1
I. KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
1. Menurut Romney dan Steinbart
Sistem adalah sekumpulan dua atau lebih subsistem/komponen yang saling berhubungan melalui serangkaian prosedur untuk mencapai tujuan yang sama. Biasanya terdiri dari subsistem yang lebih kecil dan memiliki fungsi spesifik untuk mendukung sistem yang lebih besar.
2. Menurut W. Gerald Cole
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical) yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
3. Menurut Howard F. Stettler,
Sistem akuntansi adalah kumpulan formulir, catatan, prosedur, alat dan manusia yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil usahanya.
4. Menurut Steven A. Moscov
Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak luar (investor, kreditur, kantor pajak, pemerintah) dan pihak dalam (manajer dan karyawan).
2
B. PERBEDAAN SIA DAN SIM Menurut Cecil Gillespie:
1. Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah, dan melaporkan informasi keuangan yang diperlukan bagi pihak internal dan eksternal untuk mengambil keputusan yang sudah direncanakan.
2. Sistem informasi manajemen adalah suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen untuk perencanaan dan pengawasan kegiatan organisasi itu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi hanya berhubungan dengan informasi finansial saja, sedangkan sistem informasi manajemen berhubungan dengan data finansial dan non finansial. Sehingga dengan demikian sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi manajemen.
C. DATA DAN INFORMASI
1. Data adalah masukan/input yang akan diproses menjadi informasi/keluaran/output. Data atau bukti transaksi dapat berupa faktur penjualan, memo, kuitansi, bukti kas masuk, bukti kas keluar, order pembelian, permintaan pembelian, laporan penerimaan barang, daftar gaji/upah, bukti permintaan dan pengeluaran barang dsb.
2. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang terorganisasi, mempunyai arti dan bermanfaat bagi orang yang menerimanya.
Informasi SIA dapat berupa Laporan Keuangan.
DATA PROSES INFORMASI
3
3. Karakteristik Informasi
Relevance: informasi dapat membantu pengguna mengurangi ketidakpastian dalam membuat keputusan dan melakukan prediksi.
Reliability: informasi diharapkan bebas dari kesalahan dan mencerminkan keadaan sesungguhnya.
Completeness: informasi bersifat lengkap dan tidak mengabaikan hal-hal yang penting.
Timeliness: informasi harus tersedia saat dibutuhkan.
Understandability: informasi tersaji dengan cara yang mudah dipahami
Verifiability: sifat informasi itu sedemikian rupa sehingga bila digunakan orang yang berbeda cenderung menghasilkan hasil yang sama.
Accesibilility: informasi mudah diperoleh saat diperlukan dengan format yang diinginkan.
D. SIKLUS PENGOLAHAN DATA
Untuk mengubah data menjadi informasi, diperlukan proses pengolahan data, baik menggunakan siklus manual maupun berbasis komputer.
1. Siklus Manual
4
2. Siklus CBIS
Pengolahan data secara manual dapat dilakukan menggunakan worksheet maupun berbantuan komputer (akuntansi komputer).
Pengolahan data dengan komputer (komputer akuntansi) dapat menggunakan berbagai program komputer seperti general ledger, myob, visual basic, fox pro, dac easy dan lain-lain.
Dalam proses pengolahan data dengan computer dapat dikerjakan secara batch maupun real time. Secara batch yaitu bukti-bukti transaksi dikumpulkan dulu misalnya harian atau selama satu minggu baru dilakukan pemrosesan ke dalam buku jurnal maupun buku besar. Sedangkan secara real time yaitu begitu terjadi transaksi keuangan bukti-bukti transaksi langsung diproses ke dalam buku jurnal maupun buku besar pada saat itu juga. Disamping itu kita juga harus mempunyai manajemen basis data untuk mengarsip data-data yang ada di perusahaan.
Perbedaan akuntansi komputer dengan komputer akuntansi
5
` Akuntansi Komputer Komputer Akuntansi 1 Proses pencatatan dan pengolahan
data menggunakan software yang belum terintegrasi dalam kesatuan bahasa pemrograman contoh membuat laporan dengan software M.S. Office.
