• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tekanan Stakeholder Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Tekanan Stakeholder Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 dengan nama PT Bumi Modern dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 13 Maret 1997 dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti, dan pada tanggal 16 November 2010 diubah namanya. kepada PT Golden Energy Mines Tbk. Harum Energy Tbk didirikan pada 12 Oktober 1995 dengan nama PT Asia Anthrasit dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2007. Perusahaan ini mengkhususkan diri pada industri pertambangan dan perkayuan dan beroperasi di Kalimantan Timur dan Maluku Utara, Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada 19 Oktober 2000 dan sebagian besar berfokus pada penyediaan layanan dukungan energi. Indo Tambangraya Megah Tbk mulai beroperasi di industri dan transaksi batubara pada tanggal 2 September 1987 dan mulai melaksanakan rencana bisnisnya pada tahun 1988. Resource Alam Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 8 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries dan mulai beroperasi pada tahun 1983, beroperasi di berbagai bidang termasuk pertambangan dan penggalian, diskon dan ritel, pertanahan, praktik moneter dan perlindungan, industri penanganan, serta serta transportasi dan penyimpanan.

Pelita Samudera Shipping Tbk didirikan pada 10 Januari 2007 dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2008. Transcoal Pacific Tbk (TCPI) didirikan pada 15 Januari 2007 dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2008. Trans Power Marine Tbk didirikan pada 24 Januari 2005, dan mulai beroperasi pada bulan Maret 2005 dan beroperasi di berbagai sektor usaha, termasuk transportasi dan pergudangan.

Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Tambang Batubara yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2021 menunjukkan bahwa penjualan agregat pada Perusahaan Tambang Batubara mengalami fluktuasi (istilahnya sangat berfluktuasi relatif terhadap harga pasar).

Gambar 4. 1 Grafik Tekanan Stakeholder Perusahaan Pertambangan  Sektor Batubara
Gambar 4. 1 Grafik Tekanan Stakeholder Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara

Analisis Data

Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis lebih dalam mengapa terdapat kontradiksi dalam pelaporan keberlanjutan dan apakah terdapat alasan atau faktor tertentu yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di industri pertambangan batubara dalam mengungkapkan laporan keberlanjutannya. Evaluasi yang lebih rinci terhadap isi dan kualitas laporan keberlanjutan masing-masing perusahaan dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai keterlibatan dan komitmen mereka terhadap praktik keberlanjutan. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tahun buku 2020 dan 2021, angka 5934066 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laporan keberlanjutan dengan indikator yang lebih komprehensif dibandingkan perusahaan lainnya.

Hasil analisis menunjukkan mean (rata-rata) yang besar dan standar deviasi yang besar, menunjukkan sedikitnya informasi yang dimasukkan ke dalam sampel, sehingga hasilnya baik. Dian Swaistika Sentosa Tbk (DSSA) mencapai Skor Tekanan Pemangku Kepentingan minimum sebesar 1843 pada tahun 2020, yang menunjukkan hal tersebut. Harum Energy Tbk (HRUM) pada tahun 2021, menunjukkan bahwa tekanan pemangku kepentingan lebih besar dibandingkan perusahaan lain.

Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data normal dan model regresi baik. Dari hasil Gambar 4.1 diperoleh data bahwa titik-titik tersebut saling berdekatan dan mengikuti arah garis diagonal. Namun jika toleransi > 0,10 dan VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak menunjukkan multikolinearitas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini yang berarti penelitian ini memenuhi standar uji hipotesis multikolinearitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mengarah pada heteroskedastisitas yang artinya tidak mendukung asumsi umum mengenai heteroskedastisitas. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen (x) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (y).

Diketahui nilai signifikan pengaruh Stakeholder pressure terhadap transparansi laporan keberlanjutan (y) sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti variabel TSP (x1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel transparansi laporan keberlanjutan (y), karena nilai sig TSP lebih kecil dari nilai sig 0,05. Diketahui nilai signifikansi pengaruh Ukuran Perusahaan (x2) terhadap transparansi laporan keberlanjutan (y) sebesar 0,720 > 0,05 yang berarti variabel UKURAN (x2) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel transparansi laporan keberlanjutan (y) karena nilai sig SIZE lebih besar dari nilai sig 0,05. Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui nilai signifikansi pengaruh TSP (x1) dan SIZE (x2) terhadap transparansi laporan keberlanjutan (y) sebesar 0,011 <.

0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak maka H1 diterima yang berarti “TSP (x1) dan UKURAN (x2) mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam model hanya mampu menjelaskan sekitar 14,7% variasi variabel independen dependen TSP (x1) dan UKURAN (x2) dan sisanya sebesar 85,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel penelitian ini.

Gambar 4. 4 Hasil Uji Normalitas
Gambar 4. 4 Hasil Uji Normalitas

Pembahasan

Pengaruh tekanan pemangku kepentingan terhadap laporan keberlanjutan Hasil pengujian variabel tekanan pemangku kepentingan terhadap transparansi laporan keberlanjutan menunjukkan hasil sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti bahwa variabel tekanan pemangku kepentingan (x1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tekanan pemangku kepentingan (stakeholder pressure) terhadap transparansi laporan keberlanjutan. transparansi laporan keberlanjutan. (y) karena nilai sig tekanan pemangku kepentingan (x1) lebih kecil dari nilai sig 0,05. Dengan hasil pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa tekanan pemangku kepentingan berpengaruh positif dan signifikan, sehingga H0 ditolak maka H1 diterima. “Tekanan pemangku kepentingan berdampak signifikan terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan batubara yang tercatat di BEI”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan pemangku kepentingan berpengaruh signifikan terhadap indikator tekanan karyawan, artinya setiap peningkatan tekanan karyawan akan berpengaruh terhadap peningkatan transparansi laporan keberlanjutan.

Temuan penelitian ini sejalan dengan teori pemangku kepentingan yang menyatakan bahwa perusahaan terbaik adalah perusahaan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar dan memenuhi hak-hak karyawannya. Dalam teori sinyal, ini mengacu pada komunikasi yang dilakukan organisasi kepada pemangku kepentingan eksternal dan internal. Dalam konteks tekanan pemangku kepentingan itu sendiri, teori keagenan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan dapat merespons tekanan pemangku kepentingan mengenai masalah keagenan, seperti kebijakan gaji manajemen atau tindakan yang mendukung kepentingan pemegang saham.

Dan yang terakhir adalah teori legitimasi dari penelitian Alfaiz & Aryati (2019) yang menjelaskan bahwa organisasi tetap menerima untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan disetujui oleh penduduk setempat, mereka bekerja sesuai dengan hukum dan adat istiadat setempat kepada mereka, karena organisasi menerima pengakuan regional dengan mempublikasikan laporan keberlanjutan sehingga organisasi tersebut diterima secara umum oleh masyarakat. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fernandez-Feijoo et al., (2014) yang menjelaskan bahwa industri yang berorientasi pada karyawan mempengaruhi transparansi laporan keberlanjutan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfaiz & Aryati, “Pengaruh Stakeholder Pressure dan Kinerja Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keberlanjutan dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderating”, untuk mendukung teori tersebut, dimana temuan dari penelitian ini Penelitian menunjukkan bahwa standar kualitas pelaporan keberlanjutan untuk proyeksi jangka panjang dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh keahlian para partisipan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laporan Keberlanjutan Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan terhadap transparansi laporan keberlanjutan menunjukkan hasil sebesar 0,720 > 0,05 yang berarti variabel ukuran perusahaan (x2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel transparansi laporan keberlanjutan (y). ), karena nilai sig ukuran perusahaan lebih besar dari nilai sig 0,05. Dengan demikian pengujian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh maka H0 diterima maka H1 ditolak yang berarti “ukuran perusahaan tidak berpengaruh semi signifikan terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di BEI” . Untuk ukuran organisasi, teori legitimasi dapat berarti bahwa perusahaan menggunakan ukuran yang dapat menunjukkan kepatuhan terhadap norma sosial, standar etika, dan harapan pemangku kepentingan untuk mempertahankan legitimasi perusahaan.

Sementara itu, teori sinyal mungkin menyiratkan bahwa perusahaan menggunakan ukuran-ukuran tertentu, seperti laporan keberlanjutan atau indikator kinerja utama, sebagai sinyal kepada pemangku kepentingan mengenai komitmen perusahaan terhadap isu-isu lingkungan, sosial, atau tindakan yang bertanggung jawab. Dan menurut teori pemangku kepentingan, ukuran perusahaan mungkin berpengaruh dalam menentukan dimensi ukuran yang relevan, seperti dampak sosial dan lingkungan, yang mungkin mencerminkan kepentingan pemangku kepentingan eksternal dan internal. Dalam laporan keberlanjutan, perusahaan harus menyoroti tanggung jawab sosial mereka terhadap beberapa pemangku kepentingan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi di negara tempat mereka beroperasi.

Oleh karena itu, laporan keberlanjutan tidak boleh hanya mengandalkan total penjualan saja, namun harus mencerminkan komitmen nyata perusahaan untuk menjadi badan usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aliniar & Wahyuni ​​​​(2017) yang menyatakan bahwa lingkungan perusahaan tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap Laporan Keberlanjutan.

Gambar

Gambar 4. 1 Grafik Tekanan Stakeholder Perusahaan Pertambangan  Sektor Batubara
Gambar 4. 3 Grafik Laporan Keberlanjutan Perusahaan  Pertambangan Sektor Batubara
Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif  Minimum
Gambar 4. 4 Hasil Uji Normalitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berdampak signifikan

Uji hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan uji t maka dapat diketahui bahwa Struktur modal dengan nilai t hitung sebesar -4,440 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang

Trans Power Marine Tbk TPMA Sumber: populasi & www.idx.co.id Pada tabel 3.3 diatas maka sampel yang ditentukan sebanyak 15 perusahaan pertambangan sektor batubara, maka total data

Pengaruh Net Profit Margin X2 Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Sektor Minyak dan Gas Yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017 Hipotesis H2 Berdasarkan

Kerangka Pemikiran Gambaran kerangka pemikiran penelitian ini sebagai berikut: Variabel Independen H2 Variabel Dependen H3 H4 H1 Gambar 2 Paradigma Penelitian Hipotesis

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Berlandaskan 4.10 tabel hasil uji hipotesis didapatkan jika nilai koefisien ukuran perusahaan 1,580, serta angka signifikansinya 0,781

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil pengujian hipotesis sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa hasil hipotesis profitabilitas, struktur

Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian hipotesis kelima diperoleh hasil bahwa variabel Good Corporate