• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN

N/A
N/A
Ananda Aulia Tiffany Ramadhani

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas organisasi dengan tingkat manajemen waktu dan IPK pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013. Disertasi yang berjudul “Hubungan Keaktifan Organisasi Dengan Tingkat Manajemen Waktu Serta Indeks Prestasi Kumulatif Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas tersebut. dari Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian
    • Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis

Tidak terdapat perbedaan tingkat manajemen waktu antara mahasiswa angkatan 2013 yang aktif berorganisasi dengan yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Tidak terdapat hubungan antara tingkat manajemen waktu dengan tingkat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA

Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online (2016), pelajar adalah seseorang yang belajar pada suatu perguruan tinggi. Siswa adalah seseorang yang mempunyai potensi untuk memahami perubahan dan perkembangan dunia pendidikan dan lingkungan sosial.

Pendidikan Kedokteran

Mahasiswa kedokteran adalah mahasiswa yang mengikuti pendidikan kedokteran pada Fakultas Kedokteran suatu universitas yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan kedokteran. FK Unila menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau diskusi dengan pendekatan SPICES (Student Centered, Problem Based, Integrated, Community Oriented, Elective dan Systematic). Siswa aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, aktif mengelola pengetahuan, belajar menentukan apa yang ingin diketahuinya, mampu mencari pengetahuan sendiri (mandiri) dan belajar terus menerus, menggunakan banyak media dan menekankan pada pencapaian kompetensi. daripada menyelesaikan materi. 2) Berbasis masalah.

PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung meliputi kegiatan sebagai berikut (Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Problem Based Learning (PBL)/Diskusi. Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan secara terpadu dalam kelompok kecil (8 – 12 orang) dari semester I sampai semester VII.

Organisasi Kemahasiswaan

  • Definisi Organisasi Kemahasiswaan
  • Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
  • Keaktifan Berorganisasi

Organisasi intra kampus adalah organisasi yang berkedudukan di dalam kampus, mempunyai ruang lingkup kegiatan, dan anggotanya terbatas pada mahasiswa di dalam kampus. Siswa yang bergabung dalam organisasi ini menjadi anggota muda organisasi pada tahun pertama mereka. Selanjutnya apabila mahasiswa yang terlibat tetap aktif dalam organisasi, maka mahasiswa tersebut dapat menjadi anggota tetap atau pengurus pada tahun berikutnya (Universitas Lampung, 2013).

Seorang mahasiswa yang aktif berorganisasi akan terbiasa bekerja sama dengan orang lain (bekerja sebagai tim), mempunyai jiwa kepemimpinan (bekerja sebagai pemimpin) dan terbiasa bekerja sama dengan manajemen (bekerja dengan manajemen). Prestasi tersebut merupakan salah satu hal yang ingin dicapai oleh mahasiswa yang tidak hanya berorientasi pada perkuliahan namun juga berorientasi pada organisasi, suatu keuntungan tersendiri.

Tabel  1.  Organisasi  kemahasiswaan  tingkat  universitas  di  Universitas  Lampung (Universitas Lampung, 2013)
Tabel 1. Organisasi kemahasiswaan tingkat universitas di Universitas Lampung (Universitas Lampung, 2013)

Self Regulated Learning

  • Definisi Self Regulated Learning
  • Faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

Self-regulated learning merupakan suatu proses pengaturan diri dan strategi yang melibatkan metakognisi, motivasi dan perilaku dalam mengoptimalkan proses belajar (Mulyani, 2013). Strategi belajar mandiri mengacu pada tindakan dan proses terarah dalam memperoleh informasi dan keterampilan yang melibatkan persepsi siswa terhadap tujuan dan bantuan yang digunakan. Siswa yang mengatur diri belajarnya akan memilih dan menggunakan strategi belajar mandiri untuk mencapai hasil akademik yang diharapkan berdasarkan timbal balik efektivitas dan keterampilan belajar (Mulyani, 2013).

