• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dan dimasa itu banyak ulama dan para cendikiawan Islam yang dapat mengembangkan Agama Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dan dimasa itu banyak ulama dan para cendikiawan Islam yang dapat mengembangkan Agama Islam"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Selatan Thailand adalah satu daerah yang mayoritas penduduknya 95

% beragama Islam dan suku Melayu, semenjak tahun 1150 M. yang terkenal dengan Negara Patani, di atas kekuasaan kerajaan Langkasuka.

Dan dimasa itu banyak ulama dan para cendikiawan Islam yang dapat mengembangkan Agama Islam. Pada tahun 1785 M. setelah Patani dijajah oleh Siam (Thailand). Permasalahan negara sangat pelik disebabkan negara diwarnai Agama.

Pengintegrasian secara paksa itu sering menimbulkan reaksi keras dari kelompak minoritas tersebut. Melalui pengintegrasian secara paksa itu identitas mereka dihapus dan digantikan dengan identitas kelompok mayoritas, inilah yang terjadi pada kelompok etnis Melayu-Muslim. Melayu muslim pada mulanya merupakan suatu kerajaan tersendiri, yang dikenal sebagai kerajaan Patani Jaya. Pada awal abad 14 M. Lahirnya dinasti Muslim hingga akhir abad 18, Patani Jaya merupakan kerajaan merdeka.

Pada akhir abad 18 M. Kerajaan ini merupakan penaklukan dari kerajaan Siam. Raja-raja Patani wajib mengirim bunga mas kepada Raja Siam sebagai hiasan, yang terbuat dari emas dan perak. Selain itu, mereka juga wajib menyediakan tenaga kerja jika pemerintahan. Siam memnumbuhkannya dalam masa perang1

1 Moeflich Hasbullah, Asia Tenggara Konsentrasi Barat kebangkitan Islam (Fokusmedia, Bangdu, 2003), h. 260.

1

(2)

2

Dan pemerintahan Siam menjalankan politik Asimilasi terhadap umat Islam Patani, merupakan suatu cara penghancuran dan mempersiamkan kebangsaan, keturunan, sosial dan kebudayaan. Politik ini dengan membawa penekanan keatas rakyat melayu Patani, supaya mengakui di atas tiga konsep berikut :

 Kebangsaan siam

 Keturunan Thai

 Kependidikan Thai

Di samping itu pula dalam usaha menghancurkan cara hidup dan aqidah islamiah, pihak kementerian pelajar mengarahkan melalui surat arahan tanggal 19-03-1986 M. Supaya menempatkan patung budha di semua sekolah kebangsaan siam di seluruh negara. Setiap anak-anak melayu yang berumur 7 tahun di wajibkan belajar di sekolah kebangsaan siam sampai tamat SMA, matlumat pendidikan siam mendidik anak-anak melayu belajar dalam bahasa siam, sehingga anggota keluarga berbicara sehari-hari dengan bahasa siam.

Masyarakat di Selatan Thailand dengan kesadaran yang tinggi terhadap agama, bangsa, dan tanah air, berusaha mengirim anak-anaknya kuliah ke luar negeri untuk menimba dan menggali ilmu-ilmu agama, seperti ke negara Timur Tengah, Pakistan, Indonesia, Malaysia dan lainnya, dengan biaya sendiri dan secara bergerilya. Mahasiswa Islam Patani yang sudah melanjutkan pendidikan di luar negeri, sangat memberikan kesan yang baik kepada masyarakat Islam di Selatan Thailand, baik dalam segi ilmu pengetahuan dan berbudi bahasa, sehingga banyak yang tertarik dan

(3)

merencanakan untuk menyekolahkan anak keluar negeri, dan semakin bertambah calon mahasiswa Islam Patani yang akan pendidikan ke luar negeri.

Masyarakat di Selatan Thailand berpandangan bahwa mahasiswa Patani alumni luar negeri, akan menjadi pendidik, guru dan pemimpin yang cakap serta profesional. Dalam sejarah Islam, guru dan ulama itu selalu bergandengan, dengan kata lain ulama itu sekaligus sebagai guru.

Perkembangan pendidikan baik berupa sistem pondok, surau, maupun madrasah menunjukkan bahwa adalah yang terkenal dan dikunjunggi oleh murid-murid dari seluruh plosok, seperti Syekh Daud di Yala, Tok Kenali di Kelantan, Madrasah al-Masyhur di Pulau Pinang, Pesantren Hasyim Asy'ari di Tebu Ireng Jawa, Madrasah Rahman al-Yumsiyah di Padang, dan lain sebagainya.

Salah satu cara yang dapat di tempuh mahasiswa Islam Patani untuk melanjutkan studinya yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi Islam), mereka harus keluar negeri, karena perkembangan perguruan tinggi di selatan Thailand masih belum memadai. Prince of Songkhla University adalah sebuah perguruan tinggi umum yang ada di selatan Thailand, yang masih kurang berkembang.

