METODOLOGI PENELITIAN
SUSUNAN MATERI
KONSEP DASAR PENELITIAN
STRATEGI PENELITIAN ILMIAH
KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
SARANA PENELITIAN ILMIAH
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
KORELASI DAN REGRESI
PENELITIAN EKONOMETRIS
PENDAHULUAN
Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan
Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan merupakan dua sejoli yang tidak mungkin terpisahkan satu dari lainnya.
Penelitian ilmiah merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan
Tugas yang diemban :
Memberikan diskripsi tentang keadaan
Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa, mengadakan eksplanasi
Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah.
Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan estimasi dan proyek.
Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.
Meneliti untuk apa ?
Untuk mendapatkan kredit point
Kenaikan pangkat
Memperoleh penghasilan tambahan
Agar temasyur
Mendapatkan gelar tambahan
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Motivasi Utama Penelitian :
Mendapatkan kebenaran ilmiah
Bagi seorang peneliti profesional insentif yang paling berharga dari semua karyanya adalah menemukan kebenaran ilmiah.
Mungkin yang tidak sama adalah tingkat kebenaran ilmiah yang ingin atau berhasil dicapainya.
Penemuan Kebenaran Ilmiah Dimaksudkan
Untuk :
Scientific objective : yang bermaksud
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan.
Practical objective : yang bertujuan untuk
memecahkan problem praktikal yang mendesak.
Kebenaran Ilmiah :
Untuk memperoleh kebenaran ilmiah seperti itu, dikembangkan metode ilmiah yang memiliki pola umum yaitu :
KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
Model Umum Kerangka Penelitian Ilmiah :
Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah
Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.
Garis Besar Kerangka Penelitian Ilmiah :
Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah.
Pertemuan antara aspek objective (permasalahan) dan aspek subjective (dorongan mencari jawaban) ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.
Jawaban Secara Ilmiah Terhadap Permasalahan:
Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka untuk mencari teori atau konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diajukan
Peneliti mulai membaca dan membaca hasil bacaannya, menelaah dan kemudian
membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari alternatif jawaban yang paling sesuai.
MEKANISMENYA :
Penalaran deduktif maupun induktif ()
Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi
Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun empirik
Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori (anggapan yang didasari teori)
Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah
dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan hasil penelitian (dijustifikasi teori)
SIFAT JAWABAN PENELITIAN
Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian
Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang paling benar namun masih akan dibuktikan lagi pada tahap lain.
Jawaban pertama di atas merupakan conclusi dan
diperlakukan sebagai tesis, sedangkan jawaban yang kedua dipandang sebagai konklusi sementara dan diperlakukan sebagai hipotesis.
Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka masih ada satu tahap lagi yang harus dilewati, yaitu pembuktiannya.
Contoh Model Riset Manaj.
Kesehatan
KEPUASAN PASIEN PENYAMPAIA
N JASA
LOYALITAS PASIEN CITRA
RUMAH SAKIT
Contoh Model Penelitian Strategik
Faktor Manajerial
Faktor Lingkunga
n
Faktor Organisasi
onal
Intensitas Perencanaa
n Strategik
Kinerja Keuangan
Dari mana kita dapat
mengembangkan model ?
Research Gap (Penelitian Murni)
Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-Hari (penelitian Aplikasi)
Tujuan Riset
1. Penemuan 2. Pembuktian
3. Pengembangan
Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA
PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian Tingkat Eksplanasi
PENELITIAN DESKRIPTIF
PENELITIAN KOMPARATIF
PENELITIAN ASOSIATIF
Korelasional
Kausal
Penelitian Jenis Dan Analisis Data
PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN CAMPURAN
Riset Ilmiah yang Baik
Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
Input
Proses
Output
Untuk menilai kualitas
penelitian yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan yang tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya . 5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar- benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
BAB. II
PENDEFINISIAN DAN
PERUMUSAN MASALAH
PERMASALAHAN PENELITIAN
Masalah penelitian sebagai dasar mengapa penelitian dilakukan
Permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian
Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat
umum kemudian mengerucut ke permasalahan
yang lebih spesifik
Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan Pemecahannya
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH
1. MASALAH BENAR 2. MASALAH BENAR 3. MASALAH SALAH 4. MASALAH SALAH
PEMECAHAN BENAR PEMECAHAN SALAH PEMECAHAN BENAR PEMECAHAN SALAH
Sumber Permasalahan Dalam Penelitian:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Rumah sakit 2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien pada rumah sakit zainal abidin di Banda Aceh tahun 2017
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda 2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih
permasalahan penelitian:
Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti, baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
Permasalahan secara umum
Pembatasan
Inti Masalah
BAB. III
STUDI PENDAHULUAN
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN
A. KAJIAN TEORITIS
B. PENELITIAN EMPIRIS C. PENELITIAN KECIL
D. KONSULTASI
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
2. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
3. Dalam tinjauan kepustakaan peneliti mencoba meninjau terhadap teori-teori dan hasil penelitian orang lain.
4. Pemikiran dan pendapat peneliti tidak dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka.
5. Dalam tinjauan pustakan akan diuraikan kerangka teori, untuk dasar pengembangan kerangka konsep.
PROSES TERBENTUKNYA TEORI
Pendapat
Pendapat PendapatPendapat PendapatPendapat PendapatPendapat PendapatPendapat
Diuji
Diuji DiujiDiuji DiujiDiuji DiujiDiuji DiujiDiuji
Benar Benar
Teori Teori
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
Sebagai penjelas
Sebagai prediksi
Sebagai kontrol
CONTOH TELAAH TEORI
PENGARUH PENYAMPAIAN JASA DALAM MEMBENTUK CITRA RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PASIEN UNTUK MENCAPAI LOYALITAS PASIEN PADA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
KABUPATEN MALANG
1.Tetapkan nama variabel yang diteliti 2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku 4.Baca seluruh isi topik 5.Deskripsikan teori
CONTOH SISTEMATIKA
PENULISAN LANDASAN TEORI
Definisi Jasa dan Karakteristik Jasa Definisi Jasa dan Karakteristik Jasa
Service Quality Pada Jasa Rumah Sakit Service Quality Pada Jasa Rumah Sakit
Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan
Loyalitas Pelanggan Loyalitas Pelanggan
PENELITIAN EMPIRIS
Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya 2.Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3.Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM LAPORAN PENELITIAN
A. Bentuk Paragraf B. Bentuk matrik
Nama Peneliti
(th) Judul Penelitian Tujuan
Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH)
Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh
gambaran tentang apa yang akan kita teliti.
KONSULTASI
Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan meminta informasi tentang apa yang akan kita
teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidangnya.
Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara sumber
Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian
Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
Sub Struktur Penelitian
Tangible
(nyata)
Reliability
(handal)
Responsiveness
(mau mendengarkan)
Assurance
(jaminan/kepastian)
Emphaty
Satisfaction
(kepuasan)
Satisfaction
(kepuasan)
Kerangka Teoritis
Perusahaan Konsumen
Produk
Harapan Kebutuhan
Kenerja
Kepuasan Kepuasan
Kerangka Pemikiran
Permasalahan
Krisis ekonomi
Persaingan yang ketat
Selera konsumen yang senatiasa berubah
Stratetegi Pemasaran Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan Promosi
Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian?
Variabel manakah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian?
Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T
Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh terhadap penjualan
Umpan Balik
KERANGKA KONSEP
Suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
BAB. IV
PERUMUSAN HIPOTESIS
PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji 3. Pedoman untuk memilih metode analisis data 4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra
International
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
MASALAH PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
METODE ANALISIS DATA
KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan 4. Berdasarkan akal sehat peneliti
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari
Teoritis Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan
Akal sehat Teori
Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian Variabel, Data Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi 2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit enggal waras
Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB
Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT. PAKOPIN
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
BAB. V
DESAIN PENELITIAN
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai
sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section
6. Desain penelitian dilihat
dari lingkungan studi dapat dikelompokan menjadi 3
yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium
Berkaitan dengan
perumusan masalah ?
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian?
Apakah datanya dapat diperoleh?
Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori?
Apakah dapat mempeoleh ijin penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?
Berkaitan dengan tinjauan teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian?
Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung penelitian?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?
Berkaitan dengan
perumusan hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan?
Berkaitan dengan desain penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya?
Bagaimana desain landasan teoritisnya?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan?
Bagaimana teknik pengambilan sampel?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian?
Berkaitan dengan
penentuan variabel dan sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti?
2. Dari mana data akan diperoleh?
Berkaitan dengan pengumpulan data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk mengumpulkan data?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk mengumpulkan data?
Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data?
2. Siapa yang akan melaksanakan tabulasi data?
3. Berapa lama proses tabulasi data?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan?
5. Software apa yang akan digunakan untuk analisis data?
Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
Bagaimana cara penyampaian kesimpulan?
Untuk siapa saja saran yang akan diberikan?
Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik?
Berkaitan dengan
penyusunan laporan
Bagaimana format laporan penelitian?
Siapa saja yang akan membaca laporan?
Berapa banyak laporan akan digandakan?
Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan?
Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan?
DESAIN VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian: gejala yang nilainya bervariasi.
Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat diguanakan sebagai variabel penelitian.
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki : 1 Perempuan : 2 2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50 Kg Berat badan Dodo : 62,75 Kg
Pembagian variabel
berdasarkan pada hubungan antar variabel:
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
3. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
UpahUpah Semangat
Kerja Semangat Kerja
UpahUpah Semangat
Kerja Semangat Kerja
UpahUpah Semangat
Kerja
L. Kerja L. Kerja
Prestasi Akademik Prestasi
Akademik Karir
Nasib
5. Variabel Kontrol
Karyawan Karyawan
Tidak
Dilatih Dilatih
Desain Pengukuran
1. Skala Likert 2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial 4. Skala Rating
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Gudman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
1.
Sangat Buruk
5.
Sangat Baik
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif, kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Rasio
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1 Laki-laki 2
Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya ! Sri Ratu……… 1
Moro ……… 3 Matahari ……….. 5 Rita I ………. 2 Rita II ……… 4 Super Ekonomi …………. 6
Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel 1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien 4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak 5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
ILustrasi Sampel Yang Baik
Popul asi Popul
asi Sa
mpe l Sa mpe
l PopulasiPopulasi
sam pel sam
pel
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel?
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi?
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.
Prosedur
Penentuan Sampel
Identifikasi populasi target Identifikasi populasi target
Memilih Kerangka sampel Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel Menentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja Lapangan Pelaksanaan Kerja Lapangan
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian
Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42, Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel
1. Pendapat Slovin 2
1 Ne n N
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11 , ) 98
05 , 0 ( 130 1
130
2
n
2. Interval Penaksiran
Untuk menaksir parameter rata-rata
2 2
/
e n Z
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 0,05,?
04 , ) 96
05 , 0 (
) 25 , 0 )(
96 , 1
( 2
n
Untuk menaksir parameter proporsi P
2 /22 e
pq n Z
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?
04 , ) 96
10 , 0 ( 4
96 , 1
2
2
n
3. Pendekatan Isac Michel
2 2 2
2 2
S Z Nd
S n NZ
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 5 persen ?
) 62 25 , 0 ( ) 96 , 1 ( )
05 , 0 )(
175 (
) 25 , 0 ( ) 96 , 1 )(
175 (
2 2
2
2
2
n
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pq Z Nd
pq n NZ2 2
2
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian
pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?
38 , ) 60
6 , 0 )(
4 , 0 ( ) 96 , 1 ( )
1 , 0 )(
175 (
) 6 , 0 )(
4 , 0 ( ) 96 , 1 )(
175 (
2 2
2
n
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling Teknik Sampling
Probability Sampling
Probability Sampling Non Probability
Sampling Non Probability
Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Convenience Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
Convenience Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi
Sampel
Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak,sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu
Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki
strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki
karakteristik sendiri
Strata Anggota Populasi
Persentase (%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x
50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
Disproposional
Random Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase (%)
Sampel proporsional
Sampel Non proporsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen
Surabaya
Surabaya Barat
Surabaya Timur
•Surabaya Utara
Surabaya Selatan Sidoarjo
Gresik Bangkalan Lamongan
Surabaya
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Double
Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling/
sampel multi tahap).
Surabaya
Surabaya Utara Surabaya Barat Surabaya Timur Surabaya Selatan Surabaya
Surabaya Utara Surabaya Barat Surabaya Timur Surabaya Selatan
Surabaya Selatan Wonocolo
Margorejo Menanggal Surabaya Selatan Wonocolo
Margorejo Menanggal
Margorejo RW 1 RW 2RW 3 RW 4 Margorejo RW 1 RW 2RW 3 RW 4
Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka peneltian belum dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak;
berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk
AA
B 1 B
1 B
2 B
2 B
3 B 3
BAB. VI
INSTRUMEN PENELITIAN
Diolah Diolah
DataData Informa
si/
Kesimpu lan Informa
si/
Kesimpu lan
Transformasi Data Menjadi Informasi
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Data harus Akurat
Data harus relevan
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
Pembagian data
menurut sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi 2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan
Beberapa teknik yang
dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal
dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
Matrik wawancara dalam
penelitian tentang potensi gula
kelapa di Banyumas.
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra; jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
Indeks Kesepakatan Observasi
2 1
2 N N
KK S
7 , 10 0 10
7
2
x KK
Karena indek kesesuaian 0,6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini?
………
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah
Cukup
Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti 2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
Langkah-langkah dalam
penyusunan kuesioner agar
kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu :
1. Menentukan variabel yang diteliti 2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS KUESIONER
Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.
Melalui Analisis Faktor
Melalui Analisis Butir Kriteria:
Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel ( ; n-2 ) n = jumlah sampel.
Nilai Sig.
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu :
Teknik Paralel (parallel form)
Pada tek