• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Minat belajar siswa masih kurang, siswa takut dan kurang percaya diri ketika diminta tampil di depan kelas untuk mengerjakan latihan soal.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas, serta dapat menambah wawasan keilmuan bagi peneliti khususnya dalam pembelajaran matematika, serta dapat memperkuat untuk penelitian-penelitian sebelumnya yang diberikan.

LANDASAN TEORI

Efektifitas Pembelajaran

Berdasarkan pandangan di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran adalah suatu proses pengaturan lingkungan yang meliputi unsur manusia, bahan, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang diatur secara teratur dan sistematis sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa efektivitas pembelajaran merupakan proses pembelajaran yang.

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Leraning

Langkah-langkah pembelajaran kontekstual yang akan penulis terapkan dalam penelitiannya adalah sebagai berikut: a) Ajakan kepada siswa untuk berdoa dan berpartisipasi. penilaian yang kredibel). i) Guru memberikan tugas berupa soal-soal evaluasi untuk mengetahui seberapa baik pemahaman siswa terhadap materi. j) Pembahasan soal evaluasi. a) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2007), yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah tingkat motivasi belajar, tingkat kebutuhan belajar, minat dan karakteristik pribadi. Integritas emosi dan berpikir siswa dapat mempengaruhi motivasi belajar dan menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar yang efektif.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI

Sinar matahari yang masuk ke ruangan gelap atau celah di dalam rumah akan tampak seperti garis putih lurus (lihat Gambar 2.1). Cahaya dari sumber cahaya, gelombang cahaya dapat merambat ke segala arah, jika medium yang dilalui cahaya seragam, gelombang cahaya merambat lurus. Eksperimen sederhana yang dapat membuktikan, antara lain, bahwa cahaya merambat dalam garis lurus, adalah membuat lubang di tengah garis tiga kartu yang sejajar dan meletakkan lilin di depan kotak.

Eksperimen sederhana yang dapat menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda transparan adalah dengan menyorotkan lampu pada benda seperti gelas transparan dan cangkir berisi air kopi. Ketika cahaya merambat melalui dua media yang berbeda, misalnya dari udara ke air, terjadi pembiasan atau pembiasan (lihat Gambar 2.3). Ketika cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan ke arah normal.

Ketika cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjadi garis normal. Cahaya putih, bila dilewatkan melalui benda bening seperti air atau prisma, akan terurai menjadi warna merah, kuning, jingga, hijau, biru, nila, dan ungu (lihat Gambar 2.10). Eksperimen sederhana yang dapat membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari beberapa warna antara lain dengan meletakkan cermin kecil di dalam baskom dengan kemiringan 45º lalu mengisinya dengan air, menghadapkannya pada kertas putih, sinar matahari akan dibiaskan menjadi tetesan air yang berwarna-warni.

Gambar 2.1   Cahaya Merambat Lurus
Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mereka menyelidiki baik model (SOL) maupun pembelajaran IPA. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (SOL) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N Godean 2”. 24 Sussi Susilawati, Studi banding penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (SOL) dengan problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Kota Bengkulu. Tesis: Program Studi Keguruan Madrasah Ibtidaiyah).

Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama mengkaji model pembelajaran kontekstual dan pembelajaran saintifik. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji model motivasi belajar dan mata pelajarannya yaitu IPA. 25 Astutiningrum, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N Godean 2. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif dengan pendekatan pembelajaran kontekstual melalui media lagu anak pada siswa kelas IV SD Negeri 18 Kota Bengkulu. Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama menyelidiki model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 27 Desi Etriani, Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Media Lagu Anak Siswa Kelas IV SD Negeri 18 Kota Bengkulu.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran kontekstual siswa terhadap motivasi belajar IPA siswa di Kelas V MIN 3 Kaur. H0 : Tidak terdapat keefektifan model pembelajaran kontekstual siswa terhadap motivasi belajar IPA siswa di Kelas V MIN 3 Kaur.

Jenis Penelitian

Melakukan pre-test dengan instrumen berupa skala motivasi belajar IPA untuk dijawab oleh siswa. Melakukan post test dengan instrumen berupa skala motivasi belajar IPA setelah kegiatan penelitian.

Tabel 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

33 Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah grade V.A dan grade V.B MIN 3 Kaur yang memiliki kualitas yang sama. Penelitian mengambil tes kelas V karena model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) cocok untuk mata pelajaran IPA bermutu tinggi pada materi kemampuan mengamati sifat-sifat cahaya.

Variabel Penelitian

36 Jadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar setelah dilakukan tindakan eksperimen pada siswa kelas V MIN 3 Kaur.

