PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Tinjauan Sumber
Biografi Pengarang
PROSES GARAP
- Metode Pemeranan
- Tafsir Peran
- Kedudukan Tokoh
- Hubungan Antar Tokoh
- Deskripsi Naskah
- Plot
- Gaya dan Bentuk Lakon
- Stuktur Dramatik
- Tafsir Terhadap Stuktur Konflik
- Peristiwa-Peristiwa Yang Dialami Tokoh
Diantaranya informasi mengenai tokoh, suasana, alur dan tema, untuk mewujudkan sosok Selasih dalam naskah Pertja, karena di sinilah puncaknya bagi mereka yang fokus di dunia akting, proses kreatif seorang aktor diuji. Oleh karena itu, seorang aktor diharapkan memiliki kualitas tertentu. Jadi seorang aktor perlu latihan dan juga harus sadar bahwa bermain imajinasi itu penting karena dengan imajinasi bisa menjadi tujuan latihan. Latihan fisik akan memudahkan aktor dalam memainkan perannya. Jika tubuh seorang aktor fleksibel, pasti akan lebih mudah untuk membentuk aktor tersebut menjadi sesuatu.
Seperti memerankan tokoh Selasih yang berusia 16 tahun, perlu usaha agar suaranya terdengar seperti anak berusia 16 tahun sedangkan penulis yang akan memerankan peran tersebut berusia 22 tahun. Memori emosional juga merupakan proses bagi aktor untuk mengingat dan mengingat kembali emosi yang akan disampaikan. Seperti halnya tokoh Selasih dalam adegan Selasih yang berniat menggugurkan kandungannya agar terhindar dari hukuman yang dijatuhkan oleh masyarakat, maka sang aktor harus mengolah ingatan akan kesedihan dan kesulitan kemudian menampilkannya melalui motif, ekspresi, gerak tubuh dan dialog hingga adegan tersebut terkesan emosional.
Berdasarkan pengamatan penulis, tokoh Selasih sebagai tokoh fiksi mempunyai tiga aspek dalam penafsirannya. Selasih suka memberontak dan melakukan hal-hal nekat tanpa memikirkan masa depan atau bahaya yang akan dihadapinya. Dalam teks ini, Selasih adalah anak bungsu dalam keluarga tersebut, mereka tinggal di sebuah rumah bertingkat di pinggiran kota yang akan digusur karena pembangunan jalan layang.
Dalam naskah “Pertja” dapat dikatakan bahwa tokoh Selasih merupakan tokoh antagonis yang menentang keinginannya sehingga menimbulkan konflik. Godaan dan kata-kata manis berhasil menipu Selasih yang polos dan haus akan kasih sayang seorang ayah. Berawal dari suara gerimis di malam hari, Rosa duduk di kursi goyang, Pupu berbaring miring di atas matras, dan Selasih menggedor-gedor pintu agar terbuka.
ROSA duduk dengan kaki tertekuk di atas kursi goyang tua, tepat di depan jendela ruang tamu yang terhalang tirai transparan. Konflik ini ditujukan pada Selasih dan Brojo, Selasih berusaha menyembunyikan kehamilannya dari Brojo, namun Brojo sudah mengetahuinya dan memanfaatkan kesempatan tersebut. BROJO : (Tidak memperdulikan. Cepat-cepat menggendong tubuh Selasih, lalu merebahkan wajahnya di atas meja dengan nada mengancam).
Tokoh Selasih dalam naskah Pertja merupakan anak bungsu berusia 16 tahun dalam keluarga naskah ini. Jiwanya yang labil membuat Selasih suka memberontak dan melakukan hal-hal nekat tanpa khawatir dengan apa yang akan menimpa dirinya dan bahaya yang akan dihadapinya. Selassih melakukan dan menikmati pergaulan bebas dengan banyak orang yang menyebabkan Selasih hamil di luar nikah dan tidak ada yang bertanggung jawab, namun karena kelicikan dan kepintaran Brojo, Brojo ingin bertanggung jawab atas kehamilan Selasih namun meracuni Brojo dengan campuran sianida yang telah disiapkan. . oleh Pupu, sehingga Brojo meninggal di rumahnya, niat Selasih membunuh Brojo karena jiwanya belum siap menerima keputusan apapun apalagi yang akan mengekang kebebasan yang diinginkannya.
PROSES GARAPAH TOKOH SELASIH DALAM NASKAH
Proses Pemeranan
Teknik pemberian isi, pemberian isi dalam tuturan kalimat untuk memunculkan emosi dan pikiran yang terkandung dalam kalimat dalam sebuah cerita. Teknik Pengembangan, menekankan pada pengembangan suasana cerita serta perasaan dan pemikiran para peran dalam sebuah cerita. Teknik Perkembangan Klimaks, puncak atau akhir dari suatu perkembangan yang panjang dan terdiri dari perkembangan-perkembangan kecil yang telah terjadi sebelumnya.
Mengatur dan menahan tingkat perkembangan yang tercipta agar tidak sama dengan klimaks yang akan dicapai. Konsep waktu atau tempo dramatik, bagaimana mengorganisasikan konsep, waktu dan tempo atau teknik timing sebagai hubungan temporal yang benar antara suatu ungkapan yang diucapkan dengan suatu gerakan, sedangkan ritme dan tempo serta jarak langkah bukanlah persoalan teknik, melainkan merupakan hasil suatu teknik. Karena medium aktingnya adalah diri sang aktor, maka diri sang aktor berarti jiwa dan raganya.
Penulis berpikir untuk memperkuat usia karakter Selasih dengan cara berjalan yang lincah dan tidak diam. Penulis juga mengembangkan cara bicara yang akan digunakan oleh Basil yaitu dengan nada manja, tidak terlalu sulit membuat aksennya menjadi manja karena cara berbicara seperti ini banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Adegan dengan Brojo cukup menyulitkan penulis karena harus membayangkan bersenang-senang dengan lelaki tua seumuran ayahnya sendiri, oleh karena itu penulis melihat video referensi film yang bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan dirinya dalam adegan Selasi. bersama Brojo.
Hambatan Proses
Penulis mengamati secara langsung dengan mengamati siswa SMP yang ternyata mirip sekali dengan gambaran Selasih yang penulis bayangkan. Karena Selasih adalah seorang remaja berusia 16 tahun tentunya sangat jauh dari penulis, dengan karakter yang berbeda namun tidak terlalu bertolak belakang, pengamatannya juga tidak terlalu sulit karena penulis mengalami seorang gadis berusia 16 tahun. , melihat siswa SMA menjadi acuan penulis untuk dijadikan objek yang akan dimainkan. Karena belum ada pengalaman seperti itu, apalagi Selasi yang mengidap sindrom Elctra Complex, suatu kondisi psikologis yang menyerang perempuan dan tertarik pada laki-laki yang lebih tua, bahkan seumuran dengan ayahnya, karena sindrom ini, anak perempuan berhasrat dan merasukinya secara seksual.
Tidak pernah mengalami pengalaman seperti itu dan tidak pernah melihatnya terjadi di lingkungan sekitar membuat penulis merasa menjadi kendala dalam memainkan peran tersebut dimana ia harus putus dengan pria seumuran ayahnya. Memainkan peran juga memerlukan menjaga mood yang baik karena penulis menemui beberapa kendala selama prosesnya dimana mood penulis sedang kurang baik, hal tersebut justru mempengaruhi suasana latihan dan adegan, 'Mood yang buruk dapat mengganggu fokus tidak hanya bagi penulis. . tapi hal ini juga berpengaruh pada aktor lainnya, jadi dalam prosesnya menjaga mood sangatlah penting, tidak hanya dari para aktor saja, mood baik para penggemar juga bisa mempengaruhinya. Seperti adegan Selasih dan Rosa bertengkar juga bisa dibilang sulit karena membayangkan pertengkaran dengan kakak akan membuat penulis menjadi sosok yang pemarah, menggodanya dan tidak mau mendengarkan nasehat baik yang diberikan oleh kakaknya, itulah yang terjadi.
Pada adegan terakhir pembunuhan Broj yang dilakukan Selasih, penulis sangat jauh dari pengalaman membunuh, mencampurkan minuman dengan sianida, bahkan penulis sendiri tidak mengetahui apa bentuk sianida itu, dan harus berperan sebagai penyembuh tanpa sianida tersebut. sedikit rasa bersalah. dan bahkan merasa lega setelah membunuh.
Penyelesaian Hambatan
Teks Pertja ini merupakan bentuk kritik terhadap ketidakadilan gender yang dialami perempuan. Meski termuda, Selasih merupakan sosok perempuan terkuat dan paling berani menghadapi ketidakadilan gender. Tujuan dari pengerjaan naskah Pertja adalah untuk menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam naskah tersebut.
Menciptakan penataan pementasan yang sesuai dengan analisis naskah Pertja dan sesuai dengan rencana penafsiran tanpa mengurangi nilai naskah. Narapidana tidak hanya bisa menangis sekeras-kerasnya saat dia dikurung, tapi bisa menjadi lebih kesal lagi - Dialog "di foto ayahmu" belum selesai. Senin 25 April 2022 - Basil saat Rian datang saat dia sedang membaca buku, dialog menutup buku dan jangan terlalu cepat dalam berdialog.
Ekspresi dan gerak tubuh, penggunaan jeda, dll masih belum ada. dalam dialog-dialog teks belum sepenuhnya terlaksana dan belum ada isi dan maknanya. 6 Juni 2022 - Jangan bermain ponsel saat latihan, emosi yang tercipta akan hilang saat bermain ponsel. IKLAN Kalau nyanyinya lebih lebar, jangan repot-repot, lebih asyik, atur volumenya lebih banyak, usahakan nada dialognya lebih diatur agar tidak monoton.
16 Juni 2022 - Pertama adegan mutilasi, lalu dialog ketiganya - Cari dialog yang lebih detail. Dinamikanya masih datar dan masih belum ada nilai dramatisnya. Nilai dramatis didapat dari analisis dialog yang cermat. 34; ROLE-PLAYING" Masih sangat teknis, motif aktingnya lebih kental hingga terlihat Rian, s.
MAKSUDNYA BELAJAR", saat dialog "BROJO ITU YANG LAYAK" Tak perlu di tunjuk, - Masih banyak peran yang hilang. 34; AKU INGIN NANAS MENTAH", Bikin dialognya lebih berani" mengejek, Kalau kamu mengejek diary, simpanlah mata ke depan.