SISTEM
PENCERNAA N
(ILMU BIOMEDIK DASAR) TINGKAT 1A
KELOMPOK 12
Dosen Pengampu : Siti Mulidah, S.Pd, S.Kep, Ns, M Kes
Nama
Anggota :
Nanda Rakhmah Hidayah NIM (P1337420221004)Nadia Oktaviana
NIM (P1337420221009) Annisa Uswatun Toyibah NIM (P1337420221014)
Bilqis Rahma Asy- Syifaa’
NIM (P1337420221019) Siska Nurmalasari NIM (P1337420221024)
Wara Ayu Sitaresmi NIM (P1337420221029) Muhammad Elfa
Ainunnaim
NIM (P1337420221034) Yasinta Fadila Afn NIM (P1337420221039) Salsa Oktavia Rizqi NIM (P1337420221044) Gilang Dwi Cahyo
NIM (P1337420221049)
1 . 2 .
3 . 4 . 5 .
6 .
7 . 8 .
9
.
10.
Sub Pokok Materi
Proses Pencernaan
Peritoneum
Struktur &
Fungsi dari Saluran Pencernaan
01.
02.
03.
04.
Organ-organ
Aksesori
PROSES PENCERNAAN
01.
Proses Pencernaan Mekanik
Pengertia n
Proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus.
Tempat terjadi
1. Mulut, dengan bantuan gigi dan lidah
2. Lambung, dengan bantuan gerak peristaltik dinding lambung
Proses Pencernaan Kimiawi
Pengertia n
Proses pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan.
Tempat terjadi
Proses pencernaan terjadi mulai dari mulut hingga berakhir di usus besar.
Pencernaan di Mulut
Terjadi proses pencernaan secara mekanis oleh gigi melalui gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan.
Selain itu, terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan air liur.
Enzim yang terdapat di rongga mulut, yaitu :
Enzim lingual lipase
Enzim amilase saliva
a.
Kerongkonga n (Esofagus)
Saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
Esofagus merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung. Proses pencernaannya mendapat bantuan dari otot- otot kerongkongan dengan gerak peristaltik. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.
b.
Pencernaan di Lambung
c.
Di dalam lambung terjadi gerakan meremas makanan yang disebut gerak peristaltik, dilakukan oleh otot polos. Di dalam lambung terjadi penyerapan zat-zat yang larut dalam lemak. Makanan yang sudah melewati pencernaan kimiawi dan penyerapan di lambung akan menghasilkan kim atau bubur makanan yang akan bergerak menuju usus halus.
Di lambung terdapat dua enzim di lambung untuk mencerna makanan secara kimiawi, yaitu :
1. Enzim pepsin : mencerna protein menjadi peptida lebih kecil 2. Enzim lipase lambung : mencerna trigliserida
Pencernaan di Usus Halus
Di usus halus terjadi penyerapan secara kimiawi, kemudian terjadi pencernaan komponen kunci dalam makanan, seperti asam amino, peptida, dan glukosa untuk energi. Selain itu, terjadi penyerapan nutrisi dan sebagian air.
Terdapat beberapa enzim yang dihasilkan pankreas dalam pencernaan kimiawi, antara lain :
1. Enzim amilase pankreas 2. Enzim lipase pankreas 3. Enzim nuklease pankreas 4. Enzim proteinase pankreas
Selain itu, usus halus melepaskan beberapa enzim seperti : 5. Enzim maltase
6. Enzim sukrose 7. Enzim peptidase 8. Enzim lipase
9. Enzim enterokinase dan enzim laktase
d.
Pencernaan di Usus Besar
Usus besar tidak memiliki enzim pencernaan.
Penghancuran makanan lebih lanjut dilakukan oleh bakteri pada usus ini. Di dalam usus besar, terjadi penyerapan vitamin, mineral, dan air. Setelah penyerapan air terjadi di usus besar, sisa makanan akan turun menuju rektum dan dikeluarkan melalui anus.
e.
PERITONEU M
02 .
Pengertian Peritoneum
Peritoneum adalah membran serosa rangkap yang
terbesar di dalam tubuh yang terdiri dari dua bagian
utama yaitu peritoneum parietal yang melapisi
dinding rongga abdominal dan rongga peritoneum
viseral yang meliputi semua prgan yang berada di
dalam rongga tersebut.
Struktur Peritoneum
Peritoneum Parietal
1. Melapisi permukaan internal dinding abdominopelvic
2. Berasal dari mesoderm somatik dalam embrio
3. Menerima suplai saraf somatik yang sama dengan daerah dinding perut yang dibatasinya
4. Nyeri dari peritoneum parietal terlokalisasi dengan baik
5. Sensitif terhadap tekanan, nyeri, laserasi, dan suhu.
Peritoneum Viseral
1. Berinvaginasi untuk menutupi sebagian besar visera abdomen 2. Berasal dari mesoderm splanchnic
dalam embrio
3. Memiliki suplai saraf otonom yang sama dengan daerah visera yang ditutupinya
4. Nyeri dari peritoneum viseral tidak terlokalisasi dengan baik
5. Hanya sensitif terhadap regangan dan iritasi kimia .
Rongga Peritoneum
Rongga peritoneum adalah ruang potensial antara parietal dan viseral peritoneum.
Biasanya hanya mengandung sedikit cairan
pelumas.
Organ Peritoneum
Organ intrapertioneal
Diselimuti oleh peritoneum viseral, yang menutupi organ baik anterior maupun posterior.
Contoh : perut , hati, dan limpa
Organ retroperitoneal
Tidak berhubungan dengan peritoneum visceral, mereka hanya ditutupi peritoneum parietal, dan
peritoneum itu hanya menutupi permukaan anterior.
Peritoneum menutupi hampir semua visera di dalam usus dan membawa struktur neurovaskular dari dinding tubuh ke visera intraperitoneal.
Untuk memenuhi fungsinya, peritoneum berkembang menjadi struktur kompleks yang sangat terlipat, antara lain :
1. Mesenterium, yaitu lembaran ganda peritoneum yang berawal sebagai lanjutan peritoneum visceral pembungkus sebuah organ dan berisi jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe
2. Omentum, yaitu lembaran peritoneum viseral yang membentang dari lambung dan bagian proksimal duodenum ke organ perut lainnya
Refleksi
Peritoneum
a. Omentum Besar (mayor), terdiri dari empat lapisan peritoneum viseral.
Ini turun dari kurvatura mayor lambung dan bagian proksimal duodenum, kemudian melipat kembali dan menempel pada permukaan anterior kolon transversum.
b. Omentum Kecil (minor), yaitu lapisan ganda peritoneum visceral, dan jauh lebih kecil daripada omentum mayor, dan melekat dari kurvatura minor lambung dan bagian proksimal duodenum ke hati.
3. Ligamen peritoneum, adalah lipat ganda peritoneum yang menghubungkan organ bersama-sama atau menghubungkan organ dalam ke dinding perut. Contoh : ligamen hepatogastrik, bagian dari omentum minor yang menghubungkan hati ke perut.
Refleksi
Peritoneum
03 Struktur dan Fungsi
Saluran
Pencernaan
Sistem pencernaan manusia terdiri dari organ utama, berupa saluran pencernaan dan organ tambahan.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia Beserta Gambarnya Lidah, gigi, kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ tambahan yang membantu dalam pencernaan mekanik dan kimiawi. Kelenjar pencernaan adalah organ tambahan yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan
Di dalam mulut, terdapat gigi, lidah, dan juga kelenjar air liur (sativa). Air liur mengandung mukosa atau lendir, suatu senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri dan mengandung enzim ptialin atau enzim amilase. Enzim ptialin akan memecah molekul amilum menjadi maltosa.
Di dalam mulut akan terjadi pencernaan secara mekanik (dengan bantuan gigi) dan pencernaan kimiawi (dengan bantuan enzim ptialin).
1. MULUT
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis.
Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus akan menuju ke kerongkongan (esofagus). Otot-otot kerongkongan berkontraksi, sehingga menimbulkan gerakan meremas dan mendorong makanan masuk ke lambung. Gerakan ini disebut gerak peristaltik
2.
Kerongkongan
(esofagus)
Setelah dari kerongkongan, makanan kemudian masuk ke lambung. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, otot lambung berkontraksi, mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi, bolus bercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung asam klorida (HCL), enzim pepsin, dan enzim renin.
Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam di dalam lambung, maka bolus akan menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas jari, yang diatur oleh sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus dua belas jari.
3.
Lambung
Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua elas jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,24 meter, usus tengah (jejemum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter. Di dalam usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi. Pada duodenum terdapat saluran yang menghubungkan dengan kantung empedu dan pankreas. Getah pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin.
Pencernaan makanan dilanjutkan ke jejenum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum akan menjadi bentuk lain yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju ke hati dan diedarkan ke seluruh tubuh
4. Usus
Halus
Usus besar memiliki panjang sekitar 1 meter, terdiri atas kolon asendens (naik), kolon transersum (mendatar), dan kolon desendens (menurun) dan berakhir di anus. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung usus buntu terdapat tonjolan kecil yang dinamakan umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah putih untuk imunitas (kekebalan tubuh).
Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimkannya ke sisa makanan
5. Usus
Besar
04
Organ-Organ
Aksesori
1. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga
yaitu gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk
mengoyak makanan, dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.
2.
Lidah
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Lidah akan merespon rasa ditempat yang berbeda-beda.
3. Kelenjar Ludah (Salivary Gland)
Makanan di dalam mulut akan dibasahi oleh air liur (kelenjar ludah) agar makanan menjadi licin dan mudah ditelan. Air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.
4. Pankreas
Pankreas adalah suatu kelenjar yang terletak di bawah lambung yang memiliki panjang sekitar 15 cm. Pankreas terdiri bagian kepala, badan, dan ekor. Bagian kelenjar eksokrin dari pankreas berfungsi mensekresikan getah pankreas yang berupa enzim-enzim pencernaan ke duodenum. Enzim-enzim tersebut antara lain enzim amilase, tripsin, dan lipase. Bagian kelenjar endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau Langerhans yang dapat menghasilkan hormon-hormon yaitu insulin dan glukagon. Hormon- hormon tersebut utamanya untuk mengatur keseimbangan kadar gula dalam tubuh.
5. Hati (Liver)
Hati terletak di sebelah kanan rongga perut. Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia, beratnya 1.500 gram, dan terdiri dari 2 lobus yaitu lobus kanan dan lobus kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsifolaris. Bagian belakang lobus kanan terdapat kantung empedu.
Beberapa fungsi hati pada sistem pencernaan antara lain :
1. Memproduksi cairan empedu (cairan pencernaan yang dapat menguraikan lemak dan sari-sari makanan)
2. Membantu menjaga kadar gula darah 3. Menguraikan lemak
4. Menyimpan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K
6. Kantung Empedu (Gall Bladder)
Kantung empedu memiliki panjang 8-12 cm dengan kapasitas 30-50 ml dan terdiri dari bagian fundus, leher, dan badan. Fungsi kantung empedu adalah sebagai organ penampung cairan empedu yang dihasikan oleh hati untuk disalurkan ke dalam duodenum.
TERIMAKASIH!