• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Admin Digital Library"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi banding sistem pendidikan Islam sebagai variabel independen yang menjadi penyebab terjadinya atau adanya perubahan pada variabel dependen. Sistem pendidikan Islam klasik dan modern berperan sebagai variabel terikat (dependent variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel bebas (variabel bebas). Kurikulum Islam pada saat ini adalah Al-Qur'an yang diturunkan Allah sesuai kondisi dan situasi.

Manfaat/Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem

Ketiga Webster dalam Beddy Iriawan Makti memberikan pengertian sistem sebagai suatu kesatuan kompleks yang terbentuk dari bagian-bagian yang berbeda (beragam), yang masing-masing terikat (tunduk pada) rencana atau sumbangan (serves) yang sama. ) untuk mencapai tujuan yang sama. Shrode dan Voich, Jr. i Beddy Iriawan Kalaui mendefinisikan sistem sebagai “kumpulan elemen atau bagian yang saling berinteraksi, saling bergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks”. Dari seluruh pengertian sistem yang disebutkan di atas, penulis dapat merumuskan kembali bahwa: Sistem adalah kumpulan dari berbagai (berbagai) objek (tujuan) (elemen atau bagian) yang saling berhubungan (koheren), bekerja sama (bersama) dan saling menguntungkan. semata-mata saling mempengaruhi (secara mandiri) dan terikat pada rencana yang sama (terencana) untuk mencapai tujuan (output) tertentu dalam lingkungan yang kompleks.

Pengertian Pendidikan Islam

Tanduk : Ia berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses adaptasi yang lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang jasmani dan rohani, yang bebas dan sadar akan Tuhan yang diwujudkan dalam lingkungan alam, intelektual, emosional dan kehendak manusia. Mc Donald: berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dengan tujuan mengubah sifat manusia atau peserta didik. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses penyampaian ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ajaran agama Islam, seperti: At-Tarbiyyah Ad-Din (pendidikan agama), At-Ta'lim fil Islamy (pendidikan Islam). ), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan bagi umat Islam), At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam Islam), At-Tarbiyyah „inda Muslimin (Pendidikan di kalangan umat Islam) dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islam).

Sistem Pendidikan Islam Dalam Lintasan Sejarah

  • Sistem Pendidikan Islam Klasik
  • Sistem Pendidikan Islam Abad Pertengahan (XVI)
  • Sistem Pendidikan Islam Modern (XIX)

Sebagai sebuah institusi pendidikan dan pusat pertama kegiatan pendidikan Islam pada zaman awal ini, ia adalah rumah Arqam ibn Arqam. Lebih-lebih lagi orang kafir Quraisy sudah mengetahui kewujudan rumah Arqam bin Arqam sebagai pusat pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam pada zaman Rasulullah ialah al-Quran yang diturunkan oleh Allah mengikut keadaan dan situasi.

Dalam praktiknya, pendidikan Islam tidak hanya dimaksudkan sebagai pendidikan yang logis dan rasional, tetapi juga bersifat natural dan pragmatis. Selain itu sabda Rasulullah juga menunjukkan bahwa materi pembelajaran yang berasal dari dunia luar bukanlah sesuatu yang tidak bisa dipelajari melainkan merupakan sesuatu yang wajib dilakukan untuk mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam ke dunia luar Islam. Pendidikan Islam pada masa Usman bin Affan melanjutkan apa yang telah dilakukan khalifah sebelumnya.

Pendidikan agama (keyakinan, ibadah, akhlak, serta Al-Qur’an dan Sunnah) merupakan inti pendidikan Islam. Kebanyakan guru pada masa khalifah Abbasiyah menggemari sastra dan ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam muncul dan berkembang di nusantara sejak Islam masuk ke kepulauan tersebut, dibawa oleh para sufi pengembara atau pedagang dari Timur Tengah, yang kemudian hidup menyatu dengan penduduk setempat melalui proses adaptasi terhadap cara hidup dan tradisi yang mereka miliki sebelumnya. dilakukan.

