• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN AMAN SYARIAH (TAPENAS) Di BPRS Aman Syariah Sekampung OLEH: RIFQI RENALDI NPM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUDHARABAH PADA TABUNGAN PENDIDIKAN AMAN SYARIAH (TAPENAS) Di BPRS Aman Syariah Sekampung OLEH: RIFQI RENALDI NPM"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu, Bagaimana pelaksanaan bagi hasil akad Mudharabah pada Tabungan Pendidikan Syariah Aman (TAPENAS) di BPRS Aman Syariah Sekampung.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Praktis diharapkan dapat menjadi acuan dan masukan bagi masyarakat dan praktisi mengenai Analisis Bagi Hasil Akad Mudharabah Tabungan Pendidikan.

Penelitian Relevan

13 Mustofa, TA "Anvendelsen af ​​Mudharabah-kontrakter på Mega Syariah iB Hajj-opsparingsprodukter hos Bank Mega Syariah KC Semarang", Semarang. 14Dias Wahyuningsih, TA "Implementering af Mudharabah Profit Sharing System for Tamara Savings hos BMT EL-AMANAH Kendal", Semarang.

LANDASAN TEORI

Pengertian Mudharabah

Mazhab Maliki: Kontrak perwakilan dikeluarkan oleh pemilik modal (sahibul mal) untuk orang lain (mudharib) dalam perdagangan terpisah dengan mata uang resmi emas dan perak, dan pemilik modal harus segera membayar pelaku usaha sejumlah itu. dia ingin berbisnis. Mazhab Hanbali : Ungkapan mengenai penyerahan pembayaran oleh pemilik modal (rab al-mal) kepada orang yang menjalankan usaha (mudharib) atas sejumlah modal usaha dengan menerima bagian keuntungan usaha yang diketahui, dan modal diperlukan untuk kehidupan pra-hukum atau sah secara hukum.

Jenis-Jenis Mudharabah

Dari penerapan mudharabah mutlaqah tersebut dikembangkan produk tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Oleh karena itu mudharib harus menjalankan bisnis sesuai dengan kesepakatan dengan shahibul mal pada saat akad.

Dasar Hukum Mudharabah

Baik makna maupun pelaksanaan penggunaan akad mudharabah telah ditetapkan dan fatwanya telah dikeluarkan oleh DSN-MUI. Untuk pembiayaan mudharabah diatur dalam fatwa DSN-MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000, sedangkan untuk akad mudharabah secara keseluruhan diatur dalam fatwa DSN MUI No. 115/DSN-MUI/IX/2017 .

Rukun dan Syarat Mudharabah

Berdasarkan persyaratan ini, mudharabah dengan modal berupa hutang yang terutang oleh pengelola modal kepada pemilik modal d) Modal harus tersedia pada saat pelaksanaan akad mudharabah. Selain itu, nisbah bagi hasil antara pemilik modal dan pengelola modal harus jelas karena dalam mudharabah yang ma'qud alaih atau obyek akad adalah keuntungan atau keuntungan, jika keuntungan atau keuntungan tidak jelas maka akadnya menjadi dianggap rusak.

Manfaat dan Resiko Mudharabah

Aplikasi Mudharabah dalam Perbankan Syariah

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan simpanan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan/atau cara lain yang dipersamakan dengan itu. Simpanan, baik simpanan biasa maupun simpanan khusus (investasi khusus) dimana uang disimpan pada bank khusus untuk perusahaan tertentu. Simpanan dalam fatwa ini berarti simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan kesepakatan nasabah penyimpan dengan bank.

Ketentuan Nisbah Keuntungan Bagi Hasil Mudharabah

Keduanya sama-sama menawarkan keuntungan namun memiliki perbedaan mendasar akibat adanya perbedaan antara investasi dan bunga. Di sisi lain, bunga uang merupakan kegiatan yang tidak memiliki risiko, karena ada pengembalian dalam bentuk bunga yang relatif aman dan tetap karena dihitung berdasarkan persentase tertentu dari suku bunga yang ditentukan berdasarkan jamak. . modal. Kerimi dalam bukunya yang berjudul Islamic Banking: Fiqh and Financial Analysis menjelaskan bahwa ketentuan nisbah keuntungan akad Mudharab adalah sebagai berikut: 33.

Persentase, artinya rasio keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk persentase, tidak dinyatakan dalam nilai nominal tertentu. Untung dan rugi, artinya dalam akad mudharabah yang termasuk dalam akad investasi (Natural Uncertainty. Contacts), return dan timing arus kas tergantung pada kinerja sektor riil. Filosofi ini hanya bisa berjalan jika rasio keuntungan ditentukan dalam bentuk persentase, bukan dalam bentuk nominal tertentu.

Apabila suatu perseroan mengalami kerugian dalam akad mudharabah dan kerugian yang ditimbulkan semata-mata karena risiko usaha dan bukan karena kelalaian atau kecurangan pihak mudharibah, maka pembagian kerugian bukan berdasarkan nisbah melainkan atas dasar bagian. modal masing-masing pihak.

Tabungan

  • Pengertian Tabungan
  • Fatwa DSN-MUI tentang Tabunngan
  • Tujuan Menabung di Bank
  • Manfaat dan Tujuan Tabungan

Nasabah sepenuhnya mempercayakan pengelolaan dana tabungan mudharabah kepada mudharib (bank syariah), tidak ada batasan jenis investasi, jangka waktu atau industri usaha, dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah Islam. Tabungan pendidikan merupakan simpanan berjangka dengan sistem simpanan bulanan yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah mutlhaqah, yang membantu dalam pembuatan rencana masa depan seperti rencana pendidikan anak. Dalam hal ini mudharib (bank) memiliki kewenangan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi yang sesuai dengan syariat.

Bank syariah akan membayarkan bagi hasil kepada nasabah pada setiap akhir bulan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan mudharabah. yang diterima pelanggan akan selalu berubah di akhir bulan. Perubahan bagi hasil disebabkan oleh fluktuasi pendapatan bank syariah dan fluktuasi dana simpanan nasabah. 29 . Pertimbangan fatwa mengenai tabungan cukup terwakili pada pembahasan sebelumnya, yaitu pertimbangan fatwa mengenai giro, yang membedakan hanya fatwanya.

Dalam fatwana DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000, diramalkan ada dua jenis tabungan: Pertama, tabungan yang tidak dibenarkan menurut syariah, yaitu tabungan berdasarkan perhitungan bunga; dan kedua, simpanan yang dibenarkan, yaitu simpanan berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. 41 Uliya Ulfah Rahmawati, Analisis Penerapan Akad Mudharabah Pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) di Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung, Tugas Akhir: IAIN Salatiga Adanya keamanan saat penarikan uang karena dapat dilakukan kapan saja dimana saja dan tidak dikenakan hingga biaya administrasi dengan perangkat ATM.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data dalam penelitian mengacu pada subjek dari mana data itu diperoleh.44 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yang berkaitan. Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objeknya yaitu data pertama yang diperoleh dari pihak pertama, dari sumber asli yang belum diolah dan dijelaskan oleh orang lain.45 Informan dalam penelitian ini adalah customer service, marketing finance untuk Safe Produk Tabungan Pendidikan Syariah dan nasabah tabungan pendidikan di BPRS Aman Syariah Sekampung. Pemasaran dan layanan pelanggan dipilih sebagai sumber data primer dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan pengetahuan menyeluruh tentang populasi, unit dianggap "kunci", diambil sebagai sampel survei.46. Sumber sekunder datang dalam berbagai bentuk, dari surat pribadi, catatan harian, risalah rapat asosiasi, hingga dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Sumber data sekunder diharapkan dapat mendukung peneliti dalam mengungkap data yang dibutuhkan untuk penelitian, menjadikan sumber data primer lebih lengkap.

Data sekunder yang digunakan peneliti berasal dari jurnal yang membahas bagi hasil dalam akad mudharabah dan tabungan serta informasi dari sumber literatur yaitu data, dokumen sejarah, profil dan struktur PTs.

Teknik Pengumpulan Data

BPRS Aman Syariah Sekampung yaitu Bpk. Iwan sebagai Marketing, Bella Valentina sebagai CS (Customer Service) dan dua nasabah Tabungan Pendidikan. Penelitian ini menimbulkan pertanyaan tentang implementasi akad mudharabah bagi hasil untuk tabungan pendidikan Islam yang aman di BPRS Aman Syariah Sekampung. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data terkait analisis pelaksanaan akad mudharabah pada tabungan pendidikan anak sekolah untuk pembiayaan dana pendidikan di BPRS Aman Syariah Sekampung.

Teknik Analisis Data

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan secara umum bagaimana penerapan hasil akad mudharabah pada tabungan pendidikan anak sekolah di BPRS Aman Syariah Sekampung. Selain itu, berikut alur pembukaan rekening sampai dengan penutupan tabungan pendidikan Syariah yang aman di BPRS Aman Syariah Sekampung dalam proses kerjasama tabungan pendidikan antara Bank Aman Syariah dengan sekolah: 57. Pelaksanaan bagi hasil Akad Mudharbah Tabungan Pendidikan Syariah Aman (TAPENAS) di BPRS Aman Syariah Sekampung.

Salah satu produk yang dikembangkan di BPRS Aman Syariah Sekampung adalah Tabungan Pendidikan Syariah Aman (TAPENAS). Tidak ada batasan penggunaan dana yang dihimpun oleh bank dalam pengelolaan dana tabungan pendidikan syariah aman yang dilaksanakan di BPRS Aman Syariah Sekampung dalam akad mudharabah muthlaqah. Bagi hasil dalam tabungan pendidikan aman syariah berupa asuransi jiwa atas nama anak.

Prospek tabungan pendidikan yang aman secara syariah baru saja disosialisasikan di sekolah-sekolah dasar terdekat dengan bank.66. Pembukaan tabungan pendidikan aman syariah biasanya diawali dengan wawancara antara calon nasabah dengan customer service. Setelah melakukan wawancara dengan pihak BPRS Aman Syariah Sekampung, peneliti melanjutkan wawancara dengan 2 nasabah tabungan pendidikan aman syariah.

Namun pada prakteknya di BPRS Aman Syariah Sekampung pembagian keuntungan untuk tabungan pendidikan yang aman adalah dalam bentuk asuransi jiwa yang dapat digunakan ketika anak mengalami musibah atau sakit. Dari hasil analisis penelitian peneliti mengenai penerapan bagi hasil tabungan pendidikan Islam yang aman di BPRS Aman Syariah Sekampung yaitu dalam hal pembukaan rekening dan pelaksanaan akad. Dalam penerapan akad mudharabah tabungan pendidikan yang aman bagi syariah di BPRS Aman Syariah Sekampung, dalam konteks akad muharabah sudah sesuai dengan prinsip syariah, hanya untuk bagi hasil dalam bentuk asuransi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Bagi Hasil Akad Mudharabah pada Tabungan Pendidikan

PENTUTUP

Saran

BPRS Aman Syariah Sekampung merupakan lembaga keuangan syariah sehingga menganut ketentuan syariah dalam operasional dan produknya. BPRS Aman Syariah Sekampung dengan sistem operasionalnya harus selalu berusaha menghindari maghrib (maishir, gharar dan riba) dan juga selalu menjaga kepercayaan nasabah, hal ini karena dana amanah nasabah terkumpul yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Dalam membagikan hasil BPRS Aman Syariah Sekampung, sebaiknya sangat diperhatikan apakah bagi hasil yang diperoleh nasabah benar-benar menguntungkan atau tidak sampai Anda mendapatkan bagi hasil tersebut.

Dias Wahyuningsih, TA “Penerapan Sistem Bagi Hasil Mudharabah Tabungan Tamara di BMT EL-AMANAH Kendal”, Semarang. Fadhilah Ahmad, Skripsi “Analisis Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah Tabungan Mabrur Untuk Biaya Perjalanan Haji”, Lampung. Friska Larasati Putri, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Terhadap Profitabilitas Bank Syariah, Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan, Vol.

Mahmudatus Sa'diyah, Mudharabah in Fiqh and Syari'ah Banking, Jurnal Kesetimbangan, Vol.1, No.2, Desember 2013. Muklis dan Siti Fuziah, Mudharabah, Murabahah dan Musyarakah Pengaruhnya Terhadap Laba Bersih BUS di Indonesia, Jurnal Islam , Jil. Mustofa, TA “Implementasi Akad Mudharabah Pada Produk Tabungan Haji Mega Syariah iB di Bank Mega Syariah KC Semarang”, Semarang.

Uliya Ulfah Rahmawati, TA “Analisis Penerapan Akad Mudharabah Pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah Bank Syariah Mandiri Cabang Temanggung”, IAIN Salatiga, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan yang dilakukan penulis adalah memfokuskan pada pertimbangan hukum hakim pada putusan sengketa wanprestasi akad musyarakah yang dilihat dari Fatwa DSN MUI NO: