DOSEN PENGAMPU Drs. Achmad Yasin, M.Ag.
DISUSUN OLEH Diah Ayu Fernanda
05010421006
FORMAT DAN PELAKSANAAN
DEMOKRASI
DALAM TATANAN POLITIK
INDONESIA
DEMOKRA SI?
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintah politik yang kekuasaan pemerintahnnya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yang di bentuk dari kata (dêmos) “yang banyak” dan ditafsirkan “rakyat banyak” dan (Kratos)
“kekuasaan” dan jika digabungkan berarti kekuasaan rakyat.
DEMOKRASI?
Demokrasi merupakan sistem yang mengutamakan suara rakyat sebagai warga negara dalam melakukan pemerintahan.
Menurut Abraham
Lincoln(presiden amerika serikat ke-16 pada periode 1861-1865), demokrasi adalah sistem
pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
Terjadinya kontrol sosial dari masyarakat terhadap jalannya pemerintahan untuk
membuktikan kebebasankepada masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan
menjamin terciptanya pemerintahan yang bersih
Budaya demokrasi dapat menghindari tindak sewenang-wenang terhadap warganegara karena Negara demokrasi mengakui supremasi hukum.
Negara dengan praktik pemerintahan yang dipilih oleh rakyat. Dulu, tidak sedikit penguasa yang cenderung bertindak otoriter, diktator, membatasi partisipasi masyarakat atau rakyat dan lain-lain karena para pengusaha sering merasa terganggu kekuasaannya. Ketidakmampuan melaksanakan mandat yang diberikan oleh rakyat membuat para pengusaha bersikap demikian
Memungkinkan satiap kebudayaan berkembang baik karena negara demokrasi menghormati kebebasan berekspresi.
Bagaimana
keberadaannya?
Format demokrasi menurut bagan
“david held”
DEMOKRASI KOSMOPOLITAN 1. Otonom demokrasi 2. Demokrasi kosmopolitan
DEMOKRASI KONTEMPORER 1. Demokrasi kompetisi Elite 2. Pluralisme
3. Demokrasi hukum 4. Demokrasi partisipatif 5. Demokrasi deliberatif DEMOKRASI KLASIK
1. Demokrasi Athena
2. Republikanisme protektif
3. Republikanisme pembangunan 4. Demokrasi protektif
5. Demokrasi pembangunan 6. Demokrasi sosialis
1. Demokrasi liberal atau parlementer,pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang dan pemilu bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
2. Demokrasi terpimpin, Para peminpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sabagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.
3. Demokrasi social, adalah yang menaruh kepedulian pada keadilan social dan egalitarianisme bagi mersyarakat untuk menduduki kekuasaan.
4. demokrasi partisipasi, yang menekankan pada hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
5. demokrasi consoclational,menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya yang menekankan kerja sama yang erat diantara elit yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.
6. demokrasi komunis, demokrasi yang berdasarkan hak pemerintah di negaranya dimana pemerintah tertinggi dipegang leh penguasa atau pemerintah. Demokrasi komunis tidak dibatasi dan bersifat totaliter yang membuat hak setiap individu tidak ada pengaruhnya pada pemerintah.
7. demokrasi pancasila. Demokrasi yang didasarkan dari ideologi indonesia, yaitu pancasila berdasarkan tata sosial dan budaya bangsa indonesia. Demokrasi pancasila dianut oleh indonesia.
.
FORMAT
DEMOKRASI
lainnya
Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Indonesia memakai demokrasi yang berlandaskan pancasila atau bisa kita sebut demokrasi
pancasila, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.