Kecenderungan mahasiswa Islam Patani untuk melanjutkan studi ke luar negeri berbeda-beda, diantaranya ada yang melanjutkan ke Timur Tengah Pakistan. Malaysia, dan Indonesia tidak terkecuali di medan.

Kecenderungan itu ditentukan atas dasar Kemampuan, Ekonomi, Bahasa dan Motivasi.

(4)

4

Mahasiswa Islam Patani yang melanjutkan studi ke-luar negeri kebanyakan memilih perguruan tinggi Islam, hal itu mereka lakukan karena di latar belakangi oleh pengalaman agama mereka yang banyakan berasal dari sekolah Pendidikan agama islam (Aliyah).

Mahasiswa Islam Patani di Indonesia umumnya memilih jurusan Pendidikan Agama Islam, Sastra Indonesia, sastra inggris, Usuluddin dan Syariah. Mereka merasakan jurusan ini sangat menunjang profesi mereka nanti. Sedangkan di Timur Tengah, mahasiswa Islam Patani umumnya memilih jurusan Ushuluddin, Sastra dan Syariah Meskipun demikian, mereka nantinya tetap juga berprofesi sebagai guru yang merangkap sebagai ulama dan lain sebagainya. Sehingga dengan kuliah di fakultas Agama Islam mereka dapat mengabdikan ilmu pengetahuan demi perkembagan pendidikan Agama Islam di Selatan Thailand, mereka adalah peninggalan sejarah yang membuktikan pengaruh ulama dan guru yang terkenal pada perkembangan Islam di rantauan ini.1

Dengan kemampuan menguasai Bahasa dan Sastra Melayu, menyebabkan mereka dapat prioritas dan legitimasi untuk mengajar mata pelajaran Bahasa dan Sastra Melayu di sekolah tingkat Aliyah, kebanyakannya di Yala ( Selatan Thailand).

Hal ini penting untuk mendapatkan perhatian dari alumni perguruan tinggi Indonesia. Karena bahasa adalah unsur kebudayaan yang lahir disebabkan kebutuhan (Basis Need) oleh manusia dalam upaya meningkatkan peradabannya. Disamping itu berfungsi sebagai alat

1 Hasan Langgulung, Manusia Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan (PT Al-Hasan Zikra, Jakarta, 1989), h. 229.

(5)

komunikasi antara manusia, Bahasa juga berperan sebagai alat berpikir, mengungkapkan perasaan, penduduk mutlak dari kesuluruhan pengetahuan manusia.2

Sebagai peranan dan tanggung jawab seorang guru, alumni perguruan tinggi Indonesia sangat aktif dalam mengajar di sekolah yang berada di Selatan Thailand, dalam tiga kota besar vaitu Patani. Narathiwat dan yala. Mereka mengajar di sekolah tingkat Aliyah, untuk mata pelajaran Akhlak, Filsafat, Tauhid, Fiqih, Bahasa Arab, dan terutama untuk mata pelajaran Sastra Melayu di tingkat Aliyah hampir seratus persen yang mengajar adalah alumni perguruan tinggi Indonesia.

Sebagai seorang guru, selain mengajar mereka juga berperan dalam pengembangan sistem dan metode pengajaran di sekolah. mereka mengadakan kegiatan di Pesentren kilat, pelaksanaan ketika siswa libur.

Materi dan kegiatan yang diajarkan oleh mereka diadopsi dari model pesantren kilat yang selenggarakan di Indonesia seperti Ibadah dan hubungan sosial yang dalamnya terdapat nilai-nilai kepemimpinan dan silaturrahmi.

Pada sekitar tahun 1990-an alumni perguruan tinggi Indonesia membawa perubahan baru dalam metode mengajar dengan mengadakan metode diskusi, yang sebelumnya siswa pasif dalam belajar.

Masyarakat mengharapkan kontribusi alumni perguruan tinngi Indonesia dalam pengembangan pendidikan pada khususnya, dan pengembangan Agama islam pada umumnya, dapat diteruskan oleh generasi

2 Hasraya W.Bachtiar, Konsensus dan Konflik (System Budaya, Kompas, 1978), h.

28.

(6)

6

muda yang lebih siap sesuai sumber daya untuk menghadapi tantangan masa pada depan.

Setelah diperhatikan latar belakang di atas, sehingga penulis merasa tertarik untuk meneliti menjadi sebuah karya tulis dalam bentuk Proposa dengan judul: “KONTRIBUSI ALUMNI PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA DALAM MEMINGKATKLAN KUALITAS PENDIDIKAN ISLAM ( DI MA’HAD AL-KHAIRIYAH LAMMAI ) SELATAN THAILAND.”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan Masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kontribusi Aluumni dalam Meningkatkan kualitas Pendidikan Islam di Ma’Had Al-Khairiyah Lammai Selatan Thailand ?

2. Bagaimana Kualitas Pendidikan Islam Di Ma’Had Al- khairiyah Lammai Selatan Thailand

3. Bagaimana Sistem Kulikulum Pendidikan Islam Di Ma’Had Al-khairiyah Lammai Selatan Thailand

C. Batasan Istilah

Untuk menghindari terjadi kesalahan pahaman dalam menafsirkan istilah yang ada pada penelitian ini penulis perlu

(7)

mengemukakan batasan istilan. adapun batasan istilah tersebut diantara lain :

1. Kontribusi adalah sumbang3 Yang dimaksudkan yaitu Penyumbangan Alumni Universitas Islam Sumatera Utara asal Thailand dalam mengembangkan pendidikan Islam di Yala (Selatan Thailand).

2. Alumni Universitas Islam Sumatera Utara adalah Mahasiswa Islam Patani (Selatan Thailand) yang telah terdaftar untuk mengikuti perkuliahan di Indonesia.

3. Ma’Had Al-Hkairiyah yang di maksud dengan Ma’Had Al- Khairiyah adalah sebuah Lembaga Pendidikan Agama Yang dikelola oleh swasta yang menjalankan dua jenjang Pendidikan Formal yaitu Pendidikan Agama Dan Pendidikan Umum.

4. Patani adalah nama suatu tempat atau daerah yang dikenal dahulu adalah “PATANI”. Patani itu bukan sekedar salah satu propinsi, bahkan merupakan nama sebuah Negara yang pernah berdaulat dan terdiri dari empat propinsi, Patani, Narathiwat, Yala, Setul, dan sebagian dari senggora. Luas daerah Patani adalah 15.000 km. persegi, terletak antara Batasan dengan lautan cina selatan di sebelah timur, selat melaka di sebelah barat, Thailand di sebelah utara dan Malaysia sebelah selatan.4

3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka Jakarta, 2006), h. 592.

4 A.Bangnara,, Sejarah Patani Dahulu dan Sekarang, (Kota Bharu, kelantan:

Pustaka Aman Press)1977 h. 1.

(8)

8

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Kontribusi Alumni Universitas Islam Sumatera Utara.

2. Untuk Menegtahui Kualitas Pendidikan Islam Di Ma’Had Al-Khairiyah.

3. Untuk Mengetahui Sistem Kulikulum Pendidikan di Ma’Had Al-khairiyah Lammai Selatan Thailand

E. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini dapat di jadikan pedoman bagi para alumni Indonesia, sejauh mana kontribusi yang telah mereka berikan, sehingga selanjutnya dapat dilakukan langkah- langkah yang lebih tepat.

2. Penelitian ini juga dapat menjadi gambaran bagi calon mahasiswa Islam Patani yang ingin belajar di Indonesia, sehingga bisa merencanakan dengan lebih matang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

3. Penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pengembangan alam pengembangan ilmu agama khususnya pendidikan agama Islam.

(9)

F. Sistematika Pembahasan

Bab I pendahuluan, belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, batasan istilah dan sistematika pembahasan.

Bab II landasan teoritis, Pengertian Pendidikan Islam, Seiarah Perkembangan islam di patani, Sistem Pendidikan Islam di patani, Lembaga Pendidikan Islam, Sistem Pendidikan Islam di Patani dan Kajian Penelitian Terdahulu yang Relavan.

Bab III Metode penelitian, lokasi penelitian, jenis Penelitian, sumber penggupulan data, Metode pengumpulan data, Teknik pengelolahan dan Analisa data.

Bab IV Laporan Hasil Penelitian, Temuan umum dan temuan khusus.

Bab V Kesimpulan dan Saran-saran.

(10)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kontribusi Mahasiswa Islam Luar Negeri Terhadap Perkembangan Pendidikan Islam

1. Pengertian Kontribusi

Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute,contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Sebagai contoh, seseorang melakukan kerja bakti di daerah rumahnya demi menciptakan suasana asri di daerah tempat ia tinggal sehingga memberikan dampak positif bagi penduduk maupun pendatang.6

Kontribusi adalah sumbangan atau pemasukan terhadap suatu perkumpulan atau suatu usaha yang dijalankan. Kontribusi berasal dari bahasa Inggris yaitu contribute, contribution, maknanva adalah keikutsertaan,

keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu

6 Anne Ahira, Terminologi Kosa Kata Jakarta: Aksara,2012.h.77.

10

(11)

berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak balk positif maupun negatif terhadap pihak lain.

Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha meningkatkan efisisensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan dengan cara menajamkan posisi perannya, sesuatu yang kemudian menjadi bidang spesialis, agar lebih tepat sesuai dengan kompetensi. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya7

2. Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat ulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali..8

Setiap organisme, baik manusia maupaun hewan, pasti mengalami peristiwa perkenmbangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis.

7 Eprints.Uny .ac.id/8957/3/BAB./202-08502241019, Pengertian Kontribusi, Akses Tanggal 12 Agustus 2013, Jam 16:30 W1Bertian Kontribusi.

8Monks, knoers, Siti Rahayul Haditono, psikologi perkembangan (Universitas Gajah Mada, 2004), h 1.

10

(12)

12

Secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju.9

3. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikn Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang mendapat banyak perhatian dari para ilmuan.10

Mahasiswa sebagai makhluk yang dapat merabedakan mana yang benar dan mana yang salah, karena Allah melebihi manusia dengan makhluk yang lain adalah akalnya, bimbingan dan petunjuk akal saja tidak mampu mengatasi segala permasalahan kehidupannya. Manusia membutuhkan agama dan kepercayaan yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan sehari-hari. Ikatan agama berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari akal manusia.

Manusia dan alam tidak dapat dipisahkan, berdasarkan pemyataan tersebut maka penulis akan menerangkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pendidikan agama Islam seperti berikut :

1. H. Endang Saefuddin Aashori, mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan Islam dapat dibeda-bedakan atas dua bagian, yaitu :-

a. Pendidikan Islam dalam arti yang luas adalah bimbingan, pimpinan, Duntunan dan asuhan oleh subjek didik terhadap perkembangan jiwa dan cags, objek didik dengan bahan- bahan materi tertentu dan metode tertentu pada jangka waktu tertentu dan alat perlengkapang yang ada kaitan

9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008 ), h 41.

10 H.Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h 333.

(13)

kearah tercapainya pribadi tertentu sesuai dengan ajaran Islam.

b. Pendidikan Islam dalam arti yang khas ialah pendidikan yang materinya adalah al-Qur'an (Aqidah, Syari'ah dan Akhlak).11

2. Mustawa al-Ghohayani, mengatakan bahwa :

"Pendidikan Islam adalah menanamkan etika yang mulia pada jiwa anak yang sedang tumbuh dengan cara memberikan petunjuk dan nasihat, sehingga ia memiliki potensi-potensi dan kompotensi-kompotensi jiwa yang mantap. yang dapat membuahkan sifat-sifat baik, minta akan kreasi, dan berjiwa bagi tanah air". 12

3. Abd. Rahman Sholeh, mengumukakan pendapat bahwa :

"Pendidikan Islam adalah usaha yang merupakan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan sesungguhnya serta upaya menjadikannya sebagai jalan kebidupan".13

4. Naquib al-Attas, telah mengukapkan pendapatnya bahwa, pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut :

"Medidikan adalah membentuk manusia untuk menepati tempatnya yang tepat dalam usunan masyarakat dan berprilaku

11 Endang Saefudin Anshori, Wawasan Islam I (Jakarta: CV . Raja wali, 1992), h 185-186.

12 Muhaimin Abd. Majid, Pemikiran Pendidikan islam ( bandung : triganda karya 1993 ), h 131.

13 Al-Syaibani, filsafat Pendidikan Islam (Jakarta : Bulan Bintang), h 12.

(14)

14

secara proposional sesuai dengan iimu dan teknologi yang dikuasainya".14

5. Zuhairini,. Mengemukakan pendapatnya bahwa:

"Pendidikan Islam adalah suatu proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam sebagaimana termaktub dalam al-Qur'an dan terjemahannya dalam sunnah Rasulnya"15

6. Muhaimin, Mengemukakan pendapatnya bahwa :

"Pendidikan Islam, secara sederhana dapat diartikan sebagai "proses pembimbingan, pembelajaran dan atau pelatihan terdapat manusia (anak, generasi muda) agar nantinya menjadi orang Islam yang berkehidupan serta mampu melaksanakan peranan dan tugas-tugas hidup sebagai seorang tmuslim"16

Jadi pendidikan agama Islam menuju kearah tamadun ilmu dan teknologi berupa tindakan manusia untuk menciptakan suatu tamadun di mana ilmu dan teknologi merupakan bagian yang utama dalam upaya menjalani hidup di dunia dan akhirat, dan Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan mengamalkan ilmunya, seperti firman Allah dalam al-Qur'an yang berbunyi :

ت ََٰج َرَد َمْلِعْلٱ ۟اوُتوُأ َنيِذهلٱ َو ْمُكنِم ۟اوُنَماَء َنيِذهلٱ ُ هللَّٱ ِعَف ْرَي

14 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar (Jakarta :Bumi Aksara, 1995), h 94.

15 Zuhairi Abd. Ghofir & Selamat A.s., Metodek Khusus Pendidikan Agama (Surabaya : Usaha Nasional 1983), h 12-13.

16 Muhaimin, Et.al. Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya : Karya Abditama,tt) h 6.

(15)

“Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (QS. 58 11).17

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan hahwa, pendidikan agama Islam adalah usaha kearah pembentukan kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran Islam sebagai landasan.

