• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
269
0
0

Teks penuh

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah dengan dilaksanakannya pelatihan keterampilan komunikasi dasar pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar terdapat pengaruh bimbingan dan konseling. Tn. Safri, MM selaku Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Gambar  1                      Jendela Johari……………………………………………………… 49 Gambar  2                      Skema Kerangka  Pikir  Peneletian ………………………………
Gambar 1 Jendela Johari……………………………………………………… 49 Gambar 2 Skema Kerangka Pikir Peneletian ………………………………

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hal ini terlihat dari masih kurangnya siswa secara sukarela datang menemui konselor untuk menyampaikan permasalahannya. Menyimpang dari permasalahan yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk mengkajinya dengan judul: “Pengaruh bimbingan dan konseling dalam pelatihan keterampilan komunikasi dasar terhadap peningkatan keterbukaan diri siswa di SMA 1 Muhammadiyah Unismuh Makassar.”

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Bagi perguruan tinggi, sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa khususnya peminatan psikologi pendidikan serta bimbingan dan konseling, berkaitan dengan pelatihan kemampuan komunikasi untuk meningkatkan keterbukaan diri peserta didik di sekolah. Bagi guru pembimbing, sebagai masukan mengenai hal-hal objektif mengenai keterbukaan diri dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki siswa.

Kajian Pustaka

  • Komunikasi

Morton (dalam Sear, dkk, 1991) menyatakan bahwa keterbukaan diri adalah aktivitas berbagi perasaan dan informasi yang intim dengan orang lain. Semakin terbuka kita terhadap orang lain, maka orang lain tersebut akan semakin mencintai kita. Kita mengurangi titik buta kita dengan meminta orang lain untuk lebih terbuka terhadap kita.

Gambar 1 Jendela Johari (1981)
Gambar 1 Jendela Johari (1981)

Kerangka Pikir

Oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan komunikasi dan hubungan dengan siswa lain harus meningkatkan rasa percaya diri dengan mendorong penemuan diri yang positif. Jadi, jika siswa dalam interaksi sehari-hari terus memupuk keterbukaan diri yang negatif, maka hubungan komunikasi mungkin akan meningkat. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, suatu proses menolong individu, bantuan yang diberikan bertujuan untuk membimbing dan mengembangkan secara optimal sesuai dengan kemampuan/potensinya, suatu kegiatan yang bertujuan terutama untuk memberikan bantuan agar individu tersebut memahami. situasinya dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya. .

Hipotesis Tindakan

Dalam setiap kegiatan penelitian digunakan metode penelitian sesuai dengan masalah, tujuan penelitian dan kerangka yang telah dibuat. Metode penelitian di atas merupakan metode yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2009:100). Kedua kelas dalam penelitian ini diperlakukan sama, yakni sama-sama menerapkan pembelajaran konvensional (peran guru lebih dominan dalam menjelaskan dan menyampaikan materi).

Lokasi dan Waktu penelitian

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang berjumlah 11 orang. Alasan mengapa Kelas

Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-equivalent control group design (Sugiyono), dimana sebagian subjek mendapat perlakuan (kelas eksperimen) dan sebagian lagi tidak mendapat perlakuan (kelas kontrol). Pretest diberikan untuk mengetahui keterampilan awal siswa pada materi. yang akan digunakan dalam pembelajaran dan untuk mengetahui keterampilan awal siswa pada materi yang akan digunakan dalam pembelajaran serta untuk mengetahui keterampilan siswa pada dua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol). pada hasil belajar siswa pada kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

O = Memberikan pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol X = Memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan membuat mind map. Pretest dan posttest pada kelas eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk melihat peningkatan (gain) siswa setelah diberikan perlakuan yaitu membuat Mind Map.

Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015
Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015

Defenisi Operasional Variabel

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pengungkapan diri siswa, menggunakan skala pengungkapan diri. Untuk mempersiapkan dan menggunakan skala keterbukaan diri dalam penelitian, skala keterbukaan diri yang telah disiapkan dikonsultasikan dengan guru pembimbing kemudian divalidasi oleh guru psikologi pendidikan dan bimbingan dan konseling. Langkah selanjutnya adalah menggunakan skala psikologi untuk keperluan penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

