• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis Paired samples statistics

Dalam dokumen SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 152-200)

Pertemuan II 2X45 menit)

MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR

B. Analisis Statistika Inferensial

2. Pengujian Hipotesis Paired samples statistics

Mean N Std.deviation Std. Error

Mean

Pair1 106,6667

75,4667

11 11

6,83971 8,69298

1,24875 1,58711

Lampiran 10. Data Suasana self-disclosure siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan Pelayihan Keterampilan Komunikasi di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar .

Interval Kategori

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

124-152 Sangat Tinggi 0 0 0 0

102-123 Tinggi 0 0 7 70%

80-101 Sedang 2 20% 4 30%

58-79 Rendah 9 80% 0 0

36-57 Sangat Rendah 0 0 0 0

Jumlah 11 100% 11 100%

Sumber : Hasil Skala Penelitian

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian Pretest dan Posttest

DATA HASIL PENELITIAN

Siswa Pretest Posttest Jumlah Nilai

Keterangan (posttest-pretest)

1 75 101 26 Meningkat

2 84 106 22 Meningkat

3 74 99 25 Meningkat

4 75 96 21 Meningkat

5 80 114 34 Meningkat

6 73 121 40 Meningkat

7 74 109 35 Meningkat

8 73 100 27 Meningkat

9 70 121 51 Meningkat

10 74 107 26 Meningkat

11 74 109 22 Meningkat

N=11 826 1183 329

x 75,09 107,54 29,90

Sumber : Hasil Skala Penelitian

Dewi, E. M.P. 2007.Pareting( pola asu) dan self-Disclosure. FIP UMN

Devito, J. A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Edisi kelima.Jakarta : Profesional Books.

Hurlock, B.E. 1994.Psikologi perkembangan. Alih bahasa: Sijabat. M. R. Jakarta : Erlangga.

Johnson, D. W. 1991. Reaching Out.Interpersonal Effectiveness and self- Actualization.Englewood Cliffs : Prentice-Hall

Mulyana, D. 2004. Komunikasi Efektif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Prayitno dan Amti, Erman. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Renika Cipta.

Prayitno,. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK.Jakarta : PT. Ikrar Mandiri.

Rahmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sukri Syamsuri, Andi & dkk. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.

Syarti.2007. Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap Sters Kerja pada Pengawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang.Skripsi. Makassar: Psikologi UNM.

Soetjipto & Raflis Kosasi.1994, Profesi Keguruan,Jakarta: Rineka Cipta.

Sears, Y. 1991. How To Be Head Hunted-Hoe To Make Yuor Self The Best person For The Best Job. New York : Publisher Books Limited.

Tohirin, 2009. Bimbingan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers

Upe ,B.R.1998.Teknik komunikasi.Ujung Pandang : FIP UNM

Indonesia.

Yusuf, SyamsudanNurishan, A. Juntika, 2006, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung :RemajaRosdakarya

Bertha,.2009.Efektivitas Komunikasi Interpersonal dan kepuasan Kerja Dalam Organisasi.(Online http:// www. Unimedia. Ac.id/page/diakses, 23 januari 2009 )

Tabel 3.1 :Sumber data siswa SMA Muhammadiyah 1Unismuh tahun 2015... 65 Tabel 3.2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design……… 67 Tabel 3.3.Pembobotan Angket penelitian ……… 42 Tabel 3.4.Kategori Self-Disclosure Siswa....……….…..……….... 44 Tabel 4.1. Jumlah Siswa Sebelum Diberi Skala Self-Disclosure………... 44 Tabel 4.2.Tingkat Self-Disclosure Siswa Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Pelatihan

Keterampilan Komunikasi….……….……… 47

Nama : Tanggal/ Hari :

Kelas :

1. Jika anda berada pada situasi yang seperti ini bagaimana respon emosional anda ! Uraikan pendapat dan komentar anda.

a. Seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sangat menyakitkan hati anda.

Bagaimana cara anda mengungkapkan perasaan anda itu.

………

………

………

………

b. Selama ini anda selalu menjadi juara kelas,tiba-tiba prestasi anda menurun dan dikalahkan dengan teman anda tidak sukai.

