Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangku kepentingan dan ukuran perusahaan terhadap laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia, rahmat, rahmat dan hidayah-Nya saya mengajukan proposal yang berjudul “Pengaruh Tekanan Stakeholder dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Sektor Pertambangan Sektor Batubara”. mampu menyelesaikan. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia' pada waktu yang disepakati.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Batasan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Apakah tekanan pemangku kepentingan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Teori dan Kajian Pustaka
- Teori Stakeholder
- Teori Sinyal
- Teori Agensi
- Teori Legimitasi
- Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
- Tekanan Stakeholder
- Ukuran Perusahaan
Apriliyani dkk. (2021) mengatakan bahwa GRI berperan penting dalam praktik bisnis di sektor pemerintahan dengan memberikan dukungan dalam mengkomunikasikan dampaknya terhadap isu-isu pendukung inti seperti kebebasan bersama (HAM), administrasi, perubahan lingkungan dan kesejahteraan pemerintah. . Menurut Khafid dkk. (2018) semakin besar perusahaan, semakin besar pula sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan kewajiban sosial dan lingkungan.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Memprediksi Pengungkapan Laporan Kualitas Keberlanjutan (Studi Empiris Pada Perusahaan Peserta Asia Sustainability Reporting Assessment 2019). Untuk mengetahui dampak tekanan lingkungan, tekanan konsumen, tekanan pemegang saham, tekanan karyawan, tekanan pemerintah dan tekanan kreditur terhadap kualitas laporan keberlanjutan. Profitabilitas dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keberlanjutan.
Penelitian yang dilakukan oleh Septavianty & Fitria (2022) melakukan pengujian hubungan antara karakteristik perusahaan dan tekanan pemangku kepentingan terhadap kualitas laporan keberlanjutan melalui kinerja keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Karakteristik Perusahaan dan Tekanan Pemangku Kepentingan, sedangkan variabel interveningnya adalah Kinerja Perusahaan, dan variabel terikatnya adalah Kualitas Laporan Keberlanjutan. Pengujian terkait pengaruh pemangku kepentingan dan kinerja keuangan terhadap kualitas laporan keberlanjutan dengan komite audit sebagai variabel moderasi juga dilakukan oleh Alfaiz & Aryati (2019) dalam ulasan ini faktor otonom terdiri dari stres perwakilan, stres ekologi, tekanan pelanggan, investor ketegangan dan produktivitas.
Tekanan pemegang saham yang dimoderatori oleh komite audit menunjukkan pengaruh positif yang signifikan, sedangkan variabel profitabilitas yang dimoderatori oleh komite audit tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan jangka panjang.
Pengembangan Hipotesis
- Pengaruh Tekanan Stakeholder Terhadap Laporan Keberlanjutan
- Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laporan Keberlanjutan
- Kerangka Berpikir
Dan penelitian saya fokuskan pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan batubara yang terdaftar di bursa efek indonesia, sebaliknya penelitian-penelitian sebelumnya tidak memfokuskan penelitiannya pada perusahaan-perusahaan atau hanya meneliti perusahaan-perusahaan yang ada di pasar atau bursa efek lainnya. Selanjutnya penelitian saya bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor yang berasal dari pemangku kepentingan (stakeholder) dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi tingkat transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan. Namun penelitian Darmawan & Sudana (2022) menjelaskan bahwa tekanan pemangku kepentingan terhadap lingkungan memberikan pengaruh positif terhadap laporan keberlanjutan, namun tekanan dari karyawan dan pemegang saham tidak berpengaruh terhadap laporan keberlanjutan, sedangkan tekanan konsumen justru berpengaruh negatif terhadap laporan keberlanjutan. . .
H1 = Tekanan pemangku kepentingan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan di sektor pertambangan Laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laporan Keberlanjutan Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel dimana ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang secara signifikan mempengaruhi tingkat keamanan dukungan finansial. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Darmawan & Sudana (2022) mengungkapkan dalam publikasi laporan keberlanjutan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif.