Tabel 3.3 pembobotan skala penelitian
Tabel 3.3 pembobotan skala penelitian

Instrumen Penelitian

Prosedur penelitian

Tinjauan terhadap pengungkapan diri siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan dengan mengetahui skor ideal tertinggi sebesar 146 (73X2) kemudian dikurangi skor ideal tersebut. Uji t dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian untuk mengetahui pengaruh bimbingan dan konseling terhadap peningkatan pengungkapan diri siswa di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

Hasil Penelitian

  • Gambaran tingkat self-disclosure siswa sebelum dan sesudah diberikan pelatihan keterampilan komunikasi.pelatihan keterampilan komunikasi
  • Uji Hipotesis

Tingkat keterbukaan diri siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pelatihan keterampilan komunikasi dasar di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Selanjutnya menurut nilai rata-rata skor yang diperoleh adalah 75,09 atau 75 (pembulatan), dimana nilai rata-rata tersebut berada pada rentang 58-79 yang berarti rendah. Artinya tingkat keterbukaan diri siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum mendapat pelatihan keterampilan komunikasi berada pada kategori rendah. Setelah mendapat pelatihan keterampilan komunikasi, tingkat keterbukaan diri siswa di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar meningkat.

Hasil pelatihan keterampilan komunikasi dasar yang dihadapi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar menunjukkan hasil yang signifikan ditandai dengan peningkatan keterbukaan diri siswa. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan keterbukaan diri siswa adalah teknik pelatihan keterampilan komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan observasi terlihat bahwa pelatihan keterampilan komunikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan keterbukaan diri di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

Tingkat keterbukaan diri siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum diberikan pelatihan keterampilan komunikasi berada pada kategori rendah, namun setelah diberikan pelatihan keterampilan komunikasi dasar tingkat keterbukaan diri siswa meningkat yaitu berada pada kategori tinggi. kategori. . Terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap pelatihan keterampilan komunikasi dasar siswa di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

Table 4.1 jumlah siswa sebelum diberikan skala self-disclosure
Table 4.1 jumlah siswa sebelum diberikan skala self-disclosure

Saran

Artinya semakin tinggi dan baik komunikasi maka keterbukaan diri siswa akan semakin baik. Siswa agar selalu dan mandiri melakukan keterampilan dasar komunikasi yang diberikan dan menerapkan perilaku komunikatif dimanapun, siapapun, dan kapanpun sehingga keterbukaan diri akan meningkat. Kepada rekan-rekan mahasiswa dan peneliti, di Departemen Teknologi Pendidikan dan Bimbingan dan Konseling, agar dapat mengembangkan pelatihan kemampuan komunikasi dasar terhadap permasalahan yang ada.

Karena keterbukaan diri yang positif pada diri siswa tidak akan tercipta dengan sendirinya, namun sangat dipengaruhi oleh dorongan dan respon yang diterimanya dari lingkungannya sendiri. Bagaimana diburu untuk menjadi orang terbaik untuk pekerjaan terbaik.

TUJUAN

PERSIAPAN

PELAKSANAAN 1. Tahap pembentukan

Mengekspresikan perasaan dan emosi dengan penuh kejujuran dan tidak menyakiti hati orang lain dalam berbagai situasi.

2X 45 Menit )

Waspadai teladan/teladan perilaku seseorang yang dapat mengungkapkan perasaannya dengan jujur ​​dan tidak menyakiti hati orang lain. Siswa mengamati cara menyampaikan pesan sehingga menghasilkan keterbukaan diri yang positif kepada orang lain, berupa: kesedihan, kemarahan dan ketakutan, yang akan terlihat pada ekspresi mata, tubuh, wajah dan suara. Jika konselor meminta feedback, berikan feedback apakah teman/pasangan sudah mampu mengungkapkan perasaan dalam berbagai situasi dengan jujur ​​dan tanpa menyakiti hati orang lain.

2X45 Menit )

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Langkah-langkah

Orang yang memiliki keterbukaan diri yang positif akan mampu menunjukkan tingkat perilaku percaya yang sangat tinggi dan dipercaya oleh orang lain. Jika konselor meminta feedback, berikan feedback apakah teman/pasangan Anda sudah menunjukkan perilaku seseorang yang memiliki rasa percaya yang tinggi. Kerjakan pekerjaan rumah Anda sehingga Anda bisa berlatih bertingkah seperti seseorang dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi di luar kelas.

2x45 menit)

PENERIMAAN

Mewaspadai model/contoh perilaku seseorang yang dapat memberikan respon keterbukaan diri yang positif dalam sambutan yang baik. Berlatihlah bersama pasangan secara bergiliran bagaimana memberikan respon keterbukaan diri yang positif dalam sambutan yang baik. Jika konselor meminta feedback, berikanlah feedback apakah teman/pasangan Anda sudah mampu memberikan respon keterbukaan diri yang positif dalam sambutan yang baik.

Kerjakan pekerjaan rumah untuk berlatih memberikan respon keterbukaan diri yang positif dalam resepsi di luar kelas pelatihan.

2X45 menit)

PENERIMAAN

Untuk membangun dan menjaga hubungan baik, kita harus menerima diri sendiri dan menerima orang lain. Semakin besar penerimaan diri kita, dan semakin besar penerimaan kita terhadap orang lain, maka akan semakin mudah bagi kita untuk menjaga dan memperdalam hubungan kita dengan orang lain. Kesediaan kita untuk membuka atau mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan reaksi kita yang berbeda kepada orang lain.

Jelas bahwa untuk dapat membuka atau mengungkapkan berbagai pemikiran, perasaan, dan reaksi kita kepada orang lain, kita harus melihat terlebih dahulu bahwa diri kita sendiri dan keterbukaan diri yang akan kita lakukan dapat diterima oleh orang lain. Ada lima cara untuk menarik kesimpulan tentang nilai atau nilai diri Anda atau orang lain. Penerimaan diri merupakan cerminan dari penerimaan diri yang direfleksikan, yaitu menarik kesimpulan tentang diri kita berdasarkan pemahaman kita tentang bagaimana orang lain memandang kita.

Penerimaan konsekuensi, yaitu menunjukkan penerimaan orang lain oleh yang bersangkutan atau mengambil resiko dalam mengekspresikan diri atau berusaha menjalin hubungan dekat. Mengkomunikasikan penerimaan terhadap orang lain adalah sesuatu yang benar-benar membangun dan memelihara hubungan pribadi yang erat.

UNISMUH MAKASSAR

  • Analisis Statistika Inferensial
    • Uji Prasyaratan Pengujian Hipotesis a. Uji Normalitas
    • Pengujian Hipotesis Paired samples statistics

8 Saya sulit menjelaskan kelemahan orang lain ketika ditanya tentang kelemahan tersebut, karena takut menyinggung perasaan saya. 15 Sebelum saya mengutarakan pendapat, saya selalu memikirkan apakah pendapat tersebut akan menyakiti perasaan orang lain. 37 Saya mencoba memperluas bidang pengalaman antara diri saya dan orang lain dengan berbagi pengalaman.

12 Sebelum saya mengutarakan pendapat, saya selalu memikirkan apakah pendapat tersebut akan menyakiti perasaan orang lain. 29 Saya sengaja mengutarakan pikiran saya dengan cara yang membingungkan agar orang lain tidak langsung memahami maksud dari apa yang saya bicarakan. 32 Saya mencoba memperluas bidang pengalaman antara diri saya dan orang lain melalui pertukaran pengalaman.

12 Sebelum menyampaikan pendapat, saya selalu memikirkan apakah pendapat tersebut akan menyakiti perasaan orang lain. 29 Saya sengaja menyampaikan pendapat saya dengan cara yang rumit agar orang lain tidak langsung memahami maksud dari apa yang saya bicarakan. 32 Dengan berbagi pengalaman, saya mencoba memperluas bidang pengalaman antara diri saya dan orang lain.

Bergiliranlah bersama pasangan Anda untuk berlatih mengungkapkan perasaan dalam situasi yang berbeda, dengan penuh kejujuran dan tanpa menyakiti orang lain.

Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015................... 65 Tabel 3.2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design…………………… 67 Tabel 3.3.Pembobotan Angket penelitian ……………………………………………… 42 Tabel 3.4.Kategori Self-Disclosur
Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015................... 65 Tabel 3.2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design…………………… 67 Tabel 3.3.Pembobotan Angket penelitian ……………………………………………… 42 Tabel 3.4.Kategori Self-Disclosur

Gambar

Gambar  1                      Jendela Johari……………………………………………………… 49 Gambar  2                      Skema Kerangka  Pikir  Peneletian ………………………………
Gambar 1 Jendela Johari (1981)
Tabel 2.1. Perbedaan Sikap terbuka dan tertutup
Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015
+5

Referensi

Dokumen terkait

Humanities & Social Sciences 34 2 May - August 2017 275 Development Program to Reduce Alcohol Drinking in the adolescence Vocational Students Panpaporn Leeviroj Abstract This