• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - UMSU REPOSITORY

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - UMSU REPOSITORY"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Implementasi Perda No. 22 Tahun 2011 tentang retribusi penyediaan atau pemindahan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik pada Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu, bahwa pentingnya pelayanan di bidang sanitasi yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan Agar untuk mengoptimalkan pelayanan diperlukan kerjasama masyarakat menggunakan jasa desilting pada jasa lingkungan yang hidup di masyarakat memerlukan biaya, namun terdapat berbagai permasalahan seperti masyarakat yang enggan mengikuti aturan yang ada. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Retribusi Pengangkutan atau Pembuangan Lumpur untuk Optimalisasi Pelayanan Publik di Dinas Lingkungan Labuhan Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Retribusi Penyediaan atau Pembuangan Jamban untuk Optimalisasi Pelayanan Publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2011 tentang retribusi penyediaan atau pemindahan jamban untuk optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu. Secara keseluruhan, implementasi Kebijakan Perda No. 22 Tahun 2011 telah berjalan dengan baik, antara lain. dengan melakukan sosialisasi pendataan serta melaksanakan program monitoring setiap bulan. Namun target yang ingin dicapai belum berjalan dengan baik karena adanya pungutan untuk penyediaan atau pemindahan jamban yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu. 22 Tahun 2011 tentang pembalasan atas penyediaan atau pemindahan jamban sehubungan dengan optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhan Batu, apakah telah mencapai hasil yang efektif, serta memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Berdasarkan batasan masalah penelitian yang dirumuskan oleh peneliti, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah Perda No di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu? Untuk mempelajari bagaimana menerapkan kebijakan Peraturan Daerah No. 22 tahun 2011 tentang pembalasan untuk penyediaan atau penyedotan jamban. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu dalam melaksanakan Perda No. 22 tahun 2011 tentang Retribusi Pengadaan atau Pembuangan Lumpur Buang Jamban.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dari berbagai pihak khususnya mengenai pelaksanaan dan pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Sistematika Penulisan

URAIAN TEORITIS

  • Konsep Kebijakan
    • Pengertian Kebijakan
    • Pengertian Kebijakan Publik
  • Implementasi
    • Pengertian Implementasi
    • Tahapan-Tahapan Implementasi
    • Pengertian Implementasi Kebijakan
  • Implementasi Kebijakan Publik
    • Pengertian Implementasi Kebijakan Publik
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dalam Implementasi
  • Retribusi (Tinjauan umum tentang Retribusi Daerah dan
    • Pengertian Retribusi
    • Objek Retribusi Daerah
    • Fungsi Retribusi
    • Tarif Biaya Retribusi Penyediaan / Peyedotan Kakus di
  • Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut Sulaeman (2009:24), kebijakan publik adalah suatu proses yang mengandung berbagai pola kegiatan tertentu dan merupakan seperangkat keputusan yang berkaitan dengan tindakan untuk mencapai tujuan dengan cara tertentu. Menurut Santos (2002:5), kebijakan publik adalah sekumpulan keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan juga petunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, terutama dalam bentuk peraturan atau keputusan pemerintah. Suradinata (2005:19) mengatakan bahwa ia mendefinisikan kebijakan publik sebagai kebijakan negara/pemerintah sebagai kebijakan yang dikembangkan oleh badan atau lembaga dan pejabat pemerintah.

Kebijakan pemerintah sebagian besar berbentuk peraturan perundang-undangan dan lain-lain berupa berbagai ketentuan, ketetapan atau sejenisnya, sehingga diperlukan suatu proses implementasi untuk menunjukkan hasil (output) dan masalah implementasi kebijakan tersebut tidak hanya terbatas. dengan perwujudan sebenarnya dari kebijakan tersebut, tetapi juga memiliki kaitan dengan konsekuensi atau dampak yang akan terjadi dalam implementasi kebijakan tersebut. Menurut Abdul Wahab, implementasi kebijakan publik adalah cara individu dan organisasi memandang realitas dan bagaimana organisasi lain mencapai tujuannya. Sumber daya tersebut dapat diwujudkan dalam sumber daya manusia yaitu pelaksanaan persaingan, dan sumber daya merupakan faktor penting bagi implementasi kebijakan yang efektif.

Ketika pelaksana memiliki karakteristik atau cara pandang yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif. Dari pendapat di atas, penulis sependapat dengan Abdul Wahab (2001:45) bahwa implementasi kebijakan merupakan aspek penting dari keseluruhan proses kebijakan, implementasi kebijakan tidak hanya tentang mekanisme menerjemahkan keputusan kebijakan ke dalam prosedur rutin melalui jalur birokrasi, tetapi lebih . itu dia. Implementasi Kebijakan Publik merupakan suatu proses yang dinamis, dimana implementasi kebijakan melakukan suatu kegiatan atau kegiatan, hingga akhirnya memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri.

Menurut Van Horn (2002:2), proses implementasi ini merupakan abstraksi atau implementasi dari suatu kebijakan yang pada hakekatnya sengaja dilaksanakan untuk mencapai kinerja tinggi dari implementasi kebijakan yang berlangsung dalam hubungan berbagai variabel. Model ini mengasumsikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik, menuju implementasi dan pengoperasian kebijakan publik. Menurut Winarno, implementasi kebijakan publik dapat dipahami dalam arti luas sebagai alat administrasi hukum, di mana aktor, organisasi, prosedur, dan teknik yang berbeda berpartisipasi dalam implementasi kebijakan untuk mencapai efek atau tujuan yang diinginkan.

