama dengan total pendapatan rumah tangga), dirinci atas:

a. Pengeluaran transfer untuk rumah tangga sebesar Rp 43.364,57 miliar b. Pengeluaran transfer untuk perusahaan sebesar Rp 35.164, 37 miliar c. Pengeluaran transfer untuk pemerintah (atau pajak langsung) sebesar

Rp 85.073,47 miliar

d. Pengeluaran konsumsi untuk komoditas domestik sebesar Rp 2.973.367,48 miliar

e. Pengeluaran konsumsi untuk komoditas impor sebesar Rp 344.737,27 miliar

f. Tabungan sebesar Rp 325.444,11 miliar.

SNSE INDONESIA 2008 (ukuran 13x13)

https://www.bps.go.id

(15)

8 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 2a

Arti Kerangka Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia (13x13)

Penerimaan

Faktor produksi Institusi

Sektor Produksi Margin Perdagangan dan Biaya Pengangkutan

Tenaga kerja Bukan Tenaga kerja Rumah tangga Perusahaan Pemerintah

Pengeluaran

1 2 3 4 5 6 7

Faktor produksi

Tenaga kerja 1

Alokasi nilai tambah ke faktor

produksi tenaga kerja

Bukan Tenaga

kerja 2

Alokasi nilai tambah ke faktor

produksi bukan tenaga kerja

Institusi

Rumah tangga 3

Alokasi pend.

faktor produksi tenaga kerja ke rumah tangga

Alokasi pendapatan faktor produksi bukan tenaga kerja ke rumah

tangga

Transfer antar rumah tangga

Transfer perusahaan ke

rumah tangga

Transfer dan subsidi pemerintah ke rumah

tangga

Perusahaan 4

Alokasi pendapatan faktor produksi bukan

tenaga kerja ke perusahaan

Transfer rumah tangga

ke perusahaan Transfer antar perusahaan

Transfer dan subsidi pemerintah ke

perusahaan

Pemerintah 5

Alokasi pendapatan faktor produksi bukan

tenaga kerja ke pemerintah

Pajak langsung dari

rumah tangga Pajak langsung

dari perusahaan Transfer antar

pemerintah

Sektor Produksi 6

Margin Perdagangan dan

Biaya Pengangkutan 7

Komoditi

Produksi Dalam

negeri 8 Pengeluaran rumah

tangga atas komoditas

domestik Pengeluaran pemerintah atas komoditas domestik

Input antara produksi domestik

Margin perdagangan dan biaya pengangkutan Produksi luar

negeri 9

Pengeluaran rumah tangga atas komoditas

impor

Pengeluaran pemerintah atas komoditas impor

Input antara

produksi impor

Neraca Kapital 10 Tabungan rumah

tangga

Keuntungan yang tidak

dibagikan Tabungan pemerintah Pajak tak

Langsung dan Subsidi

Pajak tak

Langsung 11

Subsidi 12

Neraca Luar Negeri 13 Pendapatan faktor produksi tenaga kerja ke luar negeri

Keuntungan yang

mengalir ke luar negeri Transfer dari rumah tangga ke luar negeri

Pembayaran ke luar negeri oleh perusahaan

Pembayaran bunga ke luar negeri oleh

pemerintah

J u m l a h

Pengeluaran faktor produksi tenaga

kerja

Pengeluaran faktor produksi bukan tenaga

kerja

Pengeluaran rumah

tangga Pengeluaran

perusahaan Pengeluaran pemerintah

Biaya input bruto atas dasar harga

pembeli

Margin perdagangan

& biaya pengangkutan

https://www.bps.go.id

(16)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 9

Lanjutan Tabel 2a

Penerimaan

Komoditi

Neraca Kapital Pajak tak langsung dan subsidi

Neraca Luar Negeri

J u m l a h

Produksi Dalam

negeri Produksi luar negeri PTL Subsidi

Pengeluaran

8 9 10 11 12 13

Faktor produksi

Tenaga kerja 1 Pendapatan faktor

produksi tenaga kerja dari luar negeri

Penerimaan faktor produksi Tenaga kerja

Bukan Tenaga

kerja 2 Pendapatan faktor

produksi bukan tenaga kerja dari luar negeri

Penerimaan faktor produksi bukan Tenaga

kerja

Institusi

Rumah tangga 3 Transfer dari luar negeri

ke rumah tangga Penerimaan rumah tangga

Perusahaan 4 Transfer dari luar negeri

ke perusahaan Penerimaan perusahaan

Pemerintah 5 Penerimaan

pemerintah dari pajak tak langsung

Pengeluaran pemerintah untuk

subsidi

Transfer dari luar negeri

ke pemerintah Penerimaan pemerintah

Sektor Produksi 6 Ongkos produksi Penerimaan produksi

domestik Margin Perdagangan dan

Biaya Pengangkutan 7

Margin perdagangan dan biaya pengangkutan atas komoditas domestik

Margin perdagangan dan biaya pengangkutan

atas komoditas impor

Margin perdagangan &

biaya pengangkutan

Komoditi

Produksi Dalam

negeri 8 Investasi barang modal

domestik Ekspor barang dan jasa (dalam FOB)

Penerimaan produksi domestik atas dasar

harga pembeli Produksi luar

negeri 9 Investasi barang modal

impor Jumlah impor adh

pembeli

Neraca Kapital 10 Hutang luar negeri Pembelanjaan akumulasi

bruto Pajak tak

Langsung dan Subsidi

PTL 11 Pajak tak langsung Bea masuk & pajak

impor Pajak tak langsung

Subsidi 12 Subsidi Produksi Dalam

Negeri Subsidi Impor Subsidi

Neraca Luar Negeri 13 Impor barang dan jasa

(dalam CIF) Piutang luar negeri Transaksi modal ke dan dari luar negeri

Penerimaan transaksi berjalan & modal luar

negeri J u m l a h Biaya komoditi produksi

domestik Biaya komoditi produksi

impor adh pembeli Pengeluaran akumulasi

bruto Pajak tak langsung Subsidi Pengeluaran transaksi berjalan dan modal luar

negeri

https://www.bps.go.id

(17)

10 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 2b

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008 (13x13)

(Rp Miliar)

I. Faktor Produksi II. Institusi III. IV. V. Komoditas VI. VII. VIII.

Jumlah

Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja Rumah tangga Perusahaan Pemerintah Sektor Produksi Marjin Perdagangan & Pengangkutan Domestik Impor Neraca Kapital Pajak Tak Langsung S u b s i d i Neraca Luar Negeri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I. Faktor Produksi

Tenaga Kerja 1 2.692.617,74 1.707,20 2.694.324,94

Bukan

Tenaga Kerja 2 2.464.317,45 6.657,51 2.470.974,96

II. Institusi

Rumah tangga 3 2.688.905,27 788.549,94 43.364,57 43.085,00 199.033,92 63.505,87 3.826.444,57

Perusahaan 4 1.591.198,03 35.164,37 176.469,94 89.692,45 24.176,91 1.916.701,70

Pemerintah 5 85.073,47 650.052,59 181.676,37 344.939,89 2.291,08 1.264.033,40

III. Sektor Produksi 6 10.175.382,48 0,00 199.701,98 10.375.084,45

IV. Marjin Perdagangan

& Pengangkutan 7 1.000.473,45 170.506,16 1.170.979,61

V. Komoditas

Domestik 8 2.973.367,48 277.089,73 4.190.140,35 1.170.979,61 1.314.139,48 1.487.237,85 11.412.954,49

Impor 9 344.737,27 17.476,62 1.028.008,91 194.691,10 41.189,50 1.626.103,40

VI. Neraca Kapital 10 325.444,11 990.597,28 229.473,13 1.545.514,5

VII. Pajak Tak Langsung

& Subsidi

Pajak tak

langsung 11 237.098,56 107.841,33 344.939,89

Subsidi 12 240.891,47 240.891,47

VIII. Neraca Luar Negeri 13 5.419,67 91.226,99 19.293,30 56.496,89 28.699,72 1.347.755,91 36.683,94 1.585.576,41

J u m l a h

2.694.324,94 2.470.974,96 3.826.444,57 1.916.701,70 1.264.033,40 10.375.084,45 1.170.979,61 11.412.954,49 1.626.103,40 1.545.514,51 344.939,89 240.891,47 1.585.576,41

https://www.bps.go.id

(18)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 11

Tabel 3

Distribusi Nilai Tambah menurut Lapangan Usaha, 2008 (Rp Miliar)

No. Lapangan Usaha

Balas Jasa Tenaga kerja

Balas Jasa Kapital

Pajak Tak Langsung Subsidi Jumlah

Nilai Tambah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Komoditi

Domestik

Komoditi

Impor Domestik Impor

1 Pertanian Tanaman Lainnya 64.458,40 292.006,28 356.464,68 21.050,76 4.581,63 3.614,49 887,52 0,00 384.824,04

2 Pertanian Tanaman Lainnya 41.463,53 64.870,75 106.334,28 22.472,79 2.226,93 2.408,32 0,00 0,00 133.442,31

3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 43.401,51 48.093,29 91.494,81 38.265,15 2.327,72 395,54 0,00 0,00 132.483,23

4 Kehutanan dan Perburuan 8.856,27 6.418,76 15.275,03 24.798,62 1.831,20 42,09 0,00 0,00 41.946,95

5 Perikanan 26.432,18 23.024,88 49.457,06 84.597,72 1.390,43 13,81 97,73 0,00 135.361,29

6 Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak

Bumi 60.074,86 0,00 60.074,86 425.922,59 23.242,90 561,07 0,00 0,00 509.801,41

7 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 23.424,21 23.322,01 46.746,21 16.387,98 2.079,41 838,76 0,00 0,00 66.052,37 8 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 83.942,03 36.298,70 120.240,73 166.466,95 52.157,68 8.322,48 0,00 0,00 347.187,84 9 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit 35.930,75 9.897,94 45.828,70 62.883,56 3.721,98 5.432,34 0,00 0,00 117.866,58 10 Industri Kayu & Barang dari Kayu 20.355,39 15.504,64 35.860,03 36.245,17 1.635,23 266,19 0,00 0,00 74.006,62 11 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan

Barang dari Logam, dan Industri Lainnya

138.927,62 40.267,75 179.195,37 251.794,54 15.250,12 59.678,79 0,00 0,00 505.918,82 12 Industri Kimia, Pupuk, Hasil dari Tanah Liat,

Semen

129.846,11 36.743,14 166.589,25 374.785,08 11.750,52 26.267,43 113.081,10 41.189,50 425.121,68

13 Listrik, Gas dan Air Minum 14.863,20 1.507,67 16.370,87 111.220,40 2.350,19 0,00 83.906,51 0,00 46.034,95

14 Konstruksi 167.855,90 33.047,97 200.903,87 226.751,20 23.986,63 0,00 0,00 0,00 451.641,69

15 Perdagangan 151.338,62 290.115,46 441.454,08 58.428,59 33.663,49 0,00 0,00 0,00 533.546,16

16 Restoran 46.186,44 58.056,01 104.242,45 11.904,63 9.497,54 0,00 0,00 0,00 125.644,62

17 Perhotelan 7.445,70 1.833,10 9.278,80 14.171,92 2.967,09 0,00 0,00 0,00 26.417,81

18 Angkutan Darat 46.892,53 40.364,98 87.257,51 18.659,85 7.783,38 0,00 688,42 0,00 113.012,33

19 Angkutan Udara, Air dan Komunikasi 48.469,76 19.630,21 68.099,97 116.807,82 9.960,93 0,00 1.000,00 0,00 193.868,73 20 Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan 11.542,38 8.902,28 20.444,66 6.053,18 2.552,06 0,00 0,00 0,00 29.049,91

21 Bank dan Asuransi 51.739,65 1.406,08 53.145,73 121.812,71 2.506,12 0,00 0,00 0,00 177.464,55

22 Real Estate dan Jasa Perusahaan 33.569,51 11.973,49 45.543,00 152.537,86 9.441,99 0,00 0,00 0,00 207.522,85

23 Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan, Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya

261.652,46 24.559,11 286.211,57 44.429,38 3.429,70 0,00 40,70 0,00 334.029,95 24 Jasa Perseorangan, Rumah tangga dan Jasa

Lainnya

69.823,88 16.280,35 86.104,23 55.869,00 6.763,69 0,00 0,00 0,00 148.736,92 Jumlah 1.588.492,88 1.104.124,86 2.692.617,74 2.464.317,45 237.098,56 107.841,33 199.701,98 41.189,50 5.260.983,61

https://www.bps.go.id

(19)

12 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

2. Nilai Tambah

Tabel 3 menyajikan informasi lebih lanjut mengenai distribusi PDB yang dirinci menurut lapangan usaha dan komponen-komponen faktor produksi (upah/gaji dan kapital). Dari tabel ini dapat ditunjukkan bahwa PDB Indonesia berjumlah Rp 5.260.983,61 miliar, terdiri dari balas jasa tenaga kerja (upah dan gaji tenaga kerja dibayar dan imputasi upah dan gaji tenaga kerja tidak dibayar) sebesar Rp 2.692.617,74 miliar, balas jasa kapital sebesar Rp 2.464.317,45 miliar dan sisanya merupakan pajak tak langsung neto untuk komoditi domestik dan impor.

Penyumbang terbesar nilai tambah bruto nasional menurut klasifikasi lapangan usaha SNSE Indonesia 2008 adalah sektor perdagangan yaitu sebesar Rp 533.546,16 miliar, sedangkan penyumbang terkecil adalah sektor perhotelan sebesar Rp 26.417,81 miliar.

3. Neraca Terintegrasi

Neraca-neraca pokok yang biasa ditampilkan dalam penghitungan pendapatan nasional yang berdasarkan Sistem Neraca Nasional atau yang biasa disebut sebagai neraca nasional terintegrasi (integrated national accounts) dapat disusun dari kerangka SNSE. Gambaran umum yang dapat diperoleh dari neraca terintegrasi misalnya, mengenai produksi, PDB, konsumsi, tabungan, dan neraca perdagangan (balance of trade).

Suatu set neraca terintegrasi terdiri dari: a. neraca produksi; b.

neraca konsumsi (neraca pendapatan dan pengeluaran institusi); c.

neraca kapital; dan d. neraca luar negeri. Dalam neraca terintegrasi, pengeluaran dan pendapatan masing-masing neraca disajikan pada sisi kiri dan sisi kanan neraca.

Tabel 4a menyajikan neraca produksi Indonesia pada tahun 2008.

Sisi kanan neraca produksi yang menjelaskan produksi (output) yang diperoleh Indonesia selama tahun 2008. Dari total output/pendapatan sebesar Rp 10.371.291,54 miliar berasal dari penjualan barang dan jasa untuk konsumsi akhir oleh rumah tangga dan pemerintah sebesar Rp 3.612.671,10 miliar (Rp 2.973.367,48 miliar berupa barang dan jasa domestik dan Rp 344.737,27 miliar berupa barang dan jasa impor sebagai konsumsi rumah tangga; dan Rp 277.089,73 miliar berupa barang dan jasa domestik dan Rp 17.476,62 miliar berupa barang dan

https://www.bps.go.id

(20)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 13 jasa impor sebagai konsumsi pemerintah), penjualan barang modal sebesar Rp 1.508.830,58 miliar (Rp 1.314.139,48 miliar berupa barang dan jasa domestik dan Rp 194.691,10 miliar berupa barang dan jasa impor) dan ekspor sebesar Rp 1.487.237,85 miliar.

Sisi kiri neraca produksi menjelaskan mengenai pengeluaran yang berhubungan dengan proses produksi seperti pengeluaran untuk upah dan gaji sebesar Rp 2.692.617,74 miliar dan pengeluaran untuk kapital, seperti deviden, bunga, penyusutan, termasuk surplus usaha atau retained earnings, sebesar Rp 2.464.317,45 miliar.

Tabel 4b menyajikan neraca pendapatan dan pengeluaran institusi (rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah) secara agregat. Perlu dijelaskan bahwa dalam sistem neraca terintegrasi, sisi pengeluaran pada satu neraca (misalnya, sisi pengeluaran pada neraca produksi) merupakan sisi pendapatan pada neraca lainnya (misalnya sisi pengeluaran pada neraca pengeluaran dan pendapatan institusi). Hal demikian dapat diperlihatkan pada tabel 4b di mana sisi pengeluaran pada tabel 4a merupakan sisi pendapatan pada tabel 4b.

Sisi pengeluaran terdiri atas pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 3.318.104,75 miliar (Rp 2.973.367,48 miliar berupa barang dan jasa domestik; dan Rp 344.737,27 miliar berupa barang dan jasa impor), pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar Rp 294.566,35 miliar (Rp 277.089,73 miliar berupa barang dan jasa domestik; dan Rp 17.476,62 miliar berupa barang dan jasa impor) dan tabungan sebesar Rp 1.545.514,51 miliar (Rp 325.444,11 miliar berupa tabungan rumah tangga; Rp 990.597,28 miliar berupa retained earnings perusahaan; dan Rp 229.473,13 miliar berupa tabungan pemerintah).

Tabel 4c menyajikan neraca terintegrasi nasional yang berikutnya, yaitu neraca kapital. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk membiayai investasi sebesar Rp 1.508.830,58 miliar, Indonesia memperoleh sumber dana dari tabungan dalam negeri sebesar Rp 1.545.514,51 miliar serta piutang luar negeri sebesar Rp 36.683,94 miliar.

Neraca terakhir dari neraca terintegrasi nasional adalah neraca luar negeri (lihat tabel 4d). Neraca ini menjelaskan kegiatan ekonomi Indonesia yang berkaitan dengan luar negeri. Jumlah pendapatan dari kegiatan ekonomi Indonesia terhadap luar negeri sebesar Rp 1.548.892,48 miliar.

https://www.bps.go.id

(21)

14 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 4a Tabel 4b

Neraca Produksi Indonesia, 2008 Neraca Pendapatan dan Pengeluaran Indonesia, 2008

(Miliar Rupiah) (Miliar Rupiah)

Pengeluaran Nilai Pendapatan Nilai Pengeluaran Nilai Pendapatan Nilai

1. Pembelian Input Antara 5.218.149,26 1. Penjualan Input Antara 5.218.149,26 1. Konsumsi RT 3.318.104,75 1. Upah dan Gaji

2.692.617,74 2. Upah dan Gaji 2.692.617,74 2. Penjualan Barang dan

Jasa 3.612.671,10 2. Konsumsi Pemerintah 294.566,35 2. Pendapatan Kapital

(termasuk penyusutan) 2.464.317,45 3. Surplus Usaha dsb.

2.464.317,45 Konsumsi Akhir 3. Tabungan 1.545.514,51 3. Pajak Tak Langsung 344.939,89 4. Pajak Tak Langsung

237.098,56 3. Penjualan Barang

Modal 1.508.830,58 4. Pendapatan Faktor

Produksi ke Luar negeri 96.646,66 4. Subsidi (240.891,47) 5. Subsidi

(240.891,47) 4. Ekspor 1.487.237,85 5. Pendapatan Faktor

Produksi dari LN 8.364,71

5. Dikurangi Impor 1.455.597,24 6. Transfer dari Luar

Negeri (neto) (14.516,05) a. Impor barang &

jasa 1.347.755,91

b. Bea masuk & pajak

impor 107.841,33

Jumlah 10.371.291,54 Jumlah 10.371.291,54 Jumlah 5.254.832,27 Jumlah 5.254.832,27

Tabel 4c Tabel 4d

Neraca Kapital SNSE Indonesia 2008 Neraca Luar Negeri Indonesia, 2008

(Miliar Rupiah) (Miliar Rupiah)

Pengeluaran Nilai Pendapatan Nilai Pengeluaran Nilai Pendapatan Nilai

1 Investasi 1.508.830,58 1 Tabungan Domestik 1.545.514,51 1

Ekspor barang dan Jasa 1.487.237,85 1 Impor Barang dan Jasa 1.347.755,91 2 Piutang Luar Negeri

(neto) (36.683,94) 2 Transfer ke LN 89.973,86 2 Transfer dari LN 104.489,91

3 Pembayaran Faktor

Produksi 8.364,71 3 Penerimaan Faktor

Produksi 96.646,66

4 Piutang (neto) (36.683,94)

Jumlah 1.508.830,58 Jumlah 1.508.830,58 Jumlah 1.548.892,48 Jumlah 1.548.892,48

https://www.bps.go.id

(22)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 15

1. Distribusi Pendapatan Faktor Produksi

Distribusi pendapatan faktor adalah distribusi pendapatan yang dirinci menurut faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal.

Gambaran dari distribusi pendapatan faktor produksi seperti dijelaskan pada PDB at factor costs sebelumnya (lihat Gambaran Umum pada halaman 6).

2. Tenaga Kerja

Ukuran tenaga kerja yang digunakan dalam SNSE disebut sebagai Ekivalen Tenaga Kerja (worker equivalents). Satu ETK sama dengan satu tenaga kerja yang bekerja selama 40 jam seminggu.

Sehingga, bila seorang tenaga kerja bekerja kurang dari 40 jam seminggu, maka tenaga kerja tersebut dihitung sebagai kurang dari satu ETK; demikian juga sebaliknya. Gambaran mengenai ketenagakerjaan secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pada tabel 5a dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia pada tahun 2008 berjumlah 103.450,69 ribu tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, 40.176,30 ribu adalah tenaga kerja dibayar dan 63.274,39 ribu tenaga kerja tidak dibayar. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia bekerja pada usaha pertanian tanaman pangan yaitu berjumlah 29.943,13 ribu tenaga kerja. Jumlah ETK pada tahun 2008 adalah 108.460,12 ribu ETK. Sebagian besar ETK bekerja di sektor pertanian tanaman pangan.

b. Rata-rata upah dan gaji tenaga kerja per ETK tahun 2008 adalah sebesar Rp 24.825,88 ribu per ETK. Upah dan gaji tenaga kerja dibayar adalah sebesar Rp 35.255,90 ribu per ETK sedangkan tenaga kerja tidak dibayar jauh lebih rendah yaitu sebesar Rp 17.414,11 ribu per ETK (tabel 5b).

PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI

https://www.bps.go.id

(23)

16 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 5a

Jumlah Tenaga Kerja, Ekivalen Tenaga Kerja dan Rata-rata Jam Kerja per Tenaga Kerja Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008

Lapangan Usaha

Tenaga Kerja (Ribuan TK) Ekivalen Tenaga Kerja (Ribuan ETK) Rata-rata Jam Kerja per Minggu Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah

1 Pertanian Tanaman Lainnya 4.779,25 25.163,88 29.943,13 20.392,46 24.674,78 24.674,78 35,84 32,42 32,96 2 Pertanian Tanaman Lainnya 1.867,91 4.381,07 6.248,97 3.513,50 5.361,36 5.361,36 39,57 32,08 34,32 3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.475,99 1.842,96 3.318,95 1.788,78 3.293,19 3.293,19 40,77 38,82 39,69 4 Kehutanan dan Perburuan 271,06 292,61 563,67 278,33 555,63 555,63 40,92 38,05 39,43 5 Perikanan 584,57 1.102,99 1.687,56 1.109,89 1.774,77 1.774,77 45,50 40,25 42,07 6 Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak

Bumi 397,80 - 397,80 - 459,79 459,79 46,23 0,00 46,23 7 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 301,39 421,52 722,92 478,99 819,14 819,14 45,14 45,45 45,32 8 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 1.583,24 1.318,04 2.901,28 1.489,70 3.449,36 3.449,36 49,51 45,21 47,56 9 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit 2.175,84 722,46 2.898,30 784,51 3.279,40 3.279,40 45,87 43,44 45,26 10 Industri Kayu & Barang dari Kayu 1.121,98 1.335,19 2.457,17 1.446,91 2.782,58 2.782,58 47,62 43,35 45,30 11 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan

Barang dari Logam, dan Industri Lainnya 1.710,37 931,51 2.641,88 1.041,14 3.027,92 3.027,92 46,46 44,71 45,84 12 Industri Kimia, Pupuk, Hasil dari Tanah Liat, Semen 1.192,35 542,92 1.735,26 589,30 1.965,96 1.965,96 46,18 43,42 45,32 13 Listrik, Gas dan Air Minum 164,98 36,13 201,11 40,28 230,42 230,42 46,10 44,60 45,83 14 Konstruksi 4.446,06 993,44 5.439,50 1.160,75 6.348,43 6.348,43 46,67 46,74 46,68 15 Perdagangan 3.657,75 14.087,70 17.745,45 17.197,06 21.716,00 21.716,00 49,42 48,83 48,95 16 Restoran 863,71 2.465,27 3.328,98 3.046,02 4.145,66 4.145,66 50,93 49,42 49,81 17 Perhotelan 174,73 53,01 227,74 63,30 280,07 280,07 49,63 47,76 49,19 18 Angkutan Darat 1.153,17 2.747,82 3.900,99 3.558,72 5.029,06 5.029,06 51,00 51,80 51,57 19 Angkutan Udara, Air dan Komunikasi 884,22 912,32 1.796,54 1.038,16 2.135,97 2.135,97 49,66 45,52 47,56 20 Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan 304,13 428,96 733,10 475,33 833,83 833,83 47,15 44,32 45,50 21 Bank dan Asuransi 588,57 42,17 630,74 46,86 729,10 729,10 46,37 44,44 46,24 22 Real Estate dan Jasa Perusahaan 571,71 257,87 829,58 292,63 969,47 969,47 47,36 45,39 46,74 23 Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan,

Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya 7.272,80 793,27 8.066,06 835,90 8.634,06 8.634,06 42,89 42,15 42,82 24 Jasa Perseorangan, Rumah tangga dan Jasa

Lainnya 2.632,72 2.401,28 5.034,00 2.735,52 5.964,19 5.964,19 49,05 45,57 47,39 Jumlah 40.176,30 63.274,39 103.450,69 45.056,09 63.404,03 108.460,12 44,86 40,08 41,94

https://www.bps.go.id

(24)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 17

Tabel 5b

Jumlah Ekivalen Tenaga Kerja, Upah dan Gaji dan Rata-rata Upah dan Gaji per ETK Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008

Lapangan Usaha

Ekivalen Tenaga kerja (Ribuan ETK) Upah dan Gaji (Rp Miliar) Rata-rata Upah & Gaji per ETK (Rp Ribu)

Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah

1 Pertanian Tanaman Lainnya 4.282,31 20.392,46 24.674,78 64.458,40 292.006,28 356.464,68 15.052,24 14.319,32 14.446,52

2 Pertanian Tanaman Lainnya 1.847,86 3.513,50 5.361,36 41.463,53 64.870,75 106.334,28 22.438,69 18.463,29 19.833,46

3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.504,41 1.788,78 3.293,19 43.401,51 48.093,29 91.494,81 28.849,44 26.886,14 27.783,02

4 Kehutanan dan Perburuan 277,30 278,33 555,63 8.856,27 6.418,76 15.275,03 31.937,29 23.061,80 27.491,34

5 Perikanan 664,88 1.109,89 1.774,77 26.432,18 23.024,88 49.457,06 39.754,86 20.745,22 27.866,78

6 Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak

Bumi 459,79 0,00 459,79 60.074,86 0,00 60.074,86 130.658,52 0,00 130.658,52

7 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 340,15 478,99 819,14 23.424,21 23.322,01 46.746,21 68.864,67 48.690,10 57.067,63 8 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 1.959,66 1.489,70 3.449,36 83.942,03 36.298,70 120.240,73 42.835,03 24.366,46 34.858,87 9 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit 2.494,89 784,51 3.279,40 35.930,75 9.897,94 45.828,70 14.401,75 12.616,67 13.974,72 10 Industri Kayu & Barang dari Kayu 1.335,68 1.446,91 2.782,58 20.355,39 15.504,64 35.860,03 15.239,74 10.715,72 12.887,31 11 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan

Barang dari Logam, dan Industri Lainnya 1.986,77 1.041,14 3.027,92 138.927,62 40.267,75 179.195,37 69.926,29 38.676,42 59.181,07 12 Industri Kimia, Pupuk, Hasil dari Tanah Liat, Semen 1.376,66 589,30 1.965,96 129.846,11 36.743,14 166.589,25 94.319,49 62.350,71 84.736,83

13 Listrik, Gas dan Air Minum 190,14 40,28 230,42 14.863,20 1.507,67 16.370,87 78.170,09 37.426,59 71.047,17

14 Konstruksi 5.187,68 1.160,75 6.348,43 167.855,90 33.047,97 200.903,87 32.356,67 28.471,11 31.646,23

15 Perdagangan 4.518,94 17.197,06 21.716,00 151.338,62 290.115,46 441.454,08 33.489,85 16.870,07 20.328,52

16 Restoran 1.099,65 3.046,02 4.145,66 46.186,44 58.056,01 104.242,45 42.001,19 19.059,66 25.144,95

17 Perhotelan 216,77 63,30 280,07 7.445,70 1.833,10 9.278,80 34.347,63 28.960,70 33.130,18

18 Angkutan Darat 1.470,34 3.558,72 5.029,06 46.892,53 40.364,98 87.257,51 31.892,31 11.342,55 17.350,66

19 Angkutan Udara, Air dan Komunikasi 1.097,81 1.038,16 2.135,97 48.469,76 19.630,21 68.099,97 44.151,48 18.908,57 31.882,45 20 Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan 358,50 475,33 833,83 11.542,38 8.902,28 20.444,66 32.196,72 18.728,57 24.519,06

21 Bank dan Asuransi 682,24 46,86 729,10 51.739,65 1.406,08 53.145,73 75.837,99 30.008,34 72.892,70

22 Real Estate dan Jasa Perusahaan 676,84 292,63 969,47 33.569,51 11.973,49 45.543,00 49.597,14 40.917,49 46.977,27

23 Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan,

Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya 7.798,16 835,90 8.634,06 261.652,46 24.559,11 286.211,57 33.553,12 29.380,41 33.149,14 24 Jasa Perseorangan, Rumah tangga dan Jasa

Lainnya 3.228,67 2.735,52 5.964,19 69.823,88 16.280,35 86.104,23 21.626,19 5.951,47 14.436,87

Jumlah 45.056,09 63.404,03 108.460,12 1.588.492,88 1.104.124,86 2.692.617,74 35.255,90 17.414,11 24.825,88

https://www.bps.go.id

(25)

18 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 5c

Jumlah Tenaga Kerja, Upah dan Gaji, dan Rata-rata Upah dan Gaji per TK Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha SNSE Indonesia, 2008

Lapangan Usaha

Tenaga kerja (Ribuan TK) Upah dan Gaji (Rp Miliar) Rata-rata Upah & Gaji per TK (Rp Ribu)

Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah Dibayar Tidak

dibayar Jumlah

1 Pertanian Tanaman Lainnya 4.779,25 25.163,88 29.943,13 64.458,40 292.006,28 356.464,68 13.487,13 11.604,19 11.904,72

2 Pertanian Tanaman Lainnya 1.867,91 4.381,07 6.248,97 41.463,53 64.870,75 106.334,28 22.197,84 14.807,07 17.016,28

3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.475,99 1.842,96 3.318,95 43.401,51 48.093,29 91.494,81 29.405,04 26.095,63 27.567,38

4 Kehutanan dan Perburuan 271,06 292,61 563,67 8.856,27 6.418,76 15.275,03 32.672,78 21.936,09 27.099,17

5 Perikanan 584,57 1.102,99 1.687,56 26.432,18 23.024,88 49.457,06 45.216,72 20.874,92 29.306,86

6 Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak

Bumi 397,80 0,00 397,80 60.074,86 0,00 60.074,86 151.016,99 0,00 151.016,99

7 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 301,39 421,52 722,92 23.424,21 23.322,01 46.746,21 77.719,34 55.328,20 64.663,41 8 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 1.583,24 1.318,04 2.901,28 83.942,03 36.298,70 120.240,73 53.019,03 27.539,93 41.443,99 9 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit 2.175,84 722,46 2.898,30 35.930,75 9.897,94 45.828,70 16.513,50 13.700,36 15.812,27 10 Industri Kayu & Barang dari Kayu 1.121,98 1.335,19 2.457,17 20.355,39 15.504,64 35.860,03 18.142,39 11.612,27 14.594,01 11 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan

Barang dari Logam, dan Industri Lainnya 1.710,37 931,51 2.641,88 138.927,62 40.267,75 179.195,37 81.226,88 43.228,33 67.828,78 12 Industri Kimia, Pupuk, Hasil dari Tanah Liat, Semen 1.192,35 542,92 1.735,26 129.846,11 36.743,14 166.589,25 108.899,64 67.677,27 96.002,28

13 Listrik, Gas dan Air Minum 164,98 36,13 201,11 14.863,20 1.507,67 16.370,87 90.089,29 41.727,75 81.400,93

14 Konstruksi 4.446,06 993,44 5.439,50 167.855,90 33.047,97 200.903,87 37.753,85 33.266,26 36.934,27

15 Perdagangan 3.657,75 14.087,70 17.745,45 151.338,62 290.115,46 441.454,08 41.374,74 20.593,53 24.877,03

16 Restoran 863,71 2.465,27 3.328,98 46.186,44 58.056,01 104.242,45 53.474,58 23.549,55 31.313,64

17 Perhotelan 174,73 53,01 227,74 7.445,70 1.833,10 9.278,80 42.613,25 34.581,81 40.743,85

18 Angkutan Darat 1.153,17 2.747,82 3.900,99 46.892,53 40.364,98 87.257,51 40.664,07 14.689,84 22.368,07

19 Angkutan Udara, Air dan Komunikasi 884,22 912,32 1.796,54 48.469,76 19.630,21 68.099,97 54.816,72 21.516,70 37.906,19 20 Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan 304,13 428,96 733,10 11.542,38 8.902,28 20.444,66 37.952,06 20.752,96 27.888,15

21 Bank dan Asuransi 588,57 42,17 630,74 51.739,65 1.406,08 53.145,73 87.907,39 33.341,84 84.259,12

22 Real Estate dan Jasa Perusahaan 571,71 257,87 829,58 33.569,51 11.973,49 45.543,00 58.717,42 46.432,01 54.898,57

23 Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan,

Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya 7.272,80 793,27 8.066,06 261.652,46 24.559,11 286.211,57 35.976,87 30.959,53 35.483,44 24 Jasa Perseorangan, Rumah tangga dan Jasa

Lainnya 2.632,72 2.401,28 5.034,00 69.823,88 16.280,35 86.104,23 26.521,57 6.779,87 17.104,54

Jumlah 40.176,30 63.274,39 103.450,69 1.588.492,88 1.104.124,86 2.692.617,74 39.538,06 40.176,30 26.028,03

https://www.bps.go.id

(26)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 19

1. Distribusi Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga

Upah dan gaji merupakan sumber pendapatan terbesar dari rumah tangga yaitu sebesar 70,27 persen dari pendapatan rumah tangga, sedangkan pendapatan dari balas jasa modal sebesar 20,61 persen dan sisanya adalah pendapatan yang diperoleh dari pemberian/hibah dari pihak lain. Apabila dilihat dari golongan rumah tangga, rumah tangga buruh tani sebagai golongan rumah tangga yang mempunyai pendapatan perkapita terendah dibandingkan dengan golongan-golongan rumah tangga lainnya (lihat tabel 6c).

Dari total konsumsi akhir rumah tangga Indonesia 2008 yang sebesar Rp 3.318.104,55 miliar, pengeluaran konsumsi terbesar adalah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga golongan atas di kota yaitu sebesar Rp 672.628,57 miliar. Pengeluaran konsumsi akhir terkecil dilakukan oleh golongan rumah tangga bukan angkatan kerja di pedesaan yaitu sebesar Rp 158.015,28 miliar. Dilihat dari rata- rata pengeluaran perkapita, pengeluaran konsumsi perkapita terbesar dilakukan oleh golongan rumah tangga atas di kota sebesar Rp 33.221,05 ribu perkapita dan yang terkecil adalah golongan rumah tangga buruh tani sebesar Rp 5.486,99 ribu perkapita.

Dari total pendapatan disposabel rumah tangga, 91,07 persen digunakan untuk membiayai konsumsi akhir. Hal ini berarti bahwa rumah tangga Indonesia pada tahun 2008 mempunyai tabungan (saving), dimana tabungan terbesar terdapat pada rumah tangga golongan atas di kota (13,46 persen dari pendapatan disposabel golongan rumah tangga tersebut). Sedangkan rumah tangga yang mempunyai tabungan terendah adalah rumah tangga buruh tani (5,39 persen).

Rumah tangga golongan atas di kota memiliki rata-rata pendapatan disposabel per rumah tangga dan perkapita terbesar yaitu sebesar 154.701,61 ribu rupiah dan 38.389,73 ribu rupiah. Selanjutnya rumah tangga buruh tani memiliki rata-rata pendapatan disposabel per rumah tangga terendah yaitu 23.243,07 ribu rupiah (tabel 6b) dan rata- rata pendapatan disposabel perkapita terendah yaitu 5.799,66 ribu rupiah (tabel 6c). Pendapatan disposabel yang dimaksud di sini adalah pendapatan setelah pajak dikurangi dengan penerimaan transfer neto dari rumah tangga lain.

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA

https://www.bps.go.id

(27)

20 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 6a

Total Pendapatan dan Pengeluaran menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Miliar)

Jumlah

Pertanian Bukan Pertanian

Buruh Pengusaha

Pedesaan Perkotaan

Rumah tangga

Gol.rendah

Bukan angkatan kerja

Rumah tangga Gol. Atas

Rumah tangga Gol.rendah

Bukan angkatan kerja

Rumah tangga Gol. Atas

Jumlah Penduduk (jiwa)

228.523.301

29.528.312

64.059.279

36.823.295

11.512.932

16.040.849

37.854.941

12.456.635

20.247.059 Jumlah Rumah tangga (jiwa)

57.716.100

7.367.966

16.020.714

9.122.381

3.306.788

3.922.657

9.360.179

3.591.039

5.024.376

1. Upah dan gaji

2.688.905,27

105.406,45

518.425,74

333.694,87

111.674,32

312.663,70

517.690,73

170.650,09

618.699,38 2. Pendapatan kapital

788.549,94

11.397,23

132.332,16

91.317,66

36.819,53

141.625,00

130.554,07

52.785,03

191.719,25

3. Penerimaan transfer dari :

- RT

43.364,57

11.975,77

7.011,65

8.393,23

4.388,15

731,98

7.424,98

2.625,09

813,72 - Perusahaan

43.085,00

1.654,92

4.755,34

3.197,98 785,42 7.724,00

9.397,35

3.951,74

11.618,23 - Pemerintah

199.033,92

42.495,54

52.014,65

42.276,92

13.987,98

3.370,71

30.009,74

11.555,36

3.323,02

- Luar Negeri

63.505,87

3.826,77

17.023,29

15.353,55

5.496,46

2.339,13

15.418,61

2.338,17

1.709,89 4. Jumlah pendapatan

3.826.444,57

176.756,68

731.562,84

494.234,22

173.151,87

468.454,52

710.495,47

243.905,49

827.883,49 5. Pembayaran pajak langsung

85.073,47

3.796,10

11.953,62

9.486,90

3.069,67

13.760,48

18.517,46

5.850,93

18.638,33 6. Pendapatan RT setelah

pajak

3.741.371,10

172.960,59

719.609,22

484.747,32

170.082,20

454.694,04

691.978,01

238.054,56

809.245,16

7. Pembayaran transfer ke :

- RT

43.364,57

830,34

4.456,42

2.903,18

230,10

4.609,43

10.169,30

998,03

19.167,76 - Perusahaan

35.164,37

739,91

8.343,98

3.370,35

1.539,44

6.168,65

6.177,43

1.752,63

7.071,99

- Luar Negeri

19.293,30

136,19

2.857,86

1.978,76

649,76

2.327,20

4.137,81

1.479,33

5.726,38 8. Pendapatan Disposabel

3.643.548,86

171.254,15

703.950,96

476.495,03

167.662,89

441.588,76

671.493,46

233.824,57

777.279,03 9. Pengeluaran konsumsi

3.318.104,75

162.021,42

642.327,17

450.508,35

158.015,28

385.336,98

633.498,92

213.768,06

672.628,57 10. Tabungan

325.444,11

9.232,73

61.623,79

25.986,69

9.647,61

56.251,78

37.994,53

20.056,51

104.650,46

https://www.bps.go.id

(28)

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

| 21

Tabel 6b

Rata-rata Pendapatan dan Pengeluaran per Rumah Tangga menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Ribu)

Jumlah

Pertanian Bukan Pertanian

Buruh Pengusaha

Pedesaan Perkotaan

Rumah tangga

Gol.rendah

Bukan angkatan kerja

Rumah tangga Gol. Atas

Rumah tangga Gol.rendah

Bukan angkatan kerja

Rumah tangga Gol. Atas

Jumlah Penduduk (jiwa)

228.523.301

29.528.312

64.059.279

36.823.295

11.512.932

16.040.849

37.854.941

12.456.635

20.247.059 Jumlah Rumah tangga (jiwa) 57.716.100 7.367.966 16.020.714 9.122.381 3.306.788 3.922.657 9.360.179 3.591.039 5.024.376

1. Upah dan gaji

46.588,48

14.306,05

32.359,71

36.579,80

33.771,24

79.707,13

55.307,78

47.521,09

123.139,55 2. Pendapatan kapital

13.662,56

1.546,86

8.260,07

10.010,29

11.134,53

36.104,36

13.947,82

14.699,10

38.157,83

3. Penerimaan transfer dari :

- RT

751,34

1.625,38

437,66

920,07

1.327,01

186,60

793,25

731,01

161,95

- Perusahaan

746,50

224,61

296,82

350,56 237,52

1.969,07

1.003,97

1.100,44

2.312,37 - Pemerintah

3.448,50

5.767,61

3.246,71

4.634,42

4.230,08

859,29

3.206,11

3.217,83

661,38 - Luar Negeri

1.100,31

519,38

1.062,58

1.683,06

1.662,17

596,31

1.647,26

651,11

340,32 4. Jumlah pendapatan

66.297,70

23.989,89

45.663,56

54.178,20

52.362,55

119.422,77

75.906,18

67.920,59

164.773,40 5. Pembayaran pajak langsung

1.474,00

515,22

746,14

1.039,96

928,29

3.507,95

1.978,32

1.629,31

3.709,58 6. Pendapatan RT setelah

pajak

64.823,70

23.474,67

44.917,42

53.138,24

51.434,26

115.914,82

73.927,86

66.291,28

161.063,82

7. Pembayaran transfer ke :

- RT

751,34

112,70

278,17

318,25

69,59

1.175,08

1.086,44

277,92

3.814,95 - Perusahaan

609,26

100,42

520,82

369,46

465,54

1.572,57

659,97

488,06

1.407,54 - Luar Negeri

334,28

18,48

178,39

216,91

196,49

593,27

442,07

411,95

1.139,72 8. Pendapatan Disposabel

63.128,81

23.243,07

43.940,05

52.233,62

50.702,64

112.573,90

71.739,38

65.113,35

154.701,61 9. Pengeluaran konsumsi

57.490,11

21.989,98

40.093,54

49.384,95

47.785,13

98.233,67

67.680,21

59.528,19

133.873,06

10. Tabungan

5.638,71

1.253,09

3.846,51

2.848,67

2.917,52

14.340,23

4.059,17

5.585,16

20.828,55

https://www.bps.go.id

(29)

22 |

Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia 2008

Tabel 6c

Rata-rata Pendapatan dan Pengeluaran Perkapita menurut Golongan Rumah Tangga, 2008 (Rp Ribu)

Jumlah

Pertanian Bukan Pertanian

Buruh Pengusaha

Pedesaan Perkotaan

Rumah tangga Bukan angkatan Rumah tangga Rumah tangga Bukan angkatan Rumah tangga

Gol.rendah kerja Gol. Atas Gol.rendah kerja Gol. Atas

Jumlah Penduduk (jiwa)

228.523.301

29.528.312

64.059.279

36.823.295

11.512.932

16.040.849

37.854.941

12.456.635

20.247.059 Jumlah Rumah tangga (jiwa) 57.716.100 7.367.966 16.020.714 9.122.381 3.306.788 3.922.657 9.360.179 3.591.039 5.024.376

1. Upah dan gaji

11.766,44

3.569,67

8.092,91

9.062,06

9.699,90

19.491,72

13.675,64

13.699,53

30.557,49 2. Pendapatan kapital

3.450,63

385,98

2.065,78

2.479,89

3.198,10

8.829,02

3.448,80

4.237,50

9.468,99

3. Penerimaan transfer dari:

- RT

189,76

405,57

109,46

227,93

381,15

45,63

196,14

210,74

40,19 - Perusahaan

188,54

56,05

74,23

86,85

68,22

481,52

248,25

317,24

573,82 - Pemerintah

870,96

1.439,15

811,98

1.148,10

1.214,98

210,13

792,76

927,65

164,12

- Luar Negeri

277,90

129,60

265,74

416,95

477,42

145,82

407,31

187,71

84,45 4. Jumlah pendapatan

16.744,22

5.986,01

11.420,09

13.421,78

15.039,77

29.203,85

18.768,90

19.580,37

40.889,07 5. Pembayaran pajak langsung

372,27

128,56

186,60

257,63

266,63

857,84

489,17

469,70

920,55 6. Pendapatan RT setelah

pajak

16.371,95

5.857,45

11.233,49

13.164,15

14.773,14

28.346,01

18.279,73

19.110,66

39.968,53

7. Pembayaran transfer ke:

- RT

189,76

28,12

69,57

78,84

19,99

287,36

268,64

80,12

946,69

Gambar

Tabel 4c  Tabel 4d
Tabel 4a  Tabel 4b
Gambar 2. Kesenjangan Pendapatan antara Golongan Atas  dengan Golongan Bawah

Referensi

Dokumen terkait

29 Taman Billion 70 30 Taman Rakyat 71 31 Taman Segar 72 32 Alam Jaya 73 33 Taman Sunway 74 34 Cheras Awana 75 35 Taman Mudun 76 36 Taman Mulia 77. 37 Taman Bukit

31 32 33 34 35 36 37 38 www.eurasip.org Internet www.i-scholar.in Internet "Artificial Intelligence and Soft Computing", Springer Science and Business Media LLC, 2016 Crossref

LAmPIRAN 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

FIGURE 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 LIST OF FIGURES cont'd Effect of Load Location on the Buckling Loads and St res se s of Shell 6 Summary of Buckling Loads for

Table 27: Table 28: Table 29: Table 30: Table 31: Table 32: Table 33: Table 34: Table 35: Table 36: Table 37: Table 38: Table 39: Table 40: Table 41: Table 42: Table 43:

I\ 35 35 35 34 34 32 32 29 29 30 30 30 30 30 31 31 31 31 28 28 29 24 25 26 28 Fungicides used Preparation of fungicida] solution Plant extract used Collection and

31 32 33 34 35 36 37 and change through networks between higher education teachers", Tertiary Education and Management, 2021 Publication akuntansi.unpam.ac.id Internet Source

Klasifikasi Neraca Barang dan jasa produk Produksi industri Penciptaan Pendapatan nilai tambah Alokasi pendapatan primer institusi Distribusi pendapatan sekunder