SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PERIODE GASAL 2023 / 2024
Dikerjakan oleh:
EFIFANIA ARIELLA DIANI 22.A1.0060
SEMESTER GANJIL TAHUN 2023/2024
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
I. IDENTIFIKASI DATA A. Fungsi
Fungsi bangunan ini adalah rumah tinggal atau tempat hunian yang sekaligus memiliki usaha yaitu salon untuk perawatan rambut.
B. Lokasi (tapak dan sekitarnya)
1) Lokasi tapak
Jl. Papandayan 77, Gajahmungkur, Kec. Gajamungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50233.
Tapak ini berada di lingkungan yang cukup strategis untuk rumah tinggal karena berada di sekitar permukiman mewah. Selain itu, juga strategis untuk tempat usaha karena berada di sisi jalan raya yang cukup ramai. Kondisi lahan tersebut memerlukan
pertimbangan arah datang matahari dan gangguan suara. Lahan yang menghadap utara akan mendapat radiasi matahari terbesar.
2) Topografi tapak
Tapak memiliki luasan sebesar 400 m2 dan tapak menghadap ke arah utara dengan kondisi tapak berlereng (kemiringan tapak sebesar 32% dan kemiringan jalan depan tapak sebesar 4% )
Tapak memiliki sedikit vegetasi
Kecepatan angin: 10 km/jam (pagi dan malam), 20 km/jam (siang dan sore) (sumber: bmkg.go.id)
Suhu: Pagi hari -+ 30 derajat Celcius, siang hari -+ 35 derajat Celcius, sore hari -+ 32 derajat Celcius, malam hari -+ 27 derajat Celcius (sumber: bmkg.go.id)
Kelembaban: 65% (pagi), 50% (siang), 60 % (sore), 70% (malam) (sumber: bmkg.go.id)
3) Kondisi tapak Fisik tapak
Jenis lahan permukaan: Tanah keras
Kemiringan lahan: Arah tenggara-barat laut (11,5%), arah barat daya-timur laut (21,3%)
Jenis tanah/lapisan tanah: Mediteran coklat tua
Vegetasi: Terdapat beberapa pohon (bintaro, mahoni, trembesi, pohon pisang, semak-semak tinggi, dan rerumputan.
Kebisingan: Suasana ramai (68,5 db), suasana hening (32,2 db), suara orang bicara (41,6 db), suara mobil (55.9 db), suara motor (60,1 db).
Terang langit: Sangat terik di siang hari dan gelap saat malam hari Fisik lingkungan sekitar
Vegetasi: Pohon paling banyak disekitar tapak adalah pohon mahoni
Suhu: Pukul 05.00 (23°c), pukul 14.00 (35°c), pukul 17.00 (31°c), pukul 20.00 (28°c)
Kelembapan: Pukul 05.00 (74%), pukul 14.00 (36%), pukul 17.00 (56%), pukul 20.00 (68%)
Kebisingan: Ramai (68,5 db), hening (32,2 db), orang Bicara (41,6 db), mobil (55,9 db), motor (60,1 db)
Arah angin: Pukul 14.00 (barat daya-timur laut)
Kecepatan angin: Pukul 14.00 (14 km/jam), pukul 20.00 (15 km/jam)
Terang langit: Sangat terik di siang hari dan gelap saat malam hari 4) Utilitas tapak
Listrik PLN (jaringan): Terdapat beberapa tiang listrik di sekitar tapak yang memadai, termasuk di depan tapak itu sendiri
Air bersih (jaringan): Terdapat aliran PDAM dengan kondisi yang memadai dan juga terdapat selokan
Drainase (jaringan): Kondisi bagus dan lancar dengan lebar 50 cm dan kecepatan aliran 5 m/s yang mengarah dari tenggara menuju barat laut
Bts provider: Indihome, MNC, My Republic, Biznet , Indosat, XL, Telkomsel
5) Aksesbilitas
a. Kondisi jalan
Pengerasan jalan menggunakan material aspal
Kemiringan 9,3 %
Vegetasi, yaitu terdapat beberapa pohon (bintaro, mahoni, trrembesi, pohon pisang, semak-semak tinggi dan rerumputan).
Kondisi jalan cukup baik
Arah jalan terdapat 2 arah yang mengarah ke tenggara dan barat laut.
Intensitas kendaraan cukup ramai
Kecepatan kendaraan rata-rata 35-30 km/jam a. Fungsi sekitar
Radius mikro (200 m)
Cuci motor (90 m)
TPA (60 m)
Koramil (70 m)
Radius makro (500 m)
Café Antariksa (300 m)
Lind’s ice cream & resto (300 m)
Servis mobil (400 m)
Gym (400 m)
Toko bunga (500 m)
C. Regulasi Jalan: 5 meter
1) GSB (Garis Sempadan Bangunan) : 50%
50% dari lebar jalan : 2,5 meter
2) KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : 60%
60% luas dari tapak : 240 m²
3) KDH (Koefisien Dasar Hijau) : 40%
40% dari luas tapak :160 m²
4) KLB (Koefisien Lantai Bangunan) : 1,8
1,8x dari luas tapak : 720 m² (maksimal 3 lantai, dengan tinggi tiap lantai yaitu 3-5 meter)
5) GSS: 1,5 meter
6) RTH (Ruang Terbuka Hijau): 15%
15% dari luas tapak : 60 m²
II. RUMUSAN MASALAH
A. Masalah Fungsi Bangunan dengan Aspek Pengguna
Dalam menganalisis permasalahan fungsi bangunan dengan aspek pengguna.
Bangunan rumah tepi jalan ini memiliki fungsi utama sebagai rumah tinggal.
Selain itu juga memiliki fungsi sekunder yaitu sebagai tempat usaha salon dengan potensi lokasi bangunan yang berada di tepi jalan, dan kondisi tapak yang berkontur. Pada bangunan rumah tinggal dan usaha ini berdasarkan analisis kegiatan terdapat kegiatan yang berkaitan langsung dengan pengguna yaitu aktivitas rumah tangga, bekerja, refreshing, dan komunikasi. Aspek aktivitas yang terjadi pada bangunan mempengaruhi aspek pengguna yang menimbulkan potensi dan kendala.
a. Analisis Potensi Pengguna
Potensi yang didapatkan berdasarkan studi aktivitas rumah tinggal dan salon adalah :
1) Salon dapat menjadi solusi pengguna diluar sana seperti
mahasiswa/mahasiswi, pekerja laki-laki/perempuan, anak-anak dan semua kalangan lainnya untuk mendapatkan layanan perawatan rambut dari salon dengan nyaman serta konsentrasinya terhadap aspek sosial – ekonomi yaitu walau berada di pusat kota, namun bersifat atraktif, kreatif, efektif, terjangkau, dan ramah lingkungan.
b. Analisis Kendala Pengguna
1) Ruang usaha salon dapat mengganggu privasi keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Penggunaan rumah sebagai bisnis dapat menyebabkan kurangnya privasi bagi penghuni rumah. Suara dan kebisingan dari salon dapat mengganggu kenyamanan keluarga yang tinggal di dalam rumah. Adapun juga parkir dari salon yang akan menganggu alur traffic dari penghuni rumah tinggal.
2) Usaha salon ini dapat menyebabkan peningkatan lalu lintas dan
masalah parkir di sekitar rumah, yang dapat mengganggu tetangga dan menciptakan masalah keamanan.
3)
B. Masalah fungsi bangunan dengan tapak
Aksesibilitas pada tapak juga sudah cukup memadai, hal ini terlihat dari perkerasan jalan di depan tapak berupa aspal dan memiliki 2 (dua) arah lajur kendaraan. lebar jalan didepan tapak tidak menjadi masalah, karena memiliki lebar jalan 5 meter, sehingga cukup luas untuk sirkulasi kendaraan. Utilitas – utilitas bangunan juga sudah terpasang seperti listrik, air PDAM, tiang telepon di sekitar lokasi tapak. Topografi yang berada di tapak tergolong landai dengan kemiringan 9,3%. Kondisi eksisting tapak merupakan lahan kosong yang masih terdapat rumput liar dan pepohonan. Orientasi tapak mengarah ke arah Barat. Permasalahan yang timbul terhadap existing tapak berkontur, diperlukannya penanganan khusus dalam pengolahan tapak dan bangunan yang direncanakan untuk merespon kondisi tapak, adanya desain khusus pada bangunan yang mempunyai keterkaitan dengan struktur yang sesuai tapak berkontur yang tentunya berbeda dengan penanganan tapak datar. Sehingga dilakukan analisis potensi dan kendala tapak sebagai berikut:
a. Analisis Potensi Tapak
1) Tapak lokasinya berdekatan pada daerah pengembangan bisnis,
sehingga berkaitan juga dengan pekerjaan para penghuni dan di sekitar tapak dapat memiliki akses transportasi publik yang mudah
2) Lokasi tapak yang terletak pada tepi jalan, menguntungkan bangunan dengan menarik pandangan mata pengguna jalan. Maka bangunan rumah tinggal sekaligus tempat komersial (salon) ini harus
memberikan bentuk bangunan yang menarik agar dapat memberikan daya tarik pengunjung untuk mengunjungi rumah atau sebagai pelanggan salon
3) Meskipun berada di tepi jalan yang cukup ramai, namun kondisi traffic pada tapak sangat jarang megalami kemacetan
b. Analisis Kendala Tapak
1) Tapak berada di kawasan lerengan atau berkontur
2) Iklim pada tapak bersuhu tinggi dikarenakan sedikitnya potensi vegetasi pada tapak
3) Kebisingan tinggi
4) Sistem drainase yang buruk
III. PENYELESAIAN MASALAH A. Kondisi Tapak yang Berkontur
Pengolahan bangunan pada tapak tersebut menggunakan sistem split level karena topografi tapak tergolong landai dengan kemiringan 9,3%.
Selain itu penggunaan split level akan membuat bangunan lebih menarik
B. Privasi dan Kenyamanan Penghuni Rumah
pembagian aksesibilitas harus dipertimbangkan dengan baik, sehingga tercipta sirkulasi yang tidak saling bersinggungan di tiap kelompok penggunanya baik rumah tinggal maupun salon. Adapun akses yang akan menjadi sirkulasi kelompok pengguna terbagi menjadi 3 di antaranya adalah kelompok penghuni rumah, pengunjung salon dan tamu, serta fungsi yang terbagi tidak saling bersinggungan dan mengganggu fokus dengan tujuan utama rumah tinggal.
Pemisahan bangunan rumah dan salon untuk aktivitas yang berbeda, sehingga penghuni rumah maupun pengunjung salon tidak sungkan apabila bertemu. Penghuni rumah merasa aman menjalankan aktivitasnya, dan pengunjung salon merasa nyaman saat berada di salon tersebut
C. Tingkat kebisingan tinggi
Mempertebal dinding dan mengurangi bukaan pada sisi utara bangunan, untuk mengurangi suara bising agar aktivitas pada salon berjalan lancar dan pengunjung salon merasa nyaman
Memberikan pagar pembatas dan vegetasi yang berdaun pada depan bangunan untuk meminimalisir kebisingan dari luar site maupun dalam site dan menambah keamanan terhadap bangunan rumah tinggal dan salon ini, karena bangunan berbatasan dengan jalan yang cukup ramai
Gambar Pohon Reduksi Kebisingan Sumber: Analisis Penulis, 2017
Masalah kebisingan juga dapat diatasi dengan sistem zoning, fasilitas yang tidak membutuhkan ketenangan dan serta fasilitas penunjang diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga dapat berfungsi sebagai barier terhadap fasilitas yang membutuhkan privasi tinggi.
D. View citylights pada sisi barat
Memberi balkon pada lantai bertingkat yang menghadap barat untuk memberi pandangan yang lebih jauh dan indah kepada penghuni rumah untuk melihat apa saja yang berada di sekitar bangunan, melihat keindahan citylights pada malam hari
E. Sirkulasi kendaraaan dan Parkir
Pola sirkulasi kendaraan untuk penghuni rumah dan pengunjung salon yang berbeda sehingga sirkulasi kendaraan lebih tertata dan memberi kemudahan baik untuk kendaraan pemilik rumah atau pengunjung salon
Memberikan tempat parkir yang mudah dijangkau dan aman oleh pengunjung salon, sehingga memberi kenyamanan agar mereka tidak khawatir dengan kendaraan serta tidak menimbulkan kepadatan pada
area bangunan. Dengan cara ini dapat menambah keberhasilan suatu perencanaan usaha salon.
F. Arah matahari
Penggunaan shading atau tritisan pada bukaan – bukaan sebagai penghalang sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan.
G. Penghawaan
Memaksimalkan penghawaan alami tanpa mengganggu kenyamanan di dalam bangunan dengan menggunakan cross ventilation
Penggunaan vegetasi dapat mengurangi polusi udara dari asap kendaraan dan mengurangi kelembaban.
Pemberian Ventilasi pada bangunan berguna untuk menciptakan kenyamanan thermal melalui angin yang membawa udara alami ke dalam ruangan.