• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skala Kecemasan Konseling Traumatik

N/A
N/A
RINDIKA TRIWULANDARI

Academic year: 2024

Membagikan "Skala Kecemasan Konseling Traumatik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Rindika Triwulandari Konseling Traumatik

1. Contoh skala kecemasan HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety)

Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 symptom yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe).

Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable.

Contoh Angket skala kecemasan

HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden:

Nama Responden:

Tanggal Pemeriksaan:

Skor:

0=Tidak ada, 1 = ringan, 2 = sedang, 3 = berat, 4 = berat sekali Total skor:

<14 = tidak ada kecemasan 14-20 = kecemasan ringan 21-27 = kecemasan sedang 28-41 = kecemasan berat 42-56 = kecemasan berat sekali

No. Pertanyaan 0 1 2 3 4

1.

Perasaan ansietas:

• Cemas

• Firasat buruk

• Takut akan pikiran sendiri

• Mudah tersinggung 2. Ketegangan:

• Merasa tegang

(2)

• Lesu

• Tak bisa istirahat tenang

• Mudah terkejut

• Mudah menangis

• Gemetar

• Gelisah

3.

Ketakutan:

• Pada gelap

• Pada orang asing

• Ditinggal sendiri

• Pada binatang besar

• Pada keramaian lalu lintas

• Pada kerumunan orang banyak

4.

Gangguan Tidur

• Sukar Masuk Tidur

• Terbangun Malam Hari

• Tidak Nyenyak

• Bangun dengan Lesu

• Banyak Mimpi-Mimpi

• Mimpi BurukMimpi Menakutkan

5.

Gangguan kecerdasan

• Sukar konsentrasi

• Daya ingat buruk

6.

Perasaan depresi

• Hilangnya minat

• Berkurangnya kesenangan pada hobi

• Sedih

• Bangun dini hari

• Perasaan berubah-ubah sepanjang hari

7.

Gejala somatik (otot)

• Sakit dan nyeri di otot-otot

• Kaku

• Kedutan otot

• Gigi gemerutuk

• Suara tidak stabil

8.

Gejala Somatik (Sensorik)

• Tinitus (telinga berdenging)

• Penglihatan Kabur

• Muka Merah atau Pucat

• Merasa Lemah

• Perasaan ditusuk-Tusuk

9.

Gejala Kardiovaskuler

• Takhikardia (detak jantunf cepat)

• Berdebar

• Nyeri di Dada

• Denyut Nadi Mengeras

• Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan

(3)

• Detak Jantung Menghilang (Berhenti Sekejap)

10.

Gejala Respiratori

• Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada

• Perasaan Tercekik

• Sering Menarik Napas

• Napas Pendek/Sesak

11.

Gejala Gastrointestinal

• Sulit Menelan Perut Melilit

• Gangguan Pencernaan

• Nyeri Sebelum dan Sesudah Perasaan Terbakar di Perut Makan

• Rasa Penuh atau Kembung

• Mual

• Muntah

• Buang Air Besar Lembek

• Kehilangan Berat Badan

• Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)

12.

Gejala Urogenital (perkemihan dan kelamin)

• Sering Buang Air Kecil

• Tidak Dapat Menahan Air Seni

• Amenorrhoe

• Menorrhagia

• Menjadi Dingin (Frigid)

• Ejakulasi Praecocks

• Ereksi Hilang

• Impotensi

13.

Gejala Otonom

• Mulut Kering

• Muka Merah

• Mudah Berkeringat

• Pusing, Sakit Kepala

• Bulu-Bulu Berdiri

14.

Tingkah Laku Pada Wawancara

• Gelisah

• Tidak Tenang

• Jari Gemetar

• Kerut Kening

• Muka Tegang

• Tonus Otot Meningkat

• Napas Pendek dan Cepat

• Muka Merah

• Jari gemetar

• Otot tegang mengeras Total Skor Skor=

2. Apa yang membuat Anda cemas?

(4)

Jawab:

Yang membuat saya cemas adalah tentang masa depan saya akan bagaimana.

3. List kecemasan:

a. Orang tua saya sepertinya memiliki ekspektasi yang cukup tinggi kepada saya, sedangkan saya masih tidak yakin dengan diri sendiri.

b. Bingung ingin jadi apa di masa depan.

c. Rasanya seperti ingin menikah setelah lulus, tapi orang tua dan saudara berekspektasi tinggi, sedangkan jika menikah, kemungkinan akan lebih fokus kepada pernikahannya. Jadi mungkin tidak akan menikah dalam waktu dekat setelah lulus.

d. Apakah di masa depan mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak?

e. Takut tidak bisa menyelesaikan skripsi dalam waktu 4 tahun kuliah.

f. Takut orang yang di sukai di masa depan menikah dengan wanita lain.

g. Takut di masa depan mendapatkan pekerjaan yang tidak mendukung untuk terus dekat dengan Allah.

h. Apakah saya mampu menjadi pribadi yang berkualitas?

i. Apakah saya mampu memenuhi ekspektasi orang-orang disekitar terhadap saya?