………

………

………

……….

c. Anda merasa jengkel pada seseorang, pada hal sebenarnya anda ingin lebih akrab dengannya. Bagaimana cara anda mengungkapkan perasaan anda itu ?

………

………

………

………..

2. Berlatihlah bersama teman atau saudara anda dengan mengunakan metode bermain peran dari situasi-situasi yang anda alami untuk berlatih memberikan respon positif terhadap

………

……….

Tanggal/ Hari :

Kelas :

1. Jika anda berada pada situasi yang seperti ini bagaimana respon emosional anda! Uraikan pendapat dan komentar anda.

………

………

………

………

2. Carilah 10 hal paling penting yang dapat dilakukan seseorang untuk membangun kepercayaan dalam sebuah relasi.

………

………

………

……….

3. Berlatihlah bersama teman atau saudara anda dengan menggunakan metode bermain peran dari situasi sehari-hari.

………

………

………

………

Tanggal/ Hari :

Kelas :

1. Jika anda berada pada situasi yang seperti ini bagaimana respon emosional anda! Uraikan pendapat dan komentar anda.

a) Anda membayangkan secara jelas kejadian tentang sesuatu dalam kehidupan anda yang membuat anda sangat gembira.

………

………

………

……….

b) Anda membayangkan secara jelas kejadian tentang sesuatu dalam kehidupan anda yang membuat anda sangat menyakitkan atau menyedihkan.

………

………

………

………..

2. Bagaimanakah rasanya kalau tidak diterima dan diterima.

………

………

………

………

3. Bagaimanakah rasanya kalau seseorang menerima anda secara utuh.

………

………

………

……….

………

………

Excludeda

Total 0

11 0

100,0

Statistics Crobach’s

Alpha N of Items

902 51

Item Statistica

Mean Std. Deviation N

VAR00001 VAR0000 2 VAR0000 3 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR000010 VAR000011

10.454 13.272 11.272 11.272 11.454 12.454 13.272 12.636 14.000 13.181 13.818

.95036 1.20654 1.02472 1.02472 1.04127 1.13218 1.20654 1.14872 1.27272 1.19827 1.25618

1111 1111 1111 1111 1111 11

Pengantar

Skala self-disclosure ini berisi pertanyaan tentang keterbukaan diri (self-disclosure) Anda di sekolah dan diluar sekolah lingkungan sekolah . Skala ini dirancang semata-mata untuk kebutuhan penelitian ilmiah dan tidak ada sangkut pautnya dengan penilaian guru terhadap siswa. Oleh karena itu, sangat diharapkan kejujuran, keterbukaan dan kesediaannya menjawab dalam angket ini. Informasi yang siswa berikan akan sangat membantu dalm mencapai maksud penelitian ini. Informasi yang bersifat pribadi dan rahasia akan dijamin kerahasiannya, dan apabila ada sesuatu yang kurang jelas mohon ditanyakan langsung pada.

Atas kesediaan siswa menjawab skala psokologi ini, diucapkan terimah kasih.

Peneliti,

Sapriani Petunjuk pengisian :

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan saksama kemudian berikan jawaban anda pada lembar jawaban bagi setiap pernyataan tersebut dengan cara mencentang dalam kolom :

(SS) Sesuai, jika kondisi tersebut dirasakan sangat sesuai atau hampir setiap setiap saat terjadi atau anda lakukan

(S) Sesuai, jika kondisi tersebut dirasakan sesuai atau hampir senantiasa terjadi atau anda lakukan

(KS) Kurang sesuai, jika kondisi tersebut kurang sesuai dengan diri Anda

(TS) Tidak sesuai, jika kondisi tersebut dirasakan sama sekali tidak sesuai pada diri Anda Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.

Bila ada sesuatunyang kurang jelas mohon ditanyakan pada peneliti.

Indentitas Responden :

NIS/NAMA :________________

No. Pernyataan Pilihan

SS S KS TS

1 Saya selalu yakin akan kemampuan saya dalam memecahkan masalah walaupun tengah menghadapi kegagalan atau kemunduran.

2 Saya tidak dapat mengungkapkan kekurangan diri saya pada orang lain.

3 Saya malu untuk menceritakan tentang kelemahan saya jika menghadapi situasi tertentu.

4 Hubungan saya dengan orang tua saya sangat harmonis dengan adanya waktu senggang/kesempatan untuk saling bertukar pikiran.

