• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah untuk membahas tentang kelalaian orang tua dalam melakukan hahana pasca perceraian. Ekspektasi yang berlebihan tersebut dapat menimbulkan penilaian yang dapat memicu kelalaian orang tua dalam melaksanakan hahana pasca perceraian yang terjadi di Desa Srisawahan Kecamatan Punggur.

LANDASAN TEORI

Pengertian Hadhanah

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 42-54 dijelaskan bahwa orang tua wajib memelihara dan mendidik dengan baik anaknya yang belum mencapai usia 18 tahun sampai anak tersebut menikah atau dapat tinggal sendiri. Ketentuan Pasal 41 UU No. 1 Tahun 1974 sehubungan dengan perkawinan di atas, dapat dipahami adanya perbedaan antara tanggung jawab pengasuhan materi dan tanggung jawab mengasuh anak.

Dasar Hukum Hadhanah

Kewajiban menafkahi anak yang masih kecil tidak hanya berlaku selama ayah dan ibunya masih menikah, tetapi juga berlanjut setelah perceraian. Hadana adalah hak bagi anak-anak yang masih kecil, karena mereka membutuhkan pengawasan, perlindungan, menjalankan urusannya sendiri dan seseorang untuk membesarkannya.

Syarat-syarat Hadhinah dan Hadhin

Jika dia mengahwini lelaki yang mempunyai hubungan mahram dengan anak tersebut, maka hadhinah itu berhak melakukan hadhanah, sama seperti dia berkahwin dengan bapa saudara kanak-kanak itu. Kerana lelaki yang boleh menjadi hadhin ialah lelaki yang mempunyai hubungan waris dengan anak 29.

Urutan Kerabat yang Berhak Mengasuh Anak

Jika pendidik dan wali anak laki-laki, maka syarat agama bagi anak dan hadinnya adalah sama. Jika anak tersebut tidak mempunyai sanak saudara seperti tersebut di atas, atau mempunyai sanak saudara, tetapi tidak halal mengasuhnya, maka hak perwaliannya beralih kepada ashabah (keturunan laki-laki dari pihak ayah) yang merupakan mahramnya. Namun, jika anak tersebut tidak memiliki kerabat, hakim akan menunjuk seorang wanita untuk mengasuhnya.

Penjaga ahli keluarga yang lain kerana mereka telah diberi kuasa untuk memikirkan apa yang boleh memberi kebaikan kepada anak sejak awal lagi.

Upah Pengasuhan Anak

Namun jika tidak ada kerabat yang berhak mengasuh anak tersebut, maka hakim yang berwenang untuk menentukan orang yang berhak mengasuh anak tersebut. Hal ini dilakukan jika ibu yang menyusui atau menyusui anaknya tidak memiliki rumah sendiri untuk membesarkan anaknya. Hal ini berlaku jika babysitter membutuhkan bantuan dan ayah si anak dapat memberikannya.

Seperti makanan, pakaian, obat-obatan dan kebutuhan penting lainnya yang dibutuhkan anak.

Batas Akhir Hadhanah

Seorang anak dapat dikatakan terlantar jika kebutuhan dasarnya baik rohani, jasmani maupun sosial tidak terpenuhi secara memadai, tetapi bagi seorang anak yang dikatakan terlantar, bukan karena salah satu orang tuanya meninggal. Pasal 304 KUHP dapat diartikan sedemikian rupa bahwa orang tua yang dengan sengaja menelantarkan anaknya wajib memenuhi hak-hak dasar yang diperoleh dan diberikan kepadanya oleh negara dan dijamin oleh undang-undang serta berlaku bagi wali anak asuh. Yang harus dijaga pasca perceraian antara orang tua adalah tetap menjaga komunikasi dan tidak mengurangi hak sekecil apapun yang harus dimiliki anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kebanyakan tanggungjawab bermula dengan kos sara hidup seharian seperti makan minum, pakaian dan pelajaran ditanggung oleh ibu bapa yang anaknya pergi bersama, di mana disebabkan usia anak yang masih muda dengan ibunya dan juga konflik yang menjadi puncanya. untuk penceraian, menyebabkan pihak yang menjaga anak itu memikul semua tanggungjawab untuk memberikan elaun selepas perceraian.

Perceraian

  • Pengertian Perceraian atau Talak
  • Dasar Hukum Talak
  • Macam-macam Talak
  • Rukun dan Syarat Talak

Uraian di atas menunjukkan bahwa pendataan dengan metode dokumen diperlukan untuk menunjang kelengkapan data yaitu dokumen atau catatan terkait faktor kelalaian orang tua dalam pelaksanaan hadhanah pasca perceraian di Desa Srisawahan Kecamatan Punggur Lampung Tengah. Selain itu, suami juga tidak pernah mengurus nafkah wajib bagi anak-anaknya, sekalipun kedua orang tuanya sedang melaksanakan hadhanah setelah perceraian. Dengan kepergian orang tua yang demikian, hak-hak anak yang seharusnya dipenuhi terabaikan.

Pengabaian ibu bapa dalam pelaksanaan hadhanah pasca perceraian untuk mendapatkan kasih sayang mengikut hak anak dalam Islam masih dikatakan jauh dari jangkaan.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara, observasi atau laporan berupa dokumen tidak resmi, yang kemudian diolah oleh peneliti 63. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, tetapi termasuk menulis atau. Adapun sumber data sekunder dapat berupa dokumen, hasil penelitian dan buku-buku yang relevan dengan penelitian.

Wat betreft de referentie voor secundaire gegevensbronnen Abdul Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, Jakarta: Media Gruop, 2003, Amir Syarifuddin, Islamic Marriage Law in Indonesia Kencana: Prenada Media, 2006, Amiur Nuruddin and Azhari Akmal Tarigan, Islamic Civil Law in Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Mediagroep, 2004.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan jenis wawancara bebas terbimbing yang merupakan gabungan dari wawancara bebas dan terbimbing, sehingga pewawancara hanya menanyakan pokok-pokok pertanyaan yang perlu dikaji, dan dalam melakukan wawancara tersebut pewawancara membawa pedoman yang hanya garis besar, apa yang akan digunakan.pertanyaan.68. Metode wawancara untuk mendapatkan data tentang alasan, tujuan dan model faktor kelalaian orang tua dalam melakukan hahana pasca perceraian, wawancara dengan Ibu Sumiah, Ibu Marni, Bapak. Bambang, Mr. Lestri, istri dari Bpk. Sinta, Ny. Ana, Untuk pengumpulan data melalui wawancara atau secara lisan langsung dengan sumber data, yang berlangsung secara tatap muka dan jawaban responden dicatat dan dirangkum sendiri oleh peneliti. Sedangkan di sisi lain, observasi dapat dilakukan dengan ikut serta dalam kegiatan yang diamati maupun tidak, dan jelas bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data yang penting dalam penelitian kualitatif.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa observasi ini merupakan metode yang digunakan dalam pengumpulan data observasi dan juga pencatatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana. dari wilayah penelitian.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa ekonomi merupakan salah satu penyebab lalainya orang tua dalam berhadhanah setelah perceraian, karena orang tua harus memiliki pilihan. Tidak dapat disangkal bahwa ketika iman seseorang berada pada tingkat rendah, sangat mudah mengguncang hati seseorang dan menyebabkan kelalaian orang tua dalam melakukan hadhanah setelah perceraian. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ada beberapa contoh keputusan berupa kurangnya tanggung jawab orang tua dalam pelaksanaan hadhanah pasca perceraian.

Namun, jika tidak terjalin hubungan yang baik antara kedua orang tua, maka dapat dipastikan hak-hak yang seharusnya diperoleh anak sangat sulit diperoleh.

TEMUAN HASIL PENELITIAN

Profil Desa Srisawahan

Desa Srisawahan adalah salah satu nama desa di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, pembukaannya dimulai pada bulan Februari 1955, sebelum menjadi pemukiman penduduk, masih berupa hutan belantara dan hutan muda. kemudian dengan datangnya pendatang baru meningkat hingga tahun 1957 dan bertambah menjadi 197 kepala keluarga (KK) yang pada saat itu masih jarang. Setelah itu diakui oleh Departemen Imigrasi dan disahkan oleh pemerintah pada tahun 1957 dan diberi nama Desa (Kampung) Srisawahan, yang pencetus nama Desa Srisawahan diartikan sebagai desa yang memiliki areal persawahan yang luas ( Sri = sawah dan Sawahan = sawah). Mereka berharap dengan diberi nama kampungnya, masyarakat Kampung Srisawahan sangat menginginkan kawasan yang mereka tempati nantinya menjadi areal persawahan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi pertanian dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat, yang akan tercapai masyarakat aspirasi.

Visi dan Misi Desa Srisawahan

Kondisi Geografis Desa Srisawahan

Luas Desa Srisawahan adalah 1.082,6 ha dengan perincian luas pemukiman 19.250 ha, sawah 2,45 ha, areal perkebunan 2 ha, areal pemakaman 1 ha dan prasarana umum lainnya 3 ha. Di Desa Srisawahan iklimnya sama dengan daerah lain di Indonesia yaitu tropis (beriklim) yang terdiri dari musim hujan dan musim kemarau, musim kemarau biasanya dimulai dari bulan Maret sampai September sedangkan musim hujan dimulai dengan curah hujan 2000mm/tahun Oktober sampai Februari dan suhu rata-rata 23 °C. Padi luas panen 70 ha produksi 366 ton jagung luas produksi 104 ha 427 ton kacang tanah luas lahan 147 ha produksi 48 ton. , luas panen singkong 19,9 ha 314,6 ton.

Keadaan Demografi

Kondisi Ekonomi

Secara sosial dan ekonomi penduduk Desa Srisawahan dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian di bidang pertanian, keagamaan dan pendidikan. Mata pencaharian mayoritas penduduk adalah bertani dengan kegiatan utama bercocok tanam padi dan jagung serta sayuran. Hal tersebut didukung dengan topografi dan kondisi yang sangat mendukung di Desa Srisawahan sehingga berpotensi untuk melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan sayuran.

Kekayaan alam desa Srisawahan merupakan aset yang sangat berharga dan harus dilindungi sebagai salah satu pilar kehidupan masyarakat.

Struktur Organisasi Desa Srisawahan Kecamatan Punggur

Kelalaian Orang Tua dalam Pelaksanaan Hadhanah Pasca Bercerai54

Penelantaran anak disini adalah pengabaian tanggung jawab orang tua terhadap hak-hak yang seharusnya diperoleh anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya. Faktor kelalaian orang tua pasca perceraian dapat dimaksimalkan dengan memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan biaya pendidikan serta kebutuhan lainnya. Konsisten dengan apa yang peneliti lakukan di lapangan, setiap orang tua yang bercerai telah memutuskan setiap hubungan.

Koordinasi antara orang tua sangat diperlukan dalam pengasuhan dan pengasuhan anak agar tercipta keharmonisan dalam keluarga dan terwujudnya hak-hak anak yang seharusnya dimiliki oleh anak. Setiap orang tua yang bercerai selalu melalaikan hak anak dan menelantarkan anak tanpa memenuhi hak yang menjadi haknya. Faktor kelalaian orang tua paska talak dalam hadhâna paska talak belum sepenuhnya teratasi secara memadai, sehingga dapat dikatakan hak-hak anak belum sepenuhnya terlindungi.

Gambar

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian  No  Pekerjaan/Mata Pencaharian  Jumlah
Gambar 1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Srisawahan  B.  Kelalaian Orang Tua dalam Pelaksanaan Hadhanah Pasca Bercerai

Referensi

Dokumen terkait

2 "THE EFFECT OF SCRAMBLE GAME ON THE ABILITY OF WRITING ENGLISH WORD OF THE 7TH GRADERS OF SMP ISLAM MA’ARIF 02 MALANG” SKRIPSI Presented to Faculty of Teacher Training and