Teknik Pengumpulan Data

Pada saat pengumpulan data dengan mengamati jaringan data yang peneliti lakukan yaitu melihat keadaan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, proses belajar mengajar saintifik yang dilakukan oleh guru di sekolah tersebut, model pembelajaran yang biasa digunakan selama proses belajar. Alat penelitian adalah instrumen atau sarana yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan data yang dihasilkan lebih akurat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah untuk diolah.39 Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan Instrumen Skala Motivasi Belajar IPA digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Untuk menghindari jawaban yang dianggap siswa aman atau netral, peneliti memodifikasi skala Likert di atas dengan menghilangkan pilihan jawaban yang meragukan dengan skor 3.

Jika siswa cenderung menghargai uraian indikator diberi skor 4, dan jika bertentangan atau tidak sesuai dengan uraian indikator diberi skor 1. Dokumentasi dilakukan dengan meminta data tentang masalah atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, kalender, agenda, dll.

Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebagai langkah awal dalam pembahasan ini, berikut adalah hasil perhitungan validitas item skala motivasi siswa untuk soal nomor 1 sebagai berikut. Kemudian untuk menentukan validitas skala motivasi, kami menganalisisnya dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut. Untuk mengetahui apakah skala motivasi di atas valid, dapat dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien product moment dari “r” dengan terlebih dahulu melihat “df”.

Dilihat dari nilai tabel product moment “r”, ternyata “df” adalah 28 pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,374 sedangkan hasil rxy adalah 0,718 yang lebih besar dari tabel “r” . Setelah diketahui validitas setiap item skala motivasi, selanjutnya dilanjutkan dengan mencari tingkat reliabilitas suatu skala motivasi dimana peneliti menggunakan perhitungan dengan menggunakan metode separuh yaitu dari jumlah keseluruhan item skala motivasi yang ada. dinyatakan sah dibagi dua. , jumlah item ganjil (X) dan genap (Y). Selanjutnya setelah mengetahui validitas setiap item, kemudian dilanjutkan dengan mencari tingkat reliabilitas suatu skala motivasi dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan dengan menggunakan metode separuh yaitu dari seluruh jumlah item skala motivasi yang ada. telah dinyatakan valid dibagi dua, nomor item ganjil (X) dan genap (Y).

Untuk kemudian mengetahui reliabilitas dilanjutkan dengan mengkonsultasikan r11 (instrument reliability) dengan tabel nilai “r” product moment dengan terlebih dahulu melihat derajat kebebasan “df” dengan rumus sebagai berikut. Setelah diketahui hasil df = 28, dapat dilanjutkan dengan melihat nilai “r” tabel product moment pada taraf signifikan 5% yaitu 0,374. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisis data yang telah dimasukkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian Kelas Eksperimen

Selain itu, hasil item kuesioner di atas dimasukkan ke dalam tabel frekuensi untuk mencari mean rata-rata. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hasil angket motivasi belajar siswa kelas V.A (kelas eksperimen) yang menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pelajaran IPA termasuk dalam kategori sedang/sedang. kategori.

Deskripsi Data Penelitian Kelas Kontrol

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket motivasi belajar kelas V.B (kelas kontrol) yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah) untuk kelas IPA termasuk dalam kategori sedang/sedang. Hal ini terlihat dari tabel persentase di atas bahwa sebanyak 18 siswa sampel (60%) berada pada kategori sedang/sedang.

Analisis Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini adalah terdapat keefektifan model pembelajaran kontekstual siswa terhadap motivasi belajar IPA siswa di Kelas V MIN 3 Kaur. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada IPA Kelas IV SDN Godean 2. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu IPA Melalui Model Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V A SDN 02 Karangroto.

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Gaya. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 INUMAN. Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Materi Bergaya Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Bedus Tahun Pelajaran 2017/2018.

Studi banding penggunaan model pembelajaran kontekstual belajar mengajar (CTL) dengan pembelajaran berbasis masalah (PBM) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN Kota Bengkulu. 12 Saya senang jika nilai ulangan IPA yang saya kerjakan sendiri mendapat hasil yang baik dan memuaskan. Siswa kelas V MIN 3 Kaur menerapkan model pembelajaran kontekstual (CTL) dalam pembelajaran IPA.

PENUTUP

Saran-saran

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa IV SDN Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Minat Siswa Dalam Pembelajaran IPA Siswa Sekolah Dasar Kelompok IV Kecamatan Manggis. 13 Saya senang jika nilai ulangan IPA yang saya ambil sendiri mendapat hasil yang baik dan memuaskan.

25 Saya Belajar IPA sangat menarik karena IPA mengajarkan tentang alam dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar

Gambar 2.1   Cahaya Merambat Lurus
Gambar 2.3  Cahaya dapat Dibiaskan
Gambar 2.4  Pemantulan Teratur
Gambar 2.6  Cermin Datar
+5

Referensi

Dokumen terkait

Model yang digunakan dalam RPP ini adalah kooperatif tipe Jigsaw dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Di dalam RPP terdapat juga langkah-langkah