H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor pertambangan Laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
47
- Lokasi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
- Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
- Tekanan Stakeholder
- Ukuran Perusahaan
- Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Statistik Dekriptif
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Regresi Linear Berganda
- Uji Hipotesis
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021. Pengukuran ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan total penjualan untuk memudahkan perbandingan antar perusahaan dalam industri yang sama. Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah time series dengan sumber datanya adalah data sekunder.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda disertai asumsi klasik dan hipotesis. Uji Asumsi Klasik merupakan suatu metode pengujian data dalam penelitian untuk mengevaluasi kondisi yang telah digunakan dalam penelitian (Sitorus et al., 2020). Uji multikolinearitas digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen atau variabel dependen (Adelia, 2021).
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan pengujian hipotesis untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan sebelumnya.
Gambaran Umum Objek Penelitian
- PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT. Atlas Resources Tbk (ARII)
- PT. Bumi Resources Tbk (BUMI)
- PT. Bayan Resources Tbk (BYAN)
- PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
- PT. Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
- PT. Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT. Indika Energy Tbk (INDY)
- PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
- PT. Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
- PT. Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI)
- PT. Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS)
- PT. Sumber Global Energy Tbk (SGER)
- PT. Transcoal Pacific Tbk (TCPI)
- PT. Trans Power Marine Tbk (TPMA)
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 dengan nama PT Bumi Modern, dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 13 Maret 1997 dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti, namun pada tanggal 16 November 2010 namanya pun diubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk. Harum Energy Tbk didirikan pada 12 Oktober 1995 dengan nama PT Asia Anthrasit dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2007. Perusahaan ini mengkhususkan diri pada industri pertambangan dan perkayuan dan beroperasi di Kalimantan Timur dan Maluku Utara, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada 19 Oktober 2000 dan sebagian besar berfokus pada penyediaan layanan dukungan energi. Pelita Samudera Shipping Tbk didirikan pada 10 Januari 2007 dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2008. Transcoal Pacific Tbk (TCPI) didirikan pada 15 Januari 2007 dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2008.
Trans Power Marine Tbk didirikan pada tanggal 24 Januari 2005 dan mulai beroperasi pada bulan Maret 2005, beroperasi di berbagai sektor usaha, termasuk transportasi dan penyimpanan.
Deskripsi Data
Tekanan pemangku kepentingan terhadap perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di BEI pada tahun 2018-2021 menunjukkan bahwa jumlah pekerja di perusahaan pertambangan sektor batubara cenderung tidak konsisten. Kesimpulannya, terdapat variasi jumlah karyawan yang cukup besar antar perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI. Perlu diingat bahwa jumlah karyawan yang lebih banyak tidak serta merta menunjukkan tekanan yang lebih besar terhadap perusahaan.
Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Tambang Batubara yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2021 menunjukkan bahwa penjualan agregat pada Perusahaan Tambang Batubara mengalami fluktuasi (istilahnya sangat berfluktuasi relatif terhadap harga pasar). Selain itu, sudut administrasi GRI-G4 memberikan penanda poin demi poin untuk mengukur penerapan tata kelola perusahaan yang baik.Laporan keberlanjutan dalam penelitian ini adalah SRI 4. Laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di BEI pada tahun 2018- Tahun 2021 menunjukkan hasil yang kurang konsisten dalam pelaporan laporan keberlanjutannya pada periode 2018-2019.
Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjadi perusahaan dengan jumlah laporan keberlanjutan terbanyak pada tahun 2020-2021 yaitu sebesar 59.341.
Analisis Data
- Statistik Deskriptif
Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis lebih detail mengapa terdapat inkonsistensi dalam pelaporan keberlanjutan dan apakah terdapat alasan atau faktor tertentu yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di industri batubara untuk mengungkapkan laporan keberlanjutannya. Penilaian yang lebih rinci terhadap konten dan kualitas laporan keberlanjutan masing-masing perusahaan dapat memungkinkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai keterlibatan dan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tahun buku 2020 dan 2021 nomor 5934066 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laporan keberlanjutan dengan indikator yang lebih komprehensif dibandingkan perusahaan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini yang berarti penelitian ini memenuhi standar pengujian asumsi multikolinearitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mengarah pada heteroskedastisitas yang artinya tidak mendukung asumsi konvensional mengenai heteroskedastisitas. Diketahui nilai signifikansi pengaruh Stakeholder Press terhadap transparansi laporan keberlanjutan (y) sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti variabel TSP (x1) berpengaruh signifikan terhadap variabel transparansi laporan keberlanjutan (y) karena TSP itu sendiri -nilainya kurang dari nilai sig 0,05.
0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak maka H1 diterima yang artinya “TSP (x1) dan UKURAN (x2) berpengaruh signifikan.
Pembahasan
- Pengaruh Tekanan Stakeholder terhadap Laporan Keberlanjutan
- Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Laporan Keberlanjutan
Dampak tekanan pemangku kepentingan terhadap transparansi laporan keberlanjutan Hasil pengujian variabel tekanan pemangku kepentingan terhadap transparansi Hasil pengujian variabel tekanan pemangku kepentingan terhadap transparansi laporan keberlanjutan menunjukkan hasil sebesar 0,010 < 0,05 yang berarti variabel tekanan pemangku kepentingan (x1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel transparansi laporan pembangunan berkelanjutan (y), karena nilai sig Stakeholder pressure (x1) lebih kecil dari nilai sig 0,05. Dengan hasil pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa tekanan pemangku kepentingan berpengaruh positif dan signifikan, sehingga H0 ditolak maka H1 diterima. “Tekanan pemangku kepentingan berdampak signifikan terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan batubara yang tercatat di BEI”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan pemangku kepentingan berpengaruh signifikan terhadap indikator tekanan karyawan, artinya setiap peningkatan tekanan karyawan akan berpengaruh terhadap peningkatan transparansi laporan keberlanjutan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fernandez-Feijoo et al., (2014) yang menjelaskan bahwa industri yang berorientasi pada karyawan mempengaruhi transparansi laporan keberlanjutan. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan terhadap transparansi Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan terhadap transparansi laporan keberlanjutan menunjukkan hasil sebesar 0,720 > 0,05 yang berarti variabel ukuran perusahaan (x2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel transparansi Laporan Keberlanjutan (y), karena nilai sig Ukuran Perusahaan lebih besar dari nilai sig 0,05. Dengan demikian pengujian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh maka H0 diterima dan dengan demikian H1 ditolak, artinya “ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di BEI”.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aliniar & Wahyuni(2017) yang menunjukkan bahwa lingkungan perusahaan tidak mempunyai implikasi signifikan terhadap laporan keberlanjutan.
Kesimpulan
Keterbatasan Penelitian
Namun terdapat juga berbagai laporan dan metode perhitungan lainnya yang dapat dijadikan alternatif dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Tekanan pemangku kepentingan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan perhitungan tekanan karyawan, sedangkan masih banyak perhitungan lain yang dapat mempengaruhi transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan di sektor batubara. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan perhitungan total penjualan, sedangkan masih banyak perhitungan lain yang dapat mempengaruhi transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan sektor batubara.
Periode dalam penelitian ini dilakukan hanya selama 3 tahun, masing-masing dari 1 tahun, sehingga hasil yang diberikan kurang maksimal dan tidak dapat menjelaskan keadaan perusahaan saat ini. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan berasal dari perusahaan terdaftar BEI yang bergerak di sektor pertambangan batubara. Untuk melanjutkan penelitian ini, diharapkan penggunaan sampel dapat diperluas ke perusahaan tercatat BEI lainnya yang bergerak di sektor terkait.
Saran
- Praktis
- Teoritis
Analisis kekuatan pemangku kepentingan untuk memprediksi kualitas pengungkapan laporan keberlanjutan (studi empiris terhadap perusahaan peserta Asia Sustainability Reporting Rating 2019). Pengaruh mekanisme good corporate governance (GCG) dan ukuran perusahaan terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan laporan pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Pengaruh karakteristik perusahaan dan tata kelola perusahaan terhadap pengungkapan keberlanjutan laporan pada perusahaan yang terdaftar Lq45.
Pengaruh profitabilitas, leverage dan keterlibatan pemangku kepentingan terhadap pengungkapan laporan keberlanjutan Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) Generasi 4 (G4). Pengaruh Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Publikasi Sustainability Report (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014).