5 Bila saya mengalami suatu masalah, saya selalu curhat kepada teman dekat saya tentang rahasia yang saya miliki.

6 Walaupun teman sudah menceritakan tentang kelemahan dirinya kepada saya, namun saya tetap ragu-ragu menceritakan hal yang sama dengan teman saya.

7 Saya dapat menceritakan tentang kondisi fisik saya yang sebenarnya dengan orang lain.

8 Saya sulit menjelaskan tentang kelemahan orang lain ketika ditanyakan kepada saya, karena takut membuat tersinggung.

9 Saya sulit menceritakan kebahagian yang saya rasakan dengan teman dekat saya.

10 Saya dapat menceritakan masalah saya kepada siapa saja yang mau mendengarkannya.

11 Saran-saran dari orang lain, bagiku sangat penting untuk diperhatikan.

12 Sebelum saya mengemukakan pendapat, saya selalu memikirkan apakah pendapat itu tidak melukai hati orang lain.

13 Saya merasa dihargai oleh teman-teman saya.

14 Jika orang itu saya senangi, sarannya pasti saya terima dengan baik.

15 Saran-saran yang adalah dari orang-orang tertentu saja.

16 Saya mengalami kesulitan dalam menilai pendapat saya sendiri.

17 Saya ingin menjadi pusat perhatian dengan tampil lebih menarik dihadapan orang banyak, tapi saya kurang percaya diri akan kemampuan saya.

18 Jika saya bertemu dengan teman-teman, saya selalu mendahului menegur atau membuka pembicaraan.

22 Orang-orang yang baru dikenal, perlu dicurigai setiap ucapannya.

23 Suatu yang wajar dalam suatu diskusi jika ada pendapat diterima dan ada yang ditolak.

24 Saya tidak pernah duduk berhadapan dengan lawan bicara karena saya merasa tidak enak/canggung.

25 Saya sangat menghargai orang yang bermaksud baik pada saya, walaupun orang itu pernah mengecewakan saya.

26 Saya merasa tertekan sekali jika ada orang lain melarang untuk mengemukakan pendapat saya.

27 Saya sering memotong pembicaraan lawan bicara jika maksudnya sudah saya ketahui.

28 Setiap pendapat saya yang ternyata keliru, saya merubahnya dengan mudah.

29 Saya sengaja mengemukakan pendapat secara berbelit-belit, supaya orang lain tidak langsung menangkap maksud pembicaraan saya.

30 Saya senang sekali berjalan-jalan di tempat yang banyak orang mengenal saya.

31 Saya peka terhadap umpan balik yang saya berikan kepada orang lain.

32 Saya berusaha mengembangkan bidang pengalaman antara diri saya sendiridengan orang lain melalui kegiatan berbagi pengalaman.

33 Karena komunikasi tidak dapat terhindarkan, maka saya secara cermat harus bisa membuka diri dengan baik.

34 Saya dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan.

35 Saya mampu merasakan kesenangan dalam berbagai macam kegiatan yang bersifat pengungkapan diri secara kreatif.

36 Saya mampu bertindak berdasarkan apa yang terbaik menurut pemikiran saya sendiri.

1 UNISMUH MAKASSAR

Minggu Pertemuan Kegiatan Tujuan Skenario Waktu

1 2 3 4 5 6

1 I Pembentukan

(pertemuan awal)

Siswa dapat memahami secara garis besar kegiatan

yang akan

dilakukan selama pemberian pelatihan keterampilan komunikasi

a. Membina hubungan baik b. Menjelaskan

pengertian, tujuan, dan cara-cara mengespresikan, perasaan, percaya, dan penerimaan.

c. Tanya jawab d. Balikan e. Penutup

2 x 45 Menit

2 II Pemberian

Pretest

Mengetahui kemampuan

awal self

disclosure siswa

a. Membina hubungan baik b. Menjelaskan

tujuan kegiatan termasuk cara mengerjakan

2 x 45 Menit

c. Membagikan skala

d. Mengerjakan skala

3 III Peralihan a. Siswa

merasa terbebas dari perasaan sikap

enggan, ragu, malu atau saling tidak percaya.

b. Semakin mantapnya suasana sehingga terjadi kebersamaan antara

a. Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh

pada tahap

berikutnya.

b. Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya c. Membahas

suasana yang terjadi

d. Meningkatkan

2 x 45 Menit

c. Semakin mantapnya minat dan ikut serta dalam

kegiatan kelompok.

keikutsertaan anggota

4 IV Latihan

mengepresika n perasaan

a. Memiliki pengetahuan mengenai cara

mengepresia nkan

perasaan.

b. Memilki keterampilan bagaimana mengepresia kan perasaan yang tepat.

a. Menyajikan materi yang berkaitan

mengepresikan Perasaan.

b. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum jelas.

2 x 45 Menit

membangun kepercayaan.

pengetahuan mengenai unsur kepercayaan b. Memiliki

pengetahuan

`mengenai langkah dalam membangun kepercayaan yang baik.

materi yang berkaitan dengan kepercayaan.

b. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum jelas.

Menit

6 VI Latihan

penerimaan

a. Memiliki mengenai cara

penerimaan b. Memiliki

keterampilan bagaimana cara

a. Meyajikan materi yang berkaitan dengan

mengespremasika n perasaan.

b. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum jelas.

2 x 45

yang baik

7 VII Evaluasi a. Terungkapny

a kesan- kesan siswa tentang pelaksanaan pelatihan komunikasi.

b. Terungkapny

a hasil

kegiatan selanjutnya.

c. Terumusnya rencana kegiatan selanjutnya.

d. Tetap terasakan hubungan dan rasa

a. Siswa membahas materi-materi

yang sudah

diberikan secara mendalam dan tuntas

b. Melaporkan hasil pekerjaan rumah yang telah anda lakukan

c. Mereview materi latihan

d. Berlatih secara berpasangan dan bergantian.

e. Kesan dan hasil- hasil kegiatan f. Penutup

antara sesame siswa.

8 VIII Pemberian

post test

Mengetahui keadaan atau kemampuan siswa setelah diberikan

perlakuan.

a. Membina hubungan baik b. Menjelaskan

tujuan kegiatan termasuk secara mengerjakan skala.

c. Membagikan skala

d. Mengerjakan skala.

2 x 45 Menit

KOMUNIKASI A. TUJUAN

Tujuan pelatihan keterampilan komunikasi adalah membantu siswa agar dapat lebih terbuka secara positif dalam menyampaikan dan menerima pesan dari siswa lain.

Sehingga dapat membantunya menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

B. PERSIAPAN

Pada tahap ini fasilitator memfasilitasi pelaksanaan pelatihan keterampilan komunikasi.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Menetapkan materi pelaksanaan pelatihan keterampilan komunikasi.

4. Menetapkan waktu dan tempat.

5. Menyediakan fasilitas yang dapat membantu dalam proses pelatihan keterampilan komunikasi seperti kamera, meja, kursi, papan tulis , spidol, dan penghapus.

C. PELAKSANAAN 1. Tahap pembentukan

a) Perkenalan diri siswa kepada siswa

b) Memberikan dan menjelaskan kepada siswa tentang pengertian dan tujuan kegiatan pelatihan keterampilan komunikasi untuk meningkatkan self-disclosure.

2. Tahap peralihan

a) Menjelaskan tentang kegiatan yang akan ditempuh pada tahap selanjutnya.

b) Menanyakan kepada siswa apakah sudah siap untuk menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya.

c) Memberikan skala self-disclosure(pretest).

d) Membahas suasana yang terjadi sesudah diberikan skala self-disclosure.

3. Tahap kegiatan

a) Pemberian materi pelatihan dalam mengespresikan perasaan.

b) Memberikan materi pelatihan dalam membangun kepercayaan.

c) Pemberian materi pelatihan dalam penerimaan.

d) Membaghas suasana yang terjadi sesudah diberikan pelatihan keterampilan komunikasi dan meminta kepada siswa untuk memberikan umpan balik.

telah diperoleh selama pertemuan.

c) Mengemukakan pesan dan harapan semoga yang diperoleh selama mengikuti pelatihan keterampilan komunikasi

d) Mengucapkan terimah kasih dan partisifasi siswa dapat dalam kegiatan pelatihan keterampilan komunikasi

e) Mengumumkan jadwal pelaksanaan post-tes f) Mengakhiri kegiatan.

g)

Lampiran 3. Bahan Pelatihan Keterampilan Komunikasi LATIHAN 1

MENGESPRESIKAN PERASAAN

A. Tujuan Umum

Pelatihan ini secara umum bertujuan agar anda :

Memiliki pengetahuan mengenai cara mengespresikan perasaan

Memiliki keterampilan bagaimana mengespresikan perasaan yang tepat.

