Peranan Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam Anak (Studi Kasus di Dusun Gunting Desa Suren Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo) Skripsi. Bagaimana bentuk-bentuk usaha orang tua terhadap pendidikan agama Islam anak di Dusun Gunting Desa Suren kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Sistematika Pembahasan
Tahap pekerjaan lapangan yang meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data. Bab empat, analisis data yang berisi tentang gagasan-gagasan peneliti terkait dengan pola-pola, posisi temuan terhadap temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari lapangan perihal bentuk-bentuk usaha perhatian orangtua terhadap pendidikan agama Islam anak dan tingkat keberhasilan peranan orangtua dalam pendidikan agama Islam anak.
Kajian Teori 1. Keluarga
Pendidikan Agama Islam
Marimba, pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam. Menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan Pendidikan Agama Islam adalah merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah kepada-Nya. Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu (1) dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam;.
Remaja Rosdakarya menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai ajaran agama Islam. Penentuan jenis materi Pendidikan Agama Islam didasarkan pada seberapa jauh materi tersebut memberikan sumbangan pada pencapaian tujuan. Sehubungan dengan itu materi pendidikan agama yang dapat diajarkan di rumah, meliputi hal-hal berikut.
41Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam (STAIN PO Press membacanya) dan benar (sesuai dengan hukum bacaannya).
Peranan keluarga dalam Pendidikan Agama Islam Anak
Di samping ibu, seorang ayah pun mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya terhadap pembentukan kepribadian anak. Menurut Gunarso menyatakan bahwa orangtua berperan dalam mengajar, mendidik, memberikan bimbingan, menyediakan sarana belajar, serta memberi teladan kepada anak sesuai dengan nilai moral yang berlaku atau tingkah laku yang perlu dihindari. Peranan orang tua dalam keluarga sangat penting karena dapat menciptakan emosional dengan anak, menciptakan suasana aman di rumah, sehingga orangtua dan rumah merupakan tempat anak untuk kembali, menjadi model bagi anaknya, memberikan disiplin, memperbaiki tingkah laku anak, dan menciptakan jaringan komunikasi di antara anggota keluarga.
Menurut Ahmadi menyatakan bahwa anak belajar memerlukan bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada dirinya.46. Salah seorang ahli psikologi, yaitu Hurlock berpendapat bahwa keluarga merupakan “training centre” bagi penanaman nilai-nilai (termasuk juga nilai-nilai agama). Pendapat ini menunjukkan bahwa keluarga mempunyai peran sebagai pusat pendidikan bagi anak untuk memperoleh pemahaman tentang nilai-nilai (tata krama, sopan santun, dan ajaran agama) dan kemampuan mengamalkan atau menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara personal maupun sosial kemasyarakatan.47.
Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Bahwa pelaksanaan penanaman nilai-nilai keagamaan anak dalam keluarga untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja di desa sedayu dilakukan dengan cara, memberikan materi-materi keagamaan pada anak yang mencakup tiga pokok ajaran agama yaitu akidah, ibadah dan akhlak. Mengajak anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, dan memberikan suri teladan yang baik kepada anak serta mengontrol pergaulan anak. Peran orangtua dalam membimbing anak atau peserta didik di MAN Panekan mengasuh, membesarkan, merawat dan memberikan pendidikan, mengajarkan Ilmu pengetahuan, menanamkan keimanan pada jiwa anak, mendidik anak agar berbudi luhur, mendidik anak agar taat menjalankan agama, mengajarkan pendidikan moral.
Peran sekolah dalam membimbing peserta didik di MAN Panekan adalah sekolah mendidik dan mengajar, serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku peserta didik, sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan, sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib, sekolah menyiapkan tenaga pembangunan. Kemampuan membaca al-Qur‟an siswa kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah negeri Lengkong Sukorejo Ponorogo sudah lancar akan tetapi masih butuh adanya dukungan, dan dukungan dari orang tua dalam perannya sebagai keluarga sangatlah mutlak diberikan. Meskipun ada keterkaitan antara peneliti terdahulu dan sekarang yang diambil peneliti, yaitu tentang peranan keluarga.
