• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi dan Konsep

N/A
N/A
Ana

Academic year: 2024

Membagikan " Definisi dan Konsep"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Demokrasi Menurut

Iman Kristen

(2)

LATAR BELAKANG DEMOKRASI

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti “rakyat” dan kratos yang berarti

“pemerintahan, kekuatan”.

Dengan demikian demokrasi dapat dimengertikan sebagai:

1. Bentuk pemerintahan dimana keputusan politiknya ditentukan oleh masyarakat melalui wakil wakilnya

2. Suatu pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat

3. Sebuah keadaan yang didalamnya terdapat kebebasan

dan permusyawaratan

(3)

PENGERTIAN DEMOKRASI MENURUT PARA AHLI

Menurut H. Harris Soche

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya.

Menurut International Commission of Jurist

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak

untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan

oleh warga Negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka

dan yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu

proses pemilihan yang bebas.

(4)

Menurut C.F. Strong

Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang

menjamin pemerintah akhirnya

mempertanggungjawabkan tindakan tindakannya pada mayoritas tersebut.

Menurut Samuel Huntington

Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif

yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui

suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di

dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk

memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa

dapat memberikan suara.

(5)

KEGIATAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam pengelolaan negara, secara tegas dinyatakan bahwa

Indonesia juga menggunakan sistem pemerintahan

konstitusional (berdasarkan Hukum Dasar), bukan

pemerintahan yang sifatnya absolut (berdasar pada kekuasaan

tak terbatas seperti yang berlaku pada kerajaan). Artinya,

semua warga negara berhak menjadi pemimpin negara

(Presiden) dan tidak ada jaminan bahwa seorang presiden akan

berkuasa seumur hidup. Ini juga baru berlaku dalam tataran

konsep, karena setiap ada warga negara yang mencalonkan

menjadi presiden, justru harus punya dukungan partai politik

yang ada di parlemen. Padahal parlemen itu sendiri yang

seyogyanya merepresentasikan rakyat, justru malah

berhadapan dengan rakyat sebagai musuh.

(6)

Demokrasi Indonesia semakin kukuh jika kita melihat sila keempat Pancasila, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

Artinya, demokrasi Indonesia diusung lewat semangat musyawarah.

Dalam musyawarah, ada beberapa

perwakilan rakyat yang dipilih rakyat untuk

merundingkan sebuah keputusan. Pemilihan

sang wakil rakyat tersebut tentu

(seharusnya) berdasarkan rasio dan

kehendak bebas rakyat.

(7)

CONTOH PELAKSANAAN DEMOKRASI

Demokrasi Di Lingkungan Keluarga

 Berlaku adil terhadap semua anggota keluarga tanpa pilih kasih

 Memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk memberikan saran, kritik demi kesejahteraan keluarga

 Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya dalam keluarga

 Saling menghormati dan menyayangi

(8)

Demokrasi Di Lingkungan Sekolah

 Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah

 Pembagian tugas piket yang merata

 Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah

 Pelaksanaan upacara dengan bergantian Demokrasi Di Lingkungan Masyarakat

 Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa

 Mengikuti kegiatan kerja bakti

 Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.

 Saling tenggang rasa sesama warga

(9)

PENGERTIAN DEMOKRASI DALAM KEKRISTENAN

Apabila kita berbicara mengenai demokrasi, maka kita tidak dapat memisahkannya dengan negara. Dalam kisah Penciptaannya, negara memang tidak disebut. Walaupun demikian, Allah menciptakan manusia sebagai individu sekaligus mahluk sosial. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, munculah fenomena yang lain. Di dalam kejadian 11 kita membaca tentang kelahiran bangsa-bangsa. Kisah ini segera diikuti oleh kejadian 12 mengenai pemilihan Abraham. Di bagian ini dikatakan bahwa Allah akan membentuk sebuah bangsa yang besar, bangsa plihan Allah sendiri. Tetapi, Israel kemudian tidak disebut sebagai “bangsa”, tetapi sebagai “umat”.

“Umat” menekankan kasamaan kedudukan antara manusia, yang satu tidak menguasai yang lain sebab semuanya diikat oleh ketaatan kepada Allah saja. Dengan demikian, para ahl perjanjian Lama menyimpulkan bahwa “umat” adalah sebuah masyarakat teokratis yang demokratis.

(10)

Dari uraian mengenai bangsa Israel, kita mengetahui bahwa pada awalnya pemerintahan teokratis yang dipimpin Allah mengandung gaya demokrasi. Kuncinya adalah di dalam sistem pemerintahan tersebut terdapat kesamaan kedudukan antar-manusia dan tidak ada yang saling menguasai. Inilah prinsip demokrasi. Inilah juga yang menjadi prinsip kristiani. Selama berabad-abad para politikus, dan rohaniawan setuju bahwa kekristenan ibarat ibu yang melahirkan sistem demokrasi. Kekristenan memberi dasar konsep imago Dei dalam diri setiap manusia.

Demokrasi mengaturnya dan mengakui persamaannya pada diri setiap manusia.

Gregory Vlastos menjelaskan bahwa ada hubungan iman

Kristen dan demokrasi. Dalam iman Kristen, demokrasi

memiliki makna ketika kasih manjadi motivasi dan keadilan

menjadi tujuan.

(11)

Tradisi Kristen menekankan bahwa setiap manusia memiliki martabat untuk manjadi seorang pelaku moral yang bebas.

Kebebasan itu diungkapkan dalam bentuk keputusan dan tindakan pribadi yang memungkinkan kehidupan bersama dapat berlangsung. Di samping itu juga manusia memiliki martabat sebagai seorang pekerja (pelayan) yang memungkinkan kehidupan bersama menjadi nyata. Menurut iman Kristen, kasih dapat dinyatakan bila setiap orang memberikan dirinya bagi pelayanan dalam masyarakat.

Berdasarkan hal di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

setiap orang Kristen wajib berperan aktif dalam kehidupan

demokrasi. Hal ini dapat diwujudkan antara lain dengan turut

berpartisipasi aktif dalam pemilu, menjadi anggota partai

politik, turut serta aktif dalam pengambilan keputusan yang

mengatur kehidupan bersama, dan bentuk-bentuk kegiatan

politik lainnya.

(12)

Memang, haruslah diakui bahwa dalam pengambilan keputusan yang mengatur kehidupan bersama. Iman Kristen menegaskan bahwa semua kuasa berasal dan hanya milik Allah. Kuasa adalah pemberian Allah yang harus dipertanggung jawabkan dalam pelayanan masyarakat.

Oleh karena itu, setiap orang Kristen yang terlibat dalam berbagai kegiatan politik wajib menyuarakan suara kenabian. Suara kenabian itu didasarkan pada nilai-nilai universal, yaitu: menegakkan keadilan, menyatakan kebenaran, menghormati kebebasan yang bertanggung jawab, memperjuangkan kesetaraan, dan mempraktikan kasih terhadap semua orang.

Kelemahan yang selama ini terjadi adalah orang Kristen cenderung menghidari keterlibatan dalam aktivitas yang “berbau” politik. Politik hanya dianggap sebagai urusan orang-orang tertentu saja, yang terlibat di partai politik (anggota DPR/DPRD), atau pemerintahan. Warga gereja lainnya cukup menjadi “penonton”. Padahal, sadar atau tidak, di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semua warga negara akan menanggung dampak dari setiap keputusan politik yang ditetapkan. Dengan berpartisipasi aktif di dalam kegiatan politik, orang Kristen turut menata kehidupan bersama, sekaligus merupakan upaya kita untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan iman Kristen.

(13)

SIKAP UMAT KRISTEN TERHADAP DEMOKRASI

Umat Kristen tetap menerapkan atau menjalankan

sistem demokrasi, tetapi umat kristen lebih

berprioritas pada THEOKRASI (THEO berarti “ALLAH”,

KRASI berarti “ memerintah, mengatur, memelihara)

artinya umat KRISTEN berpatokan pada firman TUHAN

yaitu yang terdapat di dalam Alkitab. Apabila

demokrasi itu tidak sesuai dengan Alkitab, maka

demokrasi tidak dilakukan. Contoh penerapan

demokrasi dalam gereja dalam lingkup organisasi

remaja yaitu pemilihan ketua dalam organisasi remaja.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini membahas tentang definisi dan syarat Hadist Ahad serta

Dokumen ini membahas tentang definisi mahasiswa dan sifat yang dimiliki oleh

Dokumen ini membahas tentang sejarah dan definisi manhaj tarjih dalam

Dokumen ini berisi definisi tentang beberapa institusi, organisasi, dan konsep yang relevan dengan pemerintah dan

Dokumen ini membahas tentang definisi aplikasi, termasuk definisi dari Dhanta póster Azhar, Jogiyanto, Ramzi, Nazrudin Safaat HINGE, dan Deslianti &

Dokumen ini membahas tentang definisi data, jenis data, dan waktu pengumpulan

Dokumen ini membahas tentang definisi teknologi informasi dan teknologi informasi secara

Dokumen ini membahas tentang pengertian pembangunan dan definisi pembangunan menurut para