• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i SKRIPSI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH INDRIATI NIM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i SKRIPSI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V SDN SISIK TIMUR KECAMATAN PRINGGARATA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH INDRIATI NIM"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini lebih banyak ditelaah tentang pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Penelitian ini berjudul Penerapan Metode Tari Bambu Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Sisik Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam penelitian ini lebih banyak ditelaah tentang pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran agar prestasi belajar siswa meningkat dari sebelumnya.

Kajian Teori

Metode role-playing menekankan pada pernyataan-pernyataan dimana siswa didampingi dengan role-playing dalam mendramatisir masalah hubungan sosial11. Pendekatan pembelajaran role-playing menekankan pada pernyataan-pernyataan dimana siswa didampingi dengan role-playing dalam mendramatisir masalah hubungan sosial. Untuk itu, penggunaan pendekatan pembelajaran role playing menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Sasaran Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Metode Pengumpilan Data
  • Analisis Data

Hasil observasi diperoleh melalui observasi kelas secara langsung oleh guru mata pelajaran sebagai observer, dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti selaku guru yang mengajar dengan observer. Siswa siklus I yang belum mencapai ketuntasan mengajar akan berada di siklus II selama proses pembelajaran berlangsung. Hanya sedikit siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi yang disampaikan, hal ini terlihat dari adanya siswa yang mengajak temannya untuk mengobrol, bercanda dan bermain.31 2) Hasil mengamati kegiatan guru.

Pada Siklus II seperti biasa guru (peneliti) lebih banyak meminta siswa untuk mendeskripsikan materi tentang Rasul Allah SWT dengan menggunakan metode role play, namun berbeda dengan Siklus I, pada Siklus II siswa diberi kesempatan paling banyak untuk mendeskripsikan. Rasulullah SAW di depan kelas adalah seluruh siswa yang tidak tuntas belajar pada siklus I dan siswa. Hal ini dilakukan agar guru memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum tuntas pada siklus I dan kepada siswa yang memiliki kemampuan belajar lambat, tanpa mengabaikan siswa yang memiliki kemampuan cepat. 2 Nilai rata-rata kelas adalah 61,25 3 Jumlah siswa yang lulus 16 orang dan jumlah siswa yang tidak lulus 4 orang.

Guru harus memotivasi siswa yang kurang aktif untuk mengumpulkan keberanian untuk terus memaparkan materi. Dalam pembelajaran bermain peran, guru mengarahkan siswanya dengan penuh perhatian, baik kepada siswa yang berkemampuan lambat maupun kepada siswa yang berkemampuan cepat. Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada siklus I, pada topik rasulullah, persentase kesempurnaan yang dicapai siswa kelas V SD Sisik Timur sebesar 80% dengan nilai rata-rata 61,25 dari 20 siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran. dan evaluasi hasil belajar dilakukan sebanyak 18 orang.

Karakter siswa yang diharapkan : Handal, Respek dan perhatian, rajin, tanggung jawab, berani (keberanian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Setting Penelitian

Pengamatan keaktifan siswa dilakukan dengan cara mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diperoleh skor total indikator/deskriptor seluruh siswa yang ternyata berjumlah 20 dibagi jumlah indikator yang ditetapkan yaitu 6 indikator, sehingga diperoleh dengan skor rata-rata 3,17 dengan kategori cukup baik. Pengamatan keaktifan siswa dilakukan dengan cara mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diperoleh skor total indikator/deskriptor seluruh siswa yang ternyata berjumlah 46 dibagi dengan jumlah indikator yang ditetapkan yaitu 6 indikator, dihasilkan dengan skor rata-rata 7,5 dengan kategori baik. Pada siklus II guru memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I terutama dalam penggunaan metode Role Play sebagai metode pembelajaran.

Perbaikan yang nampaknya telah dilakukan oleh peneliti (guru) pada siklus II yaitu guru sudah mempersiapkan materi dengan lebih matang terlihat dari ringkasan materi yang telah dibuat, dan materi yang diajarkan. telah selesai tepat waktu, guru. sudah lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga tujuan yang telah disampaikan guru menjadi lebih terarah, guru lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan, motivasi yang telah diberikan guru kepada para siswa. yang kurang aktif berani maju, memaparkan materi di depan kelas dengan memberikan evaluasi atau penghargaan, memberikan nilai positif kepada siswa yaitu pada siklus I jumlah siswa yang maju menjelaskan materi di depan kelas sekitar 6 orang dengan siswa yang sama pada setiap pertemuannya, namun untuk siklus II lebih dari 6 orang bahkan siswa berusaha terlebih dahulu untuk mendiskripsikan Rasul Allah SWT sebagai media pembelajaran, sehingga guru dalam penggunaan metode role play sebagai metode pengajaran yang lebih lengkap untuk semua siswa yang memiliki kecerdasan rendah, sedang dan tinggi. Dilihat dari persentase ketuntasan yang diperoleh siswa siklus II yaitu sebesar 90% dengan nilai rata-rata 92,5 dari 20 siswa yang mengikuti tes, maka hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mencapai hasil yang diharapkan, karena persentase ketuntasan ketuntasan dalam pembelajaran klasikal dikatakan berhasil apabila tujuan tercapai ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar individu. 34. Pada siklus II, seperti biasa guru (peneliti) meminta beberapa siswa untuk memaparkan materi tentang Rasul Allah. di depan kelas adalah seluruh siswa yang tidak menyelesaikan studinya pada siklus I dan siswa yang memiliki keterampilan lambat, yang kemudian diikuti oleh siswa yang memiliki keterampilan cepat.

Pada siklus II guru memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I terutama dalam penggunaan metode Role Play sebagai metode pembelajaran. Guru lebih menguasai kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, motivasi yang diberikan guru kepada siswa yang kurang aktif untuk berani tampil ke depan kelas dengan memberikan penilaian atau pemberian penghargaan, memberikan nilai positif bagi siswa yaitu pada siklus I jumlah siswa yang maju sebanyak 6 orang dengan siswa yang sama pada setiap pertemuan sampai depan kelas, namun pada siklus II lebih dari 6 orang bahkan siswa berebut untuk mencoba. terlebih dahulu menggunakan media pembelajaran, sehingga guru menggunakan metode Role Play sebagai metode pembelajaran yang lebih menyeluruh untuk semua siswa baik yang memiliki kecerdasan rendah, sedang maupun tinggi. Pencapaian ketuntasan belajar pada siklus I dan II menunjukkan bahwa penerapan Metode Bermain Peran sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar agama Islam pada mata pelajaran Parasullah SWT siswa kelas V SDN Sisik Timur tahun ajaran 2016/2017.

Table 7  Struktur Organisasi
Table 7 Struktur Organisasi

Hasil Penelitian

Pembahasan

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu yang terdiri dari tanggal-tanggal. Melihat permasalahan tersebut di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya, guna mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Oleh karena itu rencana perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II adalah guru harus menguasai secara tuntas materi yang akan dipelajari, agar materi tersebut dibahas sebelum akhir pembelajaran, guru harus lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga tujuan yang disampaikan guru lebih terarah, hendaknya guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk berani maju bermain peran sesuai dengan materi Rasul Allah SWT di depan kelas melalui penilaian atau penghargaan kepada memberi, agar siswa menjadi lebih aktif, guru harus lebih menguasai kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai semaksimal mungkin, siswa harus lebih serius mengikuti pelajaran sehingga guru dalam hal ini harus mampu mendorong siswa untuk lebih serius dalam belajar dan lebih mengontrol siswa dengan tidak berdiam diri di satu tempat tetapi secara tuntas meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari dengan memberikan peminjaman buku paket kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang akan disampaikan , dan guru harus memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum selesai mengerjakan soal evaluasi pada siklus I.

Karena persentase ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar ketuntasan belajar sebesar 85% maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang disarankan oleh observer pada siklus I. Proses belajar mengajar pada siklus II adalah dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada hari Senin, Selasa, Rabu yang terdiri dari tanggal 24, 25 dan 26 April 2017. Pada siklus II ini siswa masih diberikan latihan dan soal penilaian yang sama, namun ditanyakan secara individu.

Perbaikan yang tampak telah dilakukan peneliti (guru) pada Siklus II yaitu guru sudah mempersiapkan materi dengan lebih matang, terlihat dari rangkuman materi yang dibuat dan materi yang diajarkan selesai tepat waktu, guru sudah lebih optimal dalam mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, sehingga tujuan yang telah dikomunikasikan oleh guru menjadi lebih terarah. Hasil observasi pada siklus II secara umum menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru sudah baik, terlihat guru dan siswa sudah bertindak sesuai dengan RPP yang dibuat dan saran yang diberikan pada siklus I, sehingga siswa dapat memahami pengalaman, seseorang telah belajar. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya kelas V SDN Sisik Timur tahun ajaran 2016/2017 terjadi peningkatan persentase ketuntasan prestasi belajar secara klasikal pada setiap siklus, dimana pada siklus I persentase yang dicapai dengan 80% dengan rata-rata 61,25 orang dari jumlah siswa 20 orang, sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 19 orang.

Sedangkan di II. siklus meningkat persentase yang diperoleh sebesar 90% dengan nilai rata-rata 92,5 dari 20 siswa, sedangkan 18 siswa menyelesaikan studinya.

PENUTUP

Kesimpulan

Dan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 5,17 dengan kategori cukup baik, meningkat pada siklus II sebesar 7,5 dengan kategori baik, sehingga dapat dikatakan indikator keberhasilan penelitian tindakan ini telah tercapai baik secara individu maupun individu. klasikal, dengan aktivitas belajar siswa minimal kategori baik dalam proses pembelajaran PAI.

Saran

Guru menjalankan sesi soal jawab bersama murid tentang kefahaman murid tentang definisi akidah kepada Rasul-rasul Allah SWT dan nama mereka yang diajar. 12. Iman kepada kitab-kitab Allah ialah iman atau kepercayaan bahawa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan rasul.Terdapat beberapa kitab Allah yang patut kita ketahui. Teruskan berbuat baik dan memberi kefahaman kepada sahabat 15. Nabi Musa mendapat wahyu daripada Allah ketika berada di dalam.

Gambar

Table 7  Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siklus I dan II yaitu pada siklus I siswa yang hadir berada pada kategori sangat tinggi, siswa yang memperhatikan penjelasan guru

Pada siklus III ini dilakukan juga observasi aktivitas guru dalam menerapkan keterampilan menjelaskan dan aktivitas siswa dalam menerima materi yang dijelaskan guru pada saat proses