Menurut Stone, Schunk & Swartz (Cobb, 2003), self-regulated learning dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu. Selanjutnya, efikasi diri yang tinggi akan semakin memotivasi individu untuk meningkatkan pengaturan diri, sehingga memungkinkan individu untuk belajar dengan menerapkan strategi belajar yang lebih mengatur diri sendiri yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja akademiknya.

Manajemen Waktu

  • Definisi Manajemen Waktu
  • Aspek-aspek yang Mempengaruhi Manajemen Waktu
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu
  • Hubungan antara Manajemen Waktu Belajar dan

Manajemen waktu belajar dapat diartikan sebagai penggunaan waktu belajar seefisien dan seefektif mungkin untuk memperoleh waktu yang sebanyak-banyaknya (Kusuma, 2008). Peranan manajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, karena manajemen waktu merupakan faktor internal yang berarti menggunakan prinsip pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini manajemen waktu dapat mempengaruhi pembelajaran, memberikan tenaga dan mengarahkan aktivitas belajar individu (Puspitasari, 2013).

Siswa harus memiliki self-regulated learning (SRL) yang baik untuk meningkatkan keterampilan manajemen waktunya. Warganegara (2015) melakukan penelitian di FK Unila tentang hubungan manajemen waktu belajar mahasiswa dengan hasil belajar, berupa nilai akhir ujian blok Penyakit Infeksi Tropik.

Capaian Akademik Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan yang Tidak

4) 70% mahasiswa angkatan 2008 yang aktif berorganisasi berpendapat bahwa aktif berorganisasi tidak mengganggu waktu belajar akademiknya. 5) Sebanyak 80% mahasiswa angkatan 2008 yang aktif berorganisasi berpendapat bahwa aktif berorganisasi tidak mempengaruhi nilai rata-rata siswa (Rahmat, 2012). Di kampus, selain mahasiswa yang aktif berorganisasi, Anda juga akan menjumpai mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Selain permasalahan pribadi mahasiswa itu sendiri, kurang menariknya aktivitas organisasi kampus juga mungkin menjadi faktor sedikitnya mahasiswa yang mengikuti organisasi. Kinerja siswa yang tidak aktif dalam organisasi, dalam hal ini siswa akademik, tentu berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi indeks kinerja siswa, seperti motivasi belajar, kecerdasan intelektual, keadaan keluarga, kondisi ekonomi, pergaulan dan lain sebagainya.

Kerangka Pemikiran

  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Jumlah mahasiswa yang belajar dan berorganisasi lebih sedikit, sedangkan mahasiswa yang hanya mengikuti organisasi paling sedikit (Widayanto, 2011). Sedangkan mahasiswa yang memilih untuk tidak aktif berorganisasi hanya mempunyai motivasi untuk mengejar prestasi di bidang akademik karena adanya persepsi bahwa prestasi akademik akan menurun jika aktif berorganisasi (Anggoro, 2016; Kusuma, 2008). Oleh karena itu diperlukan faktor lain yaitu faktor pengaturan diri dan faktor pencapaian tujuan untuk mewujudkan motivasi tersebut (Kusuma, 2008).

Manajemen waktu yang baik akan membantu siswa mengatur waktunya secara efektif dan efisien untuk aktif dalam organisasi tanpa mengabaikan prestasi akademiknya (Hofer et al., 2007).

Gambar 1. Kerangka teori penelitian.
Gambar 1. Kerangka teori penelitian.

Hipotesis

Populasi penelitian adalah mahasiswa angkatan 2013 yang mengambil studi kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Analisis univariat pada penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat manajemen waktu dan tingkat IPK mahasiswa yang aktif berorganisasi dan yang tidak aktif berorganisasi. Rangkuman nilai manajemen waktu mahasiswa angkatan 2013 yang aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, nilai tertinggi sebanyak 4 orang (10%), sedang sebanyak 13 orang (32,5%) dan terendah sebanyak 23 orang (57,5

Gambaran nilai manajemen waktu mahasiswa angkatan 2013 yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung nilai tertinggi sebanyak 3 orang (7,5%), sedang sebanyak 19 orang (47,5%) dan yang terendah sebanyak 18 orang (45). Terdapat perbedaan tingkat indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa angkatan 2013 yang aktif berorganisasi dan yang tidak aktif berorganisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian “Hubungan Aktivitas Organisasi dengan Tingkat Manajemen Waktu dan Indeks Kinerja Kumulatif Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung” merupakan penelitian observasional analitik komparatif dan korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas organisasi dengan tingkat manajemen waktu dan IPK mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung secara bersama-sama pada waktu pengukuran.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi Penelitian

Sampel Penelitian

Dengan demikian diperoleh perkiraan jumlah sampel minimal untuk setiap kelompok sebanyak 40 orang, yaitu kelompok mahasiswa yang aktif berorganisasi sebanyak 40 orang, dan kelompok mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi sebanyak 40 orang. Dalam pengambilan sampel sekuensial, semua objek yang datang secara berurutan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi (Swasonoprijo & Susilowati, 2002).

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

  • Kriteria Inklusi
  • Kriteria Eksklusi

Dalam pengambilan sampel secara berturut-turut, semua objek yang datang secara berturut-turut disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian sampai terpenuhinya jumlah sampel yang dipersyaratkan (Swasonoprijo & Susilowati Seluruh mahasiswi S1 dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2013 yang aktif berorganisasi atau tidak aktif berorganisasi (Anggoro, 2016) Aktif berorganisasi, yaitu jika terdaftar sebagai penyelenggara dua/lebih kegiatan kemahasiswaan (sebagai panitia) dan sebagai peserta tiga/lebih kegiatan kemahasiswaan (sebagai peserta) pada satu/beberapa organisasi (BEM FK Unila, DPM FK Unila, FSI Ibnu Sina, Tim Penyelamat PMPATD PAKIS, atau organisasi kemahasiswaan tingkat universitas) (Anggoro, 2016) Tidak aktif berorganisasi yaitu jika mahasiswa melakukan tidak memenuhi kriteria untuk aktif berada pada organisasi di atas atau tidak terdaftar sebagai anggota atau pengurus organisasi kemahasiswaan mana pun.

Kriteria eksklusi untuk mengeluarkan subjek dari sampel penelitian adalah mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013 yang telah mengambil cuti studi dalam satu tahun terakhir.

Identifikasi Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Tidak aktif dalam organisasi: tidak memenuhi kriteria aktif pada organisasi di atas atau tidak terdaftar sebagai anggota atau pengurus organisasi kemahasiswaan mana pun. Indeks prestasi dihitung pada akhir suatu program pendidikan penuh atau pada akhir semester pertama dan seterusnya untuk semua mata pelajaran yang diikuti.

Tabel 3. Definisi operasional variabel
Tabel 3. Definisi operasional variabel

Metode Pengumpulan Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Kuesioner ini terdiri dari 25 pernyataan dengan pilihan jawaban 0 (tidak pernah), 1 (kadang-kadang) dan 2 (sering) sehingga skor maksimalnya adalah 50. Data sekunder merupakan data yang tercantum dalam dokumen sehingga tidak diperoleh peneliti secara langsung. dari sumber utama. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013 yang aktif mengikuti perkuliahan yang diterima dari bagian akademik serta arsip kegiatan kemahasiswaan yang memuat susunan kepanitiaan dan daftar keikutsertaan dari organisasi kemahasiswaan terkait (BEM FK Unila, DPM FK Unila,.. FSI Ibnu Sina, Tim Penyelamat PMPATD PAKIS atau organisasi kemahasiswaan tingkat universitas).

Pengolahan dan Analisis Data

  • Pengolahan Data
  • Analisis Data
    • Analisis Univariat
    • Analisis Bivariat

Analisis statistik menggunakan program komputer untuk mengolah data yang diperoleh, dimana dilakukan dua jenis analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Dalam penelitian ini, distribusi frekuensi skor manajemen waktu dan IPK responden dihitung berdasarkan aktivitas organisasi serta karakteristik usia dan gender. Analisis tidak dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney karena syarat uji Chi-kuadrat dipenuhi dengan menggabungkan sel.

Selanjutnya dilakukan analisis perbedaan kadar IPK berdasarkan aktivitas organisasi dengan menggunakan uji chi-square tanpa pengelompokan sel atau uji Mann-Whitney karena syarat terpenuhi. Variabel tingkat manajemen waktu dan tingkat IPK merupakan data ordinal tabel 3 x 4 dengan hubungan searah.

Etika Penelitian

Memperhatikan dan mengendalikan faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi manajemen waktu dan hasil belajar siswa, terutama faktor motivasi, kecerdasan, kehadiran organisasi kemahasiswaan, dan teknik/metode pembelajaran yang digunakan. Hubungan Aktivitas Organisasi dengan Prokrastinasi Akademik dan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Tahun Ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Analisis Manajemen Waktu Organisasi dan Perkuliahan Aktivis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Studi kualitatif pengaruh aktivitas organisasi terhadap indeks kinerja kumulatif mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin. Hubungan motivasi berprestasi dan manajemen waktu dengan prestasi belajar pada siswa kelas I dan II SMA Institut Indonesia 1 Yogyakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Univariat
    • Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
    • Distribusi Responden Berdasarkan Usia
    • Gambaran Manajemen Waktu Subjek Penelitian
    • Gambaran Indeks Prestasi Kumulatif Subjek
  • Analisis Bivariat
    • Perbedaan Tingkat Manajemen Waktu Berdasarkan
    • Perbedaan Tingkat IPK Berdasarkan Keaktifan
    • Korelasi Tingkat Manajemen Waktu dengan Tingkat

Pembahasan

  • Keaktifan Berorganisasi dan Manajemen Waktu
  • Keaktifan Berorganisasi dan IPK
  • Manajemen Waktu dan IPK

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Gambaran Indeks Kinerja Kumulatif (IPK) mahasiswa aktif organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2013 sebanyak 13 orang (32,5%) dengan kategori sangat baik, 19 orang (47,5%) dengan kategori baik. kategori, 7 orang (17,5%) dalam kategori cukup dan 1 orang (2,5%) dalam kategori kurang.

Saran

Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan manajemen waktu untuk menyeimbangkan aktivitas organisasi dan akademik guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Mahasiswa yang aktif berorganisasi mempunyai IPK yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Organisasi kampus khususnya di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan organisasi yang menunjang aspek akademik seperti simulasi ujian akhir blok dan ujian lainnya, sehingga dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam berorganisasi dan prestasi akademik mahasiswa yang aktif dalam organisasi meningkat.

Pengaruh Aktivitas Organisasi dan Konsep Diri Terhadap Indeks Kinerja Mahasiswa Program Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kursus piano dasar dan kinerja siswa.

Organisasi kemahasiswaan tingkat universitas di Universitas Lampung

Struktur organisasi kemahasiswaan di FK Unila

Definisi operasional variabel

Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia

Skor manajemen waktu

IPK sampai dengan semester 5

Hasil tabulasi silang keaktifan berorganisasi dan manajemen waktu

Hasil tabulasi silang keaktifan berorganisasi dan manajemen waktu

Hasil tabulasi silang keaktifan berorganisasi dan IPK

Hasil tabulasi silang manajemen waktu dan IPK

Gambar

Tabel  1.  Organisasi  kemahasiswaan  tingkat  universitas  di  Universitas  Lampung (Universitas Lampung, 2013)
Tabel 2. Struktur organisasi kemahasiswaan di FK Unila  No  Organisasi
Gambar 1. Kerangka teori penelitian.
Gambar 2. Kerangka konsep penelitian.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Definisi dan Operasional Variabel Tabel III.2 Definisi dan Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala ukur Kepemimpinan X1 Kepemimpinan merupakan suatu proses