Di sisi lain ada juga yang mengadakan pendidikan adalah usaha pegembangan aspek rohani manusia, sedangkan pengajaran adalah aspek jasmani saja. Pada satu pihak ada yang mengatakan bahwa mendidik tidak sama dengan mengajar, tetapi pada pihak lain mendidik itu bertujuan mengembangkan seluruh aspek kepribadian.

Pengajaran (onderwijs) itu tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu hagian dari pendidikan, Jelasnya pengajaran tidak lain ialah pendidikan dengan cara sumber ilmu alau pengetahuan secara cakupannya. 18

Sepertimana sabda Rasulullah s w.a. dalam hadist yang berbunyi :

هُع الله يضس مبج ٍب راعي لىق: " ِ َّ ِلِلّ ُهًَيِهْعَت ٌَِّإَف ؛َىْهِعْنا اىًَُّهَعَت ،ٌداَهِج ُهَُْع َجْذَبْناَو ٌخيِبْضَت ُهَتَشَكاَزُيَو ،ًةَداَبِع ُهَبَهَطَو ًتَيْشَخ َلَ ًٍَِْن ُهًَيِهْعَتَو

ِمْهَأ ِمَبُص ُساََُيَو ِواَشَذْناَو ِل َلََذْنا ُىِناَعَي ُهَََّ ِلِ ؛ٌتَبْشُق ِهِهْهَ ِلِ ُهَنْزَبَو ،ٌتَقَذَص ُهًَُهْعَي ،ِةَىْهَخْنا يِف ُثِّذَذًُْناَو ِتَب ْشُغْنا يِف ُبِداَّصناَو ِتَش ْدَىْنا يِف ُشَُْ ْلِا َىُهَو ِتََُّجْنا َّذناَو ء َّلَِخَ ْلِا َذُِْع ٍُْيَّزناَو ،ِءاَذْعَ ْلِا ًَهَع ُح َلَِّضناَو ،ِءاَّشَّضناَو ِءاَّشَّضنا ًَهَع ُميِن

17 Departemen Agama RI, AI-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemah,Al-Mujadalah Ayat 11 (Jakarta Timur : Bumi Aksara, 2002), h 543.

18 K.H Dewan tara, Asas-asas Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara, 1962), h 20.

(16)

16

Artinya ; belajarlah ilmu karena sesungguhnya belajarnya kerana Allah itu adalah takwa, menunutuknya itu adalah ibadah, mempelajari itu adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya adalah sedekah, memberikannya kepada keluarga adalah pendekatan diri (kepada Allah). Ilmu itnu adalah penghibur dikala sendirian, teman dikala sepi, petunjuk kepada agama, pembuat sabar di kala suka dan duka, menteri dikala ada teman-teman, kerabat dikala dalam kalangan orang asing dan sebagai menara jalan syurga. Dengannya Allah mengankat kaum-kuun lalu Dia menjadikan mereka sebagai ikatan, pemimpin dan penunjuk yang diikuti. penunjuk terhadap kebaikan, jejak mereka dijadikann kisah dan perbuatan mereka diperhatikan. Malaikat senang terhadap peri laku mereka dan mengusap mereka dengan sayap mereka (malaikat). Setiap barang yang basah dan kering sehingga ikan di lautan, serangga, binatang buas dan binatang jinak di daratan, dan di langit memohonkan ampunan bagi mereka"

Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pengetahuan pendidikan agama Islam dipandang dari segi masyarakat ialah, pewarisan kebudayaan dari genersi tua kepada generasi muda. Kehidupan masyarakat agar tetap berlanjut, atau dengan kata lain masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan untuk generasi penerusnya, agar identitas masyarakat tetap terplihara. Dan ada juga pendidikan Islam dipandang dari segi individu, bahwa pendidikan adalah pengembangan potensi-petensi yang ada pada diri manusia semenjak dilahirkan.

(17)

B. Umum Ma'had Al-Khairiyah

1. Sejarah Singkat Berdiri dan Berkembangannya

Sejarah ringkas berdiri Ma'had Al-Khairiyah (Lammai) di provinsi Yala Selatan Thailand, Ma'had Al-Khairiyah atau terkenal dikalangan masyarakat dengan nama Pondok Beceh Palas, pelajar waktu itu lebih kurang 200 orang santri, maka dari masa ke semasa Ma'had Al- Khairiyah bergerak dengan bertambah giat dan maju mengikut situasi dan kondisi sehingga semakin lama belajar, karena Ma'had Al-Khairiyah termashur dengan kualitasnya ilmu pengetahuan.19

Ma’had Al-Khairiyah (Lammai) didirikan oleh H. Abdullah Samea pada taggal 01 Januari 1948 M. pada awalnya sebagai tempat pengajiah Al- Qur'an serta tempat penggalian ajaran-ajaran Islam dalam arti sebagai tempat pendidikan.

Pada tanggal 10 Febuari 1963 M. telah terdaftar sebagai sebuah pondok pesantren yang mengajar pendidikan agama dan berubah nama menjadi Ma'had Al-Khairiyah (Lammai) Yala, sebagai sebuah sekolah mengajar agama dan umum.

Sekarang terkenal dengan Ma'had Al-Khairiyah (Lammai) adalah sebuah sekolah swasta yang memiliki tanah sekolah seluas 18 Hektar. Terletak di 50 M. 3 T. Lammai A. Meang Ch. Yala di pintar jalan raya Yala Lammai (Selatan Thailand).20

Pada tahun 1966 M. Tuan guru H. Abdullah Samae meninggal dunia dan kekuasaan semua dialih ketangan H. Ismail H. Abdullatif Haree sebagai menantunya untuk meneruskan cita-citanya.

19 Data dokumentasi. Ma’had Al-Khairiyah (Lammai)

20 Ibid

(18)

18

Pada tahun 1966 M. Tuan guru H. Ismail H. Abdullatif Haree memberi kekuasaan penuh kepada putranya Ustaz H. Syukree Haree dan juga sebagai pentadbiran (kepala Ma'had), setelah H. Syukree Haree menerima jabatan beliau langsung menerapkan kurikulum pendidikan agama Islam mulai dari saru ibtida’l hingga tiga tsanawi. Dan pada tahun 1972 M. mulai masukan bid pengajaran umum mulai dari tingkat SMP (mathayom seksa toon ton) kemudia pada tanggal 25 Oktober 1983 M. diangkatkan H. Mahyuddin Samae memengang jabatan sebagai guru besar, dan telah tambah kurikulum pendidikan umum hingga tingkat SMA (mathayom seksa toon plai). Dan sekarang juga H. Syukree Haree memberi jabatan kepada adiknya H. Masabree Haree sebagai pentadbiran (kepala Ma'had), selanjutnya.

Perkembangan Ma'had ini, setelah puluhan tahun Ma'had ini lahir di tengah-tengah masyarakat umat Islam Melayu Patani (Selatan Thailand) yang meninginkan memperjuangankan agama Allah SWT.

Maka diberilah dukungan dari masyarakat juga dipercayai oleh masyarakat sampai hari ini.

Setelah masyarakat bangga dan percaya terhadap Ma'had Al- Khairiyah (Lammai), maka dapat dukungan oleh Ulama-ulama Patani dan masyarakat untuk menyambungkan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi di Universitas luar negeri setelah lulusan dari Ma'had Al- Khairiyah (Lammai) adalah sebagai berikut:

1. Negeri Saudi Arabia 2. Negeri Brunai 3. Negeri Mesir

(19)

4. Negeri Syiria

5. Negeri Sudan

6. Negeri Jordan 7. Negeri Pakistan 8. Negeri Indonesia 9. Negeri Malaysia 10. Negeri India 11. Negeri Yemen

Dengas perkembangan ilmu pendidikan yang begitu cepat dan berkuafitas lembags pendidikan Ma'had Al- Khairiyah (Lammai) membuka penerimaan mahasiswa untuk lanjukan sarjana pendidikan agama Islam (S.PD.I) dan Manajemen Pendidikan Islam (S.MP.I) mulai pada tahun 2010 M. hingga seterusnya.

Pada tahun 1999 M. Seorang sedikar (peniaga dunia) M. Alfayıd memberi sumbangan berupa uang ringgit kepada Ma'had, membina sebuah sekolah tiga tingkat 21 ruang, memperbaiki asrama lelaki serta akan membagi biasiswa kepada pelajar untuk masuk belajar di Universitas di London.

Adapun Filsafat bagi Ma'had Al-Khairiyah (Lammai) adalah:

"Berilmu Beramal Berdisiplin dan Bertanggungjawab".

2. Wawasan Ma'had Al-Khairiyah

Ma'had Al-Khairiyah akan membina pelajar supaya melaksanakan arahan Islam menegak berpanduan umat usaha belajar dan berdisplin supaya dapat hidup bermasyarakat yang bahagia.

Mengada pembinaan cara mengajar dan menggalakan supaya

(20)

20

menguna alat media dalam pendidikan. Juga menggalak dan membina sistem pentadbiran secara berkelompok, mengada suasana dan lingkungan belajar yang sesuai serta mengada kurikulum yang selaras dengan keinginan masyarakat,21

3. Tujuan Pendidikan Di Ma'had Al-Khairiyah

a) Mendidik warga Negara supaya memiliki kemantapan hidup disegi inental, akhlak dan sosial.

b) Memberikan pendidikan dan pengetahuan berbagai disiplin ilmu Islam supaya pelajar dapat menghayati dan mengamalkan ajaran Islam didalam kehidupan serta memiliki kemahuan untuk menyebarkan kepada orang lain secara bijaksana.

c) Memberikan pendidikan dan pengalaman mengenai ilmu Agama supaya pelajar dapat mempelajaran ilmu-ilmu yang lain sehingga memiliki keahlian untuk mencari lapangan pekerjaan.

d) Memdidikan pelajaran supaya menjadi warga negera yang baik.22

Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuanlain.23

4. Kegiatan Sekolah di Masyarakat a. Dibidang Pendidikan Islam 1) Pengajian Rutin di masyarakat

21 Wawancara dengan Ustadz H. Madyudin Samae. Kruyai. 07 July 2022. Di Al- Khairiyah Lammai.

22 Ibid

23 Suyanto, Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta:

Kancana, 2010), h 70.

