• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEMATIKA FUNGI - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEMATIKA FUNGI - Spada UNS"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEMATIKA FUNGI

Oleh:

Umi Fatmawati

(2)

ISTILAH

Taksonomi: studi mengenai prinsip klasifikasi

Klasifikasi: pengelompokan organisme-organisme ke dalam unit- unit taksonomi (taksa)

Indetifikasi: membandingkan isolat yang belum diketahui dengan taksa yang ada untuk menetapkan identitasnya

Nomenklatur: penamaan organisme

Sistematika: Penyusunan organisme ke dalam pohon filogenetik berdasarkan studi taksonomi dan klasifikasi

Filogeni: sejarah evolusi dari suatu kelompok taksa atau gen-gen nenek moyangnya

Filogenetik: Rekonstruksi sejarah evolusi dari sekelompok taksa atau gen-gen

Monofiletik: sekelompok taksa yang berasal dari satu nenek moyang

Polifiletik: sekelompok taksa yang berasal dari nenek moyang yang berbeda-beda

(3)

FUNGI?

• Adalah organisme heterotrof , dinding sel mengandung kitin, tidak berplastid, tidak

berklorofil, memiliki hifa yang berinti banyak

(multinukleat) atau tunggal (mononukleat)

(4)

FILOGENETIK FUNGI

(5)
(6)

TAKSONOMI FUNGI

(7)

TAKSONOMI FUNGI

(8)

Pengelompokan Fungi

• Konvensional: dari informasi fenotipik (protein, kemotaksonomi, fisiologi dan morfologi)

• Kemotaksonomi: konsitituen kimia pada sel (asam amino, enzim, asam organik, asam lemak, metabolit sekunder)

• Taksonomi modern: infromasi genotipik (DNA

dan RNA) dari dalam sel

(9)

Pengelompokan Fungi

1. Kapang (moulds): ascomycetes dan basidiomycetes 2. Khamir (yeast): ascomycetes dan basidiomycetes 3. Cendawan (mushroom)

mushrooms

(10)

1. FILUM CHYTRIDIOMYCOTA

• Merupakan nenek moyang fungi tingkat tinggi

• Chytrids bersifat: monoseluler, berkoloni, absorbsi nutrien, alat gerak posterior, berflagel, bersifat senositik

• Reproduksi aseksual: zoospora

• Merupakan fungi akuatik

• 5 ordo:

1. Chytridiales

2. Spizellomycetales 3. Blastocladiales

4. Monoblepharidales 5. Neocalimastigales

• Pengurai : kitin, keratin, selulosa, hemiselulosa

• Ada yang bersifat halofil, parasit, mikroflora

(11)
(12)

REPRODUKSI ASEKSUAL FILUM

CHYTRIDIOMYCOTA

(13)

2. FILUM ZYGOMYCOTA

• Bersifat polifiletik

• Terdiri dari dua kelas: Trichomycetes dan Zygomycetes

• Hidup sebagai saprofitik, haustorial, parasistik non haustorial pada hewan, tumbuhan, maupun fungi

• Trichomycetes: simbion di usus, anal arthropoda

• Reproduksi seksual: zigospora

• Reproduksi aseksual : aplanospora (sporangiospora, konidia, sel khamir, klamidospora)

• Dinding sel : kitin dan kitosan

(14)

2.FILUM ZYGOMYCOTA

Entomophtorales Endomikoriza

Fungi kotoran hewan

Endogonales: hidup pada sisa2 tanaman

(15)
(16)

REPRODUKSI ZYGOMYCOTA

(17)

REPRODUKSI ZYGOMYCOTA

(18)

3. FILUM ASCOMYCOTA

• Terdiri dari 3 kelas:

1. Archiascomycetes 2. Hemiascomycetes 3. Euascomycetes

• Sexual Reproduction – asci (sing. = ascus)

• Asex. Reprod. – common

• Cup fungi, morels, truffles

• Important plant parasites & saprobes

• Yeast - Saccharomyces

• Decomposers, pathogens, and found

in most lichens

(19)

Sac fungi diversity

(20)

REPRODUKSI ASCOMYCOTA

(21)

SIKLUS HIDUP ASCOMYCOTA

(22)

4. FILUM BASIDIOMYCOTA

• Disebut “jamur” karena memiliki tubuh buah kasat mata

• Bersifat racun: Amanita sp., Coprinus cinerus

• Patogen tanaman : Smut fungi, atau jamur karat

• Terdiri dari 3 kelas:

1. Urediniomycetes

2. Hymenomycetes

3. Ustilaginomycetes

(23)

1. Kelas Urediniomycetes

• Septa sederhana, tidak memiliki benda woronin, gula sel manosa, tidak membentuk starch-like compund

• Banyak terdapat sebagai parasit, mycopatogen

4. FILUM BASIDIOMYCOTA

Puccinia graminis Uredinales

(24)

2. Kelas Ustilaginomycetes

• Phragmobasidia :Basidia terbagi ke dalam kompartemen dengan septa internal

• Holobasidia: basidia tidak mempunyai septa internal

• Ordo Ustiginales: Ustilago maydis

4. FILUM BASIDIOMYCOTA

Ustilago maydis

(25)

3. Kelas Hymenomycetes

• Ordo Agaricales: Amanita phalloides

Sumber makanan: Pleorotus flabelatus, Agaricus bisporus, Flammulina velutipes

Gasteromycetes: puff balls, earth star

5.FILUM BASIDIOMYCOTA

Amanita phalloides

Pleorotus flabelatus

Puffballs

Earth star

(26)

3. Kelas Hymenomycetes

Ordo Aphyllophorales (tooth fungi, coral fungi, polypores)

Contoh: Ganoderma lucidum

5.FILUM BASIDIOMYCOTA

Oyster Mushrooms Ganoderma lucidum

(27)

SIKLUS HIDUP BASIDIMYCOTA

(28)

5. FUNGI ANAMORFIK

• Fungi yang belum dapat ditentukan fase

seksualnya (tidak menghasilkan askospora atau basidiospora) atau konidum

• Mitosporic fungi (mitosis/secara aseksual)

• Fungi imperfecti (deuteromycetes)

• 3 kelas:

1. Blastomycetes

2. Hyphomycetes

3. Coelomycetes

(29)

1 . Kelas Blastomycetes

• Khamir anamorfik ascomyceteus (kandungan G+C < 50%) dan basidiomyceteus (kandungan G+C > 50%)

• Cara reproduksi dengan pertunasan

• Contoh: Candida albicans, Cryptococcus neoformans

FUNGI ANAMORFIK

Candida albicans Cryptococcus neoformans

(30)

2. Kelas Hyphomycetes

• Hanya membentuk miselium bukan askokarp

• Konidiofor membentuk sinema dan sporodocium

• Contoh: Gangliostible indica

FUNGI ANAMORFIK

A Sinema B Konidiofor C. konidia

Sporodocium

(31)

3. Kelas Coelomycetes

• Membentuk piknidium (sporokarp multiseluler) dan aservulus (mirip apotechium)

• Sebagian besar bersifat anamorf (aseksual) atau pleomorfik (anamorf-teleomorf)

• Banyak yang menyebabkan penyakit pada tanaman, pembusukan makanan,

biodegradasi

• Contoh: Septoria

FUNGI ANAMORFIK

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode

Catatan: RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 12 Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 paling sedikit memuat: a nama program studi, nama dan kode