4. List prosedur terhadap kecemasan yang di alami.

Tahap-tahap desensitisasi sistematis (Geraid Corey)

a. Tingkah laku yang membangkitkan kecemasan adalah ketika di malam hari apabila masih terjaga di atas jam 23.00, kemungkinan akan overthinking hingga cemas. Dan ketika orang tua sudah mulai membahas tentang “..nanti kalo lulus kamu bisa bla bla bla...” atau ketika orang tua bilang “eh itu si A udah kerja sekarang di perusahaan X”.

b. Tingkat kecemasan

No. Pertanyaan 0 1 2 3 4

1. Menjadi marah karena hal-hal sepele ✔️

2. Mulut terasa kering ✔️

3. Tidak dapat melihat hal positif terhadap suatu kejadian.

✔️

4. Merasa gangguan dalam bernapas (sesak napas, napas terasa sulit)

✔️

(5)

5. Merasa seperti tidak kuat lagi melakukan suatu kegiatan

✔️

6. Cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi

✔️

7. Kelemahan pada anggota tubuh ✔️

8. Kesulitan untuk relaksasi/bersantai ✔️

9. Cemas berlebihan terhadap suatu situasi namun bisa lega jika situasi itu berakhir

✔️

10. Pesimis ✔️

11. Mudah merasa kesal ✔️

12. Merasa banyak menghabiskan energi karena cemas

✔️

13. Merasa sedih ✔️

14. Tidak sabaran ✔️

15. Kelelahan ✔️

16. Kehilangan minat pada banyak hal (misal:

makan, sosialisasi)

✔️

17. Merasa diri tidak layak ✔️

18. Mudah tersinggung ✔️

19. Berkeringat (misal: tangan berkeringat) tanpa stimulus oleh cuaca maupun latihan fisik.

✔️

20. Ketakutan tanpa alasan yang jelas ✔️

21. Merasa hidup tidak berharga ✔️

22. Sulit untuk beristirahat ✔️

23. Kesulitan menelan ✔️

24. Tidak dapat menikmati hal-hal yang saya lakukan

✔️

25. Perubahan denyut jantung tanpa stimulus latihan Fisik

✔️

26. Merasa hilang harapan dan putus asa ✔️

(6)

27. Mudah marah ✔️

28. Mudah panik ✔️

29. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu

✔️

30. Takut diri terlambat oleh tugas-tugas yang tidak biasa dilakukan

✔️

31. Sulit untuk antusias pada banyak hal ✔️

32. Sulit menoleransi gangguan-gangguan terhadap hal yang dilakukan

✔️

33. Berada pada keadaan tegang ✔️

34. Merasa tidak berharga ✔️

35. Ketakutan ✔️

36. Tidak ada harapan untuk masa depan ✔️

37. Merasa hidup tidak berarti ✔️

38 Mudah gelisah ✔️

39. Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin menjadi panik

✔️

40. Gemetar ✔️

41. Sulit untuk Meningkatkan inisiatif melakukan sesuatu

✔️

Skor=14 (kecemasan ringan)

c. Situasi yang membangkitkan kecemasan: 1) ketika orang tua mulai membahas masa depan saya setelah lulus kuliah. 2) ketika orang tua menyebut anak lain yang sudah bekerja. 3) apabila terjaga di malam hari di atas jam 23.00.

d. Melatih relaksasi yaitu dengan berlatih pengenduran otot dan bagian tubuh dengan titik berat wajah, tangan, kepala, leher, pundak, punggung, perut, dada, dan anggota badan bagian bawah.

e. Pelaksanaan desensitisasi sistematis konseli dengan santai dan mata tertutup.

f. Situasi yang santai: misalnya sedang piknik bersama keluarga di suatu tempat yang hijau dan berangin, langit biru tidak terlalu panas. Lalu membayangkan situasi yang membuat cemas.

(7)

g. Dilakukan terus secara bertahap sampai tingkat yang memunculkan rasa cemas dan hentikan.

h. Kemudian dilakukan relaksasi lagi sampai konseli santai, diminta membayangkan lagi pada situasi dengan kecemasan yang lebih tinggi dan sebelumnya.

i. Terapi selesai apabila konseli mampu tetap santai ketika membayangkan situasi yang sebelumnya paling menggelisahkan dan mencemaskan.

Referensi

Dokumen terkait

(Hamilton Anxiety Rtaing Scale) dan pengukuran fungsi seksual menggunakan FSFI (Function Sexual Female Index). Hasil : Uji normalitas data dengan Kolmogorov-smirnov ,

Tingkat kecemasan diukur menggunakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang terdiri dari 14 item pernyataan. Data disajikan dalam metode pendokumentasian dan resume

Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yaitu tingkat kecemasan pasien post operasi seksio sesaria sesuai dengan HRS – A (Hamilton Rate Scale for Anxiety) yang

Pada penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) dilakukan dengan partisipasi 38 dari 40 responden yang

Hasil penelitian menunjukan tingkat kecemasan pasien pencabutan gigi di puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado berdasarkan penilaian Hamilton Anxiety Rating Scale

xiv DAFTAR SINGKATAN TM : Trimester COC : Continuity Of Care BBL : Bayi Baru lahir HARS : Hamilton Rating Scale for Anxiety WHO : Word Health Organization KB : Keluarga

p-ISSN: 2089-8789 e-ISSN: 2714-7886 Effect of Special Massage on Hamilton Anxiety Rating Scale HARS Scores among Primigravida Pregnant Women in the Third Trimester in Coping with

Hamilton Anxiety Rating Scale HARS Questionnaire Value Category Characteristics Before and After Progressive Muscle Relaxation Treatment According to the results of the study,