• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi peran orangtua dalam pembinaan akhlak remaja

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi peran orangtua dalam pembinaan akhlak remaja"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Judul penelitian ini adalah peran orang tua dalam pembinaan moral pemuda di Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Rumusan masalah penelitian ini adalah pertama, bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan moral remaja di Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
    • Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi Penulis
  • Penelitian Relevan

Bagaimana peran orang tua dalam membina moral remaja di Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan lebih condong pada peran orang tua dalam perkembangan moral remaja.

LANDASAN TEORI

Tinjauan tentang Orang Tua 1. Pengertian Orang Tua

  • Kewajiban Orang Tua terhadap Anak

Dengan ini, orang tua harus memberikan contoh yang baik yang dapat ditiru oleh anak-anak mereka. Interaksi antara orang tua dan anak sangat diperlukan agar terjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga.

Ibu-ibu hendaklah menyusukan anak-anak mereka selama dua tahun penuh, ia adalah bagi mereka yang inginkan penyusuan yang sempurna.” Disarankan semasa penyusuan ini, seorang ibu memakan makanan yang memenuhi nutrien, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk dirinya.

را َب ُع

Dasar Akhlak

Dalam konsep akhlak, segala sesuatu dianggap baik dan buruk, terpuji atau tercela, hanya berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Oleh karena itu, ada dua perkembangan fundamental dan moral, yakni Al-Qur'an dan Al-Hadits yang merupakan sumber utama agama Islam itu sendiri. Segala perbuatan atau perbuatan manusia, apapun bentuknya, pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai kebahagiaan, sedangkan menurut sistem akhlak Islam, kebahagiaan dapat dicapai dengan mengikuti perintah-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana tercantum dalam dasar pedoman hidup setiap manusia muslim yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Islam menganjurkan agar kita mempunyai sikap positif dengan mencontohi tingkah laku Rasulullah SAW kerana padanya terdapat suri teladan yang baik. Ya, Rasulullah mempunyai suri teladan yang baik bagimu (rahmat Allah SWT) dan (kedatangan) hari kiamat dia sering menyebut nama Allah SWT. 25 (QS. Al-Ahzab: 21). Nabi sendiri benar-benar memiliki akhlakul karimah sebagaimana yang diajarkan dalam al-Quran.

Mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang baik akhlaknya" (HR. Ahmad dan Abu Daud)27. Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat, orang itu. dengan sebaik-baik akhlak di antara kamu” (riwayat Al Bukhori)28.

Macam-Macam Akhlak

Tinjauan tentang Remaja

  • Problem Remaja di Desa Sumber Katon

Oleh itu, masa remaja secara umumnya terbahagi kepada dua bahagian iaitu permulaan masa remaja dan akhir masa remaja 30. Terdapat kepelbagaian dalam menetapkan sempadan dan ukuran bila masa remaja bermula dan apabila ia berakhir, menurut pendapat para pakar: 31. Dalam perkembangannya. terhadap keperibadian seseorang, zaman remaja mempunyai makna yang istimewa, namun, remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang.

Seperti halnya masa-masa penting dalam rentang kehidupan, masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan masa sebelum dan sesudahnya. Para ahli membagi masa remaja menjadi masa remaja awal dan masa remaja akhir. A. Ketika seseorang berusia 13 sampai 17 tahun, ia telah memasuki masa kehidupan yang disebut remaja awal. Periode ini berakhir pada usia 17 tahun. Pada paruh pertama masa remaja ada gejala yang disebut gejala "fase negatif". .. gejala utama fase negatif adalah sebagai berikut:33 1) Keinginan untuk menyendiri. Dalam kurun waktu ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek psikis yang dimulai sejak zaman dahulu.

