• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Tentang Abses Hati

N/A
N/A
Zuliatunnisa Tunnisa

Academic year: 2024

Membagikan "Slide Tentang Abses Hati"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSES HATI

Farmasi Klinis

Kelompok 5

Zuliatunnisa 2129051075

Nurul Maulida Putri 2029051042 Asnarita Ambarita 2329056001 Ayu Agustina Pardede 2329056003 Inke Regilian Ginting 2329056002 Celsis Sokhyani Gea 2329054001 Nada Ulayya 2229051021

Christian Siaahan 2229051085

(2)

Pendahuluan

Bentuk infeksi pada hati yang disebabkanolehkarenainfeksi bakteri, amoeba, jamur, maupun nekrosissteril yang bersumber dari sistem gastrointestinal.

Abses Hepar ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati.

(3)

Anamnesa

•Nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, seperti ditusuk atau di tekan, rasa sakit akan berubah saat berubah posisi sebagai gejala iritasi diafragma

•Rasa mual dan muntah

•Berkurangnya nafsu makan

•Penurunan berat badan yang unintentional

•Sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakan di atasnya

•Urin berwarna gelap

(4)

Laporan Kasus

(5)

Anamnesis

Nyeri perut kanan atas

•Nama : Tn. J

•Umur : 40 tahun

•Pekerjaan : Sopir truk sampah Dinas Kebersihan,Selat Panjang

•Alamat: Selat panjang

Keluhan Utama Identitas Pasien

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan sejak±7 hari yang lalu.

Nyeri diraskan hilang timbul, rasa sakit di perut atas yang sifatnya seperti ditekan atau ditusuk, nyeri dikatakan terkadang menetap pada perut kanan atas, dan terkadang dirasakan menjalar sampai ke bahu kanan. Awal sebelum nyeri perut kanan atas pasien diketahui merasa lemas, pegal, pusing, dan nafsu makan menurun sejak 10 hari SMRS. Keluhan nyeri perut akan bertambah bila pasien

berubah posisi atau batuk. Pasien merasa lebih enak bila berbaring sebelah kiri untuk mengurangi rasa sakit.

(6)

Riwayat penyakit sekarang

Keluhan disertai mual (+), muntah (+), demam (+), mata tampak kuning (+/+), BAK (+) tampak seperti teh (+), BAB (+) normal, sesak (-), batuk (-), nyeri ulu hati (-). Keluhan mual muntah dirasakan sejak 5 hari yang lalu, pasien mengaku sempat muntah 2x/ sehari, warna kekuningan, konsistensi cair disertai ampas makanan, lendir (-), darah (-).

Keluhan demam dirasakan sejak 6 hari SMRS, demam dikatakan hilang timbul, demam naik turun, demam terkadang disertai menggigil pada malam hari, demam dirasakan hilang timbul.

Keluhan mata kuning (+/+) sejak 5 hari SMRS, awalnya pasien mersa mata tampak pucat namun lama kelamaan setelah diperhatikan oleh keluarga, kedua mata pasien dikatakan

tampak kekuningan, namun tidak dirasa sakit pada kedua mata, penglihatan dirasakan normal.

Keluhan BAK (+) tampak seperti air teh dirasakan sejak 5 hari SMRS, awalnya pasien BAK normal namun semakin hari tampak semakin pekat dari kuning menjaadi coklat kemerahan seperti air teh, volume sekitar 100-150cc setiap BAK.

(7)

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal, riwayat penyakit hepattis disangkal, dan riwayat penyakit ginjal disangkal.

Paisen mengatakan sebelumnya

pernah mengalami keluhan yang sama seperti ini, sekitar 3 bulan yang lalu, namun tidak mendapat pengobatan

Riwayat penyakit hepatitis (-)

Riwayat penyakit ISK (-)

Riwayat penyakit ginjal (-)

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit dahulu Riwayat sosial ekonomi

Pasien diketahui sudah menikah, sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta. Riwayat merokok (+) 2-3 batang sehari sejak usia 30 tahun dan minum alkohol (+) pasien mengatakan kadang kadang dan tidak tentu, bisa 2-3 kali dalam waktu satu bulan.

(8)

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum Tampak sakit sedang

Kesadaran compos mentis

GCSC E4V5 M6

Tekanan Darah 120/90 mmHg

Nadi 94 kali per menit

Pernafasan 20 kali per menit

Suhu 36,9° C

Berat Badan 60 kg Tinggi Badan 160 cm

IMT 24

Kepala Normochepali, simetris, rambut hitam, deformitas (-).

Mata Edema palpebra (-/-), konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor, reflek cahaya (+/+), pergerakan mata ke segala arah baik

Hidung Bagian luar hidung tak ada kelainan, deviasi

septum (-) dan tulang-tulang dalam perabaan baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-/-).

Telinga Normotia, pendengaran baik

Mulut • Pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-), atrofi papil(-)

Leher Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5+2) cmH2O, kaku kuduk(-).

(9)

Pulmo • Inspeksi :statis dinamis simetris dextra dan sinistra, tidak ada yang tertinggal • Palpasi :stemfremitus dextra sama dengan sinistra • Perkusi :sonor di kedua lapangan paru, peka pada peralihan paru-hepar di ICS IV-V dextra • Auskultasi :vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

Cor • Inspeksi :ictus cordis tidak terlihat, respiration rate 20x/ menit • Palpasi :ictus cordis teraba linea midclavicula sinistra ICS V • Perkusi :batas atas linea

parasternalis sinistra ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri linea midclavicula sinistra ICS V • Auskultasi :S1 S2 tunggal reguler. murmur (-), gallop (-)

Abdomen • Inspeksi :datar • Palpasi :nyeri tekan (+/-) kudaran kanan atas, hepar teraba 2 cm dibawah arcus costae, hepatomegali, permukaan licin, tumpul, berdungkul (-), konsistensi kenyal, lien tidak teraba. • Perkusi :timpani pada ke tiga kuadran abdomen dan pekak pada kuadran kanan atas, shifting dullness (-) • Auskultasi : bising usus (+) 8x/ menit normal

Genital Tidak dievaluasi Ekstremit

as

• Ekstremitas atas : edema (-/-), sianosis (-/-). • Ekstremitas bawah : edema (-/-), sianosis (-/-).

(10)

Pemeriksaan Lab

Diagnosis

-Obs Cholestatic Jaudice ec Suspect Hematoma -Abses Hepar ec Suspect Piogenik dd Amoeba

(11)

Penatalaksanaan

Farmakologis • IVFD NS : Aminoleban 1:1 15 tpm

• Ceftriaxone 2x1 gr (iv)

• Omeprazole 1x40 mg (iv)

• Ondancentron 1x4 mg (iv)

• Paracetamol 3x500 mg (po)

• Deolit 2x1 caps (po)

• Curcuma 2x1 caps (po)

• Channa 2x1 tab (po)

Non Farmakologis • Istirahat

• O2 2 lpm nasal canul

• Diet lunak TKTP

(12)

FOLLOW UP 29 Agustus 2018

S O A P

Demam (+), Tampak sakit Abses hepar ec IVFD NS : Aminoleban menggigil (-), sedang epiogenik dd 1:1 15 tpm

nyeri perut Compos mentis amoeba Ceftriaxone 2x1 gr (iv)

kanan atas T : 110/70 mmHg Metronidazole 4x500

(+), N : 72 x/menit mg (iv)

mual (-), muntah (-),

P : 20 x/menit S : 37,20C

Paracetamol 3x500 mg (po)

BAK seperti

teh Abdomen

I : datar

Omeprazole 1x40 mg (iv)

Ondancentron 1x4 mg

P : nyeri perut (iv)

kanan atas (+), Deolit 2x1 caps (po)

hepar teraba 2 jari Curcuma 2x1 caps (po)

di bawah arcus Channa 2x1 tab (po)

coatae, lien tidak teraba.

(13)

FOLLOW UP 30 Agustus 2018

S O A P

Demam (+), Tampak sakit -Obs cholestastic IVFD NS : Aminoleban menggigil (+), sedang jaudice ec susp 1:1 15 tpm

nyeri perut Compos mentis hepatoma Ceftriaxone 2x1 gr (iv) kanan atas T : 100/60 mmHg -Susp abses hepar Paracetamol 3x500 mg (+), mual (-), N : 80 x/menit ec epiogenik dd (po)

muntah (-), BAK (+)

P : 20 x/menit S : 37,80C

amoeba Omeprazole 1x40 mg

(iv)

seperti teh Ondancentron 1x4 mg

Abdomen (iv)

I : datar Deolit 2x1 caps (po)

P : nyeri perut Curcuma 2x1 caps (po)

kanan atas (+), Channa 2x1 tab (po)

hepar teraba 2 jari

di bawah arcus Pdx : Pemeriksaan USG

coatae, lien tidak Abdomen

teraba.

P : thympani, pekak

(14)

USG Abdomen

(15)

penebalan dinding galdbladddder (0,3cm),batu galdbladder (-), kesan gambaran cholesistitis ukuran 11 cm, tampak lesi

hiperchoic batas tegas ukuran 5 cm x 5 cm di lobus dextra dengan doppler vaskular (-), sistem bilier tidak tampak melebar, vena porta normal.

Pada hepar sesuai dengan gambaran abses hepar lobus dextra.

Galdbladder

Hepar

(16)

FOLLOW UP 31 Agustus 2018

S O A P

Demam (+), Tampak sakit Abses hepar ec IVFD NS : Aminoleban menggigil (-), sedang epiogenik dd 1:1 15 tpm

nyeri perut Compos mentis amoeba Ceftriaxone 2x1 gr (iv)

kanan atas T : 110/70 mmHg Metronidazole 4x500

(+), N : 72 x/menit mg (iv)

mual (-), muntah (-),

P : 20 x/menit S : 37,20C

Paracetamol 3x500 mg (po)

BAK seperti

teh Abdomen

I : datar

Omeprazole 1x40 mg (iv)

Ondancentron 1x4 mg

P : nyeri perut (iv)

kanan atas (+), Deolit 2x1 caps (po)

hepar teraba 2 jari Curcuma 2x1 caps (po)

di bawah arcus Channa 2x1 tab (po)

coatae, lien tidak teraba.

(17)

FOLLOW UP 1 September 2018

S O A P

Demam (-), Tampak sakit Abses hepar ec IVFD NS : Aminoleban menggigil (-), sedang epiogenik dd 1:1 15 tpm

nyeri perut Compos mentis amoeba Ceftriaxone 2x1 gr (iv)

kanan atas T : 120/80 mmHg Metronidazole 4x500

(+) minimal, N : 76 x/menit mg (iv)

mual (-), muntah (-),

P : 20 x/menit S : 36,80C

Paracetamol 3x500 mg (po)

BAK normal Omeprazole 1x40 mg

Abdomen (iv)

I : datar Ondancentron 1x4 mg

P : nyeri perut (iv)

kanan atas (-), Deolit 2x1 caps (po)

hepar teraba 2 jari Curcuma 2x1 caps (po)

di bawah arcus Channa 2x1 tab (po)

coatae, lien tidak teraba.

(18)

Pembahasan

didapatkan mata tampak ikterus +/+, palpasi nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen, nyeri tekan hepar (+), perkusi batas paru-hepar di ICS IV-V dekstra terdengar suara peka, dan perkusi pada ke empat kuadran abdomen, suara pekak (+) di kuadran kanan atas, palpasi abdomen teraba adanya hepatomegali.

Dari kasus kali ini diagnosis Abses hepar sesuai dengan manifestasi klinis pada AHP. Dari anamnesis adanya keluhan nyeri perut kanan atas, seperti ditusuk hingga pasien menunduk saat berjalan, dan menjalar ke bahu hingga terasa sesak, oleh karena abses terletak dekat diafragma. Nyeri akan bertambah bila penderita berubah posisi atau batuk. Penderita merasa lebih enak bila berbaring sebelah kiri untuk mengurangirasa sakit.

Pada pemeriksaan fisik

Anamnesis

(19)

Pada pemeriksaan penunjang / lab

Laboratorium menunjukkan adanya leukositosis, peningkatan bilirubin, peningkatan enzim transaminase, menunjukkan bahwa terdapat kegagalan fungsi hepar yang disebabkan AHP.

USG Abdomen yang memiliki sensitivitas 80-90%

ditemukan, hepatomegali ukuran 11 cm, tampak lesi hiperchoic batas tegas ukuran 5 cm x 5 cm di lobus dextra dengan doppler vaskular (-), sistem bilier tidak tampak melebar, vena porta normal.

Pada hepar sesuai dengan gambaran abses hepar lobus dextra, disertai gambaran cholesistitis

(20)

Thank

This can be the part of the presentation where you

You

introduce yourself, write your email…

Referensi

Dokumen terkait