• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLIDE HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

N/A
N/A
maulana ibrahim

Academic year: 2023

Membagikan "SLIDE HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA

(2)

Pembedaan rakyat berdasarkan hubungan daerah tertentu di dalam suatu negara:

Penduduk

Adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap) Biasanya penduduk adalah mereka yang lahir secara turun temurun dan besar di dalam suatu negara tertentu

Bukan Penduduk

Adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.

Contohnya para turis

Antara penduduk dan bukan penduduk dapat dibedakan berdasarkan hak dan kewajiban. Misalnya hanya penduduk saja yang berhak memiliki KTP

WARGA NEGARA

(3)

Warga Negara

Adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara atau dengan kata lain mereka yang menurut undang-undang atau perjanjian diakui sebagai warga negara atau melalui proses naturalisasi

Bukan Warga Negara

Adalah mereka yang berada dalam suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan di mana mereka berada (orang asing), seperti Duta Besar, Konselor

Antara Warga Negara dan Bukan Warga Negara dapat dibedakan berdasarkan hak dan kewajibannya, misalnya warga negara dapat mengikuti pemilu sedangkan bukan warga negara tidak

PEMBEDAAN WARGA NEGARA BERDASARKAN

HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH NEGARA

(4)

Pembedaan Rakyat Negara

(5)

ASAS KEWARGANEGARAAN

Ius Soli

Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat di mana ia dilahirkan.

Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. Asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika

Ius Sanguinis

Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan di mana ia sendiri dan orang tuanya berada dan dilahirkan.

Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh negara RRC).

(6)

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang- undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia.

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia.

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing.

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia.

5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum

negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

6. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya

meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia.

7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia.

WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG

NOMOR 12 TAHUN 2006

(7)

1. Permohonan.

Permohonan Pewarganegaraan menurut UU No 12 Tahun 2006 dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.

Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau paling

singkat 10 (sepuluh puluh) tahun tidak berturut-turut.

Sehat jasmani dan rohani.

Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.

Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.

Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.

Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

PROSES PEWARGANEGARAAN INDONESIA

(8)

2. Pernyataan Menjadi Warga Negara Indonesia

Pernyataan dilakukan oleh Warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia di hadapan Pejabat

Pernyataan dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut.

3. Diberikan Kewarganegaraan Indonesia

Orang asing yang telah berjasa kepada Negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR.

4. Penetapan Pengadilan

Anak warga negara asing yang belum berusia 5 (lima) tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh Warga Negara Indonesia 5. Dengan Sendirinya Menjadi Warga Negara Indonesia

Anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia, dari ayah atau ibu yang memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia

PROSES PEWARGANEGARAAN INDONESIA

(9)

1. Pluralis

Kaum pluralis berpandangan bahwa negara itu bagaikan sebuah arena tempat berbagai golongan dalam masyarakat berlaga. Masyarakat berfungsi memberi arah pada kebijakan yang diambil negara. Pluralis identik dengan ideologi

liberalis

2. Marxis (komunis)

Berlaku dominasi kekuasaan oleh negara. Adanya hegemoni yakni Negara menjalankan penindasan tetapi tanpa menyebabkan perasaan tertindas, bahkan negara dapat melakukan kontrol penuh kepada

masyarakatnya (Wibowo, 2000: 15).

3. Sintesis

Negara mempengaruhi warga negara dalam dua arti, yaitu memampukan (enabling) dan menghambat (constraining), dan warga negara juga dapat mempengaruhi negara

Hubungan negara dan

warga negara dalam konteks hak dan kewajiban

(10)

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewajiban-

kewajiban terhadap negara dan sebaliknya warganegara juga mempunyai hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.

Hak warganegara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan warga negara dari negara (pemerintah)

Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh

warganegara terhadap negara.

(11)

hak adalah kuasa menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu.

Sementara kewajiban adalah sebuah beban memberikan suatu hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu. (Prof. Dr.

Notonagoro)

Hak dan Kewajiban Warga Negara

(12)

Hak Dasar Warga Negara

menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau ingin menjadi warga negara suatu negara (Pasal 26)

bersamaan kedudukan di dalam hukum & pemerintahan (Pasal 27 ayat (1))

memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa127 ayat (2))

kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan sesuai dengan undang-undang (Pasal 28)

jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran agamanya masing- masing (Pasal 29 ayat (2))

ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal30)

mendapat pendidikan (Pasal 31)

mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32)

mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi (Pasal 33), dan

memperoleh jaminan pemeliharaan dari pemerintah sebagai fakir miskin (Pasal 34).

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Menurut UUD 1945

(13)

KEWAJIBAN DASAR WARGA NEGARA

1.

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I)

2.

menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II)

3.

menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)

4.

setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2)

5.

wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)

6.

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal

30 ayat 1).

(14)

Kewajiban Dasar Warga Negara

1.

Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia.

2.

Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan

negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.

Setiap warga negara wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

(15)

...Kewajiban Dasar Warga Negara

4.

Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain

secara timbal balik serta menjadi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukannya.

5.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib

tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan Undang-undang

dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan

atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan

yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan

ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

(16)

Contoh Kewajiban Warga Negara terhadap Negara

1.

Membayar Pajak.

2.

Menghormati Hak Asasi Manusia Lain

3.

Menjaga kelestarian alam

4.

Ikut Serta dalam Pembelaan Negara (Kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan, keutuhan

wilayah, yuridiksi nasional, serta nilai-nilai pancasila dan UUD 1945)

5.

Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan

(17)

Contoh Kewajiban Negara terhadap Warga Negara

1. menjamin Pendidikan dasar warganegara 2. menjamin kesejahteraan warganegara

3. menjamin Kebebasan beragama bagi warganegara

4. menjamin hak-hak asasi warga negaranya

(18)

Fungsi Minimum Negara yang bersifat mutlak: (Budiardjo, 2010:55)

Melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus

melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa negara bertindak sebagai stabilisator.

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Fungsi ini

dianggap sangat penting, terutama bagi negara-negara baru di mana tingkat kesejahteraan masyarakat masih sangat membutuhkan perhatian dari

pemerintah;

Pertahanan. Fungsi ini untuk mempertahankan negara dari kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan

Menegakkan keadilan. Untuk mewujudkan keadilan negara memiliki badan-

badan peradilan.

(19)

PERWUJUDAN SIKAP POSITIF WARGA NEGARA DALAM PENGEMBANGAN

DEMOKRASI

1. Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum

2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia

3. Menyukseskan pemilihan umum yang jujur dan adil

4. Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama

5. Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara

6. Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama

(20)

CONTOH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI

1. Hak dibidang Politik: hak untuk memilih dipilih, mendirikan dan memasuki suatu organisasi sosial politik, dan ikut serta dalam pemerintahan.

2. Hak dibidang Pendidikan: hak untuk memperoleh pendidikan, mengembangkan karir pendidikan, mendirikan lembaga pendidikan swasta, dan ikut serta menangani

pendidikan.

3. Hak dibidang Ekonomi: hak untuk memperoleh pekerjaan, memperoleh penghidupan yang layak, hak memiliki barang, dan hak untuk berusaha.

4. Hak dibidang Sosial Budaya: hak untuk mendapat pelayanan sosial, kesehatan,

pendidikan penerangan hak untuk mengembangkan bahasa, adat-istiadat dan budaya daerah masing-masing, dan hak untuk mendirikan lembaga sosial budaya.

(21)

Pelanggaran Kewajiban warga Negara

hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang adalah agar bisa tercipta

kerukunan dan kehidupan yang tertib di masyarakat. Untuk bisa tercipta kerukunan dan kehidupan yang tertib, kita perlu saling menghormati serta menghargai hak dan

kewajiban antar individu

Priyanto dkk. (dalam Moendoeng, 2019: 44), faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara adalah ketidakpuasan masyarakat itu sendiri.

Jika dielaborasikan, pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya.

Semua elemen bangsa baik masyarakat dan pemerintah harus bertanggung jawab untuk mencegah dan mengatasi terjadinya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara

(22)

Pelanggaran Kewajiban warga Negara

Pelanggaran Kewajiban Warga negara disebabkan oleh:

1. Rasa egois. Umumnya, pelanggaran kewajiban warga negara terjadi karena rasa egois dan mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya dibanding kepentingan

orang lain atau negara;

2. Rendahnya kesadaran terhadap kewajiban. Pada umumnya, terjadi pada seseorang yang tahu akan kewajibannya namun tidak melaksanakannya karena belum merasa berkepentingan dan menganggap remeh peraturan;

3. Sikap tidak toleran. Sikap ini menyebabkan timbulnya rasa saling tidak menghargai dan tidak menghormati keberadaan orang lain;

4. Penyalahgunaan kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud bukan hanya pada kekuasaan pemerintah, namun juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang ada di masyarakat;

5. Ketidaktegasan para penegak hukum. Jika para penegak hukum tidak tegas,

pengingkaran kewajiban akan terus terjadi. Ketertiban dan keharmonisan pun tidak akan dapat terwujud;

6. Penyalahgunaan teknologi. Tak hanya dampak positif, kemajuan teknologi juga menimbulkan dampak negatif dan dapat memicu pelanggaran atas kewajiban.

(23)

Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pelanggaran Kewajiban Warga Negara

1.

Meningkatkan penegakan hukum dan demokrasi

2.

Mengoptimalkan Peran Lembaga-Lembaga Negara

3.

Meningkatkan Pelayanan Publik

4.

Meningkatkan Pengawasan Terhadap Pemenuhan Hak dan Kewajiban

5.

Meningkatkan Profesionalisme Lembaga Keamanan dan Pertahanan

6.

Mengadakan Penyuluhan Akan Pentingnya Hak dan Kewajiban

7.

Meningkatkan Hukuman Bagi Pelanggar

8.

Menguatkan Aturan pada Undang-Undang

9.

Memberikan Penyuluhan untuk Melaporkan Kasus

10.

Meningkatkan Rasa Percaya Rakyat pada Lembaga Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Seorang warga negara Cina yang meahirkan anak di Amerika Serikat, menurut asas yang dianut oleh masing-masing negara tersebut memiliki dua kewarganegaraan yaitu warga negara Amerika

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela Negara secara fisik dapat

*Bela Negara : adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang

Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalah sebagai angota Negara dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.Jadi warga

Warga Negara Republik Indonesia adalah:.. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak

Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara indonesia dan ayah tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum warga negara asal ayahnya tidak memberikan

RUU tentang organisasi Budi Utomo, kesadaran hukum sebgai warga negara, dan sejarah penjajahan