Menurut Tachjan (2008:25), implementasi kebijakan publik adalah suatu proses kegiatan administrasi yang dilakukan setelah kebijakan itu ditetapkan dan disetujui. Implementasi kebijakan melibatkan logika top-down, artinya alternatif-alternatif yang masih abstrak atau makro direduksi atau diinterpretasikan menjadi alternatif-alternatif konkrit atau mikro. Dari pendapat para ahli di atas, penulis sependapat dengan Winarno Implementasi kebijakan publik dapat dilihat dalam arti luas sebagai alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik bekerja sama untuk melaksanakan kebijakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. meraih dampak atau tujuan.

Menurut Winarno, syarat pertama implementasi kebijakan yang efektif adalah mereka yang melaksanakan keputusan tahu apa yang mereka lakukan. Kecenderungan para pelaksana kebijakan merupakan faktor ketiga yang memiliki konsekuensi penting bagi implementasi kebijakan yang efektif.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Kerangka Konsep

Definisi Konsep

Ketegorisasi

Informan/Narasumber

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu
  • Profil Labuhan Batu
  • Visi dan Misi Kabupaten Labuhan Batu
  • Penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu
  • Struktur Organisasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Data

Deskripsi Hasil Wawancara

Pembahasan

22 Tahun 2011 tentang kompensasi penyediaan atau pengosongan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di dinas lingkungan hidup Labuhanbatu, jika program tersebut sudah selesai maka akan berhasil. 22 Tahun 2011 tentang pungutan penyediaan tempat pembuangan lumpur jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu telah tercapai, semakin banyak masyarakat yang menggunakan pelayanan pembuangan lumpur yang disediakan oleh pemerintah daerah, serta melalui upaya meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan bimbingan dan menjangkau masyarakat. Dengan melaksanakan tugas yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu yang bertujuan untuk menaikkan iuran penyedotan jamban.

22 Tahun 2011 tentang iuran lelang atau pembersihan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Labuhanbatu, interaksi yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu dengan organisasi lain sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan yang diinginkan yaitu Layanan berkoordinasi dengan organisasi lain untuk mencapai tujuan, seperti pekerjaan. 22 Tahun 2011 tentang pungutan penyediaan atau pengosongan jamban sehubungan dengan optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu, dapat disimpulkan bahwa proses interaksi dalam pelaksanaan pungutan penyediaan atau pembuangan jamban sudah sangat jelas disosialisasikan dan pihak dinas juga melakukan atau menyelenggarakan pembalasan dengan bekerja sama dengan organisasi lain untuk mencapai tujuannya meningkatkan pendapatan asli daerah. 22 Tahun 2011 tentang retribusi penyediaan atau pemindahan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu, perubahan yang akan diterapkan sudah berjalan dengan baik.

22 Tahun 2011 tentang pungutan penyediaan atau penyedotan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu, dalam evaluasi kebijakan yang ditempuh tidak berjalan dengan baik karena pungutan tidak mencapai sasaran dan hanya sedikit jumlah orang yang menggunakan layanan untuk menyediakan atau mengosongkan jamban. Pencapaian tujuan Kompensasi untuk penyediaan atau penyedotan jamban Jenis remunerasi Tahun Target pencapaian % Penyediaan atau. 22 Tahun 2011 tentang pembayaran penyediaan jamban atau penyedotan dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai tidak berjalan dengan baik karena pungutan tidak memenuhi tujuan dan hanya sebatas masih sedikitnya masyarakat yang menggunakan jasa pembuangan lumpur jamban, serta kurangnya pengawasan aparat pajak.

22 Tahun 2011 tentang pungutan penyediaan atau pemindahan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu telah dilaksanakan dengan baik, meskipun belum sepenuhnya sesuai dengan No. 22 Tahun 2011 tentang pungutan penyediaan atau pemindahan jamban dalam rangka optimalisasi pelayanan publik di Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbat, telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa pengosongan jamban dan mengetahui tempat pembuangan kotoran manusia.

Target yang ingin dicapai tidak berjalan dengan baik karena biaya penyediaan atau penimbunan kaksu tidak mencapai target dan hanya sebagian kecil masyarakat yang menggunakan layanan penyediaan atau penimbunan jamban yang disediakan oleh dinas lingkungan Labuhanbatu. Interaksi yang dilakukan dinas lingkungan Labuhanbatu dengan organisasi lain sudah sesuai dengan yang diinginkan, namun perlu lebih ditingkatkan lagi. Program yang akan dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, namun pelayanan perlu ditingkatkan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa lumpur jamban.

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Konsep   Implementasi Kebijakan Peraturan  Daerah No.22 Tahun 2011 tentang  Retribusi Penyediaan atau Penyedotan  Kakus

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka pelayanan jasa penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh pemerintah daerah, maka Pemerintah Daerah Kota Ternate telah

1) Tarif Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf h adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII yang merupakan

Pelaksanaan Besaran Retribusi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan Retribusi Penyediaan

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peratuan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 19 Tahun 2001 tentang Retribusi Penyedotan Kakus (Lembaran Daerah Kabupaten

masyarakat, maka setiap pelayanan penyedotan Kakus dikenakan Retribusi.. bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kota Depok yang

Salah satu jenis retribusi yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus, yang pengaturannya di Kabupaten Blora dilaksanakan

bahwa pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 22 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha perlu penyesuaian dalam rangka perluasan objek retribusi daerah dan

bahwa Retribusi Penyedotan Kakus di Kabupaten Purworejo telah dipungut berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Limbah Tinja, namun dengan