DEMOKRASI
PANCASILA
Task 1 DEMOKRASI PARLEMENTER
Setelah berakhirnya era demokrasi parlementer, Indonesia mulai memasuki fase demokrasi lainnya, yaitu demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin dimulai saat Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Tetapi sebelum dekrit presiden diumumkan, demokrasi parlementer atau demokrasi konstitusional masih bertahan dengan adanya pembentukan sebuah kabinet transisi yang dipimpin oleh Ir. Djuanda atau yang disebut sebagai Kabinet Djuanda. Kabinet Djuanda ini berisi orang-orang yang bukan dari koalisi dominan partai di palemenen, maka sering kali Kabinet Djuanda disebut juga sebagai Kabinet Ekstra Parlemen. Kabinet ini terhitung mulai bekerja sejak 9 April 1957 sampai 10 Juli 1959
demokrasi parlementer di Indonesia, juga sering kali disebut sebagai era demokrasi konstitusional.[24] Munculnya sistem parlementer di Indonesia karena jatuhnya kabinet Presidensial Pertama pada 14 November 1945 yang disebabkan oleh keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X/1945 pada 16 Oktober 1945 dan diikuti kemudian oleh Maklumat Pemerintah pada 3 November 1945 yang berisi tentang seruan untuk mendirikan partai-partai politik di Indonesia.
Task 2 DEMOKRASI TERPIMPIN
DEMOKRASI
INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
Era demokrasi Pancasila diawali dengan suatu peristiwa sejarah yang sangat kelam bagi Indonesia, yaitu Gerakan 30 September (G30S) atau yang sering juga disebut dengan G30S/PKI. Pemberontakan G30S terjadi pada antara 30 September dan juga 1 Oktober 1965, Soekarno lebih suka menyebutnya Gestok (Gerakan Satu Oktober) semenatara Soeharto lebih suka menyebutnya Gestapu (Gerakan September Tigapuluh). Peristiwa ini menelan korban kurang lebih tiga juta orang - menurut Sarwo Edhie Wibowo, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus genosida terbesar keempat di dunia setelah Jerman Nazi, Kamboja Demokratik, dan Rwanda. Namun, terlepas dari peristiwa kemanusiaan yang mengikutinya, G30S juga membawa satu angin perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia.
Task 3
Demokrasi Pancasila Task 4
Era Reformasi
a. Transisi Demokrasi
Proses transisi demokrasi atau proses demokratisasi di Indonesia dimulai ketika terjadinya perpindahan kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada Wakil Presiden B. J.
Habibie pada 21 Mei 1998.Disebut "transisi" karena pada fase inilah Indonesia mengalami peralihan atau transisi sistem politik dari otoritarian menuju demokrasi.
b. Konsolidasi Demokrasi
Setelah proses transisi demokrasi berhasil, maka selanjutnya adalah konsolidasi atau pemantapansistem demokrasi. Menurut Kacung Marijan, konsolidasi demokrasi menjadi penting karena sering kalibeberapa negara yang berusaha melakukan proses demokratisasi justru gagal ditengah jalan karena proses transisinya yang tidak selesai atau gagal dalam proses konsolidasi sebuah sistem yang demokratis, sehingga negara itu kembali kepada sistem otoriter dan diperintah kembali oleh seorang diktator
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi (1945-1950).
Tahun 1945-1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan
demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
2. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
3. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
4. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi
parlementer PELAKSANAAN
DEMOKRASI DI INDONESIA
Pelaksanaan demokrasi di indonesia dapat dibagi
menjadi beberapa periodesasi antara lain :
Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lamaa 1. Masa Demokrasi Liberal 1950 - 1959
pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
• Dominannya partai politik
• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959:
• Bubarkan konstituante
• Kembali ke UUD 1945
• tidak berlaku UUD S 1950Pembentukan MPRS dan DPA 2. Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
• Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
• Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentukDPRGR.
• Jaminan HAM lemah.
• Terjadi sentralisasi kekuasaan.
• Terbatasnya peranan pers.
• Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
PELAKSANAAN
DEMOKRASI DI
INDONESIA
Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966-1998
Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.Namun demikian perjalanan demokrasi pada
masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
1.. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis 4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela Sebab jatuhnya Orde Baru:
1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi) 2. Terjadinya krisis politik
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden.
PELAKSANA AN
DEMOKRASI DI
INDONESIA
Pelaksanaan Demokrasi Reformasi (1998 - Sekarang).
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ
Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok- pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan WakilPresiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004