• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLIDE DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

N/A
N/A
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

Academic year: 2023

Membagikan "SLIDE DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

1

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Hady Wibowo, ST dan Endang Sumartoni, ST.MT

Sosialisasi Penanganan Permasalahan Disiplin Tendik Rumah Sakit USU Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 dan

Perka BKN Nomor 6 Tahun 2022

(2)

Dasar Hukum

UU NO 5 TAHUN 2014

TENTANG MANAJEMEN ASN 0 1

PP NO 11 TAHUN 2017 jo PP NO 17 TAHUN 2020 TENTANG

MANAJEMEN PNS

0 2

PP NO 94 TAHUN 2021

TENTANG 0

(3)

DISIPLIN PNS

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang

ditentukan dalam peraturan

perundang- undangan.

Pasal 1 angka 4 PP 94 Tahun 2021

Pasal 1 angka 4 PP 94 Tahun

2021

(4)

PELANGGARAN DISIPLIN PNS

Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau

melanggar larangan

ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di

dalam maupun di luar jam Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun 2021

Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun

2021

(5)

Tulisan

pernyataan pikiran dan/atau

perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun gambar,

karikatur, coretan, dll yang serupa dengan itu.

Ucapan

setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui

telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya

Perbua

tan setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak

melakukan sesuatu yang seharusnya

dilakukan sesuai peraturan perundang-

undangan..

(6)

17 Kewajiban PNS setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah

melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat

pemerintah yang berwenang

menaati ketentuan peraturan perundang- undangan

melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab

menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuarı peraturan perundang-undangan bersedia ditempatkan di

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

1

2 3

4 5

6

7

8

(7)

1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;

2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan;

4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;

5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

(Pasal 15: dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk secara terus menerus selama 10 hari kerja)

7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan

9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas

dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain memenuhi kewajiban di atas, PNS juga wajib:

PASAL 4

(8)

14 Larangan

(Pasal 5) menyalahgunakan

wewenang 1 2

3 4

5

6

menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan menjadi pegawai atau bekerja untuk

negara lain bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

memiliki, menjual, membeli,

menggadaikan, menyewakan, atau

meminjamkan barang baik bergerak

(9)

Larangan

(Pasal 5) melakukan kegiatan yang

merugikan negara 8 9

1 0 1

1

1 2

1 3

bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan menghalangi berjalannya tugas

kedinasan menerima hadiah yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan

meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan

melakukan tindakan atau tidak melakukan

tindakan yang dapat mengakibatkan

kerugian bagi yang dilayani; dan

(10)

memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atan calon DPRD dengan cara:

a. ikut kampanye;

b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut c. sebagai peserta kampanye dengan PNS;

mengerahkan PNS lain;

d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;

f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau

pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau g. memberikan surat dukungan disertai

fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk

1 4

Larangan

(11)

TINGKAT & JENIS HUKUMAN DISIPLIN

HUKUMAN DISIPLIN RINGAN

HUKUMAN DISIPLIN SEDANG

HUKUMAN DISIPLIN BERAT

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

a. pemotongan tukin sebesar 25% selama 6 bulan;

b. tukin sebesar 25% selama 9 bulan; dan

c. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 12 bulan

a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12

bulan;

b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan; dan

c. Pemberhentian dengan

hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

a. Penundaan kenaikan gaji berkala;

b. Penundaan kenaikan pangkat;

dan

c. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 1 tahun.

a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 3 tahun;

b. Pemindahan dalam rangka

penurunan jabatan 1 tingkat lebih rendah;

c. Pembebasan dari jabatan;

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan

e. PTDH.

(12)

NO TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

1

Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja, instansi dan/atau negara

2 Menjaga persatuan dan kesatuan

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja dan/ atau instansi ybs

Pelanggaran berdampak negatif pada negara

3 Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh PYB

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Pelanggaran berdampak negatif pada negara

4 Menaati ketentuan peraturan perundang undangan;

Pelanggaran berdampak negatif

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang

Pelanggaran berdampak negatif

PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN SERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN

Psl 3

KEWAJIBAN

(13)

13

NO Psl 3

KEWAJIBAN

TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN

RINGAN SEDANG BERAT Ket

1 2 3 4 5 6

6

Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang baik dalam maupun luar kedinasan

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Pelanggaran berdampak negatif pada negara

7

Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat

mengemukakan rahasia jab seseuai peraturan peruuan

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Pelanggaran berdampak negatif pada negara

8 Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Pelanggaran berdampak negatif pada negara

(14)

NO Psl 4

KEWAJIBAN

TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

1 Menghadiri dan mengucapkan

sumpah/janji PNS Pelanggaran tanpa

alasan yang sah

2 Menghadiri dan mengucapkan

sumpah/janji Jabatan Pelanggaran tanpa

alasan yang sah

3

Mengutamakan kepentingan negara drpd kepentingan pribadi, seseorg, dan /atau golongan

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

Pelanggaran berdampak negatif pada negara dan/

atau pemerintah;

4

Melaporkan dengan segera kepada atasan apbl mengetahui ada hal yg dpt membhykan keamanan negara atau merugikan keuangan negara

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi

Pelanggaran berdampak negatif pada negara/ atau pemerintah;

(15)

15

NO Psl 4

KEWAJIBAN

TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN

RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

6 Masuk kerja dan

menaati ketentuan jam kerja;

3 hari kerja (teguran lisan)

4-6 hari kerja (teguran tertulis)

7-10 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)

11-13 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 6 bln)

14-16 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 9 bln)

17-20 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 12 bln)

21-24 hari kerja (penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln bagi PNS yang menduduki jab.

Struk atau fungs)

25-27 hari kerja (pembebasan dari jabatan selama 12 bagi PNS yg menduduki jab.

struk atau fungs)

28 hari kerja secara kumulatif

10 hari kerja secara terus menerus

(pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri sbg PNS)

Jam kerja diatur peraturan Menteri Keterlambatan masuk kerja dan /atau pulang cepat dihitung secara kumulatif sampai akhir tahun

Tdk msk kerja dan tdk menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan secara terus menerus selama 10 hari kerja diberhentikan

pembayaran gaji sejak bulan berikutnya

dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.

Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb

Pemerintah.

(16)

No Psl 4

KEWAJIBAN KET

RINGAN SEDANG BERAT

1 2 3 4 5 6

7 Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi ybs

8 Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi ybs

9

Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai peraturan peruuan

v

(17)

17

No Psl 5 LARANGAN

TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

1 Menyalahgunakan

wewenang Menyalahgunakan

wewenang

3 22

2

Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yg diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan

Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain

3 Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain

Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain/atau lembaga atau organisasi internasional tanpa izin oleh PPK

4

Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan PPK

Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain/atau lembaga atau organisasi internasional tanpa izin oleh PPK

5

Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau

lembaga swadaya

masyarakat asing kecuali ditugskan PPK

Bekerja pada

perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing

LARANGAN

(18)

No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

6

Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah

Pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif pada negara dan/atau pemerintah

7 Melakukan pungutan liar

Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja dan/atau instansi yang

bersangkutan

Pelanggaran

berdampak negatif pada negara dan/atau pemerintah

8 Melakukan kegiatan yang merugikan negara

Pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang

bersangkutan

(19)

19

No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

9 Bertindak sewenang2 trhdp bawahan

Pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

10 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan

Pelanggaran

berdampak negatif pada unit kerja

Pelanggaran

berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

11

Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan

Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan

(20)

No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN

KET

RINGAN SEDANG BERAT

1 2 4 5 6

13

Meminta sesuatu yang

berhubungan dengan jabatan

Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan

14

Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat merugukan bagi yang dilayani

Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

(21)

21

NO LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET

1 2 3 4 5 6

15

Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon kepala daerah/wakil kepala daerah, calon anggota DPR, calon anggota DPD atau calon anggota DPRD dengan cara:

- Ikut kampanye

- Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS

- Peserta kampanye dengan mengerahkan PNS

- Peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara - Membuat keputusan dan /atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sblm, selama dan sesudah kampanye

- Mengadakan kegiatan yg mengarah pd keberpihakan terhdp pasangan calon yang menjadi peserta pemilu - Membrikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau SKTP

Menjadi peserta kampanye

dengan

menggunakan atribut partai atau atribut PNS

1. Pesrta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;

2. Peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara 3. Membuat keputusan dan/atau

tindakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu sblm. Seama dan sesudah kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepd PNS dlm lingkungan unit kerja , anggota keluarga dan masy - Membrikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau SKTP

(22)

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

 

1 1. JPT Utama

 

2. JPT Madya yang merupakan

PPK Semua Jenis Hukuman

        

Presiden 1. JPT Madya

2. JF Utama PDH TAPS

3. Jab lain yg pengangkatan dan

pemberhentian wewenang presiden

 

PPK instansi Pusat dan PPK Instansi Daerah Provinsi

1. JPT Madya Semua jenis HD Kecuali PDH TAPS

 2

2. JPT Pratama 1. Pembebasan dari jabatan menjadi pelaksana selama 12 bulan

2. PDHTAPS

 

3. JF Utama Semua jenis HD Kecuali

PDHTAPS

   

4. Pejabat administrator ke bawah Semua Jenis HD Tingkat Berat

   

5. Pejabat Fungsional selain JF Utama

1. Penurunan Jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln

NO PJB BERWENANG

MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN

(23)

LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

 

3

1. JPT Pratama

Semua Jenis HD

 PPK Instansi Daerah Kab/Kota

2. JF Utama

Semua jenis HD Kecuali PDHTAPS

   

4. Pejabat administrator ke bawah Semua jenis HD tingkat Sedang dan tingkat Berat

   

3. Pejabat Fungsional selain JF Utama

1. Penurunan Jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln

2. Pembebasan jabatan

menjadi pelaksana selama 12 bulan

3. PDHTAPS NO PJB BERWENANG

MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN

(24)

NO PJB BERWENANG 

MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN

  1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan

  2. Tegoran Tertulis

  3. Pernyatan tdk Puas

 4 Kepala Perwakilan RI 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25% selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

  JPT Madya atau pejabat lain yang setara lingkungan Pusat dan Provinsi /

Rektor/

Dekan

1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan

  2. Tegoran Tertulis

3. Pernyataan tdk puas 5

2. PNS 2 Tingkat di bawahnya

1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln  

 

  JPT Pratama atau pejabat lain yang setara lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/ Direktur RS Provinsi

1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis

  3. Pernyataan tdk puas

 6 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25 % selama 6 bln

2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln  

 

3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan

2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas

4. Potong Tunkin 25 %selama 6 bln

(25)

LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

NO PJB BERWENANG 

MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN

  Pejabat

administrator atau pejabat lain yang setara di

lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/

Direktur Akademi

1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk Puas

 

 7 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln

 

  Apabila tdk terdpt adm pd unit kerja mk JF ahli madya dpt menjatuhkan hd hrs kep. PPK

3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas

4. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 5. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 6. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln

 

(26)

NO PJB BERWENANG 

MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN

  Pejabat pengawas atau pejabat lain yang setara di lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/

Kepala

Puskesmas/Kepala Sekolah/Kepala Sanggar Kegiatan Belajar

1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk Puas

 

 8 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas

4. Potong Tunkin 25 selama 6 bln 5. Potong Tunkin 25 selama 9 bln 6. Potong Tunkin 25 selama 12 bln

 

  Apabila tdk terdpt jab Pengawas pd unit kerja mk JF ahli muda dpt

menjatuhkan hd hrs Kep. PPK

3. Pejabat Fungsional 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln

2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln

3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

(27)

Dugaan Pemanggila

n Pemeriksaa n

TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN

DISIPLIN

(28)

Apabila dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin, maka tidak dijatuhi hukuman disiplin

Namun apabila terbukti melakukan

pelanggaran disiplin, maka yang bersangkutan

dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan

ketentuan peraturan perunang-undangan

(29)

TAHAPAN PEMANGGILAN

(30)

Atasan langsung melakukan

pemanggilan secara tertulis kepada PNS yang diduga melakukan

pelanggaran disiplin

Jarak waktu antara tanggal surat

panggilan dengan tanggal pemeriksaan paling lambat 7 hari kerja

Apabila pada tanggal yang ditentukan pada surat panggilan pertama yang

bersangkutan tidak hadir maka dilakukan pemanggilan kedua paling

lambat 7 hari kerja setelah tanggal

Apabila pada pemanggilan kedua PNS Ybs juga tidak hadir, maka pejabat

yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin

berdasarkan alat bukti dan keterangan

Prosedur Pemanggilan PNS

yang diduga melakukan pelanggaran disiplin

(31)

Tahapan Pemeriksaan

(32)

Atasan Langsung wajib memeriksa PNS yang

diduga melakukan pelanggaran disiplin

(33)

Pemeriksaan dilakukan secara tertutup

melalui tatap muka langsung maupun secara

virtual

(34)

BAP Hasilnya dituangkan dalam bentuk Berita Acara

Pemeriksaan

(35)

Dalam hasil pemeriksaan menyatakan  kewenangan menjatuhkan hukuman 

disiplin merupakan kewenangan atasan  langsung maka atasan langsung 

tersebut wajib menjatuhkan hukuman 

disiplin

(36)

Dalam hal sesuai hasil pemeriksaan  menyatakan kewenangan penjatuhan  hukuman disiplin merupakan 

kewenangan pejabat yang lebih tinggi,  maka atasan langsung wajib 

melaporkan BAP dan hasil pemeriksaan 

secara hierarki

(37)

BAP

BAP harus ditandatangani oleh 

pejabat yang memeriksa dan PNS  yang diperiksa secara langsung 

maupun secara virtual. Apabila PNS  yang diperiksa tidak bersedia 

menandatangani BAP, BAP tersebut  tetap dijadikan dasar untuk 

menjatuhkan hukuman disiplin

PNS yang diperiksa berhak mendapat Salinan BAP

(38)

Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan  dan pemeriksaan terhadap PNS yang diduga 

melakukan pelanggaran disiplin, dan/atau 

melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang  berwenang menghukum, dijatuhi hukuman disiplin

Pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan  hukuman disiplin yang lebih berat kepada atasan  langsung dimaksud, setelah melalui proses 

pemeriksaan

(39)

Pelanggaran terhadap

kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman Disiplin

Sedang dapat dilakukan

pemeriksaan oleh Tim

Pemeriksa

(40)

Pelanggaran terhadap

kewajiban dan/atau larangan

dengan Hukuman Disiplin Berat dilakukan pemeriksaan oleh

Tim Pemeriksa

(41)

Tim Pemeriksa dibentuk oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, terdiri

dari:

ATASAN LANGSUNG

UNSUR PENGAWASAN

UNSUR KEPEGAWAIAN Dalam hal tertentu Tim

Pemeriksa dapat melibatkan

pejabat lain yang ditunjuk

(42)

Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan

pelanggaran disiplin terlibat dalam

pelanggaran tersebut, maka yang

menjadi anggota tim pemeriksa

adalah atasan yang lebih tinggi

secara berjenjang

(43)

TAHAPAN PENJATUHAN

HUKUMAN DISIPLIN

(44)

Berdasarkan hasil

pemeriksaan pejabat yang berwenang menghukum, menjatuhkan hukuman

disiplin. Dalam keputusan hukuman disiplin, harus

disebutkan pelanggaran

disiplin yang dilakukan

(45)

PNS terbukti melakukan beberapa pelanggaran disiplin hanya dapat

dijatuhi 1 jenis Hukuman Disiplin yang terberat

setelah

mempertimbangkan pelanggaran yang

dilakukan

(46)

PNS yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin dan

melakukan pelanggaran disiplin yang sifatnya sama,

Dijatuhi jenis Hukuman Disiplin yang lebih berat dari

(47)

Apabila PNS yang akan dijatuhi hukuman adalah PNS yang mendapatkan penugasan khusus dan jenis hukuman yang

akan dijatuhkan bukan merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan tempat penugasan khusus

Maka pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan Hukuman Disiplin kepada

pimpinan instansi induk disertai Berita Acara Pemeriksaan

(48)

PNS tidak dapat dijatuhi Hukuman Disiplin 2 kali atau

lebih untuk 1 Pelanggaran Disiplin

(49)

Hukuman Disiplin ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang Berwenang Menghukum dan

keputusannya disampaikan kepada PNS yang

dijatuhi Hukuman Disiplin paling lambat 14 hari

kerja sejak keputusan ditetapkan

(50)

Apabila PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin tidak hadir pada saat penyampaikan keputusan, maka

keputusan dikirim pada yang bersangkutan

(51)

26

PerBKN 6

Tahun 2022

(52)

PerBKN 6

Tahun 2022

(53)
(54)

Pendokumentasian Keputusan Hukuman

Disiplin

Keputusan Hukuman Disiplin harus didokumentasikan oleh

pejabat pengelola kepegawaian di instansi yang bersangkutan

0

1 Dokumen keputusan Hukuman Disiplin digunakan sebagai salah satu bahan penilaian dalam

pembinaan PNS yang bersangkutan

0

2 Pendokumentasian keputusan Hukuman Disiplin termasuk dokumen dalam pemeriksaan diunggah ke dalam sistem yang terintegrasi dengan Sistem

0

3

(55)

KETENTUAN PERALIHAN

Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya

Peraturan Pemerintah ini dan sedang dijalani oleh PNS yang bersangkutan dinyatakan tetap berlaku

0

1 Keberatan yang diajukan kepada atasan Pejabat yang Berwenang

Menghukum atau banding administratif kepada Badan Pertimbangan

Kepegawaian sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diselesaikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil beserta peraturan pelaksanaannya

0 2

Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum berlakunya Peraturan

Pemerintah ini dan belum dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini.

0 3

PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang lzin

Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil dijatuhi salah satu jenis Hukuman Disiplin berat

berdasarkan Peraturan Pemerintah ini

0

7 Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis berlaku

untuk calon PNS

0 8

Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan

Pemerintah, maka hasil

pemeriksaan tetap berlaku dan proses selanjutnya berlaku

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini

0 4

Ketentuan HD sedang dalam Pasal 8 ayat (3) berlaku setelah PP Gaji dan Tunjangan berlaku.

0 5

Tetap berlaku Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

0

6

(56)

Peraturan perundang- undangan yang

merupakan pelaksanaan dari peraturan perundang-

undangan mengenai Disiplin PNS yang ada sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan Pemerintah ini;

1

Ketentuan

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Usaha Swasta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3021) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; dan 2

Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil (Lembaran

Negara Republik lndonesia

Tahun 2010 Nomor 74,

Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia

Nomor 5135}, sepanjang

3

(57)

I’DIS

Pendokumentasian keputusan hukuman

disiplin termasuk dokumen dalam

pemeriksaan

diuanggah ke dalam system yang

terintegrasi dengan Sistem Informasi

Aparatur Sipil

Negara

(58)

Mari kita wujudkan

PNS berintegritas

moral Profesional

dan Akuntabel

(59)

Penegakan Disiplin dapat mendorong PNS lebih

produktif, berdasarkan system karir dan system prestasi kerja, serta

berintegritas moral yang

menjadi pertimbangan dalam

pengembangan karir

(60)

Terima Kasih

“Bekerja: Cerdas, Keras, Ikhlas, Tuntas & Integritas”

RUMAH SAKIT USU

QUALITY, SAFETY AND FRIENDLY

Referensi

Dokumen terkait

Setia dan Taat Kepad p Negara Kesatuan) dan Pemerintah Republik Indonesia, ' Yang Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.. IMenjunjung Tinggi Kehormatan

(1) Untuk kelancaran pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1), PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi Hukuman

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya setia dan taat kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2009 Tentang “Tata Cara Pemanggilan, Pemeriksaan Dan Penjatuhan Hukuman Disiplin Terhadap Pelanggaran

Dalam hal hukuman peringatan tertulis ketiga dalam 1 (satu) tahun dijatuhkan sebanyak 3 (tiga) kali, maka akan mendapat hukuman Pelanggaran terhadap Peraturan

KESIMPULAN Tolok ukur penjatuhan hukuman disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran pada pasal 4 huruf f dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1 setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1 setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik