JARINGAN TRANSPORTASI
NADIA KHAIRA ARDI, MT
PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI
Definisi Jaringan: suatu konsep matematis yang dapat digunakan untuk menerangkan secara kuan- titatif suatu sistem yang mem- punyai karakteristik ruang
Transportasi : suatu kegiatan untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dan termasuk di dalamnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk memindahkannya
AIR
UDARA
REL JALAN
Transportasi
1 • Manusia sebagai pihak yang membutuhkan
2 • Barang yang dibutuhkan
3 • Kendaraan sebagai alat angkut (transportasi)
4 • Lintasan sebagai prasarana angkutan yang dapat berupa Jalan raya, rel, alur pelayaran di sungai dan laut serta bandar udara.
5 • Organisasi atau pengelola angkutan.
Jaringan transportasi terdiri dari simpul (node) dan ruas-ruas (link)
Simpul-simpul tersebut mewakili suatu titik tertentu pada ruang dan Ruas adalah garis-garis yang menghubungkan titik-titik
Pada kondisi tertentu untuk tujuan analisa maka, terkadang ruas-ruas tersebut arahnya perlu ditunjukkan dalam bentuk busur berarah
Terdapat cara lain dalam menunjukkan suatu jaringan transportasi yaitu cara Matriks hubungan dan cara matriks simpul-ruas atau simpul busur
JARINGAN TRANSPORTASI
JARINGAN TRANSPORTASI
Jaringan berguna untuk menerangkan karakteristik sistem seperti “biaya”
dan “performance’- nya.
A. Elemen Jaringan :
Jaringan : konsep matematis yang dapat digunakan untuk menerangkan secara kuantitatif suatu sistem transportasi.
Jaringan transportasi, terdiri dari :
a. Simpul (node) titik tertentu pada ruang
b. Ruas (link) garis yang menghubungkan simpul, terdiri atas : - Ruas tidak menunjukkan arah
- Busur ruas berarah
CONTOH PENGGAMBARAN JARINGAN TRANSPORTASI
CORNWALL
MILLVILLE
GLENN MILLS
ELKIN PARK
ENGLEWOOD STATE ROUTE 301 STATE ROUTE 301
US ROUTE 100
PHILLIPS US ROUTE 100
HORRISON PIKE DARBY ROAD
PETA
1
2
6
5 4
3
RUAS RUAS
RUAS
RUAS RUAS
RUAS
BUSUR
Simpul 3 dan simpul 4 dihubungkan oleh : Ruas (3,4) atau ruas (4,3)
Simpul 3 dan simpul 5 dihubungkan oleh : busur (3,5) atau busur (5,3)
1
2
6
5 4
3
RUAS RUAS
RUAS
RUAS RUAS
RUAS
BUSUR
Simpul (node) dapat mencerminkan persimpangan, kota dan fasilitas-fasilitas tetap lainnya seperti terminal kereta (stasion), pelabuhan dan bandar udara
Ruas (link) mencerminkan ruas jalan antar persimpangan atau ruas jalan antar kota, jalan rel antar kota maupun antar stasiun, alur penerbangan antara bandara yang satu dengan bandara lainnya serta pelabuhan laut yang satu dengan pelabuhan laut lainnya.
Untuk mengefesienkan pergerakan yang terjadi di dalam jaringan transportasi maka, sistem jaringan perlu didesain secara terhirarki sesuai dengan besarnya arus lalu-lintas yang melalui jaringan tersebut
CONTOH PENGGAMBARAN JARINGAN
TRANSPORTASI
JARINGAN GRID
JARINGAN MODIFIKASI
RADIAL
JARINGAN RADIAL
JARINGAN POLA HEXAGONAL
JARINGAN JALAN RAYA
Ada lima (5) pergerakan dalam hubungannya dengan konsep fungsi klasifikasi jalan yaitu, pergerakan utama, transisi, distribusi, koleksi dan pergerakan akses ke terminal
Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalan
Jalan bebas hambatan Jalan
kolektor Jalan
lokal
Rumah/ terminal/ kantor
Jalan Akses
Jalan Arteri
Hubungan Fungsi Klasifikasi Jalan
Desa Desa
Kecamatan
Ibukota
Propinsi Ibukota
Propinsi
Ibukota Kabupaten
Gambar Garis Perjalanan (Desire lines)
KONSEP FUNGSI KLASIFIKASI JALAN,
HIRARKI PERGERAKAN &KOMPONENNYA
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan jaringan yang baik dan efesien
Jalan lokal
Desa Jalan kolektor Jalan kolektor Ibukota
Propinsi
Jalan arteri Jalan
arteri
Ibukota Kabupaten
Ibukota Propinsi Desa
Kecamatan
KONSEP FUNGSI KLASIFIKASI JALAN, HIRARKI
PERGERAKAN DAN KOMPONENNYA
Road Type
% traffic Function
Arterials Kollektor Local Street
% Land Function Clearly serve adjacent
Land Clearly serve traffic
movement
100 % 100 %
Intermediate Roads traffic &
Theoritical balance between traffic and land service
T Traffic Function Land service Function L
No Access No network
function Service only a
Network function Access only for
Land service
Dengan demikian setidaknya terdapat dua pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu, aksesibilitas dan mobilitas
Gambar Klasifikasi Jalan Sesuai Fungsinya sebagai
Media Arus Lalu Lintas & Pelayanan Daerah.
Sistem Klasifikasi peran fungsional Jalan
Menurut pergerakan dan Akses
Ped. Trips And access
Local traffic distribution
District Traffic distribution
Long distance and through traffic distribution
PED.
Streets And Access
Roads
Local distribut
ion
District Distributi
on Primary Distributi
on
(A) (L) (D) (P)
Journey distance, d
Proport ion of Trips (Tij) with journey Distanc e, (d)
dA dL dD
0,5 1,0
0
Karakteristik Pergerakan di Setiap Kelas Jalan
Klasifikasi jaringan jalan juga sangat ditentukan oleh karakteristik per- gerakan (lalu lintas) yg menggunakan jaringan jalan tersebut. Perjala- nan jarak jauh yang sifat pergerakannya memer- lukan kecepatan yang tinggi perlu dipisahkan dengan perjalanan lokal jarak pendek yang tipi- kal penggunannya akan memerlukan
kemudahan dan
keselamatan dalam aksesnya ke lingkungan sekitar
- Disamping dengan bentuk grafis, jaringan juga dapat digambarkan dalam bentuk matriks
MATRIKS HUBUNGAN
- Baris dan kolom adalah titik-titik sampel
- Angka nol diletakkan pada sel, dimana titik-titik simpulnya tidak berhubungan
- Angka nol diletakkan pada sel, dimana nomor simpul dan baris sama dengan kolom
- Angka +1 diletakkan pada sel (baris, kolom) dimana terdapat ruas atau busur penghubung
- Angka -1 diletakkan pada sel (baris, kolom) dimana terdapat busur satu arah
1
2
6
5 4
3
RUAS RUAS
RUAS
RUAS RUAS
RUAS
BUSUR
MATRIKS HUBUNGAN
1 2 3 4 5 6 1 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1 0 0 1 3 0 1 0 1 1 0 4 0 0 1 0 1 0 5 0 0 -1 1 0 1 6 1 1 0 0 1 0
MATRIKS SIMPUL BUSUR
- Baris digunakan untuk simpul, kolom digunakan untuk busur
- Angka nol diletakkan pada sel, domana tidak terdapat hubungan antara baris dan kolm
- Angka +1 diletakkan pada sel, dimana nomor baris adalah pangkal dari busur dan angka -1 diletakkan jika nama baris adalah ujungnya.
MATRIKS SIMPUL BUSUR
(1,6) (2,3) (2,6) (3,2) (3,4) (3,5) (4,3) (4,5) (5,4) (5,6) (6,1) (6,2) (6,5)
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 0 0
2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 0
3 0 -1 0 1 1 1 -1 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 -1 -1 0 1 1 -1 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 -1 0 -1 1 1 0 0 -1
6 -1 0 -1 0 0 0 0 0 0 -1 1 1 1
1
2
6
5 4
3
RUAS RUAS
RUAS
RUAS RUAS
RUAS
BUSUR
KONSEP JARINGAN
Konsep jaringan juga dapat dipakai untuk menerangkan
karakteristik lain seperti : waktu perjalanan, volume, kapasitas, Dan panjang jalan pada bagian-bagian jalan tersebut
1 2
6
5
4
3 0,65 jam
2200 kend/hari 5500 kend/hari 37 mil
0,5 jam 1400 kend/hari 3000 kend/hari 26 mil
1,08 jam 1000 kend/hari 3000 kend/hari 43 mil
2,15 jam 250 kend/hari 1000 kend/hari 56 mil
0,62 jam 27 kend/hari 5300 kend/hari 31 mil
0,33 jam 500 kend/hari 3000 kend/hari 21 mil
0,68 jam 2050 kend/hari 4000 kend/hari 34 mil
KONSEP JARINGAN
Konsep jaringan juga sering digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis persimpangan jalan.
Semua kaki adalah jalan 2 arah Belok kiri, terus dan belok kanan dibolehkan dari semua kaki
persimpangan
ANALISIS JARINGAN
Konsep Jaringan digunakan pada sistem transportasi untuk :
- Menerangkan komponen-komponen
- Menerangkan hubungan antar komponen
Gambar berikut akan memberikan gambaran tentang
bagaimana menganalisis jaringan
ANALISIS JARINGAN
ANALISIS JARINGAN
Perjalanan dari simpul 1 ke simpul 8 :
• Lewat rute (1,10);(10,24);(24,23);
(23,8) = 5 + 10 + 25 + 10 = 50’
• Lewat rute (1,11);(11,20);(20,21);
(22,23);(23,8) = 12 + 15 + 4 + 11 + 21 + 10 = 73’
Karena terdapat banyak rute, pemilihan rute menentukan waktu perjalanan.
Dalam konteks transportasi, pemilihan rute Perjalanan ditentukan oleh :
-Jarak terdekat -Waktu tercepat -Biaya termurah
ANALISIS JARINGAN
Tentukan rute terbaik dari simpul 1 ke 4: