• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - UMSU REPOSITORY

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - UMSU REPOSITORY"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Perlindungan anak adalah perusahaan yang menciptakan kondisi dimana setiap anak dapat memenuhi hak dan kewajibannya. Perlindungan anak adalah kegiatan untuk menjaga dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta terlindungi dari kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2019 dalam rangka pembinaan penyelenggaraan perlindungan anak di kota Medan telah dilaksanakan dengan baik, meskipun belum dapat dikatakan optimal karena masih terdapat pembatasan atau penyimpangan yang terjadi di masyarakat berdasarkan kategorisasi, seperti perencanaan program kegiatan, berjalan cukup baik dan efektif. Program yang telah dilaksanakan antara lain program perlindungan anak dalam perlindungan pemenuhan hak anak berdasarkan hukum dan kekerasan anak, perlindungan hak sipil anak dan hak atas fasilitas perumahan dalam lingkungan yang layak dan berhak atas cinta, cinta dari orang tua.

Para pegawai Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) di kota Medan yang membantu penulis dalam melakukan penelitian. Perlindungan anak adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menjaga dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi. Perlindungan anak menurut peraturan daerah nomor 03 tahun 2019 tentang perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2019 Dalam Rangka Pembinaan Pelaksanaan Perlindungan Anak Di Kota Medan.” Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 Nomor 3 dalam rangka pembinaan penyelenggaraan perlindungan anak di kota Medan. Untuk mengetahui implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 dalam rangka mendorong pelaksanaan perlindungan anak di Kota Medan.

8. a) Aspek teoritis, hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang perkembangan penyelenggara perlindungan anak.

PENDAHULUAN

  • Latar belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Dan hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh pendidikan S1 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sistematika penulisan dilakukan secara sistematis, logis dan konsisten agar dapat secara terus menerus dan sistematis melihat dan mengkaji dari penelitian, untuk itu dibuatlah sistematika penulisan yang dinilai terkait satu bab dengan bab lainnya sebagai berikut.

URAIAN TEORITIS

Pengertian Implementasi

Kebijakan Publik

Implementasi kebijakan Publik

Pembinaan

Perlindungan Anak

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Kerangka Konsep

Definisi Konsep

Kategorisasi

Narasumber

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Lokasi dan Waktu Penelitian

HASIL PENELITIAN

Penyajian Data

Bab ini membahas dan menyajikan data yang diperoleh selama penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang diperoleh melalui komunikasi langsung dengan sumber yang berwenang untuk menjawab pertanyaan yang menjadi dasar untuk kemudian dibuat kesimpulan. Analis data ini fokus pada Dinas Sosial Provinsi Sumut dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut. Sumber data dalam penelitian ini adalah 2 orang dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara dan 2 orang dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Utara, total 4 orang.

Deksripsi Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Wati, tanggal 29 April 2021 pukul 14.00 WIB, disebutkan bahwa program yang diatur terkait program perlindungan anak antara lain pendataan anak korban kekerasan dalam bentuk apapun apapun, menjamin keselamatan dan perlindungan anak korban, dan membangun tempat penampungan bagi anak terlantar (gelandangan). Setiap kali ada kabar anak menjadi korban kekerasan, atau anak jalanan yang sakit, atau bahkan tidak memiliki tempat tinggal, Dinas Sosial Provinsi Sumut akan menindaklanjuti. Selanjutnya, bentuk program yang diwujudkan adalah perlindungan kesehatan bagi anak, asuransi bagi korban kekerasan dan pendampingan kepada orang tua bagi kasus anak yang mengalami kekerasan.

Hambatan yang timbul dari pelaksanaan program tersebut adalah masih banyaknya kasus pelecehan seksual dan bullying terhadap anak. Berdasarkan wawancara dengan Dr. John Edwan Hutajulu, Senin 3 April pukul 11.00 WIB, menyatakan ada peluang untuk membangun. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ir. James, pada Senin 3 April 2021 pukul 14.00 WIB, menyatakan bahwa program yang di-patch berjalan dengan baik.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan perlindungan bagi anak korban kejahatan, baik itu pelecehan seksual, KDRT, bullying dan sejenisnya. Program lain yang telah direalisasikan adalah sosialisasi kepada masyarakat dengan bekerja sama dengan pekerja sosial yang melindungi anak. Kesimpulan dari hasil wawancara dengan narasumber di atas maka pendampingan direncanakan yaitu bantuan kesehatan bagi anak jalanan dan anak yang tidak memiliki tempat tinggal, pemberian bantuan hukum bagi anak dan selalu mendampingi anak yang bersangkutan . dengan kasus kekerasan, pelecehan seksual, bullying dan lain-lain.

