• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua tercinta, Ayah Didin dan Ibuk Ipah yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua tercinta, Ayah Didin dan Ibuk Ipah yang "

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Ibu Farah Husna, M.Pd., selaku guru bimbingan dan konseling MAN 1 Yogyakarta yang membantu selama penelitian. Shovia Syamsi Hadaria “Efektivitas Bimbingan Klasik Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa Kelas XII MAN 1 Yogyakarta”. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang mempunyai pengaruh besar, termasuk terhadap kematangan karir.

Rendahnya kematangan karir siswa terlihat dari fenomena anak usia sekolah yang bekerja dan siswa yang bersekolah. Salah satu layanan bimbingan yang dilaksanakan di MAN 1 Yogyakarta untuk meningkatkan kematangan karir siswa adalah bimbingan klasikal. Penerapan pembelajaran klasikal untuk meningkatkan kematangan karir siswa di MAN 1 Yogyakarta menggunakan metode ceramah dan menunjukkan hasil yang kurang optimal, sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan metode lain yaitu diskusi kelompok.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok efektif dalam meningkatkan kematangan profesional siswa kelas XII MAN 1 Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok efektif dalam meningkatkan kematangan karir siswa kelas XII MAN 1 Yogyakarta.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

13 Usup Suparman, Efektivitas group teaching untuk meningkatkan kematangan karir siswa SMA, (Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010). Hasil penelitian ini adalah modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif efektif digunakan untuk meningkatkan kematangan karir siswa. Hasil penelitian ini adalah penggunaan layanan orientasi kelompok teknik pemecahan masalah berbantuan media mind map dapat meningkatkan kematangan karir secara signifikan.

Hasil penelitian ini mengatakan bahwa layanan bimbingan tradisional dapat meminimalkan pengendalian diri siswa di sekolah.17. Penelitian ini membuktikan bahwa layanan konseling klasikal dapat meminimalisir pengendalian diri dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan peneliti membuktikan bahwa konseling klasikal menggunakan metode diskusi kelompok untuk meningkatkannya. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya mengenai bimbingan tradisional dan kematangan karir.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini membahas tentang “Efektifitas pembelajaran klasikal menggunakan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan kematangan karir siswa kelas XII di MAN 1 Yogyakarta”, namun terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. . Dalam penelitian ini variabel independen berupa layanan pembelajaran klasikal lebih spesifik karena menggunakan diskusi kelompok.

PENUTUP

Saran

Peneliti berharap MAN 1 Yogyakarta tetap menjadi madrasah yang visioner dan misioner dalam visi misinya serta mampu meningkatkan keberhasilan anak dalam menentukan karir masa depannya. Peneliti juga berharap agar seluruh siswa MAN 1 Yogyakarta dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan karir khususnya dalam memilih jurusan di perguruan tinggi dengan berusaha menggali potensi diri dan informasi mengenai karir yang diminatinya, baik difasilitasi oleh guru pembimbing, madrasah, maupun dari sekolah. di luar sekolah. Peneliti berharap kepada guru bimbingan konseling MAN 1 Yogyakarta dapat meningkatkan berbagai layanan bimbingan konseling khususnya kelas XII dan seluruh siswa dengan menggunakannya.

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kematangan karir dan jenis pengambilan keputusan anak. Ardianti, Isti, dkk., “Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Self-Efficacy Pembelajaran Bimbingan Kelompok di Kelas untuk Meningkatkan Penyesuaian Siswa”, Jurnal Bimbingan dan Konseling Islami, vol.

Borges, Nicole J., dkk., “Kematangan Karir Siswa dalam Program Akselerasi Versus Tradisional,” Jurnal National Career Development Association, vol. Lailatul Mufidah dan Mochamad Nursalim, “Penggunaan Bimbingan Belajar Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam pembelajaran", Jurnal Bimbingan Konseling, vol. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014, tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah, 2014.

Mahdalena Leksana, Dinar, Mengembangkan Modul Bimbingan Karir Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Mahasiswa, Tesis, (Lamongan: Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan, 2015). Mulyani, Urip, dkk., “Pengaruh Teknik Diskusi Kelompok dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Dimensi Seksualitas Manusia Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 7 Jakarta Timur”, Jurnal Bimbingan Konseling, Vol. Savickas, Mark L., “Donald Edwin Super: Karir Seorang Penjelajah yang Penuh Rencana,” Jurnal Pengembangan Karir Quarterly, vol.

Fadilah dan Rochman Natawidjaja, “Model Bimbingan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Mahasiswa”, Jurnal Pedagogia, vol. Smedley, dkk., “Perbedaan Kematangan Karir pada Pelajar Laki-Laki Penyandang Disabilitas dan Non-Adjudikasi”, Jurnal Konseling Ketenagakerjaan, vol. Suparman, Usup, Efektivitas group teaching untuk meningkatkan kematangan karir siswa SMA, Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

Kematangan karir pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog konseling bernama Doland Edwin Super ketika mengembangkan instrumen penilaian konseling karir dan prosedur proses konseling karir. Super mengatakan bahwa kematangan karir didefinisikan sebagai tingkat di mana seorang individu siap untuk mengambil keputusan yang baik mengenai pendidikan atau pilihan karir. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat kematangan karir siswa MAN 1 Yogyakarta, karena kematangan karir dapat dicapai.

Dalam modul ini tahapan atau proses yang dilakukan untuk menguji efektivitas bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik meliputi tahap awal, pelaksanaan dan akhir.

Tujuan

Secara keseluruhan modul ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) sesi, dengan masing-masing sesi terdiri dari tiga sesi dengan durasi waktu 45 menit x 2 atau 90 menit.

Pelaksanaan

Metode

Pada proses bimbingan klasikal dengan metode diskusi kelompok, siswa diharapkan berperan aktif dalam semua tahapannya. Selain itu, kesadaran pribadi anak juga diharapkan agar dapat memikirkan karir yang dapat menunjang dirinya di masa depan, sehingga anak dapat mencapai kematangan profesional.

Ruang Lingkup Pembahasan

Pengetahuan pengambilan keputusan karir (decision-making) adalah kemampuan untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan Anda dan kemudian memilih karir yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Pengetahuan (informasi) tentang dunia kerja (world of work) merupakan kemampuan individu dalam memahami tanggung jawab kerja di tempat kerja dan perilaku di tempat kerja, serta mengetahui bagaimana orang lain mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, alasan berpindah pekerjaan dan cara-caranya. mencapai kesuksesan di tempat kerja. Pengetahuan tentang Kelompok Pekerjaan yang Diinginkan (Knowledge of Desired Occupational Group), individu diberikan kesempatan untuk memilih salah satu dari beberapa peluang kerja, kemudian diberikan pertanyaan terkait pekerjaan tersebut.

Realisasi keputusan karir (realisasi) merupakan perbandingan antara kemampuan individu dengan pilihan karir yang realistis. Sikap dan perilaku eksplorasi, termasuk sikap dan perilaku ingin tahu, penggunaan sumber daya, dan kolaborasi. Memperoleh informasi termasuk informasi tentang pendidikan dan pelatihan, persyaratan masuk, alokasi, penerimaan dan penawaran serta promosi.

Konseling klasik dikenal melalui strategi pelayanan dasar (salah satu komponen program bimbingan dan konseling perkembangan) 4 Konseling klasik merupakan program bimbingan yang dirancang dengan pertemuan pribadi dengan konselor di dalam kelas. Pertemuan dilaksanakan di dalam kelas sesuai jadwal dengan materi yang telah diprogramkan dalam bentuk program semester/tahun.5 Sedangkan diskusi kelompok merupakan metode bimbingan klasikal yang terdiri dari tiga sampai lima orang pembimbing untuk setiap kelompok, dipimpin oleh ketua kelompok dan. Konsep bimbingan klasik dengan metode diskusi kelompok adalah untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan permasalahan yang bersifat umum yang dihadapi semua atau sebagian besar siswa dan tidak selalu bersifat pribadi.7.

Berdasarkan penjelasan di atas, bimbingan klasikal melalui metode diskusi kelompok dikelola secara kelas yang dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil jika dilihat dari sudut pandang strategis dalam pengelolaan konseli, sehingga mengharuskan konselor bersentuhan langsung dalam pembuatannya. siswa untuk dipantau. dan membantu setiap kelompok.

Teknik Pelaksanaan

Universitas (pendidikan menengah yang terdiri dari sejumlah fakultas dari disiplin ilmu yang berbeda) d) Diakhiri dengan pemaparan hasil diskusi dan klarifikasi oleh guru bimbingan dan konseling. Pertemuan kedua diisi dengan pengenalan jenis pekerjaan dan cara masuk perguruan tinggi serta melamar pekerjaan.

Penutup

Pertemuan Pertama

  • 8 – 15 Maret

Perguruan tinggi adalah lembaga keilmuan yang mempunyai misi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di atas tingkat menengah, serta menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan nasional Indonesia dan secara ilmiah. Pendidikan tinggi pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia bermoral, berjiwa Pancasila, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur materiil dan spiritual; menyiapkan personel yang memadai untuk mengisi posisi-posisi yang memerlukan pendidikan tinggi dan mampu menopang dan memajukan ilmu pengetahuan secara mandiri; dan melakukan penelitian dan upaya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kehidupan sosial. Sesi Ketiga : Pengenalan Kelompok Buruh Buruh adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhannya sendiri atau kebutuhan masyarakat.

Pekerja terlatih: pekerja yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan nonformal. Pekerja Terlatih : pekerja yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu melalui pengalaman kerja. Perlu latihan atau mengerjakan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang hingga menjadi pekerja yang terampil, sehingga dapat menguasai pekerjaan tersebut.

Identifikasi pekerjaan yang Anda pilih, meliputi: Nama pekerjaan, tempat kerja, bidang keilmuan, tugas kerja, pakaian, peralatan yang dibutuhkan dan gaji. Akademik Nasional - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) adalah panitia penerimaan mahasiswa baru di UIN/IAIN/STAIN. Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dapat ditempuh oleh seluruh calon mahasiswa dengan cara mendaftar dan mengikuti perkuliahan secara tertulis maupun daring.

Materi seleksinya berupa tes potensi akademik dan tes potensi skolastik. www.ltmpt.ac.id Jadwal tahun lalu.. dilaksanakan oleh masing-masing kampus, sehingga pendaftaran biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem online di website masing-masing kampus.

Pertemuan Ketiga

Biodata Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

peneliti tertarik untuk mengangkat judul tentang: “Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Hormat Siswa Kepada Orang Tua Di SMA

Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : “untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok dalam

Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu “untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua dan

Dalam penelitian ini, tujuan yang akan dicapai yaitu mengetahui bagaimana proses pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik motivational interviewing untuk meningkatkan

Merujuk pada rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI terhadap layanan bimbingan klasikal di SMA Negeri

1. Upacara Kenduris Sko merupakan upacara sakral yang dilakukan oleh masyarakat Desa Seleman Kecamatan Danau Kerinci, sebagai rasa syukur kepada Allah Swt yang telah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan efektivitas layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku sosial peserta didik dilihat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam mendukung partisipasi peserta ekstrakurikuler sepak takraw di SD