• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
238
0
0

Teks penuh

Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) memiliki tiga fase kegiatan yaitu fase pertama Thinking, fase kedua Pair, dan fase ketiga Share. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 3.1  Kisi-Kisi Tes Siklus I ............................................................
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Siklus I ............................................................

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran kooperatif tipe think-pair sharing relatif lebih sederhana karena tidak memakan banyak waktu untuk mengatur tempat duduk atau kelompok siswa dan melatih siswa untuk lebih berani dalam mengungkapkan pikirannya dan menghargai pendapat orang lain. partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. .

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Sebagai kontribusi terhadap upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan kurikulum dan daya serap siswa yang diharapkan.

Penelitian Relevan

  • Belajar
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
  • Karakteristik Pembelajaran IPS
  • Ruang Lingkup
  • Materi Pembelajaran IPS Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Perjuangan Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia

Pada penelitian ini variabel X sama yaitu membahas penggunaan model Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar PKn dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) di kelas V𝐵 SD Negeri 09 Metro Barat.

Model Pembelajaran Cooperative Tipe Think Pair Share (TPS) 1. Pembelajaran Cooperative

  • Pengertian Model Think Pair Share (TPS)
  • Langkah-Langkah Penggunaan Model Think Pair Share (TPS) Pada model Think Pair Share (TPS) dalam penerapannya
  • Solusi Mengatasi Kekurangan Model Think Pair Share (TPS) Menyikapi kelemahan-kelemahan dalam model pembelajaran Menyikapi kelemahan-kelemahan dalam model pembelajaran
  • Hipotesis Penelitian
    • Variabel Terikat

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) merupakan model pembelajaran berbentuk kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dan memiliki tiga tahapan pelaksanaan pembelajaran, yaitu model Think, Pair. dan Bagikan (untuk berbagi). Al-Maidah ayat 2 juga mendukung pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Skare (TPS).

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Guru membimbing siswa untuk mulai mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan (kelompok) sehingga mendapatkan jawaban yang paling tepat (berpasangan) i). Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum jelas.

Pelaksanaan Siklus II

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dengan menganalisis tes hasil belajar dan hasil observasi maka dapat ditarik kesimpulan tentang proses pembelajaran. Tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, baik dari segi pengetahuan, sikap, bakat, dll.43 Biasanya tes disajikan dalam bentuk soal-soal yang harus dijawab oleh siswa.

Dokumentasi

Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, dan karya-karya monumental yang dilakukan oleh seseorang.44 Berdasarkan penjelasan tersebut, dokumentasi merupakan metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berupa data tertulis, gambar, dan karya. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data atau dokumen yang berkaitan dengan profil sekolah, perangkat pembelajaran, daftar hadir siswa, data nilai siswa, dan proses pembelajaran di kelas V.

Instrumen Penelitian

Lembar Observasi

Memberi waktu kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan secara individu (berpikir). Berikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengemukakan pendapat atau alternatif jawaban jika memiliki jawaban yang berbeda.

Kegiatan Penutup

Observasi ini memberikan penilaian dengan memberikan checklist sejauh mana sesuai dengan kemampuan yang ditunjukkan oleh guru (peneliti) dalam kegiatan pembelajaran. Pengamat memberikan nilai dengan memasukkan nilai pada kolom aspek yang diamati dengan rentang yang tersedia berdasarkan kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Analisis Data Kuantitatif

Uraian tersebut menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlangsung dengan mengumpulkan data, yang kemudian dinyatakan dalam persentase dan didukung oleh informasi.

Indikator Keberhasilan

Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada awal pembukaannya, SDN 6 Metro Timur hanya terdiri dari 5 kelas, dengan guru dari sekolah lain yaitu guru dari SD Negeri 1 Yosodadi (sekarang SD Negeri 4 Metro Timur). Kemudian digantikan lagi oleh Ibu Yuliana, S.Pd yang saat itu baru menjabat selama 1 tahun yaitu sampai dengan tahun 2009 dimutasi menjadi Kepala Sekolah SDN Metro 1 Pusat. Visi dan Misi SD Negeri 6 Metro Timur 1) Visi sekolah.. a) Menjadikan SD Negeri 6 Metro Timur sebagai sekolah yang unggul, cakap dan mencetak siswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Berakhlak mulia berwawasan lingkungan a) Meningkatkan profesionalisme guru dan staf.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Guru mengevaluasi semua siswa terutama pada kelompok yang telah maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Ada beberapa tahapan dalam melakukan observasi: Pertama observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Kemudian setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dalam dua kali pertemuan.

Dari hasil presentasi yang disajikan, guru mempersilahkan semua siswa untuk mengajukan alternatif jawaban jika memiliki jawaban yang berbeda. Berdasarkan hasil pretest dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa belum secara maksimal menguasai materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan model kerjasama Think Pair Share (TPS). Kemudian, siswa memantau proses pembelajaran sebanyak dua kali dalam satu pertemuan dengan menggunakan model kolaborasi Think Pair Share (TPS).

Gambar 4.4  Mengerjakan soal Pre test
Gambar 4.4 Mengerjakan soal Pre test

Pembahasan

Analisis data pengguanaan model pembelajaran cooperative tipe Think Pair Share (TPS)

Pada siklus I, ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas rata-rata 63,8%, hasil ini menunjukkan masih dalam kategori cukup. Pada tahap ini aktivitas mental individu pada siklus I memperoleh skor rata-rata 63,5 dengan kategori cukup. Oleh karena itu, guru selalu memberikan semangat, motivasi dan terus melibatkan siswa agar dapat beradaptasi dengan tingkatan model pembelajaran yang dilaksanakan. di II. siklus, terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 77,5%.

Berdasarkan hasil penelitian siklus I dengan nilai rata-rata 67,5%, kemampuan siswa dalam berdiskusi masih cukup memadai karena masih ada siswa yang cenderung main-main dan tidak serius dalam kegiatan kelompok. Namun dengan kekurangan tersebut terjadi peningkatan pada siklus II yang meningkat rata-rata 76,3 dimana dengan hasil tersebut peningkatan tersebut dikategorikan baik, hal ini ditunjukkan dengan terlihat antusiasme siswa dalam kegiatan diskusi siswa tidak lagi membutuhkan bantuan tambahan. tidak dan siswa mengerti waktu dan cara berdiskusi. Dengan berbagai upaya yang dilakukan guru, peningkatan pada siklus II terjadi dengan rata-rata 72,5% dalam kategori cukup.

Analisis Data Hasil Belajar Siswa siklus I dan II

Pada siklus I hasil belajar dikategorikan tidak tuntas karena tidak mencapai target keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 70% dari KKM 75 dengan ketuntasan 19 siswa. Berdasarkan hasil pre survey skor MID pada tanggal 9 Agustus 2018 diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM 75 sebanyak 9 siswa dengan 33% dibandingkan hasil belajar siswa pada post test siklus I, hasil belajar meningkat dari awal pembelajaran setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), sedangkan peningkatan tersebut dikarenakan antusiasme siswa dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Kemudian peneliti melakukan tindakan pada siklus II dengan hasil belajar siswa sebesar 77,8%, 21 siswa yang tuntas KKM 75.

Berdasarkan hasil belajar yang dilaksanakan, siswa mengalami peningkatan baik kemampuan psikomotorik siswa pada penerapan model kooperatif Think Pair Share (TPS) maupun hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa yang meningkat dari nilai postes siklus I dan II. Pada siklus II hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan kriteria keberhasilan dalam penelitian yang telah ditentukan.

PENUTUP

Saran

Trianto, Strategi Konsep Model Pembelajaran Terpadu, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013. Desain model pembelajaran inovatif dan progresif, konsep dasar dan implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ). ). Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V Skripsi Madrasah Ibtidaiyah Al Furqon Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran), IAIN Metro Tahun 2013.

Budiarti, Trias “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri 09 Metro Skripsi Tahun Pelajaran”, Institut Agama Islam Negeri Metro, 2014.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Media, Model, Alat dan suber belajar

Model Pembelajaran

Rincian Kegiatan Pembelajaran

  • Kegiatan inti
  • Kegiatan penutup
  • Penilaian Aspek psikomotorik

Guru menunjukkan gambar proklamasi pelaksanaan kemerdekaan.. m) Guru menanyakan kepada siswa apa maksud gambar tersebut, kemudian guru mengaitkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan materi yang akan dipelajari hingga tingkat pengetahuan awal siswa untuk mengetahuinya. A). Guru menjelaskan materi pelajaran. o) Siswa memperhatikan materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.. p) Guru memberikan beberapa pertanyaan atau permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.. q) Guru memberikan waktu kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan secara individu (memikirkan). R). Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengemukakan pendapat atau alternatif jawaban jika berbeda jawaban v) Guru meluruskan hasil presentasi dan memberikan penguatan pemahaman konsep f) Guru memberikan kredit kepada siswa terutama pada kelompok yang maju dalam mempresentasikan hasil diskusinya. G).

Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mengungkapkan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. i) Guru dan siswa menyelaraskan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. j) Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan dengan salam. Apa yang dilakukan Sultan Syahrir setelah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu?

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Model Pembelajaran

Rincian Kegiatan Pembelajaran

  • Penilaian Aspek psikomotorik

Guru menjelaskan materi pelajaran. z) Siswa memperhatikan materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.. aa) Guru mengajukan beberapa pertanyaan atau masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. bb) Guru memberikan waktu 50 menit kepada semua siswa. Guru mempersilahkan semua siswa untuk mengemukakan pendapat atau alternatif jawaban jika memiliki jawaban yang berbeda. Guru menjelaskan hasil presentasi dan memastikan pemantapan pemahaman konsep k) Guru memberikan pujian kepada siswa terutama pada kelompok yang sudah maju dalam mempresentasikan hasil diskusinya. l) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum jelas. M).

Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mengungkapkan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah diselesaikan. n) Guru dan siswa menyepakati kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. o) Guru dan siswa mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan dengan salam.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

  • Tujuan Pembelajaran

Materi Proklamasi

Model Pembelajaran

Rincian Kegiatan Pembelajaran

  • Rincian Kegiatan Pembelajaran
    • Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta 20
    • Penilaian Aspek psikomotorik
    • Penjait sang saka merah putih 10
    • Penilaian Aspek psikomotorik
  • Indikator

Guru mengevaluasi soal post test yang telah dikerjakan siswa p) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas. Guru dan siswa mengkoordinasikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. s) Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan dengan salam. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk merumuskan kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan. w) Guru dan siswa mengkoordinasikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Guru memberikan waktu kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan secara individu (berpikir). fff). Guru mengevaluasi soal post test yang dikerjakan siswa dd) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang belum jelas. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mengungkapkan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. ff).

Lembar Soal Pre Test dan Post Test Siklus I

Tabel Skor Pemerolehan

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Pre Test Dan Post Test Siklus I

Lembar soal Pre Test dan Post Test Siklus II

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Pre Test Dan Post Test Siklus II

Keterangan Skor

Rumus

Gambar

Tabel 3.1  Kisi-Kisi Tes Siklus I ............................................................
Tabel 3.2  Kisi-Kisi Tes Siklus II
Gambar 4.4  Mengerjakan soal Pre test
Gambar 4.5  Guru menjelaskan materi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Penggunaan pembatasan masalah ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi faktor