Proses pencatatan dan pengolahan data menggunakan software yang sudah terintegrasi dalam kesatuan dengan bahasa pemrograman.
Contoh: Visual Foxpro, Visual Basic, C++, Linux dan lain-lain sehingga menghasilkan paket softare.
2 Pembuatan laporan hanya sebatas tujuan tertentu sehingga data-data tidak bisa di upgrade langsung dan tidak dapat di konversi data lama dengan data yang baru.
Pembuatan laporan lebih lengkap, bisa di upgrade atau di konversi data lama dengan data yang baru.
3 Proses pengolahan data untuk memperoleh informasi membutuhkan waktu yang sangat lama dan tidak mencakup seluruh kegiatan karena perhitungan belum terotorisasi komputer secara keseluruhan.
Proses pengolahan untuk memperoleh informasi lebih cepat dan akurat, karena perhitungan telah terotorisasi dalam program maupun software yang digunakan. Secara keseluruhan data telah di-input kedalam komputer.
4 Perbaikan kesalahan harus dilakukan dari awal penulisan transaksi lanjut ke transaksi lainnya sampai ke laporan.
Pebaikan kesalahan data dapat dilakukan hanya pada bagian penjurnalan saja.
5 Contoh aplikasi yang dipakai adalah:
M.S. Word, Excel, Powerpoint.
Contoh aplikasi yang dipakai adalah MYOB Accounting, Dac Easy, Peactry, Value Pluss, ERP, MRP dan Sistem Akuntansi yang terintergrasi lainnya.
E. MODEL PENGOLAHAN DATA SIA
1. ERP (enterprise resources planning) yaitu suatu model aplikasi sistem informasi dimana masing-masing bagian yang ada di perusahaan saling mengotomatiskan dan mengintegrasikan komputer sehingga masing-masing bagian dapat saling menghasilkan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pengguna system.
2. Dapat juga melakukan transaksi secara on line, menggunakan internet, intranet baik dalam suatu perusahaan tersebut atau dengan pihak luar seperti pemasok maupun pelanggan atau dengan menggunakan EDI (electronic data interchange), e-commerce dan e- business.
6
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E- commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-Business (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah e-business pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner (CEO perusahaan IBM), sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. E–business merupakan interaksi internal organisasi dengan para pemasok, pelanggan, investor, kreditor pemerintah, dan media massa juga termasuk penggunaan teknologi informasi untuk mendesain kembali proses internalnya.
E-commerce adalah bagian dari e-business karena adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama berupa pembelian dan penjualan.
7
F. MENGAPA PERLU BELAJAR SIA
1. SFAC No. 2 menyatakan bahwa akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi bermanfaat bagi para pembuat keputusan.
2. Akuntan harus memberikan jaminan atas ketersediaan, reliabilitas, dan keakuratan informasi yang dihasilkan.
3. Akuntan harus memahami cara kerja SIA (GIGO).
4. Akuntan akan selalu terlibat dalam SIA baik sebagai pengembang, auditor, maupun pengguna laporan yang dihasilkan.
G. PEKERJAAN PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Pekerjaan penyusunan SIA dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Penugasan umum (general assignment)
Adalah penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi yang meliputi seluruh subsistem yang ada dalam perusahaan. Meliputi penyusunan struktur organisasi, subsistem penganggaran, subsistem akuntansi, subsistem penjualan/marketing, subsistem produksi, subsistem personalia, subsistem pembelanjaan.
2. Penugasan khusus (special assignment)
Adalah penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi yang hanya meliputi sebagian dari subsistem akuntansi yang ada dalam perusahaan.
Tipe penugasan pengembangan SIA meliputi:
1. Pengembangan sistem akuntansi baru yang lengkap.
2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup kegiatan bisnis yang baru.
3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan.
8
H. TUJUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Menurut Mulyadi (2016) tujuan pengembangan SIA adalah:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Sedangkan menurut Setiawati (2010) adalah:
1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.
2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.
5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).
6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan.
7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.