Bendung adalah suatu bangunan yang diletakkan melintang pada suatu
daerah aliran (sungai) dengan tujuan untuk menaikkan elevasi muka air yang kemudian akan digunakan untuk mengaliri daerah yang lebih tinggi atau daerah yang sama tinggi. Bendung ini bukan untuk menampung air, tetapi untuk menaikkan elevasi muka air
Pengertian Bendung
• Bendung tetap (permanent)
Yaitu bendung yang dibangun dengan perencanaan debit kala ulang tertentu, misalnya 50 tahun, 100 tahun, dan sebagainya. Dengan pengeksploitasian yang teratur dimana air ditinggikan kemudian dilimpahkan lagi.
• Bendung sementara (tidak permanent)
Yaitu bendung yang dibangun tanpa perencanaan jangka waktu
tertentu atau tanpa perhitungan debit periode ulang tertentu seperti di atas.
JENIS BENDUNG
JENIS-JENIS
BENDUNG
BENDUNG TETAP
BENDUNG TEGAL (YOGYAKARTA)
BENDUNG TUKAD UNDA (BALI)
BENDUNG BATH AVON (TURKI)
BENDUNG DI SUNGAI WHARFE (INGGRIS)
BENDUNG AMBANG GERGAJI (JAKARTA)
BENDUNG GERAK
TIPE BENDUNG GERAK :
BENDUNG GERAK TIPE RADIAL DI SUNGAI BENGAWAN SOLO (TAMPAK BELAKANG)
BENDUNG GERAK TIPE RADIAL DI SUNGAI BENGAWAN SOLO (TAMPAK DEPAN)
BENDUNG GERAK WARU TURI (JAWA TIMUR)
HAGESTEIN WEIR (NETHERLAND)
BENDUNG KARET
BENDUNG KARET DI ACEH
BENDUNG KARET DI CHINA
BENDUNG SARINGAN BAWAH
Data Peta Topografi.
Hal ini perlu untuk penyelidikan situasi sungai yang disyaratkan sebagai wilayah bendung, serta pencarian catchment area sungai dan stasiun hujan disekitar lokasi sebagai data perencanaan.
Data Hidrologi.
Mendesain bendung memerlukan data hidrologi antara lain data debit sungai (tengah bulanan, bulanan, tahunan) dan data hujan yang ada. Data ini dimaksudkan untuk mendapatkan debit banjir terbesar untuk perencanaan bendung.
Data Geologi.
Penyelidikan ini meliputi beberapa hal, seperti :
Macam tanah dasar serta tabel lapisannya untuk perencanaan pondasinya.
Tanah dasar untuk menentukan panjang lantai muka bendung serta besarnya uplift pressure.
Data Mekanika Tanah Penyelidikannya meliputi : Tegangan tanah yang diijinkan.
Koefisien geser antara dasar bendung dengan tanah dasar.
Angka permeability tanah di sekitar bendung.
Tegangan geser tanah yang diijinkan.
DATA-DATA
• Pada musim kemarau debit sungai kecil, pintu pembilas ditutup rapat agar air dapat disadap semaksimal mungkin.
• Pada musim hujan, debit melebihi kebutuhan dan ambang bendung dapat berfungsi sebagai peluap/spillway.
FUNGSI BENDUNG SECARA UMUM
• Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir.
• Bendung harus diperhitungkan terhadap daya tekanan tanah ke bawah.
• Bendung dapat menahan bocoran / seepage karena aliran sungai dan aliran air meresap ke dalam tanah.
• Tinggi ambang bendung memenuhi tinggi muka air minimum untuk seluruh daerah irigasi.
• Peluap berbentuk sedemikian rupa agar air dapat membawa pasir, kerikil, batuan, serta yang lainnya tanpa merusak konstruksi bendung.
• Ambang bendung diperhitungkan sedemikian rupa terhadap banjir-banjir besar dengan perlengkapan konstruksi pintu pembilas.
• Biaya pembangunan dan pemeliharaan harus hemat dan ekonomis.
• Kerusakan-kerusakan tubuh bendung oleh banjir harus sekecil mungkin.
SYARAT_SYARAT KONSTRUKSI
BENDUNG
• Profil sungai dengan topografi yang baik dan profil sungai serta kelandaian yang teratur.
• Sungai lurus atau belokan dengan jari-jari yang besar dengan arah pengaliran yang tetap untuk menghindari terjadinya penggerusan.
• Sungai dengan tanah dasar yang cukup kuat, kedap air, tanggul banjirnya sependek mungkin serta mudah duhubungkan ke saluran pembawa.
• Belokan-belokan harus dihindari dengan mencari lokasi dimcoumpure yang seideal mungkin. Pengalihan jalur sungai yang lurus dimana
sungai baru dibangun melewati bendung yang dibangun.
SYARAT LOKASI BENDUNG
Tipe Vlugter.
Tipe ini diigunakan pada tanah dasar aluvial dengan kondisi sungai tidak membawa batuan-batuan besar. Tipe ini banyak dipakai di Indonesia.
Tipe Schoklitser.
Tipe ini merupakan modifikasi dari tipe Vlugter yang terlalu besar yang
mengakibatkan gauan dan koperau yang sangat besar. Secara khusus tipe ini dipakai bila R ≥ 8 m dan ∆H ≥ 4,5 m.
Tipe Ogee.
Tipe ini digunakan pada tanah dasar yang lebih baik daripada aluvial, dengan sungai yang membawa banyak batu, agar tidak cepat tergerus maka dibuat koperau yang masuk ke dalam tanah.
Tipe Bulat.
Bendung dengan mercu bulat memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih
tinggi (44%) dibandingkan dengan koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai ini akan banyak memberikan keuntungan karena bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir.
TIPE MERCU BENDUNG
Tubuh bendung.
Yang dimaksud dengan tubuh bendung adalah bagian yang selalu atau boleh dilewati air baik dalam keadaan normal maupun banjir. Tubuh bendung
harus aman terhadap:
• Tekanan air.
• Tekanan akibat perubahan debit yang mendadak.
• Tekanan sedimen di muka bendung.
• Akibat berat sendiri.
Konstruksi tubuh bendung biasanya terbuat dari pasangan batu kali atau beton.
BAGIAN-BAGIAN BENDUNG
Bangunan penguras.
Untuk mengurangi aliran air yang bergolak (turbulent) yang terjadi di dekat Intake maka perlu dibangun under sluice dan tubuh bendung dipisahkan oleh dinding pemisah. Puncak ambang dari under sluice dijaga agar lebih rendah daripada puncak ambang bendung sehingga akan membantu membawa debit pada musim kering yang kecil ke arah under sluice.
Normalnya permukaan dasar saluran terdalam waktu musim kering. Puncak ambang dari bendung lebih tinggi dari permukaan puncak ambang under sluice ± 1,5 m. Dengan membuka pintu penguras akan menghanyutkan endapan lumpu yang terdapat di depan intake maupun under sluice.
BAGIAN-BAGIAN BENDUNG
Dinding pemisah.
Terbuat daei susunan baru kaki atau beton yang dibangun di sebelah kanan sumbu bendung dan membatasi antara tubuh dengan under sluice.
Fungsi utama dari dinding pemisah:
Membagi antara bendung utama dan under sluice karena kedudukan under sluice lebih rendah dari tubuh bendung.
Membantu mengurangi arus yang bergolak di dekat intake sehingga lumpur akan mengendap di under sluice dan air yang bebas dari lumpur kasuk ke intake.
BAGIAN-BAGIAN BENDUNG
Pintu pengambilan (Canal Head regulator).
Fungsinya:
Mengatur pemasukan air ke dalam saluran.
Mengontrol masuknya lumpur ke dalam saluran.
Menahan banjir sungai masuk ke saluran.