• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apa dasar hukum kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam mengadili perselisihan pemberhentian pegawai BUMD dalam putusan nomor 05/G/2014/PTUN.BKL.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi masyarakat dan penegak hukum untuk memahami kewenangan dan kompetensi PTUN dalam mengadili sengketa TUN.

Penelitian Terdahulu

Sementara itu, penelitian ini juga membahas persoalan pemecatan tidak adil terhadap pegawai PDAM kota.

Kerangka Teori

Kompetensi mutlak PTUN adalah sengketa tata usaha negara yang timbul di bidang ketatanegaraan antara seseorang atau badan hukum perdata dengan suatu badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun daerah, sebagai akibat dikeluarkannya suatu Keputusan. penyelenggaraan negara, termasuk perselisihan perburuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 No. Menurut teori ini, badan hukum hanyalah lambang dari keseluruhan jumlah orang berkaitan dengan badan hukum itu.Menurut teori ini, badan hukum itu ibarat orang, yang merupakan perwujudan sejati dalam kehidupan bermasyarakat.

Teori ini menyatakan bahwa harta kekayaan suatu badan hukum tidak memuat hak-hak sebagaimana lazimnya hak asasi manusia. Yang penting di sini bukan siapa badan hukumnya, melainkan aset yang dikelola dengan tujuan tertentu. Menurut teori ini, badan hukum adalah suatu kenyataan, konkrit, nyata, walaupun tidak dapat diraba, bukan sekedar khayalan, melainkan kenyataan yuridis.

Teori ini menekankan bahwa menyamakan badan hukum dengan orang hendaknya dibatasi pada bidang hukum saja.

Metode Penelitian

Sehubungan dengan itu, jenis penelitian ini digunakan dalam penelitian hukum normatif berupa penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan hukum primer. Pendekatan perundang-undangan ini dilakukan dengan mengkaji seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan muatan undang-undang yang dibicarakan.33. Bahan hukum sekunder adalah buku-buku hukum yang memuat skripsi, tesis, disertai jurnal hukum dan hukum.

Bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya.36. Berdasarkan jenis penelitian yaitu penelitian hukum normatif, maka untuk memperoleh bahan hukum yang menunjang kegiatan ini, penulis mengumpulkan bahan hukum dengan cara menelusuri literatur hukum, perpustakaan online Ipusnas, Perpustakaan Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu dan perpustakaan UINFAS Bengkulu berupa buku, artikel, artikel dan bahan yang berkaitan dengan masalah yang dimaksud. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Setelah peneliti mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan menganalisis data untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan peneliti.38 ​​Dalam menganalisis bahan hukum, dilakukan melalui analisis hukum kualitatif.

Dimana bahan hukum yang telah diolah selanjutnya akan dihubungkan dengan permasalahan dalam penelitian ini sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pengertian Peradilan TUN

Subyek dan Obyek Peradilan Tata Usaha Negara

Berdasarkan ketentuan pasal ini, yang dimaksud objek adalah hasil penerbitan keputusan tata usaha negara (KTUN), sedangkan subjeknya adalah orang perseorangan atau badan hukum perdata dan pejabat atau pejabat tata usaha negara. Yang menjadi subyek sengketa adalah orang perseorangan atau badan hukum swasta di satu pihak dan badan atau pejabat tata usaha negara di pihak lain3. Orang atau badan hukum swasta adalah penggugat, sedangkan pejabat atau pejabat administrasi pemerintahan adalah tergugat.

Bagi penggugat, Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menyatakan: “Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa dirugikan kepentingannya oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Penggugat. pengadilan yang berwenang Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 4, hanya orang atau badan hakim perdata yang berstatus subjek hukum yang dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk menggugat Keputusan Tata Usaha Negara.Hanya orang atau badan hukum perdata yang kepentingannya yang terkena dampak dirugikan oleh akibat hukum dari Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan dan oleh karena itu yang bersangkutan merasa dirugikan, diperbolehkan menggugat Keputusan Tata Usaha Negara tersebut.

Lebih lanjut mengenai terdakwa disebutkan dalam Pasal 1 angka 6 UU PTUN yang berbunyi: “Terdakwa adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan kewenangan yang ada pada dirinya atau telah dialihkan kepadanya, yang menggugatnya adalah badan hukum perseorangan atau perdata.”

Pengertian Pegawai BUMD

  • Pengertian Pegawai
  • Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
  • Kedudukan Pegawai BUMD

Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1 menjelaskan secara umum bahwa Pejabat Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah dan diperuntukkan bagi Daerah Provinsi/Kota. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau berada dalam dinas di luar instansi induk. PNS mempunyai peranan yang sangat penting karena PNS merupakan salah satu unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional terutama bergantung pada kesempurnaan aparatur negara, yang pada prinsipnya juga bergantung pada kesempurnaan aparatur sipil negara.50.

Yang dimaksud dengan pekerja adalah seseorang yang bekerja pada suatu pemberi kerja, baik sebagai pekerja tetap maupun sebagai pekerja tidak tetap/pekerja kontrak, berdasarkan suatu perjanjian kerja atau hubungan kerja, baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan pekerjaan pada suatu jabatan atau kegiatan tertentu. dan menerima kompensasi untuk ini. kompensasi yang dibayarkan berdasarkan jangka waktu tertentu, penyelesaian pekerjaan atau kondisi lain yang ditentukan oleh pemberi kerja, termasuk orang yang melakukan pekerjaan pada jabatan pemerintah atau badan usaha milik negara atau daerah.51. Kedudukan pegawai negeri sipil adalah aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan berkeadilan dalam menjalankan fungsi negara, pemerintahan, dan pembangunan. Tujuan didirikannya perusahaan daerah adalah untuk ikut serta dalam pembangunan daerah, pengembangan dan pengembangan potensi perekonomian daerah menuju masyarakat adil dan makmur.52.

Secara umum peranan BUMD dalam kegiatan perekonomian dan pembangunan daerah dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu:53.

Konsep Pemerintahan

  • Pengertian Pemerintahan
  • Fungsi Pemerintahan

Dengan demikian, pemerintahan dapat dilihat dari beberapa aspek penting seperti struktur fungsional kegiatan dan tugas wewenang. Artinya, fungsi pemerintahan yang dijalankan pada suatu waktu tertentu akan mencerminkan kualitas pemerintahan itu sendiri. Ndraha menjelaskan pemerintah mempunyai dua fungsi dasar yaitu fungsi primer atau fungsi pelayanan dan fungsi sekunder atau fungsi pemberdayaan.

Fungsi utamanya adalah negara sebagai penyedia pelayanan publik yang tidak dapat diprivatisasi, termasuk pelayanan pertahanan dan keamanan, pelayanan sipil, dan pelayanan birokrasi. Sedangkan fungsi sekundernya adalah sebagai penyalur kebutuhan barang dan jasa yang dipesan yang tidak mampu dipenuhinya sendiri karena masih lemah dan tidak berdaya, termasuk penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana.60. Hal ini menjadikan pemerintah sebagai objek perlindungan terhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan setiap orang dalam pelayanan publik dan pelayanan publik.

Tergantung pada situasi dan kedudukan masyarakat, untuk menjamin kepentingan masyarakat di berbagai daerah, dibentuk satuan wilayah paling bawah yang secara fungsional dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Teori Negara Hukum

Konsep atau gagasan negara hukum yang dipertentangkan secara kontroversial dengan negara-negara hegemoni (negara dengan pemerintahan absolut), pada hakikatnya merupakan hasil perdebatan yang terus-menerus selama berabad-abad oleh para sarjana dan filosof mengenai negara dan hukum, yaitu mengenai persoalan alam, asal usul, tujuan negara, dan sebagainya. Negara hukum dalam arti sempit formal (klasik) adalah negara yang tugasnya hanya menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap perdamaian dan kepentingan umum, sebagaimana ditentukan oleh undang-undang (undang-undang) yang tertulis, yaitu hanya bertugas melindungi hidup, hak milik atau hak asasi manusia warga negaranya secara pasif, tidak mencampuri urusan perekonomian atau penyelenggaraan kesejahteraan rakyat, karena yang berlaku dalam bidang perekonomian adalah asas “laiessez faire laiesizealler”. Negara hukum dalam arti materiil (luas modern) adalah negara yang dikenal dengan nama negara kesejahteraan (wehlfarstaat), yang mempunyai tugas memelihara keamanan dalam arti luas, yaitu jaminan sosial dan penyelenggaraan kesejahteraan umum, berdasarkan berdasarkan asas hukum yang benar dan adil sehingga hak asasi warga negara benar-benar terjamin dan terlindungi.

Konsep negara hukum di Indonesia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah negara hukum Pancasila, yaitu konsep negara hukum yang salah satu pihak harus memenuhi kriteria konsep negara hukum. secara umum (yang ditopang oleh tiga pilar: pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, keadilan yang bebas dan tidak memihak serta asas legalitas dalam arti formil dan materil), sebaliknya diwarnai oleh aspirasi Indonesia yaitu lima nilai dasar negara. Pancasila.64. Konsep negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dapat dirumuskan baik secara substantif maupun legal formal. Materi rumusan negara hukum Pancasila didasarkan pada cara pandang (paradigma) bangsa Indonesia dalam suatu negara yang berciri khas Indonesia yang bersifat integralistik yaitu asas kekeluargaan yang maksudnya adalah apa yang diramalkan adalah masyarakat pada umumnya, namun harkat dan martabat manusia tetap dihormati, dan paradigma hukum mempunyai fungsi protektif yaitu mendukung demokrasi termasuk demokratisasi hukum, keadilan sosial dan kemanusiaan.

Berdasarkan paradigma negara dan hukum Indonesia, rumusan substantif negara hukum Pancasila menurut Padmo Wahjono adalah sebagai berikut: kehidupan berkelompok bagi bangsa Indonesia, berkat karunia Allah SWT dan didorong oleh keinginan luhur untuk memiliki kehidupan berbangsa yang merdeka dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu, bersatu, adil dan makmur, berdasarkan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis sebagai alat ketertiban dan kemakmuran, yang mempunyai fungsi pelindung dalam arti memelihara demokrasi, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

Konsep Kesejahteraan

Dasar Hukum Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam Mengadili Sengketa Terkait Pemberhentian Pegawai BUMD dalam putusan No. 05/G/2014/PTUN.BKL. 69 Dola Riza, Keputusan Tata Usaha Negara Menurut UU Peradilan Tata Usaha Negara dan UU Administrasi Pemerintahan, (Majalah Bina Mulia Hukum, Volume 3, Nomor 1, September 2018), hal. Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara mendefinisikan keputusan Tata Usaha Negara sebagai keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh.

Dilihat dari sudut pandang produsen: diterbitkan oleh suatu badan atau pejabat tata usaha negara dalam rangka melaksanakan kegiatan eksekutif (urusan pemerintahan). Sedangkan Pasal 87 UU Tata Usaha Negara memperluas objek sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara menjadi: 72. Keputusan badan dan/atau pejabat tata usaha negara di lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan tata usaha negara lainnya.

Menimbang bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat, bahwa “Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu tidak berwenang mengadili. Menimbang lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, yang dimaksud dengan Tata Usaha Negara Putusan Merupakan Penyelesaian Sengketa Keputusan Tata Usaha Negara Melalui Banding Tata Usaha Negara, Jurnal Ilmu Hukum Jatiswara Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana analisis terhadap putusan pengadilan tata usaha negara tentang sengketa kepegawaian pada putusan

5 Tahun 1986 Tetang Peradilan Tata Usaha Negara menjelaskan Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau

Ruang lingkup kewenangan Peradilan Agama dalam mengadili sengketa ekonomi Syariah adalah melingkupi semua sengketa ekonomi Syariah bidang Hukum Perdata dengan subyek

"Ruang Lingkup Kewenangan Peradilan Agama Dalam Mengadili Sengketa Ekonomi Syariah", Syariah Jurnal Hukum dan Pemikiran,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (Skripsi) berjudul: KOMPETENSI ABSOLUT PERADILAN AGAMA DALAM MENGADILI PERKARA YANG DI DALAMNYA TERDAPAT

Peradilan Tata Usaha Negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara. Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara

Apabila suatu pemeriksaan keuangan menyatakan terdapat potensi kerugian negara, menurut hukum hakikat penyelesaiannya masih dalam ranah administrasi negara, karena terdapat pada dua

"ANALISIS PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA TERHADAP HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL Studi Putusan PTUN Semarang Nomor : 20/G/2020/PTUN.Smg", MAGISTRA Law Review, 2022