Menurut hasil wawancara dengan Bapak. Hamzahom, S.Sos 29 April 2021 Pukul 10.00 WIB, tujuan yang paling utama adalah agar anak bebas dari segala bentuk kekerasan, mendapatkan pelayanan yang memadai dan dapat hidup sehat. dan bahagia tanpa rasa takut. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Ir James pada hari Senin tanggal 03 April 2021 pukul 14.00 WIB, sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin mereka capai, mereka memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi anak-anak yang mereka ingin melindungi, sehingga mereka memiliki tujuan dan sasaran, yang pasti akan mereka capai. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. Hamzahom, S.Sos 29 Apr 2021 Pukul 10:00 WIB, Mengenai proses pembinaan, proses yang mereka lakukan sudah berhasil karena pada dasarnya kami hanya menerima kasus yang mengikuti proses yang kami berikan.

Kesimpulan dari wawancara di atas adalah bahwa perlu dilakukan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak korban, dan melibatkan seluruh lembaga masyarakat dalam kegiatan peningkatan pengendalian lingkungan terhadap anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Wati, pada tanggal 29 April 2021 pukul 14.00 WIB telah diambil langkah-langkah sesuai dengan kebijakan yang dicanangkan, seperti tindakan korban selama kegiatan selama proses pembinaan, seperti belajar psikologi, menjahit, dll. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ir. James pada Senin, 3 April 2021 pukul 14.00 WIB, langkah yang diambil terlihat sangat tepat.

Pembahasan

PENUTUP

Simpulan

Program yang dijalankan oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara adalah pencegahan anak melalui Sekolah Pekerja Sosial. Kemudian memberikan pembinaan kepada anak yatim, dhuafa melalui pelayanan di UPT Pemerintah Provinsi. LPA (Badan Perlindungan Anak) Sumatera Utara melakukan program dan kegiatan untuk mendukung pemerintah mewujudkan “Provinsi Ramah Anak” khususnya di Sumatera Utara.

Dan program yang telah dilaksanakan adalah program perlindungan anak untuk melindungi pemenuhan hak anak atas dasar hukum dan kekerasan anak, perlindungan hak sipil anak dan hak atas fasilitas hidup dalam lingkungan yang layak dan berhak atas cinta dari orang tua. Tujuan yang ingin dicapai belum sepenuhnya terlaksana karena masih banyak masyarakat yang belum memahami perlindungan anak, Dinas Sosial telah melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat khususnya korban anak untuk menjelaskan apa itu perlindungan anak. Prosedur yang dilakukan dalam proses pembinaan telah dilakukan dengan benar yang merupakan hasil pendataan yang akan dilakukan dalam rehabilitasi korban itu sendiri.

Ke depan, bakti sosial akan lebih optimal dengan membangun pusat rehabilitasi, pusat konseling psikologis dan pendampingan hukum. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah diambil yaitu respon cepat terhadap pengaduan tertulis maupun lisan, koordinasi dengan lintas sektor, kemudian menjalin hubungan dengan lembaga perlindungan anak, yang pada hakekatnya anak harus dilindungi.

Saran

Bagi pengurus perkhidmatan sosial dan penyedia perkhidmatan sosial, prosedur pembinaan yang dilaksanakan perlu diperjelaskan lagi supaya data yang dikumpul dapat dilaksanakan dengan betul dalam proses pembinaan. -kontraktor khidmat sosial perlu diberi penekanan yang lebih semasa mengambil tindakan supaya proses pembinaan akan berlaku mengikut garis panduan dan peraturan yang dibangunkan. Masa mesti dipanjangkan supaya proses pembinaan mangsa dapat diteruskan dengan cepat.

Perubahan ke arah yang lebih baik merupakan dambaan setiap orang tua, maka perubahan tersebut harus tetap dipertahankan dalam proses pembinaan dan orang tua harus ikut serta dalam upaya menjamin perlindungan terhadap anak dengan memenuhi hak-hak anak, melindungi kepentingan terbaik anak dan meningkatkan pengawasan lingkungan dan tempat bermain bagi anak. anak-anak. Masyarakat juga harus mendukung terciptanya lingkungan yang aman, guna meminimalisir munculnya tindak kejahatan di lingkungan tempat tinggalnya. Implementasi yang dilaksanakan harus lebih diperluas lagi agar para korban dapat melakukan kegiatan dengan lancar dan fasilitasnya harus lebih ditingkatkan lagi.

Penentuan waktu penekanan kerja tim kerja CPAS perlu lebih ditekankan agar pelaksanaan proses pembinaan yang diberikan dapat berjalan dengan lancar, koordinasi antar OPD dapat lebih ditingkatkan dan mengurangi Ego Sektoral. 1997. Analisis kebijakan, dari perumusan hingga pelaksanaan kebijakan negara, Jakarta: edisi kedua, Bumi Aksara Abdul Wahab solichin. Solehuddin, 2013. Implementasi Perlindungan Hukum Pekerja Anak di Industri Konstruksi Malang: Jurnal Riset Universitas Brawijaya.

Kebijakan Publik Era Globalisasi (Teori, Proses dan Studi Kasus Komparatif), Yogyakarta: CAPC (Academic Publishing Service Center).

Gambar

Gambar 3.1   Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Hulu are still lacking in speaking skills, students feel embarrassed to speak in English due to various factors, based on this problem, the author chooses to improve