PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
OCB) di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya dinilai sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan emosional dan komitmen organisasi karyawan. Data Perputaran Pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya Tahun Total Perputaran Pegawai Masuk dan Keluar. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya”.
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasi secara simultan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Pengaruh parsial kecerdasan emosional terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Dihipotesiskan terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
Kegunaan Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
Tinjauan Pustaka
- Manajemen
- Pengertian Manajemen
- Fungsi Manajemen
- Unsur-Unsur Manajemen
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
- Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
- Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
- Kecerdasan Emosional
- Definisi Kecerdasan Emosional
- Indikator Kecerdasan Emosional
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan
- Ciri-Ciri Individu yang Memiliki Kecerdasan
- Komitmen Organisasi
- Definisi Komitmen Organisasi
- Indikator Komitmen Organisasi
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen
- Organizational Citizenship Behavior (OCB)
- Definisi Organizational Citizenship Behavior
- Indikator Organizational Citizenship Behavior
- Penelitian Terdahulu
Diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Berdasarkan nilai dampak kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB), diketahui bahwa komitmen organisasional merupakan variabel dominan yang mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya. Artinya kecerdasan emosional membantu tercapainya Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Emotional Intelligence dan Organizational Commitment terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Terdapat pengaruh signifikan secara parsial Kecerdasan Emosi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Diduga terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Tabel 4.12 menunjukkan tanggapan responden mengenai karyawan mampu berkorban demi kepentingan perusahaan, sebanyak 2 orang dengan total skor 10 menjawab sangat setuju, 47 orang dengan total skor 188. Tabel 4.16 menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai karyawan dapat membangun jaringan dengan mitra perusahaan, 2 orang dengan jumlah skor 10 menjawab sangat setuju, 47 orang dengan jumlah skor 188 menjawab setuju, 2 orang dengan jumlah skor 4 menjawab , bahwa mereka tidak setuju, tidak ada yang menjawab, saya tidak setuju dan saya tidak setuju sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional karyawan Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya berada pada kategori baik.
Tabel 4.14 menunjukkan jawaban responden mengenai perasaan karyawan seolah-olah menjadi bagian dari keluarga RS Prasetya Bunda Tasikmalaya, 30 orang dengan total skor 150 menjawab sangat setuju, 12 orang dengan total skor 48 menjawab setuju, 8 orang dengan total skor 48 menjawab setuju, 8 orang menjawab setuju. skor total 24 menjawab kurang setuju, 1 orang dengan skor total 2 menjawab kurang setuju, dan tidak ada yang menjawab kurang setuju. Tabel 4.15 menunjukkan jawaban responden mengenai karyawan merasa bahwa permasalahan yang terjadi di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya juga merupakan permasalahan karyawan, 2 orang dengan total skor 10 sangat setuju, 47 orang dengan total skor 188 setuju, 2 orang dengan total skor 10 sangat setuju, 47 orang dengan total skor 188 setuju, 2 orang dengan total skor 10 skor total 4 menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab, kurang setuju dan sangat tidak setuju. Tabel 4.18 menunjukkan jawaban responden mengenai karyawan merasa RS Prasetya Bunda Tasikmalaya telah banyak memberikan kontribusi terhadap kehidupan karyawan, 2 orang dengan total skor 10 menjawab sangat setuju, 47 orang dengan total skor 188 menjawab bersama, 2 orang dengan skor total 4 menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa karyawan berpendapat bekerja di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya lebih baik dibandingkan rumah sakit lainnya, 24 orang dengan total skor 168 menjawab setuju, 7 orang dengan total skor 21 menjawab kurang setuju, 2 orang dengan total skor 4 menjawab setuju. tidak menjawab Setuju, tidak ada yang menjawab, sangat setuju dan sangat tidak setuju. Tabel 4.30 menunjukkan tanggapan responden terhadap karyawan yang berusaha menghindari perilaku mengeluh terhadap pekerjaan, 3 orang dengan jumlah skor 15 menjawab sangat setuju, 47 orang dengan jumlah skor 188 menjawab setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 yang menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab: tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya masuk dalam kategori baik.
Organisasi sangat membantu dalam mewujudkan Organizational Citizenship Behavior (OCB) bagi pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
Objek Penelitian
- Metode Penelitian yang Digunakan
- Operasionalisasi Variabel
- Populasi dan Sampel
- Populasi Sasaran
- Penentuan Sampel
- Jenis Data dan Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
- Alat Analisis Data
- Uji Hipotesis
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Hasil Uji Validalitas dan Reliabilitas
- Karakteristik Responden
- Tanggapan Responden Mengenai (OCB)
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jawaban responden mengenai kedisiplinan merupakan bagian dari kehidupan karyawan; 19 orang dengan jumlah skor 95 menjawab sangat setuju, 29 orang dengan jumlah skor 116 menjawab setuju, 2 orang dengan jumlah skor 6 menjawab tidak setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju . Tabel 4.8 menunjukkan tanggapan responden tentang bagaimana pegawai dapat bekerja maksimal: 43 orang dengan jumlah skor 215 menjawab sangat setuju, 3 orang dengan jumlah skor 12 menjawab setuju, 4 orang dengan jumlah skor 12 menjawab kurang setuju. setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju. Tabel 4.10 menunjukkan jawaban responden terhadap pertanyaan apakah karyawan dapat berkomunikasi secara efektif di tempat kerja: 49 orang dengan jumlah skor 196 menjawab setuju, 1 orang dengan jumlah skor 3 menjawab tidak setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.11 menunjukkan jawaban responden mengenai keinginan karyawan membantu rekan kerja di waktu senggang, 30 orang dengan total skor 150 menjawab sangat setuju, 12 orang dengan total skor 48 menjawab setuju, 8 orang dengan total skor dari 24 orang menjawab kurang setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Tabel 4.13 menunjukkan jawaban responden mengenai pegawai yang memahami perasaan rekan kerjanya, 12 orang dengan total skor 60 menjawab sangat setuju, 33 orang dengan total skor 132 menjawab setuju, 5 orang dengan skor a berjumlah 15 orang menjawab kurang setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab kurang setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju. Tabel 4.14 menunjukkan tanggapan responden mengenai karyawan merasakan perhatian yang besar dari perusahaan, 49 orang dengan total skor 196 menjawab setuju, 1 orang dengan total skor 3 menjawab tidak setuju, 1 orang dengan total skor 2 menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab, sangat setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.15 menunjukkan tanggapan responden mengenai pegawai yang boleh bekerjasama dengan rekan kerja, sebanyak 30 orang dengan total skor 150 sangat setuju, 12 orang dengan total skor 48 menjawab setuju, 8 orang dengan total skor 24 tidak setuju, 1 orang dengan total skor 48 menjawab setuju, 8 orang dengan total skor 24 tidak setuju, 1 orang menjawab tidak setuju. skor total 2 menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju. Tabel 4.23 menunjukkan jawaban responden mengenai pegawai selalu bersedia menggantikan pekerjaan rekan kerja yang berhalangan hadir atau sakit, 3 orang dengan jumlah skor 15 menjawab banyak, 47 orang dengan jumlah skor 188 menjawab setuju, 1 orang dengan jumlah skor 188 menjawab setuju, 1 orang menjawab setuju. skor total 2 menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab, agak setuju dan kurang setuju. Tabel 4.24 menunjukkan jawaban responden karyawan selalu bersedia dengan sukarela melakukan pekerjaan tanpa diminta, 3 orang dengan jumlah skor 15 sangat setuju, 47 orang dengan jumlah skor 188 menjawab setuju, 1 orang dengan jumlah skor 2 menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab, sedikit setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.26 menunjukkan jawaban responden mengenai pegawai selalu siap bila diperlukan mengenai permasalahan pekerjaan, 40 orang dengan jumlah skor 160 menjawab setuju, 2 orang dengan jumlah skor 27 menjawab kurang setuju, 2 orang dengan jumlah skor 4 menjawab tidak setuju, tidak ada yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju. Tabel 4.27 menunjukkan tanggapan responden mengenai pegawai yang selalu mengikuti aktivitas di lingkungan kerja, 36 orang dengan total skor 180 menjawab sangat setuju, 3 orang dengan total skor 12 menjawab setuju, 11 orang dengan total skor dari 33 menjawab kurang setuju, 1 orang dengan skor total 2 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju. Tabel 4.28 menunjukkan tanggapan responden mengenai pegawai yang selalu membaca dan menaati pengumuman di lingkungan kerja, sebanyak 40 orang dengan total skor 160 menjawab setuju, 2 orang dengan total skor 27 menjawab kurang setuju, 2 orang dengan total skor dari 4 menjawab kurang setuju, ada yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju.
Pembahasan
- Kecerdasan Emosional,Komitmen Organisasi dan (OCB)
- Kecerdasan Emosional Karyawan Pada RS.Prasetya
- Komitmen Organisasi Karyawan Pada RS.Prasetya
- OCB Karyawan Pada RS.Prasetya Bunda Tasikmalaya
- Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi
- Pengaruh Kecerdasan Emosional Karyawan Secara Parsial
Artinya, Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai didukung dengan baik oleh pekerjaan di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya berada pada kategori baik dengan skor sebesar 2,138. Artinya, Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya sudah baik, hal ini terlihat dari tanggapan responden.
Koefisien regresi positif menunjukkan bahwa semakin baik kecerdasan emosional dan komitmen organisasional karyawan Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya maka akan semakin meningkat Organizational Citizenship Behavior (OCB). Hasil perhitungan menunjukkan R-squared sebesar 0,859 atau 85,9% yang berarti kecerdasan emosional dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya. Semakin baik kecerdasan emosional dan komitmen organisasional karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya, maka Organizational Citizenship Behavior (OCB) cenderung meningkat.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Alasan mengapa komitmen organisasi berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada pegawai Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya adalah karena komitmen organisasi yang dialami pegawai sangat berpengaruh terhadap peningkatan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kecerdasan Emosional termasuk kategori sangat baik, Komitmen Organisasional termasuk kategori baik, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai RS Prasetya Bunda Tasikmalaya termasuk kategori baik.
Terdapat pengaruh signifikan secara parsial komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Untuk menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)”, saya mohon bantuannya apabila anda dapat menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Kuesioner ini bukan merupakan tes psikologi yang dilakukan oleh pihak manapun, oleh karena itu Anda tidak perlu takut atau ragu untuk memberikan jawaban yang jujur. Oleh karena itu, data dan identitas Anda dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi status Anda sebagai karyawan perusahaan ini.
2 Saya merasa permasalahan yang muncul di RS Prasetya Bunda Tasikmalaya juga merupakan permasalahan saya. 3 Sulit bagi saya untuk meninggalkan RS Prasetya Bunda Tasikmalaya karena saya takut tidak mendapat kesempatan kerja di tempat lain. 4 Saya kesulitan mendapatkan pekerjaan yang mempunyai penghasilan. 1 Saya selalu siap memberikan nasehat dan memberikan informasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan. 2 Saya selalu siap membantu rekan-rekan.
3 Saya selalu bersedia menggantikan rekan kerja yang tidak hadir atau sakit. 4 Saya selalu bersedia melakukan pekerjaan sukarela.