Perubahan-perubahan tersebut tidak lain merupakan hasil pergulatan interaktif antara faktor eksternal dan reaksi internal para pemangku kepentingan pendidikan Islam. Salah satu faktor eksternal yang turut mempengaruhi perubahan keberlanjutan pendidikan Islam di Indonesia adalah kebijakan negara yang menjadi dasar pengaturan sistem pendidikan nasional, termasuk pendidikan Islam sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional (Muhammd Yunus; 1957). Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada upaya membentuk manusia muslim yang berakhlak mulia, bertaqwa dalam beragama, berwawasan luas dan memahami persoalan-persoalan keilmuan duniawi serta mau berjuang demi kemajuan masyarakatnya.

Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam

  • Al Ghazali
  • Ibn Khaldun
  • Muhammad Abduh

Sebab, menurutnya, al-Azhar merupakan simbol dan model pendidikan Islam di Mesir pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya saat itu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif, yang difokuskan untuk mencari dan mengkaji literatur dan bahan pustaka yang dibahas sehubungan dengan sistem pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan bimbingan yang diberikan orang dewasa kepada peserta didik yang terdidik pada masa pertumbuhannya agar mempunyai kepribadian yang muslim.

Sumber data primer adalah buku-buku yang khusus membahas tentang studi banding sistem pendidikan Islam klasik dan modern. Dalam praktiknya, pendidikan Islam tidak hanya dituntut logis dan rasional, tetapi juga natural dan pragmatis. Melihat hal tersebut, lembaga pendidikan Islam dapat dianalisis berdasarkan beberapa ketentuan di atas.

Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang sekarang diartikan sebagai sekolah yang bercirikan agama Islam, diharapkan para peserta didiknya mampu mengembangkan ilmu-ilmu yang ada di sekolah dan juga memiliki pengetahuan agama Islam sebagai ciri khasnya. Penerapan sistem pendidikan Islam klasik dan modern di Indonesia dimulai dari bentuk yang paling sederhana. Salah satu faktor eksternal yang berkontribusi terhadap perubahan keberlanjutan pendidikan Islam di Indonesia adalah kebijakan negara yang menjadi dasar pengaturan sistem pendidikan nasional, termasuk pendidikan Islam.

Perbandingan pendidikan Islam pada sistem klasik dengan sistem pendidikan Islam pada zaman modern sangatlah berbeda, berdasarkan lembaga pendidikan, sistem pembelajaran, materi dan kurikulum. Sejak perjalanannya, sistem pendidikan Islam modern telah banyak mengalami kemajuan dibandingkan sistem pendidikan Islam klasik. Terserah guru sebagai pendidik pada pendidikan formal untuk benar-benar menyampaikan nilai-nilai pendidikan Islam secara utuh kepada peserta didik.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Pemikiran tradisional yang mengabaikan peran akal di dalamnya dianut oleh kalangan sufi, sehingga ada pendapat yang mengatakan bahwa kemunduran pendidikan Islam disebabkan oleh kaum sufi yang mengembangkan sikap fatalistik di kalangan umat Islam. Model Pertama (Salafi Textualist) berusaha memahami ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Quran dan as-Sunnah as-Sahihah dengan melepaskan diri dari situasi konkrit dinamika perjuangan masyarakat Islam (klasik). dan era kontemporer). ) di sekitarnya. Dalam konteks pemikiran pendidikan Islam, model ini berupaya membangun konsep pendidikan Islam melalui kajian terhadap khazanah pemikiran pendidikan Islam yang diciptakan oleh para ulama pada periode-periode sebelumnya, baik dalam hal membangun tujuan pendidikan, kurikulum atau program pendidikan, keterkaitannya dengan pendidikan Islam. antara pendidik dan peserta didik, metode pendidikan dan lingkungan pendidikan (konteks pembelajaran) yang dirumuskannya.

Model keempat (Neo-Modernist) berupaya memahami ajaran dasar dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Sunnah dengan mengikuti dan merenungkan khazanah intelektual Islam klasik serta menyadari kesulitan dan kemudahan yang ditawarkan dunia modern. teknologi. Maka model ini selalu memperhatikan Al-Quran dan Al-Sunnah, khazanah pemikiran Islam klasik, serta pendekatan keilmuan yang muncul pada abad ke-19 dan ke-20 M. Permasalahan yang muncul adalah alokasi dana yang dikelola oleh negara. Kementerian Agama masih terbatas. , maka hal ini berdampak pada hambatan dalam pengembangan pendidikan Islam.

Sistem pendidikan Islam merupakan suatu proses penyampaian ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ajaran agama Islam seperti: At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan Agama), At-Ta'lim fil Islamy (Ajaran Islam), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan Umat - Muslim), At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam Islam), At-Tarbiyyah 'inda Muslimin (Pendidikan di kalangan umat Islam) dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islam). Melalui aktivitas mengaji dan tata cara beribadah dalam surah dan langar, terjadi berbagai perubahan sepanjang sejarah. Penulis pernah tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ_PAI) pada periode tahun 2013-2014 sebagai ketua bidang keilmuan, selanjutnya pada tahun 2014-2015 diberi amanah sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ_PAI). ) dan sekaligus bergabung dalam Kepresidenan Persatuan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (PIKOM_FAI) sebagai Sekretaris Bidang Organisasi pada tahun 2014-2015 dan pada periode berikutnya pada tahun 2015-2016 dipercaya sebagai Ketua Umum Pengurus Kepemimpinan. dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (PIKOM_FAI).

Tekhnik Pengumpulan Data

Tehnik Pengelolaan Data

Tekhnik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model-Model Pemikiran Islam dalam Konteks

Pola pikir tradisional memberikan tempat dan ruang yang sempit bagi peran akal dan kemungkinan terbukanya wahyu yang luas. Sedangkan pola berpikir rasional justru sebaliknya, yaitu memberikan ruang dan ruang yang luas bagi nalar dan ruang yang sempit bagi wahyu. Rujukan utama pemikirannya adalah kitab suci Al-Quran dan kitab hadis, tanpa menggunakan pendekatan ilmiah lain.

Dengan kata lain, model pertama ini sangat mementingkan pernyataan dan ayat Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam konteks pemikiran pendidikan Islam, model tekstualis Salafi menyajikannya hanya dalam bentuk yang canggih, yaitu memahami atau. Model kedua (Mazhabi Tradisionalis) berupaya memahami ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Sunnah dengan bantuan khazanah pemikiran Islam klasik, namun seringkali tidak terlalu memperhitungkan aspek sosio-historis. bukan. situasi masyarakat setempat di mana ia tinggal.

Masyarakat Islam yang ideal adalah masyarakat Islam pada masa klasik, dimana segala permasalahan agama dianggap telah dibahas secara tuntas oleh para ulama atau ulama terdahulu. Model ini tidak sabar mengkaji dan mencermati pemikiran Islam klasik, namun justru mempunyai sikap yang lebih kompas, yaitu ingin segera memasuki teknologi modern tanpa mengorbankan khazanah intelektual umat Islam dan bangunan-bangunan budaya masyarakat Islam yang terbentuk selama berabad-abad. Dalam konteks pemikiran pendidikan Islam, sikap bebas dan modikatif ini bukan berarti kebebasan mutlak tanpa keterikatan apa pun.

Jargon yang sering digunakan adalah mempertahankan hal-hal baik yang sudah ada sekaligus mengembangkan nilai-nilai baru yang lebih baik.

Upaya Peningkatan Kualitas Lembaga-Lembaga

Dari sudut pandang budaya, lembaga pendidikan Islam, khususnya pesantren dan madrasah, dianggap oleh banyak orang sebagai pendidikan “kelas dua”, begitu pula persepsinya. Kepada semua pihak agar selalu mengawal sistem pendidikan kita ke arah sistem yang matang dan esensial untuk mencapai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 2006, beliau terdaftar sebagai siswa SMP di SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2009.

Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di SMKN 1 Limbung Kabupaten Gowa dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis dinyatakan lulus dan masuk ke Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa. mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam dan menyelesaikan studinya pada tahun 2017. Bergabung dalam Badan Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM_FAI) sebagai sekretaris organisasi pada tahun 2014-2015.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Studi ini membahas tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan adalah proses pembelajaran mencakup ajaran,