(21)

Pengajian ini setiap satu minggu sekali pada hari Jum'at dan diikuti oleh masyarakat sekitar. Dalam penyelenggaraannya diadakan di setiap tempat ibadah seperti masjid, musholla, dan surau yang telah terjadwal supaya masyarakat sekitar mengerti dan memahami serta mau menjalankan syariat- syariat Islam. 24

2) Pengajian al-Qur'an

Pengajian al-Quran ini diisi dengan pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW. Dalam acara ini, diisi tentang bagaimana membaca al- Qur'an dengan benar. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memahami masyarakat menjadi umat manusia yang mampu membaca al-Qur'an dengan benar dan fasilitas.25

3) Pengajian akbar dan peringat hari besar Islam

Misalnya setiap 01 Muharrom, untuk memperingat hari besar Islam yaitu tahun baru hijriyah, 12 Rabiulawal untuk memperringat Maulid Nabi Muhammad Saw, dan Isro' Mi`raj, untuk memperingat hari menerima wahyu sholat lima waktu.26

4) Dibidang Sosial Kemasyarakatan

Dalam bidang ini Sekolah membantu masyarakat dengan mengirim sebagian santri putra dalam pembangunan sarana desa, seperti pembangunan masjid dan sekolah. Setiap ada pembagian zakat ataupun pembagian daging kurban santri juga diikutsertakan di dalamnya masyarakat, selain itu santri juga mengikuti penduduk yang menyalatkan jenazah, membantu pendudukan yang mengadakan acara 7

24 Wawan cara dengan Babo H. Ismail 07 July 2022. Di Al-Khairiyah Lammai.

25 Wawan cara dengan Babo H. Ismail 07 July 2022. Di Al-Khairiyah Lammai..

26 Wawan cara dengan Babo H. Ismail 07 July 2022. Di Al-Khairiyah Lammai.

(22)

22

hari orang meninggal, 40 hari, sampai 100 harinya dengan disertai mengaji al-Qur'an 30 juz dan tahlil dzikir.27

5. Keadaan Pendidik dan Anak didik

Dalam suatu pendidikan mustahil akan berjalan jika tidak ada guru dan murid. Guru sebagai pendidikan yang menyampaikan informasi, sedangkan sebagai anak didik yang menerima informasi, oleh karena itu guru dan murid merupakan faktor pendidikan yang harus ada, sebagai mana yang dikemukakan oleh B. Suryosubroto.

Faktor pendidikan ada 5 yaitu : 1. Tujuan pendidikan 2. Pendidikan

3. Anak didik

4. Sarana pendidikan 5. Lingkungan.28

Oleh kerana itu dalam proses belajar mengajar sudah barang tentu tidak terlepas dari hubungan timbal balik antara guru sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik, sehingga dengan adanya kedua faktor tersebut terjadilah interaksi dan keefesian proses belajar mengajar juga dapat ditentukan oleh keadaan guru dan murid.

Dengan demikian guru dalam peranannya mempunyai tugas penting bagi kelancaran proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu guru harus

27 Wawan cara dengan Babo H. Ismail 07 July 2022. Di Al-Khairiyah Lammai..

28 B. Suryosubroto, Beberapa Aspek dasar-fasar kependidikan ( Jakarta, 2012 ), h 23.

(23)

ikut membina pribadi anak didik disamping mengajarkan pengetahuan- pengetahuan yang dibutuhkan oleh anak didik.

Kerena itulah guru haruslah bersikap sebagai pendidik yang benar- benar memberikan contoh tauladan yang baik terhadap anak didiknya sebagaimana yang diungkapkan oleh Zakiyah Darajak yaitu :-

"faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya itulah yang menentukan apakah ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami gongcangan jiwa (tingkat menegah)29

Dari kutipan di atas jelaslah bagi kita bahwa seorang guru tidak hanya sekadar memindahkan ilmunya kepada anak didiknya/siswa, akan tetapi lebih dari itu. Seorang guru juga bertanggungjawab terhadap pembentukan kepribadiannya.

C. Perkembangan Pendidikan Islam di Ma'had Al-Khairiyah

1. Tujuan dan dasar pendidikan Islam di Ma'had Al-Khairiyah a. Tujuan Pedidikan Islam

1) Tujuan Umum

Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalikan pengamalannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan beriama

29 Zakiah Darajat, Kepribadian Guru (Jakarta , 1982), h 16.

(24)

24

dengan sebaik-baiknya. Pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia. Pendidikan merupakan hakikat hidup dan kehidupan.30

Dengan adanya Ma'had Al-Khairiyah diharapkan murid-murid dan masyarakat secara umum dapat memahami Islam serta mau mengamalkannya untuk menjadi manusia yang beraklakul karimah.31

2) Tujuan khusus

a. Mendidikan siswa agar memahami syarat, rukun dan hokum agama.

b. Menjadikan siswa hafal AI-Qur'an dan membiasakan siswa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.

c. Mendidikan warga negara supaya menjadi warga negara yang baik, yaitu menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan agama.

d. Medidik warga Negara memberikan supaya berdaya guna dan memiliki kematangan intelektual, bermoral tinggi dan nilai-nilai sosial.

e. Memberikan pendidikan umum dan ilmu-ilmu ketrampilan kepada siswa sebagai pengetahuan dasar untuk dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi serta dapat mencari lapangan kerja yang baik, agar hidupnya mencapai kemakmuran.32

Adapun tentang tujuan khusus, maka tujuannya adalah : adanya perubahan prilaku peserta didik sesuai dengan yang ingin dicapai, seperti penguasaan pengetahuan pola tingkah laku, nilai-nilai sikap sehari-hari.33

30 Faturrahman, Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Hendro Ari Setyono, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012), h 15.

31 Wawan cara dengan Babo H. Ismail 07 July 2022. Di Al-Khairiyah Lammai.

32 Wawancara dengan Uastadz H. Syukree, tanggal 07 July 2022. Di Al- Khairiyah Lammai.

33 Nur Ubiyati. Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pusta Setia), h 115.

(25)

Pada tingkat ini, tujuan pendidikan Islam semakin kompleks dan luas, sebab pendidikan pun sesuai dengan umurnya.

Tujuan khusus atau tujuan akhir pendidikan agama Islam adalah membentuk pribadi muslim, dalam kaitannya manusia yang semperna dengan semperankat ketaqwaan yang sebenar-benarnya.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat Ali Imran :

َنوُمِل ْسُّم مُتنَأ َو هلَِإ هنُتوُمَت َلَ َو ۦِهِتاَقُت هقَح َ هللَّٱ ۟اوُقهتٱ ۟اوُنَماَء َنيِذهلٱ اَهُّيَأ ََٰي

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". ( 3: 102 )34.

3) Tujuan kurikuler

a. Siswa dapat menghayati dan mengamalkan agama Islam dalam kehidupan schari-sehari secara baik dan benar.

b. Siswa dapat memahami ilmu-ilmu islam secara benar.

c. Siswa dapat memahami ajaran agama islam dan ilmu-ilmu umum melalui bahasa melayu, Thai, Arab dan Inggris.

d. Menumbuhkan semangat persatuan persatuan dan kefahaman antara sesama umat dalam masyarakat secara rukun dan damai.

34 Departemen Agama RI, AI-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemah, surat Ali Imran ( 3: 102 )

(26)

26

e. Mempunyai kemampuan menyebarluaskan agama islam kepada orang lain secara benar. (Dokumentasi buku pengenalan Ma'had Al- Khairiyah)

f. Dasar pendidikan Islam

Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada falsafat hidup umat Islam dan tidak didasarkan kepada falsafat hidup suatu negara, sebab sistem pendidikan Islam tersebut dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.35

Dasar pendidikan Islam Ma'had Al -Khairiyah adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan al-Qur'an dan As-sunnah Nabi Muhammad saw.

2) Berdasarkan agidah Ahli Sunnah Wal jamaah

3) Berdasar pada dasar Negara yaitu cinta tanah air dan agama.36

35 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulai, 2010), h 121.

36 Dokumentasi Ma'had Al- khairiyah. di Al-Khairiyah Lammai.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi massa memiliki proses yang berbeda dengan.. komunikasi tatap

stimulus alat indra.. 10 dahulu mengolah dan memikirkan kebenarannya secara logis dari sebuah obyek yang ditangkap. Dari kajian perspektif model persepsi menurut Devito,

2.  Dapat  menjadi  acuan  dalam  meningkatkan  citra  seragam  Batik  khas  Kota  Batu  dikalangan  warganya  sendiri,  untuk  diharapkan  memiliki  banyak 

Citra di dalam politik sebenarnya lebih dari sekedar strategi untuk menampilkan kandidat kepada para pemilih.Tetapi juga berkaitan dengan kesan yang dimiliki oleh

Menyampaikan Surat Lamaran unfuk mengikuti proses seleksi Kelompk Ke[a Unit Layanan Pengadaan Kabupati:n Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2017 yang dilampid Cuniculum

DIMENSI RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN) PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLANNING) Waktu Pembentukkan organisasi baru (organisasi, produk, ataupun jasa) Pengembangan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan poliklinik adalah tingkat baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas rumah

Material processes, Imperative mood, temporal conjunction, Generalized human