B. Tujuan Khusus

Pelatihan ini secara khusus bertujuan agar anda dapat :

Mengepresikan emosi dan perasaan dengan penuh kejujuran dan tidak menyakiti orang lain dalam berbagai situasi.

C. Langkah-langkah Pelatihan

Pertemuan I (2X 45 Menit )

Dalam hal ini anda melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

 Bacalah/ dengarkanlah penjelasan konselor tentang materi mengespresikan perasaan.

 Perhatikan model/contoh perilaku seseorang yang dapat mengespresikan perasaan dengan penuh kejujuran dan tidak menyakiti orang lain. Siswa mengamati bagaimana cara menyampaikan pesan, sehingga menghasilkan self-disclosure yang positif pada orang lain, berupa: sedih,marah, dan takut yang akan tampak pada ekspresi mata, tubuh, wajah, dan suara.

 Carilah pasangan untuk berlatih bermain peran.

 Berlatih dengan pasangan anda secara bergantian tentang bagaimana cara mengespresikan perasaan dalam berbagai situasi.

 Jika konselor meminta untuk memberikan balikan, berilah balikan apakah teman/

pasangan anda telah dapat mengespresikan perasaan dalam berbagai situasi dengan penuh kejujuran dan tidak menyakiti orang lain

Pertemuan II ( 2X45 Menit )

 Laporkanlah hasil pekerjaan rumah yang telah anda lakukan

 Perhatikanlah balikan dari konselor apakah hasil tugas rumah yang telah dilakukan oleh siswa tepat atau belum. Apakah belum tepat ulangi latihan.

 Carilah pasangan (peserta pelatihan ) untuk berlatih bermain peran

 Berlatihlah dengan pasangan anda secara bergantian tentang cara mengespresikan perasaan dalam berbagai situasi dengan penuh kejujuran dan tidak menyakiti orang lain.

 Jika konselor meminta untuk memberikan balikan, berilah balikan apakah pasangan/teman anda telah dapat mengespresikan perasaan dalam berbagai situasi.

KETERAMPILAN 1

MENGESPRESIKAN PERASAAN A. Manfaat Mengespresikan Perasaan

Semua ucapan yang keluar dari mulut kita dapat mengungkapkan perasaan.

Namun, kemampuan mendeskripsikan perasaan tetap sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Adapun manfaat dari mendeskripsikan perasaan sebagai berikut :

1. Menambah keinsafan tentang perasaan sebenarnya yang sedang kita alami.

2. Membuka dialog yang akan meningkatkan hubungan kita dengan orang lain.

B. Akibat yang Timbul Bila Perasaan Tidak Diungkapkan

maupun terhhadap pengalaman ppengalaman bbbersama yang kita hayati dalam komunikasi. Namun, sering kita tidak mampu mengkomunikasikan persaan secara efektif. Beberapa akibat yang mungkin akan timbul bila perasaan-perasaan tidak kita sadari, tidak kita terima, atau tidak kita ungkapkan secara konstruktif yaitu:

1. Menyangkal dan menekan perasaan dapat menciptakan aneka masalah dalam hubungan antarpribadi.

2. Menyangkal dan menekan perasaan dapat menyulikatkan kita dalam memahami dan mengatasi aneka masalah yang terlanjur timbul dalam hubungan antarpribadi.

3. Menyangkal perasaan dapat meningatkan kecenderungan kita untuk melakukan persepsi secara selectif.

4. Menekan perasaan dapat menimbulkan distorsi atau penyimpangan dalam penilian kita.

5. Dalam pengungkapan perasaan yang tidak lugas-efektif sering justru tersirat tuntutan- tuntutan tertentu. Misalnya, seorang ibu yang bersikap” overprotective” karena terlampau menyayangi anaknya. Dalam situasi seperti ini justru dapat timbul sejenis

“adu kekuasaan ”, sebab setiap pihak merasa memiliki kekuasaan atau kendali tertentu atas pihak yang lain. Jad si anak dapat memanfaatkan kecitaan sang ibu terhadapnya untuk mengajukan macam-macam tuntutan, sebaliknya si ibu dapat memainkan posisinya sebagai sumber pemuas kebutuhan dalam rangka mengendalikan anaknya.

sebenarnya paling sedikit terjadi lima macam proses sebagai berikut (dalam Supratiknya,1995:51) :

1) Kita mengamati (sensing) tinkah laku lawan komunikasi kita. Alat-alat inderayang kita miliki, kita mengumpulkan informasi tentang lawan komunikasi kita. Misalya ia mengatakan apa saja, bagaimana sorot matanya, raut mukanya, gerak-gerik tubuh dan tangan dan sebagainya.

2) Kita menafsirkan (interpresting) semua informasi yang kita terim dari lawan komunikasi kita itu. Kita menentukan makna dari kata-kata dan perbuatan. Cara kita menafsirkan informasi ini ditentukan oleh tiga fakktor yaitu:

a) Informasi itu sendiri, misalnya kata-kata yang keluar dari mulut lawan komunikasi kita.

b) Dugaan kita tentang hal-hal yang menyebabkan tingkah laku lawan komunikasi kita, misalnya mengeluarkan kata-kata keras, mungkin karena sedang ada masalah dirumah atau kantor.

c) Sudut pandang kita sendiri, misalnya kita punya kenyakinan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

3) Kita mengalami perasaan tertentu (feeling) sebagai reaksi terhadap penafsiran kita atas informasi yang kita terima dari lawan komunikasi kita. Misalnya kita merasa kasihan pada lawan komunikasi itu.

4) Kita akan terdorong untuk menanggapi (intending) perasaan kita itu. Dalam diri kita terbentuk intensi yang akan mendorong dan mengarahkan kita untuk berbuat sejalan dengan perasaan kita.

D. Proses Persepsi Perasaan Orang lain

Sebagaimana kita ketahui, perasaan adalah reaksi internal, kita hanya dapat mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh orang lain bberdsarkan pengakuannya atau berdasarkan bentuk-bentuk lain tingkah laku terbukanya. Dalil umum dalam komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut , sebelum mmenanggapi persaan

E. Cara Mendeskripsikan Perasaan

Untuk mengungkapkan perasaan secara jelas, maka kita perlu mendeskripsikannya. Ada empat cara mendeskripsikan perasaan ::

1. mengindentifikasikan atau menyebut nama perasaan itu. Misalnya, untuk mengungkapkan perasaan jengkel, kita berkata, “Saya sedang jengkel”.

2. Menggunakan kiasaan perasaan. Misalnya, mengatakan ‘’Hati saya seperti disayat sembilu’untuk mendeskripsikan perasaan hati yang pedih karena tersinggung.

3. Menunjukkan bentuk tindakan yang ingin dilakukan terdorong oleh perasaan yang sedang dialami. Misalnya, mengatakan “saya merasa senang atas perolehan nilai kuliahku yang memuaskan” untuk mendeskripsikan pperasaan senang.

4. Menggunakan kiasan kata-kata. Misalnya, “ saya merasa seperti layang-layang putus benang”untuk mendeskripsikan perasaan kecewa karena kehilangan.

3. Frustasi, kecewa 4. Puas

5. Ciut hati 6. Kagum, takjub 7. Marah

8. Jengkel 9. Bersalah

21. Hebat, unggul 22. Rendah diri 23. Lemah ,loyo 24. Kuat

25. Terkakang 26. Bebas 27. Cemburu, iri

39. Kurang 40. Tolol, edan 41. Segar bugar 42. Gembira 43. Ringan, mudah 44. Kewalahan

45. Unik, lain dari yang lain

13. Kesepian 14. Sehat

15. Sakit hati, terluka 16. Penuh semangat 17. Bingung

18. tersinggung

31. Simpatis 32. Tertutup 33. Sedih 34. Jatuh 35. Cemas 36. bengga

49. Tidak berharga 50. Bertanggung jawab 51. Hati berdebar-debar 52. Senang

53. Diterima 54. Panas

LATIHAN 2

MEMBANGUN KEPERCAYAAN A. Tujuan Umum

Pelatihan ini secara umum bertujuan agar anda:

Mmmemiliki pengetahuan mengenai unsure kepercayaan

Memiliki pengetahuan mengenai langkah dalam membangun kepercayaan yang baik

B. Tujuan Khusus

Pelatihan ini secara khusus bertujuan agar anda dapat :

Menjelaskan pengertian tentang membangun kepercayaan

penerimaan diri dengan baik.

C. Langkah-langkah

Pertemuan I(2x45 Menit)

Dalam hal ini anda melakukan langkah-langkah sebagai berikut::

 Bacalah / dengarkanlah penjelasan konselor tentang materi membangun kepercayaan

 Perhatikan model/contoh perilaku seseorang yang memiliki kepercayaan yang baik, siswa mengamati bagaimana berperilaku positif dalam pembukaan diri. Orang yang mempunyai self-disclosure yang positif akan dapat menunjukkan perilaku mempercayai dan dipercayai yang sangat tinngi oleh orang lain. Sebaliknya.

 Carilah pasangan (peserta pelatihan) untuk berlatih bermain peran.

 Berlatihlah dengan pasangan amda secara bergantian tentang bagaimana menampilkan perilaku seseorang yang dapat mempercayai.

 Jika konselor meminta untuk memberikan umpan balik, berilah balikan apakah teman/pasangan anda telah menunjukkan perilaku seseorang yang memiliki rasa percaya yang tinggi.

 Kerjakanlah pekerjaan rumah agar anda dapatberlatih bertingkah laku yang bercirikan seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi diluar kelas pelatihan.

Pertemuan II (2x45 menit)

 Carilah pasangan (peserta pelatihan )untuk berlatih bermain peran.

 Berlatihlah dengan pasangan anda secara bergantian tentang bagaimana menampilkan perilaku seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik.

 Jika konselor meminta untuk memberikan balikan, berilah balikan apakah anda telah menunjukkan perilaku seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik.

KETERAMPILAN 2

MEMBANGUN KEPERCAYAAN A. Unsur Kepercayaan

Kepercayaan mutlak diperlukan agar suatu relasi tumbuh dan berkembang. Kepercayaan meliputi unsure-unsur sebagai berikut :

1. Kita berada dalam situasi dimana pilihan untuk mempercayai orang lain dapat menimbulkan akibat-akibat yang menguntungkan maupun merigikan bagi bermacam kebutuhan dan tujuan atau kepentingankita. Jadi, mempercayai mengandung resiko.

2. Akibat-akibat yang menguntukan atau merugikan tersebut tergantung pada perilaku orang lain.

rupa sehingga yang timbul adalah akibat-akibat yang menguntukan.

Tingkat kepercayaan dalam suatu relasi akan berubah-ubah dan berbede-beda sesuai kemampan dan kerelaan masing-masing individu untuk mempercayai dan dipercayai.

Mempercayai artinya rela menghadapi resiko menerima akibat-akibat menguntungkan atau merugikan dengan menjadikan dirinya rentan di hadapan orang lain.

Tepetnya, mempercayai meliputi membuka diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain.

Dapat dipercayai berarti rela menanggapi orang lain yang ambil resiko dengan cara yang menunjukkan jaminan bahwa orang lain tersebut akan menerima akibat-akibat yang menguntungkan. Jadi, meliputi penerimaan atas kepercayaan yang ditunjukkan oleh orang lain..

B. Langkah-langkah dalam Membangun Kepercayaan

Untuk membangun sebuah relasi, dua orang harus saling mempercayi. Hal ini dilakukan pada saat menentukan di mana mereka harus mengambil resiko reaksi mereka terhadap situasi yang tengah merka hadapi, atau dengan cara saling menunjukkan penerimaan dukungan, dan kerja sama.

Langkah dalam membangan kepercayaan adalah sebagai berikut (Johnson, 1981):

1. Pribadi A mengambil resiko dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksinya terhadap situasi kepada pribadi B

Dalam dokumen SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 152-200)

Dokumen terkait