• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro Lampung"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TIPE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MI MA'ARIF NU 5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Hukum Kelas V MI5 Ma'arif NU 5 Lampung Timur.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran fiqih tipe Jigsaw. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran sejarah budaya Islam, melalui model pembelajaran tipe Jigsaw. Jika pembelajaran fikih kelas V MI Ma'arif NU 5 Sekampung Lampung Timur menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw dengan langkah-langkah yang benar, maka hasil belajar fikih kelas V MI Ma'arif NU 5 Sekampung Lampung Timur akan meningkat.”

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat (Y) (Y).”25 Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran tipe Jigsaw untuk meningkatkan pembelajaran. proses. hasil Fikih siswa kelas V MI Ma'arif NU 5 desa. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih Islam melalui penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran fikih dari siklus ke siklus yaitu hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa kelas V MI Ma'arif NU 5 Sekampung. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas, penggunaan model pembelajaran Jigsaw dapat dijadikan alternatif baru yang dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru mata pelajaran Fiqh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Diharapkan model pembelajaran Jigsaw dapat dijadikan alternatif baru yang dapat menyumbangkan ide dan informasi khususnya bagi guru mata pelajaran Fiqh dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa serta meningkatkan proses pembelajaran.

Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Matematika di MI Nahdlatul Ulama T.P Tahun Pelajaran 2014/2015.

gambar pada kolom perintah “Ayo Amati”
gambar pada kolom perintah “Ayo Amati”

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian berjudul “Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Nahdatul Ulama Tahun Pelajaran”.Hasil penelitian berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Akhlak Aqidah Menggunakan Pembelajaran Make A Match metode untuk siswa kelas 3 MI Nurul Huda Lampung Timur tahun pelajaran.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Klasifikasi Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
    • Pengertian Pembelajaran Jigsaw
    • Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw
  • Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah kemampuan atau prestasi belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, emosional, dan psikomotorik setelah melalui proses pembelajaran. Klasifikasi hasil belajar dibagi menjadi tiga area, yaitu area kognitif, area afektif, dan area psikomotorik.

METODEPENELITIAN

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Dimana dalam realisasi RPP ini berpedoman pada kurikulum dan silabus, serta dikonsultasikan dengan guru kelas agar sesuai dengan materi yang akan disampaikan yaitu tentang sunnah. Yang akan dilakukan adalah pendistribusian materi dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa, jika kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Tehnik Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I, maka siklus selanjutnya akan dilaksanakan dan dikembangkan yaitu siklus II. Dalam pelaksanaan siklus II prosedur yang dilakukan sama dengan siklus I yaitu 3 kali pertemuan meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi, penyampaian materi yang sesuai dengan kompetensi dasar dan kompetensinya. indikator.

Instrumen Penelitian

Data siswa dan guru diamati dengan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung, dan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang akan dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Penelitian tentang hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan siklus I, dengan melihat rata-rata pre test dan post test yang diberikan guru kepada siswa kelas V dengan jumlah siswa 33 orang, data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini menjadi Penggunaan model pembelajaran Jigsaw pada siklus I belum memberikan hasil yang optimal bagi hasil belajar siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada siklus I, ditemukan hal-hal sebagai berikut.

Hasil belajar siswa penelitian dapat dilihat berdasarkan siklus II, dengan melihat rata-rata pretest dan posttest yang diberikan guru untuk siswa kelas V dengan jumlah siswa 33 orang maka dapat dilihat data hasil belajar siswa. dalam tabel di bawah ini. Dari siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus II sudah mencapai tujuan yang ditentukan karena siswa yang mampu mencapai KKM ≥ 75 sudah mencapai 77%. Dengan cara demikian, pengetahuan siswa terhadap materi akan lebih dalam untuk meningkatkan hasil belajar kelompok.

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, aktivitas dan hasil belajar mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Jigsaw meningkatkan hasil belajar Jurisprudentieklas V MI Ma'arif NU 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2019/2020 pada siklus I. Rata-rata adalah 66,7 dengan persentase 57,6% dan siklus II dengan persentase rata-rata 77,2 78,7% hal ini menunjukkan bahwa pada akhir siklus terjadi peningkatan menjadi 10,5 dengan persentase total 78,7%.

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Kegiatan yang dilakukan pada setiap pertemuan semakin baik walaupun belum menunjukkan peningkatan yang besar maka dari itu perlu dilakukan perbaikan agar kegiatan yang dilakukan oleh guru dapat meningkat dan menjadi lebih baik lagi sehingga memberikan pengaruh. terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran Jigsaw. Berdasarkan tabel di atas, data hasil belajar mata pelajaran sunat, setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan 3 kali pertemuan, siswa yang menyelesaikan kegiatan pre-test sebanyak 33,3% sedangkan kegiatan post-test sebanyak 57,6%. sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama proses siklus I. Dari siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus I belum mencapai target yang telah ditetapkan, karena siswa yang dapat mencapai KKM belum mencapai 75% karena pada siklus I belum selesai maka diadakan siklus II. Berdasarkan tabel di atas data hasil belajar dengan mata pelajaran “Khitan”, setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan 3 kali pertemuan, 57,6% siswa menyelesaikan kegiatan pre-test, dan pada kegiatan post-test 78,7%, sehingga hasil belajar siswa meningkat sebesar 21,1% selama proses siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar pada pretest siklus I rata-rata 33,3% dan persentasenya 55,6. Sedangkan di II. siklus, diketahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada pretest rata-rata 70 dan 57,6% persen, pada posttest diketahui rata-rata 77,2% dari 78,7% data, hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata peningkatan hasil belajar dari I. ke II. dari siklus mencapai 10,5 dengan persentase 78,7%, hal ini menunjukkan bahwa tujuan yang diinginkan mengenai ketuntasan hasil belajar siswa tercapai, karena pada akhir siklus melebihi tujuan yang telah ditetapkan yaitu ≥75%. Peningkatan kuantitas hasil belajar dipengaruhi oleh keistimewaan model pembelajaran Jigsaw yang terdiri dari diskusi kelompok, permainan akademik dan pemberian hadiah kepada kelompok dengan nilai tertinggi.

Bagi kepala sekolah hendaknya mensosialisasikan dan memotivasi guru tentang pentingnya model pembelajaran yang mengarah pada penerapan pembelajaran aktif, seperti model pembelajaran Jigsaw dalam proses pembelajaran di kelas, karena selain memberikan variasi dalam pembelajaran di kelas juga dapat meningkatkan aktivitas dan peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam bidang Fiqh. Muhlisin, Muhammad, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah TP 2015/2016.

HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Data pendidik dan tenaga kependidikan di MI Ma'arif Nu 5 Sekampung MI Ma'arif NU 5 Sekampung memiliki 16 pegawai yang terdiri dari 2 PNS 13 guru honorer 1 TU. 7 Budi Santoso, S.Pd.I Qur'an hadits 8 Abid Ria Ardiyanto, S.Pd Matematika 9 Muamiruzzaka Zulmar, S.Pd IPS.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Guru melakukan refleksi bersama siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, kemudian menarik kesimpulan terhadap materi yang dibahas, siswa melakukan post test yang diberikan dan guru memberikan penilaian kepada siswa, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menutup pelajaran dengan salam dan salam. berdoa bersama Sama. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, kemudian menarik kesimpulan terhadap materi yang dibahas, siswa mengerjakan post test yang diberikan dan guru memberikan penilaian kepada siswa, guru memberikan pekerjaan rumah. Guru melakukan refleksi bersama siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, kemudian menarik kesimpulan terhadap materi yang dibahas, siswa melakukan post test yang diberikan dan guru memberikan penilaian kepada siswa, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menutup pelajaran dengan salam dan salam. berdoa bersama sama.. a) Hasil observasi kegiatan Guru Siklus I.

Peneliti menjelaskan materi tentang sunat, kemudian peneliti meminta siswa untuk membacakan materi yang dibagikan kepada setiap anggota kelompok sesuai dengan jumlah mereka, peneliti meminta siswa nomor 1 dari setiap anggota kelompok untuk mendapatkan materi tentang pengertian sunat. , nomor 2 materi sejarah khitan, nomor 3 materi khitan dan nomor 4 undang-undang khitan. Bersama siswa, guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari, siswa mengambil post-test yang diberikan dan guru mengevaluasi siswa, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan diakhiri pelajarannya dengan salam dan doa bersama yang sama. Bersama siswa, guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari, siswa mengambil post-test yang diberikan dan guru mengevaluasi siswa, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan diakhiri pelajaran dengan salam dan doa bersama sama.. a) Data hasil observasi kegiatan guru siklus II.

Pembahasan

Elisa, Zutia, Peningkatan Hasil Belajar Akhlak Aqidah Menggunakan Metode Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas 3 MI Nurul Huda Lampung Timur T.P. 2014/2015.

PENUTUP

Saran

Guru membagi tugas dalam setiap kelompok untuk membaca dan memahami sub materi yang berbeda. Guru mengumpulkan siswa ke dalam kelompok asalnya, kemudian guru memberikan rangkuman singkat materi yang didiskusikan Penutup 1. Guru mengumpulkan siswa ke dalam kelompok asalnya, kemudian guru memberikan rangkuman singkat materi yang didiskusikan Penutup 6.

Guru mengumpulkan siswa kembali ke kelompok semula, kemudian guru memberikan rangkuman singkat tentang materi yang sedang didiskusikan.

Gambar

gambar pada kolom perintah “Ayo Amati”
FOTO PENELITIAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN   TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FIKIH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw