1
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Hady Wibowo, ST dan Endang Sumartoni, ST.MT
Sosialisasi Penanganan Permasalahan Disiplin Tendik Rumah Sakit USU Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 dan
Perka BKN Nomor 6 Tahun 2022
Dasar Hukum
UU NO 5 TAHUN 2014
TENTANG MANAJEMEN ASN 0 1
PP NO 11 TAHUN 2017 jo PP NO 17 TAHUN 2020 TENTANG
MANAJEMEN PNS
0 2
PP NO 94 TAHUN 2021
TENTANG 0
DISIPLIN PNS
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan
perundang- undangan.
Pasal 1 angka 4 PP 94 Tahun 2021
Pasal 1 angka 4 PP 94 Tahun
2021
PELANGGARAN DISIPLIN PNS
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di
dalam maupun di luar jam Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun 2021
Pasal 1 angka 6 PP 94 Tahun
2021
Tulisan
pernyataan pikiran dan/atau
perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun gambar,
karikatur, coretan, dll yang serupa dengan itu.
Ucapan
setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui
telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya
Perbua
tan setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai peraturan perundang-
undangan..
17 Kewajiban PNS setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat
pemerintah yang berwenang
menaati ketentuan peraturan perundang- undangan
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuarı peraturan perundang-undangan bersedia ditempatkan di
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
1
2 3
4 5
6
7
8
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan;
4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
(Pasal 15: dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk secara terus menerus selama 10 hari kerja)
7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain memenuhi kewajiban di atas, PNS juga wajib:
PASAL 4
14 Larangan
(Pasal 5) menyalahgunakan
wewenang 1 2
3 4
5
6
menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan menjadi pegawai atau bekerja untuk
negara lain bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak
Larangan
(Pasal 5) melakukan kegiatan yang
merugikan negara 8 9
1 0 1
1
1 2
1 3
bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan menghalangi berjalannya tugas
kedinasan menerima hadiah yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan
meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
melakukan tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani; dan
memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atan calon DPRD dengan cara:
a. ikut kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut c. sebagai peserta kampanye dengan PNS;
mengerahkan PNS lain;
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau g. memberikan surat dukungan disertai
fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
1 4
Larangan
TINGKAT & JENIS HUKUMAN DISIPLIN
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
HUKUMAN DISIPLIN BERAT
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
a. pemotongan tukin sebesar 25% selama 6 bulan;
b. tukin sebesar 25% selama 9 bulan; dan
c. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 12 bulan
a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12
bulan;
b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan; dan
c. Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
a. Penundaan kenaikan gaji berkala;
b. Penundaan kenaikan pangkat;
dan
c. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 1 tahun.
a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan 1 tingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
e. PTDH.
NO TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
1
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja, instansi dan/atau negara
2 Menjaga persatuan dan kesatuan
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja dan/ atau instansi ybs
Pelanggaran berdampak negatif pada negara
3 Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh PYB
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada negara
4 Menaati ketentuan peraturan perundang undangan;
Pelanggaran berdampak negatif
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang
Pelanggaran berdampak negatif
PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN SERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
Psl 3
KEWAJIBAN
13
NO Psl 3
KEWAJIBAN
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
RINGAN SEDANG BERAT Ket
1 2 3 4 5 6
6
Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang baik dalam maupun luar kedinasan
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada negara
7
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jab seseuai peraturan peruuan
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada negara
8 Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada negara
NO Psl 4
KEWAJIBAN
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
1 Menghadiri dan mengucapkan
sumpah/janji PNS Pelanggaran tanpa
alasan yang sah
2 Menghadiri dan mengucapkan
sumpah/janji Jabatan Pelanggaran tanpa
alasan yang sah
3
Mengutamakan kepentingan negara drpd kepentingan pribadi, seseorg, dan /atau golongan
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada negara dan/
atau pemerintah;
4
Melaporkan dengan segera kepada atasan apbl mengetahui ada hal yg dpt membhykan keamanan negara atau merugikan keuangan negara
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi
Pelanggaran berdampak negatif pada negara/ atau pemerintah;
15
NO Psl 4
KEWAJIBAN
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
6 Masuk kerja dan
menaati ketentuan jam kerja;
•3 hari kerja (teguran lisan)
•4-6 hari kerja (teguran tertulis)
•7-10 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)
•11-13 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 6 bln)
•14-16 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 9 bln)
•17-20 hari kerja (potong tunkin 25 % selama 12 bln)
•21-24 hari kerja (penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln bagi PNS yang menduduki jab.
Struk atau fungs)
•25-27 hari kerja (pembebasan dari jabatan selama 12 bagi PNS yg menduduki jab.
struk atau fungs)
• 28 hari kerja secara kumulatif
• 10 hari kerja secara terus menerus
(pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sbg PNS)
Jam kerja diatur peraturan Menteri Keterlambatan masuk kerja dan /atau pulang cepat dihitung secara kumulatif sampai akhir tahun
Tdk msk kerja dan tdk menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan secara terus menerus selama 10 hari kerja diberhentikan
pembayaran gaji sejak bulan berikutnya
dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.
Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb
Pemerintah.
No Psl 4
KEWAJIBAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6
7 Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi ybs
8 Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi ybs
9
Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai peraturan peruuan
v
17
No Psl 5 LARANGAN
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
1 Menyalahgunakan
wewenang Menyalahgunakan
wewenang
3 22
2
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yg diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
3 Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain/atau lembaga atau organisasi internasional tanpa izin oleh PPK
4
Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan PPK
Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain/atau lembaga atau organisasi internasional tanpa izin oleh PPK
5
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau
lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugskan PPK
Bekerja pada
perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing
LARANGAN
No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
6
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah
Pelanggaran
berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif pada negara dan/atau pemerintah
7 Melakukan pungutan liar
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja dan/atau instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif pada negara dan/atau pemerintah
8 Melakukan kegiatan yang merugikan negara
Pelanggaran
berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang
bersangkutan
19
No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
9 Bertindak sewenang2 trhdp bawahan
Pelanggaran
berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
10 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
Pelanggaran
berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
11
Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan
Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan
No LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 4 5 6
13
Meminta sesuatu yang
berhubungan dengan jabatan
Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
14
Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat merugukan bagi yang dilayani
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
21
NO LARANGAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN RINGAN SEDANG BERAT KET
1 2 3 4 5 6
15
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon kepala daerah/wakil kepala daerah, calon anggota DPR, calon anggota DPD atau calon anggota DPRD dengan cara:
- Ikut kampanye
- Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS
- Peserta kampanye dengan mengerahkan PNS
- Peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara - Membuat keputusan dan /atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sblm, selama dan sesudah kampanye
- Mengadakan kegiatan yg mengarah pd keberpihakan terhdp pasangan calon yang menjadi peserta pemilu - Membrikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau SKTP
Menjadi peserta kampanye
dengan
menggunakan atribut partai atau atribut PNS
1. Pesrta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
2. Peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara 3. Membuat keputusan dan/atau
tindakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu sblm. Seama dan sesudah kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepd PNS dlm lingkungan unit kerja , anggota keluarga dan masy - Membrikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau SKTP
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
1 1. JPT Utama
2. JPT Madya yang merupakan
PPK Semua Jenis Hukuman
Presiden 1. JPT Madya
2. JF Utama PDH TAPS
3. Jab lain yg pengangkatan dan
pemberhentian wewenang presiden
PPK instansi Pusat dan PPK Instansi Daerah Provinsi
1. JPT Madya Semua jenis HD Kecuali PDH TAPS
2
2. JPT Pratama 1. Pembebasan dari jabatan menjadi pelaksana selama 12 bulan
2. PDHTAPS
3. JF Utama Semua jenis HD Kecuali
PDHTAPS
4. Pejabat administrator ke bawah Semua Jenis HD Tingkat Berat
5. Pejabat Fungsional selain JF Utama
1. Penurunan Jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln
NO PJB BERWENANG
MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
3
1. JPT Pratama
Semua Jenis HD
PPK Instansi Daerah Kab/Kota
2. JF Utama
Semua jenis HD Kecuali PDHTAPS
4. Pejabat administrator ke bawah Semua jenis HD tingkat Sedang dan tingkat Berat
3. Pejabat Fungsional selain JF Utama
1. Penurunan Jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bln
2. Pembebasan jabatan
menjadi pelaksana selama 12 bulan
3. PDHTAPS NO PJB BERWENANG
MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
NO PJB BERWENANG
MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan
2. Tegoran Tertulis
3. Pernyatan tdk Puas
4 Kepala Perwakilan RI 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25% selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln
JPT Madya atau pejabat lain yang setara lingkungan Pusat dan Provinsi /
Rektor/
Dekan
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan
2. Tegoran Tertulis
3. Pernyataan tdk puas 5
2. PNS 2 Tingkat di bawahnya
1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
JPT Pratama atau pejabat lain yang setara lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/ Direktur RS Provinsi
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis
3. Pernyataan tdk puas
6 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25 % selama 6 bln
2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln
3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan
2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25 %selama 6 bln
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
NO PJB BERWENANG
MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
Pejabat
administrator atau pejabat lain yang setara di
lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/
Direktur Akademi
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk Puas
7 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
Apabila tdk terdpt adm pd unit kerja mk JF ahli madya dpt menjatuhkan hd hrs kep. PPK
3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25% selama 6 bln 5. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln 6. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
NO PJB BERWENANG
MENGHUKUM PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
Pejabat pengawas atau pejabat lain yang setara di lingkungan Pusat, Provinsi, Kab/Kota/
Kepala
Puskesmas/Kepala Sekolah/Kepala Sanggar Kegiatan Belajar
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk Puas
8 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran lisan 2. Tegoran Tertulis 3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25 selama 6 bln 5. Potong Tunkin 25 selama 9 bln 6. Potong Tunkin 25 selama 12 bln
Apabila tdk terdpt jab Pengawas pd unit kerja mk JF ahli muda dpt
menjatuhkan hd hrs Kep. PPK
3. Pejabat Fungsional 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln
Dugaan Pemanggila
n Pemeriksaa n
TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN
DISIPLIN
Apabila dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin, maka tidak dijatuhi hukuman disiplin
Namun apabila terbukti melakukan
pelanggaran disiplin, maka yang bersangkutan
dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan
ketentuan peraturan perunang-undangan
TAHAPAN PEMANGGILAN
Atasan langsung melakukan
pemanggilan secara tertulis kepada PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin
Jarak waktu antara tanggal surat
panggilan dengan tanggal pemeriksaan paling lambat 7 hari kerja
Apabila pada tanggal yang ditentukan pada surat panggilan pertama yang
bersangkutan tidak hadir maka dilakukan pemanggilan kedua paling
lambat 7 hari kerja setelah tanggal
Apabila pada pemanggilan kedua PNS Ybs juga tidak hadir, maka pejabat
yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin
berdasarkan alat bukti dan keterangan
Prosedur Pemanggilan PNS
yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
Tahapan Pemeriksaan
Atasan Langsung wajib memeriksa PNS yang
diduga melakukan pelanggaran disiplin
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup
melalui tatap muka langsung maupun secara
virtual
BAP Hasilnya dituangkan dalam bentuk Berita Acara
Pemeriksaan
Dalam hasil pemeriksaan menyatakan kewenangan menjatuhkan hukuman
disiplin merupakan kewenangan atasan langsung maka atasan langsung
tersebut wajib menjatuhkan hukuman
disiplin
Dalam hal sesuai hasil pemeriksaan menyatakan kewenangan penjatuhan hukuman disiplin merupakan
kewenangan pejabat yang lebih tinggi, maka atasan langsung wajib
melaporkan BAP dan hasil pemeriksaan
secara hierarki
BAP
BAP harus ditandatangani oleh
pejabat yang memeriksa dan PNS yang diperiksa secara langsung
maupun secara virtual. Apabila PNS yang diperiksa tidak bersedia
menandatangani BAP, BAP tersebut tetap dijadikan dasar untuk
menjatuhkan hukuman disiplin
PNS yang diperiksa berhak mendapat Salinan BAP
Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin, dan/atau
melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang berwenang menghukum, dijatuhi hukuman disiplin
Pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin yang lebih berat kepada atasan langsung dimaksud, setelah melalui proses
pemeriksaan
Pelanggaran terhadap
kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman Disiplin
Sedang dapat dilakukan
pemeriksaan oleh Tim
Pemeriksa
Pelanggaran terhadap
kewajiban dan/atau larangan
dengan Hukuman Disiplin Berat dilakukan pemeriksaan oleh
Tim Pemeriksa
Tim Pemeriksa dibentuk oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, terdiri
dari:
• ATASAN LANGSUNG
• UNSUR PENGAWASAN
• UNSUR KEPEGAWAIAN Dalam hal tertentu Tim
Pemeriksa dapat melibatkan
pejabat lain yang ditunjuk
Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin terlibat dalam
pelanggaran tersebut, maka yang
menjadi anggota tim pemeriksa
adalah atasan yang lebih tinggi
secara berjenjang
TAHAPAN PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN
Berdasarkan hasil
pemeriksaan pejabat yang berwenang menghukum, menjatuhkan hukuman
disiplin. Dalam keputusan hukuman disiplin, harus
disebutkan pelanggaran
disiplin yang dilakukan
PNS terbukti melakukan beberapa pelanggaran disiplin hanya dapat
dijatuhi 1 jenis Hukuman Disiplin yang terberat
setelah
mempertimbangkan pelanggaran yang
dilakukan
PNS yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin dan
melakukan pelanggaran disiplin yang sifatnya sama,
Dijatuhi jenis Hukuman Disiplin yang lebih berat dari
Apabila PNS yang akan dijatuhi hukuman adalah PNS yang mendapatkan penugasan khusus dan jenis hukuman yang
akan dijatuhkan bukan merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan tempat penugasan khusus
Maka pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan Hukuman Disiplin kepada
pimpinan instansi induk disertai Berita Acara Pemeriksaan
PNS tidak dapat dijatuhi Hukuman Disiplin 2 kali atau
lebih untuk 1 Pelanggaran Disiplin
Hukuman Disiplin ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang Berwenang Menghukum dan
keputusannya disampaikan kepada PNS yang
dijatuhi Hukuman Disiplin paling lambat 14 hari
kerja sejak keputusan ditetapkan
Apabila PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin tidak hadir pada saat penyampaikan keputusan, maka
keputusan dikirim pada yang bersangkutan
26