Apa perlindungan hukum bagi konsumen pengguna Kartu E-Toll Bank Mandiri Kecamatan Rambipuji Jember Berdasarkan UU No. Menjelaskan perlindungan hukum bagi konsumen pengguna Kartu E-Toll Bank Mandiri Kecamatan Rambipuji Jember berdasarkan UU No. Demikian tujuannya perlindungan hukum bagi konsumen pengguna kartu E-toll Bank Mandiri dalam perspektif UU No.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Fokus Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Definisi Istilah
- SistematikaPembahasan
Pembahasan sistematika memuat uraian tentang alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir atau yang kemudian dilanjutkan dengan bab I yang merupakan pendahuluan hingga bab V yang merupakan bagian akhir. 16 Dalam suatu sistematika pembahasan skripsi yang dimaksud adalah gambaran singkat dan urutan antar bab penulisan skripsi yang dirumuskan secara berurutan dari bab ke bab.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
“Kedudukan hukum uang elektronik (e-money) dalam pelaksanaan transaksi pembayaran non tunai (analisis menggunakan pendekatan legislasi dalam hukum Islam)” yang ditulis oleh Linda Nur Hasanah, Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah Maulana Malik Universitas Islam Negeri Ibrahim Malang Tahun 2018.18 Hasil penelitian dari skripsi. Fokus masalah: a) Bagaimana kedudukan hukum uang elektronik (e-money) dalam bertransaksi. 18 Linda Nur Hasanah, 2018, Kedudukan Hukum Uang Elektronik (e-Money) Dalam Melakukan Transaksi Pembayaran Non Tunai (Analisis Melalui Pendekatan Regulasi Dalam Hukum Islam), Skripsi, Malang: Universitas Malik Ibrahim Malang. Penelitian terdahulu membahas mengenai kedudukan hukum uang elektronik dalam melakukan transaksi pembayaran nontunai dan menggunakan bentuk penelitian kepustakaan.
Kajian Teori
METODE PENELITIAN
Metode Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum empiris untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pendekatan hukum yang dimaksud adalah hukum dipandang sebagai norma, karena bahan hukum yang digunakan (baik undang-undang tertulis maupun tidak tertulis atau bahan hukum primer, sekunder, dan tersier) ketika membahas permasalahan dalam penelitian ini. Sedangkan pendekatan empiris memandang hukum sebagai realitas sosial, budaya atau das sein, karena data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.52.
Oleh karena itu, pendekatan hukum empiris yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah menganalisis permasalahan yang telah dirumuskan melalui perpaduan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Alasan peneliti memilih lokasi di Bank Mandiri Kecamatan Rambipuji Jember karena lokasi tersebut merupakan salah satu penerbit Kartu E-toll Bank Mandiri dan juga salah satu tempat transaksi pembayaran atau isi ulang E-toll Bank Mandiri. Kartu-kartu . Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh, sistematis dan mendalam mengenai suatu situasi atau gejala yang diteliti.57 Peneliti akan mempelajari pengguna e-toll dan sistem perlindungan hukum pengguna e-toll dan menganalisisnya. mengelilingi mereka untuk mengambil kesimpulan mengenai perlindungan hukum konsumen pengguna kartu E-toll dari Bank Mandiri Kecamatan Rambipuji Jember Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah konsumen pengguna kartu e-toll Bank Mandiri dan manajemen Bank Mandiri selaku penerbit kartu e-toll di Kabupaten Jember.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Rambipuji Jember merupakan situs utama penelitian ini dan data ini juga diperoleh dari lokasi lain yaitu konsumen pengguna. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada konsumen yang menggunakan atau membeli kartu e-toll dari Bank Mandiri Kec.
Rambipuji Jember sebagai lokasi utama penelitian ini dan juga data ini diperoleh dari lokasi tambahan yaitu konsumen pengguna atau pembeli kartu e-toll Bank Mandiri di Indomart Jl. Bukti visual berupa foto wawancara konsumen menggunakan Kartu E-toll Bank Mandiri di Kecamatan Rambipuji Jember. Dokumen lain yang relevan diperoleh dari berbagai sumber yang diakui keabsahannya untuk memperkuat analisis konsumen pengguna Kartu E-toll Bank Mandiri di wilayah Rambipuji Jember dan konsumen pengguna Kartu E-toll Bank Mandiri di Indomart Jl.
Analisis data dalam penelitian hukum empiris adalah proses penelitian yang sistematis dan pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, yang dilakukan oleh peneliti.
Keabsahan Data
Temuan dapat berupa gambaran suatu objek atau fenomena yang sebelumnya sama, namun setelah diteliti menjadi jelas.
Tahap-TahapPenelitian
Metode yang digunakan disini adalah dengan memperoleh data terkait perlindungan hukum konsumen pengguna kartu bank Mandiri E-toll, dari sudut pandang UU No. 18 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Jember. “Perlindungan hukum konsumen pengguna kartu bank Mandiri E-toll ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen No.18 Tahun 1999”. Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat bahwa bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna kartu e-toll Bank Mandiri kurang memiliki informasi mengenai cara penggunaan kartu e-toll, dan tidak adanya tanggung jawab terhadap e-toll. kartu-kartu.
Ketiadaan informasi dan kurangnya akuntabilitas menunjukkan bahwa pengguna kartu e-toll Bank Mandiri tidak memiliki perlindungan hukum, baik yang bersifat preventif maupun represif. Dalam hal ini peneliti mengkaji tentang perlindungan hukum konsumen pengguna kartu e-toll di Bank Mandiri Kecamatan Rambipuji Jember dalam perspektif UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang lebih fokus pada tujuan perlindungan konsumen. , hak konsumen, dll. Berdasarkan penuturan penulis di lapangan, perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna kartu e-toll Bank Mandiri terkait dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tidak memenuhi tujuan perlindungan konsumen pada pasal 4.3 Konsumen. Undang-Undang Perlindungan yaitu menciptakan sistem perlindungan konsumen yang memuat prinsip kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses terhadap informasi serta meningkatkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen, sehingga tercipta sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. tumbuh.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, dalam hal perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna kartu e-toll, Bank Mandiri belum memenuhi prinsip perlindungan konsumen pada poin 3 dan 4 yaitu prinsip keseimbangan dan prinsip keselamatan konsumen dan keamanan. Dari hasil penyajian data dan analisis data ditemukan bahwa pengguna kartu e-toll Bank Mandiri tidak memiliki perlindungan hukum. Sebab Bank Mandiri tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atas kehilangan, kerusakan kartu e-toll serta belum memberikan informasi yang jelas kepada pengguna e-toll.
“UNDANG BAGI KONSUMEN YANG MENGGUNAKAN KARTU E-TOLL BANK MANDIRI DALAM PERSPEKTIF UNDANG N0.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN” adalah hasil penelitian/karyanya sendiri, kecuali kutipan yang diacu. -Perspektif hukum kartu tol -Perlindungan Konsumen Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pengguna Kartu e-Toll Bank Mandiri Ditinjau dari Undang-undang Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999”.
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisis
Dari penjelasan informan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengguna e-toll sudah menggunakan kartu tersebut sejak adanya peraturan pemerintah. Salah satu keunggulan yang dapat dirasakan pengguna e-tolling adalah kemampuan membayar tol lebih cepat dibandingkan menggunakan uang tunai, menjamin kecepatan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi pembayaran serta ketepatan waktu. Salah satu keluhan pengguna e-toll adalah kartu e-tollnya rusak, mesin sulit membacanya, akhirnya harus meminjam atau membeli kartu e-toll lagi, dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pengguna e-toll. konsumen ketika e-kartu tol tidak bisa diblokir, sama seperti ATM, jadi jika e-toll hilang maka uang kita juga ikut hilang, padahal saldonya masih cukup besar.
Tergantung apakah konsumen pengguna kartu e-toll yang masih pemula atau baru mendapatkan kartu e-toll, saya akan menjelaskan cara menggunakannya, apakah konsumen yang sudah memiliki kartu e-toll saya tidak akan menjelaskan, tetapi segera tingkatkan. Saya sebagai kasir Indomart tidak menjelaskannya karena sebagian besar pengguna atau konsumen pengguna kartu e-toll sudah mengetahui penggunaan e-toll dan tidak ada yang menanyakannya. Hal ini terlihat dari praktek lapangan di kalangan pengguna e-toll, berdasarkan wawancara dengan pengguna e-toll bahwa ketika kartu e-tollnya rusak maka mesin akan kesulitan membaca sehingga akhirnya harus meminjam atau membeli e-toll lagi. kartu, dan ketidaknyamanan yang dialami konsumen ketika kartu e-toll tidak bisa diblokir seperti di ATM, jadi kalau e-toll hilang, itu uang kita.
85 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.. juga batal, bahwa dalam kondisi saldo masih cukup besar, belum ada unsur kepastian yang jelas dalam penggunaan e-toll, dan dalam praktiknya pihak bank tidak memberikan tanggung jawab. untuk e. -pengguna tol - Tol hilang atau rusak. Penerbit kartu e-toll terbukti tidak melaksanakan hak-hak konsumen karena tidak memberikan informasi yang jelas mengenai barang yang dikeluarkannya kepada pengguna e-toll. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna kartu e-toll Bank Mandiri tidak sesuai dengan hak-hak konsumen pada poin 2 dan 6 karena yang ditunjukkan dalam praktek di lapangan adalah kewajiban sebagai pelaku usaha tidak terpenuhi. tidak dilaksanakan dengan baik tidak sesuai dengan ketentuan kewajiban pelaku usaha, dimana Indomart dan pihak bank dalam praktiknya tidak memberikan penjelasan mengenai penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan e-toll.
Dalam praktiknya, Indomart dan pihak bank juga tidak memberikan ganti rugi kepada pengguna e-toll jika pengguna mengalami kehilangan atau kerusakan pada kartu e-toll.
Pembahasan Temuan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-saran
Sebaiknya pemerintah memberikan perlindungan hukum bagi pemegang kartu e-toll yang mengalami kerusakan atau kehilangan kartunya, dengan adanya peraturan atau perjanjian hukum yang jelas untuk menjamin adanya kesetaraan antara penerbit tol dan pengguna tol elektronik. Calon peneliti hendaknya dapat meneliti berbagai jenis kegiatan perlindungan hukum yang dilakukan oleh lembaga baik badan hukum maupun non badan hukum, khususnya praktik perlindungan hukum yang ada di tempat tinggal calon peneliti, karena hal ini sangat penting bagi masyarakat dalam hal perlindungan hukum. perlindungan hukum (konsumen). Waluyo Bambang, 2002, Penelitian dan Praktek Hukum, (Jakarta, Sinar Graphics) Wiwik Sri Widiarty dan John Pieris, Perlindungan Negara dan Konsumen.
Ginting Riyo Wanta, 2018, Aspek kebijakan kewajiban pengguna e-money dalam menggunakan layanan jalan tol berdasarkan undang-undang tentang mata uang, Skripsi, Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara Medan. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Bank Indonesia No. Yolandari, Destrin, 2015, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang Elektronik, (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Andalas) diakses 10 April 2019.
Diakses 23 Desember 2019 http://id.wikipedia.org/wiki/jasa_marga_(company) diakses 26 November. Benar melakukan penelitian di Bank Mandiri KCP Rambipuji pada tanggal 9 Januari 2020 sampai dengan tanggal 12 Januari 2020 tentang pengumpulan data sebagai syarat untuk menyelesaikan pelatihan.