Peneliti memfokuskan pada peranan keluarga dalam Pendidikan Agama Islam anak di Dusun Gunting Desa Suren Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Desa Suren Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
- Keadaan Geografis
- Keadaan Penduduk
- Sarana Ibadah dan Pendidikan
Disamping itu ada 2 curah hujan yang ada di Desa Suren yaitu musim hujan dan kemarau, sehingga sawah-sawah bisa ditanami hanya pada musim penghujan saja (sawah tadah hujan). Adapun Jumlah Penduduk yang ada di Desa Suren tahun 2017 dengan jumlah total 2405 orang yang dimana jumlah laki-laki 1231 orang sedangkan perempuan berjumlah 1174 orang.53. Masyarakat Desa Suren pekerjaannya rata-rata buruh tani dan petani mereka mengelola ladang mereka ataupun bekerja di ladang orang.
Keadaan sarana ibadah yang ada di Desa Suren secara fisik dapat dikatakan baik akan tetapi secara kemakmuran masjid belum dikatakan sempurna (jamaah shalat masih sangat sedikit). Hal ini bisa dilihat dari segi sarana ibadah yang ada yaitu hanya ada 4 masjid dan 12 musholla yang ada di Desa Suren yang tersebar di Dukuh Suren, Dukuh Wonojati, Dukuh Gunting yang digunakan sebagai sarana/tempat ibadah. Dari segi sarana pendidikan bisa dilihat pada tabel diatas, yang mana sarana pendidikan yang ada di Desa Suren belum dikatakan sempurna dikarenakan belum lengkapnya sarana pendidikan yang ada dalam Desa tersebut.
Hal ini dikarenakan rendahnya pendapatan yang dimiliki serta sumber daya masyarakat dalam masyarakat Desa suren.
Bentuk- Bentuk Usaha Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam Anak di Dusun Gunting Desa Suren
Bentuk- Bentuk Usaha Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam Anak di Dusun Gunting Desa Suren. Selama ini usaha saya dalam mengajarkan pendidikan agama Islam kepada anak kalau pagi di sekolah dasar disanakan ada pelajaran agama. Dari uraian hasil wawancara diatas bahwa usaha orang tua mayoritas di Dusun Gunting dari segi pendidikan agama Islam hanya mengenyam pendidikan dasar saja, sehingga pemahaman orang tua dalam pendidikan agama di rumah masih belum maksimal.
Hal ini ditambah dengan cara memasukkan anak ke TPQ/Madin dan mendatangkan guru privat/guru les untuk mengajarkan bidang studi pendidikan agama Islam. Dalam Pendidikan agama saya mengusahakan dengan menyekolahkan anak sesuai jenjang usianya, selain itu saya juga memberikan dukungan atau motivasi kepada anak saya. Dengan demikian, materi pendidikan agama yang diajarkan dirumah itu sebagai penanggung jawab adalah orang tua.
Dalam upaya dalam pendidikan agama Islam anak tersebut, tentunya orang tua (keluarga) mengalami beberapa faktor yang mempengaruhi upaya tersebut.
Tingkat Pencapaian Pendidikan Agama Islam Anak di Dusun Gunting Desa Suren
Pendidikan agama dalam keluarga itu sangat penting dan utama, orang tua sangat berperan banyak di dalamnya baik materi ibadah, akhlak atau materi agama yang lainnya. Tetapi, mayoritas orang tua disibukkan dengan pekerjaannya sehingga anak kurang mendapat bimbingan secara langsung dari orang tua, orang tua bisa lebih mudah mengetahui sejauh mana kemampuan anak-anak mereka dalam belajar pendidikan agama”.77. Tetapi toh kenyataanya keagamaannya masih kurang, masih ada anak yang kurang mendapatkan bimbingan langsung dari orang tua sehingga anak tersebut hanya belajar mengaji dan materi agama lainnya di luar rumah”.78.
Dari hasil wawancara diatas pendidikan agama dalam keluarga itu sangat penting dan utama, tetapi dalam praktiknya orang tua disibukkan dengan pekerjaanya sehingga anak kurang mendapat bimbingan langsung dan mereka belajar di luar rumah. Dari hasil wawancara diatas bahwa anak setelah dimasukkan di TPQ/Madin dapat membaca Al-Qur‟an dengan lancar serta dapat menghafalkan surat-surat pendek Juz „Amma dan dalam hal ibadah terutama dalam shalat lima waktu sudah baik tanpa disuruh orang tua. Sudah kewajiban kita sebagai anak untuk menghormati dengan bersikap lemah lembut kepada orang tua dan menaati keduanya dalam segala perintah dan larangannya.
Dari hasil wawancara diatas bahwa kemampuan anak dalam membaca Al-Qur‟an dan materi agama ada yang sudah baik dan ada yang belum, mereka yang sudah lancar mengajinya karena aktif masuk sekolah TPQ selain itu orang tua juga mengeceknya dan yang belum lancar masih belum aktif sekolah TPQ dan disamping itu kemampuan anak juga berbeda-beda.
Upaya Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam Anak
Secara tersirat pendidikan yang diajarkan orang tua dalam keluarga meliputi pengajaran mengaji, pendidikan akhlak serta pendidikan fiqih. Kegiatan itu dapat dilakukan, baik secara langsung oleh orang tua ataupun oleh guru privat yang didatangkan ke rumah. Locke menjelaskan, bahwa individu adalah ibarat sebuah kertas yang bentuk dan coraknya tergantung kepada orang tua (keluarga) bagaimana mengisi kertas.
Orang tua sebagai penanggung jawab dalam keluarga mendidik kewajiban untuk mendukung dan memberi motivasi kepada anaknya agar dapat melaksanakan kewajibannya untuk selalu belajar khususnya pendidikan agama Islam. Orang tua berkewajiban membimbing anaknya agar menjadi hamba Allah yang taat dalam melaksanakan ajaran agama. Hal ini sesuai dengan teori Hasbullah dalam Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan bahwa tanggung jawab keluarga/orang tua diantaranya adalah memotivasi dan memberikan kasih sayang yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
Dalam usaha orang tua dalam pendidikan agama Islam anak, tentunya orang tua mengalami kesulitan yang mempengaruhi usaha tersebut.
Tingkat Pencapaian Pendidikan Agama Islam Anak
Hal ini benar-benar terbukti di Desa Gunting Desa Suren bahwa peran orang tua sangat mempengaruhi kemahiran anaknya dalam pendidikan. Untuk para orang tua yang belum mampu menemani dan mengajari anaknya dalam pendidikan agama Islam secara penuh, mereka memasukkan anaknya ke TPQ terdekat, dengan tujuan pencapaiannya pendidikan agama Islam pada anak, yakni dapat mengaji, beribadah dan bermuamalah dengan sesamanya dengan santun. Berdasarkan deskripsi bab III, dapat dianalisa tentang Peranan orang tua dalam tingkat pencapaian pendidikan agama Islam anak di Dusun Gunting Desa Suren tahun 2017 ada dua (2) jenis: .. a) Anak bisa mengaji dengan lancar.
Dengan adanya dukungan dari orang tua sehingga anak dapat aktif masuk sekolah TPQ sehingga anak dapat lancar membaca Al-Qur‟an. Anak-anak dapat shalat dengan rapi, tertib ketika mengikuti shalat berjama‟ah sedangkan di rumah anak ketika waktu menunjukkan jam. shalat mereka segera melaksanakan shalat. Hal di atas telah sesuai dengan ungkapan Heri Jauhari Muchtar Dorongan dan dukunglah anak untuk aktif ikut serta dalam kegiatan positif di masyarakat; misalnya: remaja masjid, karang taruna, dan sebagainya, dengan tetap memperhatikan kewajiban-kewajiban lainnya misalnya shalat, belajar, dan sebagainya.98. a) Anak tidak patuh kepada orang tua.
Menurut analisa penulis dengan adanya madin atau TPQ di Dusun Gunting anak yang belum lancar mengaji dengan belajar terus dan terus serta dukungan orang tua setiap hari sekarang anak menjadi lancar mengaji dan belajar materi agama yang lain.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran