PONDASI SUMURAN PONDASI SUMURAN
Universitas Islam Riau
NAMA : IKBAL ADITYA NMP : 193110283 KELAS : IV B
Pengertian Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran (caisson) merupakan suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang yang biasanya digunakan untuk struktur jembatan.
Caisson ini sering dibuat dalam bentuk silinder yang bentuknya menyerupai sumur.
Pengerjaan pondasi sumuran dilakukan dengan cara dicor di tempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.
Pondasi sumuran adalah pondasi tiang yang berupa lubang, dimana diameter lubang ini cukup besar dengan variasi 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm, sehingga memungkinkan untuk dimasuki orang. Pondasi sumuran umumnya terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak.
Pondasi sumuran ini digunakan untuk kedalaman tanah keras 2-6 m. Pondasi ini dibuat dengan menggali tanah berbentuk sumuran / lingkaran berdiameter >0.80 m sampai mencapai tanah keras kemudian membenamkan blok-blok beton silinder ke dalam lubang tersebut. Pada bagian atas pondasi diberi poer (pile cap) untuk menerima dan meneruskan beban pondasi sumuran secara merata.
Persyaratan Pondasi Sumuran Persyaratan Pondasi Sumuran
• Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut
• Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan (toleransi) yaitu 1″ (2,54cm).
Setidaknya terdapat dua faktor yang menentukan persyaratan suatu pondasi sumuran dapat dikatakan baik. Yang pertama ialah daya dukung pondasi tersebut harus lebih besar daripada beban yang ditahannya. Dan faktor yang kedua yaitu tingkat penurunan tanah di dalam sumuran tidak boleh melebihi batas toleransi yang diperkenankan.
Alasan Menggunakan Pondasi Sumuran
Alasan Menggunakan Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar).
• Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang galian. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m
Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar).
• Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang galian. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m
Cara Pembuatan Pondasi Sumuran
Cara Pembuatan Pondasi Sumuran
Ada beberapa cara yang dipergunakan untuk memasang tiang sumuran. Berikut ini metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran yang dapat dilakukan oleh pekerja:
1. Para pekerja membuat lubang hingga kedalaman alas pondasi terlebih dahulu.
Sumuran dibuat di dalam galian lubang tersebut. Apabila tanah dalam kondisi rata dan stabil, maka sumuran ini dapat dikerjakan tanpa casing. Sebaliknya jika kondisi tanah tidak rata, maka diperlukan casing.
TANPA CASING
TANPA CASING
Pekerjaan dilaksanakan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai lapisan yang dikehendaki. Kemudian dimasukan besi tulangan yang sudah dirangkaikan lalu dicor beton atau cyclop tanpa casing.
Gambar Pondasi Sumuran Tanpa Casing
DENGAN CASING YANG DIAMBIL
DENGAN CASING YANG DIAMBIL
Penggalian dilakukan secara bertahap, yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing digali, kemudian casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di dalam casing diturunkan lagi dan tanah digali lagi, begitu seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Kemudian dilakukan pengisian lubang dengan material beton atau cyclop sambil casingnya ditarik secara bertahap hingga casing ke luar lagi dari lubang.
Gambar Pondasi Sumuran dengan Casing yang diambil
DENGAN CASING YANG DITINGGAL
DENGAN CASING YANG DITINGGAL
Pemasangan pondasi sumuran dengan casing yang dtinggal membutuhkan beton buis (beton sumuran) sebagai casingnya itu sendiri. Dengan beton buis sebagai casing, maka casingnya ini juga bisa berfungsi sebagai bagian struktur. Sama seperti yang lainnya, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah penggalian. Namun, yang membedakan adalah penggalian tanah dilakukan di bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara bertahap. Kemudian lubang dicor dengan material beton. Proses pelaksanaan jenis pondasi sumuran dengan casing yang ditinggal harus siap jika menghadapi air tanah yang muncul.
Gambar Pondasi Sumuran dengan Casing yang ditinggal
2. Dengan penggunaan caisson, yaitu sebuah corong atau kotak dibuat dengan membenamkannya hingga posisi yang dikehendaki, yang nantinya menjadi bagian luar sumuran. Penggunaan pondasi sumuran ini biasanya dilakukan
untuk pondasi yang terbenam di dalam air. Prosedur ini dikenal sebagai metode udara tekan yang memudahkan bagi para pekerja untuk melakukan
pembersihan gangguan-gangguan di bawah pinggiran caisson dan bagian bawah galian.
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN
Berikut ini rumus persamaan daya dukung pondasi sumuran yang lengkap!
(i) Qb = Ah x qc
Keterangan :
Qb = Daya dukung ujung (kg) Ah = Luas penampang (cm2) qc = Tekanan rata-rata (kg/cm2)
(ii) Qs = As x Fs Keterangan :
Qs = Daya dukung kulit (kg) As = Luas selimut (cm2)
Fs = Tahanan dinding (kg/cm2); Fs = 0,012 x qc (iii) Qult = Qb + Qs
Keterangan :
Qult = Daya dukung batas (kg) Qb = Daya dukung ujung (kg) Qs = Daya dukung kulit (kg)
(iv) Qall = Qult/Sf Keterangan :
Qall =Daya dukung total (kg) Qult = Daya dukung batas (kg) Sf = Angka keamanan
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
1. Rencanakan dimensi pondasi sumuran ( L dan D), apabila beban rencana sebesar 100 ton, tanah lapisan pertama (tanah lunak) sedalam 2 meter, tekanan tanah rata-rata qc1 = 11,57 Kg/cm² dan qc2
= 10,45 Kg/cm². (SF = 3)
Penyelesaian :
Diketehui : P = 100 ton
qc1 = 11,57 Kg/cm² qc2 = 10,45 kg/cm²
Dicoba D = 2 meter, maka : Qb = Ah x qc2
= (1/4 p 180²)10,45 = 265785,3 kg As1 = p D h1
= 3,14 x 200 x 200 = 125600 cm ² Fs1 = 0,012 qc1 = 0,012 x 11,57 = 0,1388 Kg/cm ² Qs1 = As1 x Fs1
= 125600 x 0,1388 = 17438,3 Kg
Dicoba L = 6 meter, maka : h2 = 600 – 200 = 400 cm As2 = p D h2
= 3,14 x 200 x 400 = 251200 cm ² Fs1 = 0,012 qc2
= 0,012 x 10,45 = 0,125 Kg/cm ²
• Qs1 = As1 x Fs1
= 251200 x 0,125 = 31500,4 Kg
• Qs = Qs1 + Qs2
= 17438,3 + 31500,4 = 48938,7 Kg
• Qult = Qb + Qs
= 265785,3 + 48938,7 = 314724 Kg = 314,72 ton Qall =
=
= 104,9 ton > P = 100 ton (Ok)
Dimensi pondasi yang direncanakan ( D = 2 meter dan L = 6 meter) aman terhadap bebban yang bekerja