Fisioterapi Pediarti
 Cahaya Purnama P27226021189
 Inez Adi Pramesti P27226021201
 Muhammad Billy Sutejo P
P27226021208
PENGERTIAN ADHD
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi sekitar 7,2% anak-anak dan remaja.
Gangguan ini dapat berdampak besar pada individu yang terdampak, keluarga mereka, serta masyarakat. Misalnya, kelainan ini terkait dengan rendahnya prestasi sekolah dan buruknya prestasi akademis jangka panjang. Lebih dari setengah anak-anak yang didiagnosis dengan ADHD menunjukkan kesulitan dalam keterampilan motorik kasar dan halus dan gangguan koordinasi perkembangan sering menjadi komorbiditas ADHD.
PENYEBAB ADHD
Tidak ada yang mengetahui penyebab ADHD secara pasti. Teori lama menduga penyebabnya antara lain adalah keracunan, komplikasi pada saat melahirkan, alergi terhadap gula dan beberapa jenis makanan, dan kerusakan pada otak. Meskipun teori ini ada benarnya, banyak kasus ADHD yang tidak cocok dengan penyebab tersebut. Penelitian membuktikan bahwa ADHD ada hubungannya dengan genetika seorang anak. Bukan berarti jika salah seorang orang tua menderita ADHD, maka anak juga akan menderita ADHD. Juga tidak berarti jika anak menderita ADHD karena ada kerabat dekat yang menderita ADHD.
Hyperactive bukan merupakan penyakit tetapi suatu gejala atau symptoms.Symptoms terjadi disebabkan oleh faktor-faktor brain damage, an emotional disturbance, a hearing deficit, or mental retardation.
PENGARUH ADHD
ADHD membawa pengaruh kepada setiap aspek kehidupan anak. Anak-anak yang menderita ADHD seringkali mendapat kesulitan dalam memahami instruksi, mengingat tugas, bermain dengan baik bersama saudara sekandung, atau mengingat peraturan-peraturan. Individu ADHD selalu berada dalam kesulitan. Mereka sulit untuk ikut serta dalam aktivitas kelompok atau duduk diam di kelas, dan mungkin dicap sebagai anak nakal. Bagi sebagian anak yang menderita ADHD, sangat sulit berteman. Problem diatas menjadikan anak ADHD merasa kesepian dan sulit dimengerti sehingga menjadi lebih nakal karenanya. Orang yang menderita ADHD selain mengalami kesulitan belajar, juga seringkali bersikap menentang dan berkelakuan menyimpang. Kondisi-kondisi seperti ini membuat individu ADHD mengalami kesulitan dalam bergaul.
1. Pengaruh ADHD pada perilaku.
• Individu ADHD menunjukkan perilaku-perilaku yang negatif dalam kesehariannya yang tidak mampu dikontrol, yaitu: menuntut, turut campur dengan orang lain, mudah frustrasi, kurang mengendalikan diri, tidak tenang/ gelisah, lebih banyak berbicara, suka menjadi pemimpin, mudah berubah pendirian, mengganggu, cenderung untuk mendapat kecelakaan, mudah bingung, mengalami hari-hari baik dan buruk.
2. Pengaruh ADHD pada aspek sosial.
• Individu ADHD menunjukkan lebih mementingkan diri sendiri, mudah cemas, kasar, tidak peka, tidak dewasa, tertekan, harga diri rendah, keras, membuat ramai, tidak berpikir panjang, menarik diri dari kelompok, sering berperilaku tanpa perasaan, tidak mau menunggu giliran.
BERIKUT ADALAH BENTUK-BENTUK PENGARUH KONDISI ADHD PADA INDIVIDU, DIANTARANYA:
KARAKTERISTIK
Anak dengan tipe ADHD biasanya mempunyai problem dalam memperhatikan instruksi, menyelesaikan tugas, berhubungan dengan anak lain, atau duduk tenang. Mereka seringkali membuat masalah di rumah, dijuluki sebagai anak nakal di sekolah, dan diganggu oleh teman-temannya. Keadaan ini membuat anak dengan ADHD berpikir bahwa dia tidak baik, dan membentuk konsep diri dan kepercayaan diri yang rendah. Di sekolah anak hiperaktif mendapatkan kesulitan untuk berkonsentrasi dalam tugas-tugas kerjanya. Ia selalu mudah bingung atau kacau pikirannya, tidak suka memperhatikan perintah atau penjelasan gurunya, dan selalu tidak berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan sekolah, sangat sedikit mengeja huruf, tidak mampu meniru huruf-huruf.
GEJALA DAN KEKURANGAN ADHD
• Gejala utama ADHD meliputi kurangnya perhatian dan hiperaktif-impulsif. Pola gejala ini sering mengganggu fungsi dan perkembangan, menetap seiring berjalannya waktu, dan biasanya muncul pada masa kanak-kanak. Menurut DSM-5, gangguan ini dapat dispesifikasikan lebih lanjut dalam gejala yang didominasi kurangnya perhatian, hiperaktif/impulsif, atau kombinasi. Gejala-gejala ini sering dikaitkan dengan penurunan kinerja Executive Function (EF). Meskipun defisit EF dapat dikurangi melalui pengobatan, permasalahan seperti potensi efek samping, rendahnya kepatuhan, dan konsekuensi jangka panjang yang tidak diketahui memerlukan alternatif dalam mengatasi defisit EF.
• Kekurangan utama yang dialami anak ADHD merupakan hambatan yang mencolok antara diri mereka sendir dan akibat yang menyertai dalam kehidupannya. Hal ini menyorot permasalahan anak ADHD yang selalu dianggap tidak kooperatif dan sangat nakal. Anak ADHD tidak memberi respon ketika diberi pengarahan dengan cara yang sama seperti anak lain, dikarenakan kurangnya kemampuan mereka dalam berkonsentrasi dan dalam menyikapi tugas ataupun beraktifitas (Baihaqi & Sugiarmin, 2006).
Menurut Judarwanto (2006) anak ADHD umumnya memiliki kemampuan konsentrasi yang rendah yaitu ketidakmampuan untuk mempertahankan perhatian terhadap suatu kegiatan.
ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks, gejalanya pun berbeda- beda. Para ahli menjelaskan jenis ADHD, seperti berikut ini:
1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.
Anak ADHD ini sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Anak ADHD seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada di awang-awang.
2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsif.
Anak ADHD tipe ini menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3. Tipe gabungan.
Anak ADHD sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif.
Kebanyakan anak-anak termasuk tipe seperti ini.
INTERVENSI
Jenis intervensi fisioterapi seperti teknik relaksasi, massage, hydrotherapy, breathing exercise, dan play therapy. Sensory-based intervention, seperti sensory integration for balance, sensory integration
therapy, dll
• Motor-based intervention, seperti strengthening program, core stability, proximal stability, posture dan balance training, gait training, dll
• Physical exercise intervention, seperti swimming, treadmill training, running, cycling, hiking, dll
• Calming/relaxing-based intervention, seperti massage, yoga.
POSTURAL PROBLEM PADA ADHD
Kontrol postural merupakan fundamental dari manusia yang diperlukan untuk melakukan keterampilan motorik yang membuutuhkan integrase dari tiga input system sensoris yaitu somatosensory, visual, dan vestibular. \
• Berdasar bukti disimpulkan bahwa control postural dan kemampuan mengintegrasikan input sensori pada anak ADHD lebih rendah dibandingkan dengan pada anak normal.
POSTURAL TRAINING PADA ADHD
Perlu dilakukan pemeriksaan balance dan posture pada anak ADHD sebelum melakukan postural training.
• Latihan berbasis sensori input untuk meningkatkan control postural.
• Latihan berbasis core stability untuk meningkatkan stabilitas postural.
• Latihan berbasis pada proximal stability pada upper dan lower extremity.
• Latihan berbasis pada functional training di lingkungan rumah atau sekolah
VISUAL MOTOR INTEVENTION
Beberapa jenis latihan visual motor pada ADHD:
• Eye-head isolated movement, gerakan selektif antara mata dan kepala menggunakan VOR dan OKR training.
• Visual tracking ke semua arah gerakan mata, horizontal, vertical, diagonal.
• Visual field training, dengan distraksi visual pada orientasi visual field yang berbeda.
• Saccadic movement dengan variasi gerakan yang cepat, sedang, dan lambat.
• Visual fixation training, dengan menggunakan laser pinter di tangan dan satu lagi diletakkan dikepal dengan mengarahkan pada poin yang sama
TEKNIK RELAKSASI PADA ADHD
Breathing Exercise untuk mendapatkan penurunan respiratory rate, dan efek relaksasi pada otot-otot pernafasan.
• Massage bermanfaat untuk menenangkan, memberikan efek sedatif yang memberikan rasa nyaman, menurunkan rasa takut dan kecemasan.
• Gerakan yoga dan penguluran otot ringan pada memberikan efek relaksasi pada jaringan.
HSYCAL EXERCISE PADA ADHD
Banyak bukti penelitian menunjukkan kesimpulan yang menunjukkan efek dari intervensi Fisioterapi pada gangguan motoric pada ADHD dengan menggunakan physical exercise.
• Intervensi physical exercise pada ADHD bisa dilakukan oleh fisioterapis, okupasi terapis, guru dan orangtua yang dilakukan dengan sesi latihan, dilakukan di sekolah, atau
dilakukan di lingkungan rumah.
DEFINISI PHSYCAL ACTIVITY DAN PHSYCAL EXERCISE
Physical Activity (PA) didefinisikan sebagai semua gerakan tubuh yang menyebabkan
kontraksi pada otot skeletal menghasilkan peningkatan energy expenditure dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan physical fitness.
• Physical Exercise (PE) adalah bagian dari physical activity dimana aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, denganpengulangan dengan tujuan yang jelas dalam
upayameningkatkan dan mempertahankan physical fitness.
receptors, dan insulin-like growth factor, yang berkontribusi pada cell proliferation dan neural plasticity.
• Physical exercise meningkatkan proses neuroplasticity
berhubungan dengan peningkatan neurogenesis dependant pada beberapa area otak seperti hippocampus yang sangat berperan terhadap fungsi learning dan memory.
• Cell proliferation yang terbanyak pada otak terjadi pada early development dan diyakini physical exercise akan efektif
meningkatkan pada masa awal perkembangan.
• Efek dari Physical exercise secara konsisten meningkatkan BDNF levels, yang meningkatkan fungsi cognitive
performance,dan meningkatkan perkembangan otak.
• Physical activity memiliki efek yang kuat baik acute physical exercise (efek jangka pendek) atau potensi chronic physical exercise (efek jangka panjang) pada penurunan gejala ADHD.