• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Petak sawah dan Jaringan Irigasi - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perencanaan Petak sawah dan Jaringan Irigasi - Spada UNS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Petak sawah dan Jaringan Irigasi

Kuliah 3

Perencanaan lay out jaringan irigasi

Perencanaan tata letak saluran dan bangunan

(2)

Petak Ikhtisar

cara penggambaran berbagai macam bagian dari suatu

jaringan irigasi yang saling berhubungan.

(3)

Peta ikhtisar irigasi, dilengkapi kontur, dan

1. Bangunan-bangunan utama

2. Jaringan dan trase saluran irigasi

3. Jaringan dan trase saluran pembuang

4. Petak-petak primer, sekunder dan tersier 5. Lokasi bangunan

6. Batas-batas daerah irigasi 7. Jaringan dan trase jalan

8. Daerah-daerah yang tidak diairi (misal desa-desa)

9. Daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, terlalu tinggi dsb).

(4)

Skala

• Peta ikhtisar umum dibuat berdasarkan peta topografi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur dengan skala 1:25.000.

• Peta ikhtisar detail yang biasa disebut peta petak, dipakai untuk perencanaan dibuat dengan skala 1:5.000, dan

• untuk petak tersier 1:5.000 atau 1:2.000.

(5)

Bangunan Air

• Bangunan air adalah bangunan yang digunakan untuk memanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun danau.

• Bentuk dan ukuran bangunan tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat hidrolik sungai.

• Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih massif dan tidak memerlukan segi keindahan disbanding dengan bangunan-bangunan gedung atau jembatan, dan perencanaan bangunannya secarad etail tidak terlalu halus.

• Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mengurangi gerusan local (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir bangunan.

(6)

Bangunan air untuk irigasi

• Bangunan ini merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenui kebutuhan air irigasi.

• Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air yang ada di sungai tersebut, sifat hidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman yang akan dikembangkan dan sebagainya.

• Air yang diambil dari sungai harus dapat mengalir secara gravitasi dan harus bias mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta

memunginkan untuk mengukur air yang masuk irigasi.

• Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu:

(7)

Bangunan Pengambil Bebas

Bangunan ini dibuat untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi tanpa merubah kondisi sungai, jika muka air sungai cukup tinggi untuk mencapai lahan yang akan diairi.

Bangunan tersebut berupa saluran pengambilan yang dilengkapidengan pintu air untuk mengatur debit air yang masuk untuk memenuhi kebutuhan irigasi.

Bangunan tersebut harus dapat mengambil air dengan jumlah yang cukup pada masa pemberian air irigasi tanpa memerlukan peninggian muka air sungai.

Bangunan seperti ini jarang diaplikasikan

Sulitnya system ini seringkali memerlukan saluran yang sangat panjang untuk mencapai sawah yang dapat diairi.

(8)

• Panjang saluran disebabkan beda tinggi tekan yang harus disediakan agar air sampai ke sawah secara gravitasi.

• •Saluran yang terlalu panjang menyebabkan banyaknya kehilangan air, akibat rembesan dan penguapan.

• •Hal ini memprihatinkan banyaknya pencurian air disaluran yang

sulit dicegah.

(9)

Bangunan Bendung

• Bangunan ini dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sungai, menaikkan tinggi tekan dan atau

membendung aliran sungai sehingga aliran sungai mudah disap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkannya dengan jarak saluran yang relatif pendek.

• Tipe bendung dapat dibedakan menjadi:

• 1.Bendung pelimpah atau bisa juga disebut bendung tetap.

• 2.Bendung gerak yang berupa pintu air.

• 3.Bendung gerak yang berupa bendung karet

(10)

BendungTetap

• Bendung tetap adalah ambang yang dibangun melintang sungai untuk pembendungan sungai yang terdiri dari ambang tetap, dimana muka air banjir dibagian udiknya tida kdapat diatur elevasinya.

• Bendung ini juga merupakan penghalang saat terjadi banjir sehingga air sungai menjadi tinggi dan tanpa control yang baik akan dapat

menyebabkan genangan air di hulu bending tersebut.

• Untuk sungai yang tidak mampu menampung tinggi luapan yang terjadi tidak sesuai dengan bangunan ini.

• Bahannya dapat terbuat dari pasangan batu, beton atau pasangan batu dan beton.

• Dibangun umumnya di sungai ruas hulu dan ruas tengah.

(11)

Bendung Gerak, yang berupa pintu air

• Bendung ini dapat dihilangkan selama terjadi aliran besar yaitu dengan cara membuka pintu air, sehingga masalah yang ditimbulkan selama banjir kecil saja, karena kenaikan muka air akibat banjir rendah.

• Bendung gerak dilengkapi dengan alat pembuka pintu mekanik untuk mengatur muka air didepan pengambilan agar air yang masuks esuai dengan kebutuhan irigasi.

• Bndung gerak memerlukan eksploitasi secara terus menerus karena pintunya harus tetap terjaga dan dioperasikan dengan baik dalam keadaan apapun.

• Pada saat banjir, pintu harus segera dibuka agar tidak menimbulkan kenaikan muka air di hilir bending secara berlebihany ang akan

menyebabkan genangan di hulu bendung.

(12)

Bendung Gerak, yang berupa bendung karet

• Bendung ini dapat mengembang dan mengempis secara otomatis, apabila air telah mencapai ketinggian yang telah ditentukan

• •Ada banyak kelebihan bendung karet dibanding pintu air, antara lain bentangnya jauh lebih lebar dan operasinya dilakukan secara otomatis, tanpa menjaga dan mengoperasikan pintu secara terus menerus, baik pada aliran tinggi maupun aliran rendah.

• Namun dengan kondisi sungai yang banyak mengandung sedimen kasar atau sampa padat, bendung karet tidak dianjurkan karena akan cepat robek.

• Isi bendung karet bisa udara bisa juga diisi air, namun pengisian udara lebih mudah karena tidak diperlukan tampungan air untuk mengisi

bendung karet

(13)

Standar Penamaan

Skema Irigasi

(14)

Standar

Penamaan

Bangunan

Irigasi

Referensi

Dokumen terkait

Bendung Pengalihan (Diversion Weir) , terletak melintang aliran sungai yang berfungsi meninggikan permukaan air sungai agar aliran air yang masuk melalui intake ke dalam

Dengan kondisi sungai Wariori, baik dari segi geografi yang berbukit dan elevasi sungai yang cukup tinggi, maka bendung yang akan dibangun di daerah irigasi tersebut

sekunder serta skema bangunan irigasi, data debit sungai di bendung Banjaran, data hujan, data debit pengambilan (intake) di bendung, saluran primer/induk dan saluran

Bendung gerak dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier..

Bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk

Yang di maksud dengan bendung adalah suatu bangunan yang diletakan melintang pada suatu aliran (sungai) dengan maksud untuk menaikan muka air (aliran sungai) agar bisa dialirkan

b). Peta situasi aliran sungai dimana bangunan utama akan dibuat. Peta ini juga harus meliputi jarak 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir bangunan utama dan melebar 250 meter

sekunder serta skema bangunan irigasi, data debit sungai di bendung Banjaran, data hujan, data debit pengambilan (intake) di bendung, saluran primer/induk dan saluran