Pada akhir masa ini, pertumbuhan dan perkembangan fisik aspek psikis dan sosial terus berlangsung hingga dewasa awal.Ciri-ciri utama yang penting pada masa ini dan jelas dibedakan dengan masa remaja awal, ditinjau dari sikap, pola perasaan, pola pemikiran dan perilaku muncul. Karena identitas mereka masih belum stabil, tentu dibutuhkan role model untuk membimbing mereka menuju cita-cita atau mewujudkan harapan mereka.

Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menangkap berbagai informasi kualitatif dengan gambaran lengkap tentang berbagai informasi yang lebih bernilai. Oleh karena itu, berkat tema atau topik yang ada, penulis menggunakan pola tersebut untuk mengetahui gejala yang muncul dari variabel penelitian yaitu peran orang tua dalam pembinaan akhlak remaja di Desa Sumber Katon Kecamatan Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Informan dalam penelitian ini adalah para remaja beserta orang tuanya sekaligus di Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

Pengamatan yang menghasilkan data tentang perilaku remaja adalah kegiatan keagamaan remaja dan lainnya, kemudian penulis sajikan dalam bentuk bahasa tulis. Untuk memperkaya data penelitian, penulis menggunakan sumber tertulis yaitu dokumen di Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Surabaya. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, tetapi disusun melalui sumber tangan kedua dan ketiga.

Berdasarkan pandangan di atas, dapat dipahami bahwa sumber data sekunder dikenal sebagai data pendukung atau data tambahan dari data utama yang digunakan peneliti. Misalnya, jenis data sekunder dapat berupa gambar, dokumentasi, bagan, manuskrip, manuskrip, dan berbagai dokumentasi lainnya.

Teknik Pengumpulan Data

  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan penulis sebagai alat, keterlibatan penulis dalam pengumpulan data tidak cukup dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan perluasan kehadiran dalam setting penelitian untuk meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul. Triangulasi sumber adalah pengujian kredibilitas data dengan cara mengecek data yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Triangulasi teknik atau metode berarti menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data terhadap sumber data yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Penulis menggunakan teknik triangulasi ini untuk membandingkan dan mengecek apakah hasil data yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut di atas sama atau berbeda, jika serupa maka data tersebut dapat dipercaya, jika berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data. Jika hasil pengujian menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang agar ditemukan keamanan data. Pemeriksaan dilakukan dengan mengungkapkan hasil antara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan kerja.

Analisis data ini dilakukan setelah data diperoleh dari sampel melalui instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian atau untuk menguji hipotesis yang dikemukakan dengan cara menyajikan data.45 Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. disusun secara berkelompok sesuai dengan rumusan masalah, baru kemudian dilakukan analisis dengan pendekatan kualitatif. Analisis induktif adalah penarikan kesimpulan yang dimulai dari analisis berbagai data yang dikumpulkan oleh suatu penelitian, kemudian bergerak ke arah pembentukan kesimpulan kategoris atau ciri-ciri umum tertentu.

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI SINGKAT LOKASI PENELITIAN 1. Sejarah singkat Desa Sumber Katon

  • Periodesasi Kepala Desa Sumber Katon Tabel 1.1 Tabel 1.1
  • Batas Wilayah
  • Orbitasi
  • Sarana Desa

Desa Sumber Katon merupakan salah satu desa di Kecamatan Lampung Tengah tepatnya di Kecamatan Seputih Surabaya, dengan batas-batas sebagai berikut: Dari segi pendidikan, masyarakat Desa Sumber Katon cukup terpelajar karena tidak ada yang buta huruf. Desa Sumber Katon yang berpenduduk mayoritas beragama Islam ini memiliki tempat ibadah yang digunakan sebagai tempat salat dan acara keagamaan lainnya.

TEMUAN PENELITIAN

  • Peran Orangtua dalam pembinaan akhlak

Seorang ibu selalu sangat mendorong mereka untuk mendapatkan pendidikan agama. Jika mereka tidak mampu atau tidak memiliki kesempatan, ibu harus mendorong mereka untuk mengikuti kegiatan pendidikan agama lainnya seperti pendidikan diniya dan TPQ. Selain itu, berikan perhatian dan bekal lain yang diperlukan, karena mereka akan merasa kecewa dan berdosa di hadapan Tuhan jika seorang ibu tidak memperhatikan pendidikan agama ini untuk anak-anaknya. Jika seorang ibu memberikan kasih sayang hanya dengan materi, remaja akan terpuaskan dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya.

Seperti yang kita lihat sekarang, seorang ibu yang terlalu memanjakan anaknya dengan materi hanya akan memberi anaknya materi dan kondisi. Dalam keluarga, ibu juga merupakan penabur utama prinsip-prinsip moral kepada anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku ibu sebagai panutan anak. Seorang ibu selalu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, bukan hanya pemerintah, tetapi juga teladan bahwa akhlak para pemuda sangat memahami kejujuran, gotong royong, disiplin dan kerja keras.

Seorang ibu tidak peduli dengan nominalnya, tapi seberapa besar kejujuran para remaja terhadap orang tuanya. Seorang ibu harus menjadi contoh atau teladan yang baik dan menciptakan keluarga yang bahagia agar perkembangan moral menjadi lebih baik.

Pembahasan peran Orangtua dalam pembinaan akhlak remaja

Oleh karena itu, sangatlah wajar bagi remaja untuk masuk atau mengikuti organisasi atau kegiatan keagamaan yang ada dalam masyarakat yang berbasis Islami. Remaja dengan senang hati pergi dari rumah ke rumah meminta dana untuk mengkompensasi anak yatim piatu. Hal positif ini sudah ada ketika para remaja di Desa Sumber Katon, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, mengikuti organisasi di desa tersebut.

Masyarakat juga merupakan lembaga pendidikan yang membentuk kebiasaan, pengetahuan, minat dan sikap, kesusilaan, sosial dan keagamaan remaja. Perjuangan untuk persamaan hak seringkali penuh dengan konflik dan ketakutan, baik bagi kaum muda itu sendiri maupun bagi orang tua mereka. Remaja akan meniru semua perbuatan orang tuanya dan mau menuruti perintah orang tuanya jika semua itu dirasa tidak berkenan oleh orang tuanya.

Oleh karena itu, peran orang tua diharapkan menjadi panutan penting dalam pendidikan moral remaja. Peran orang tua yang bertanggung jawab atas keselamatan remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terbujuk oleh fasilitas yang dapat menjerumuskan remaja tersebut ke dalam kenakalan remaja, pengawasan yang baik dengan selalu pendidikan akhlak.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran-Saran

Aat Syafaat, Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Rachman Assegaf, Kajian Islam Kontekstual, Yogyakarta: Gama Media, 2005 Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Muslim Encyclopedia, Jakarta: Darul Falah , 2004 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya: Perusahaan Nasional, 1982. Arina Siti Nur Sa'adah, Disertasi “Peran Kiai Salaf dalam Menumbuhkan Kepribadian Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi Pekalongan”, disertasi Fakultas Psikologi , UMM, Malang, 2006.

Hasbullah, Pokok-Pokok Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, Bandung: Pemuda Rosdakarya, 2005 Isngadi, Islamologi Populer, Surabaya: Perkembangan Ilmu Pengetahuan, 1984. Zainuri, Skripsi “Peran Kiai dalam Memberikan Penyuluhan Kepada Remaja Desa Brati Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, STAIN Kudus, 2012. Muhammad Utsman Najati, Psikologi Nabi, Bandung: Perpustakaan Hidayah, 2005 Nana Sujadi, Penelitian dan Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989 Nasution, Metode Penelitian (Penelitian ilmiah).

Winkel W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 --- Kesehatan Jiwa, Jakarta: Haji Masagung, 1989.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, peran orang tua dalam pendidikan karakter anak usia dini sangat berpengaruh besar terhadap etika dan moral yang akan diterapkan dalam masyarakat