BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data dari situs web perusahaan yang relevan serta laporan keuangan perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diakses di www.idx.co.id.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yang merupakan jenis penelitian yang menggunakan data dalam bentuk besaran atau data lain yang dapat diverifikasi dan diverifikasi dengan menggunakan teknik statistik (Yusuf, 2017).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kekhawatiran yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan dan pemimpin bisnis mengenai transparansi dalam perencanaan jangka panjang pada perusahaan-perusahaan di industri batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan sektor Batubara yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2018-2021, yaitu sebanyak 34 perusahaan pertambangan sektor Batubara yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi adalah kumpulan umum yang mencakup subjek-subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti untuk tujuan
studi dan penarikan kesimpulan lebih lanjut (Senoaji, 2021). Populasi dalam penelitian ini mencakup semua perusahaan pertambangan sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2018-2021. Dari data yang dilansir BEI ada 34 emiten (perusahaan pertambangan di BEI) yang termasuk bagian dari sektor Batubara. Populasi dalam penelitian ini tercantum pada Lampiran 1.
Sampel adalah komponen dari populasi yang baru saja dipilih setelah melalui proses identifikasi (Qisthi & Fitri, 2020). Dalam berdasarkan metodologi penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode teknik Purposive sampling, teknik ini melibatkan pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan dan karakteristik khusus yang ditentukan oleh subjek sebagai memastikan bahwa sampel tersebut dapat mewakili seluruh populasi (Tambalean et al., 2018).
Berdasarkan metode ini, kriteria berikut akan digunakan dalam proses pengiriman sampel:
a. Perusahaan pertambangan sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018-2021.
b. Perusahaan yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) untuk tahun 2018-2021 di dalam website Bursa Efek Indonesia.
c. Perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai sampel.
Tabel 3. 1 Rekapitulasi Pengambilan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan pertambangan sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018-2021.
34
2 Perusahaan yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) untuk tahun 2018-2021 di dalam website Bursa Efek Indonesia.
15
3 Perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai sampel.
15
Sumber: peneliti (2023)
Dari kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel tersebut, maka terdapat 15 daftar perusahaan Pertambangan sektor Batubara periode 2018-2021 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Sampel Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8
PT. Adora Energy Tbk ADRO
PT. Atlas Resources Tbk ARII
PT. Bumi Resources Tbk BUMI
PT. Bayan Resources Tbk BYAN
PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk DSSA
PT. Golden Energy Mines Tbk GEMS
PT. Harum Energy Tbk HRUM
PT. Indika Energy Tbk INDY
9 10 11 12 13 14 15
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG
PT. Resource Alam Indonesia Tbk KKGI
PT. Pelita Samudera Shipping Tbk PSSI
PT. Rig Tenders Indonesia Tbk RIGS
PT. Sumber Global Energy Tbk SGER
PT. Transcoal Pacific Tbk TCPI
PT. Trans Power Marine Tbk TPMA
Sumber: populasi & www.idx.co.id
Pada tabel 3.3 diatas maka sampel yang ditentukan sebanyak 15 perusahaan pertambangan sektor batubara, maka total data observasion selama periode 2018-2021 adalah sebanyak 60 observasion yaitu hasil dari 15 (sampel perusahaan) x 4 (periode tahun) dengan penentuan laporan tahunan (annual report) dari setiap perusahaan.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel independen (x) dan variabel dependen (y). Variabel independen yang digunakan adalah Tekanan Stakeholder sebagai (x1) dan Ukuran Perusahaan sebagai (x2), sementara variabel dependen yang digunakan adalah Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) sebagai (y).
1. Tekanan Stakeholder
Pengukuran Tekanan Stakeholder dalam penelitian ini diukur dengan Tekanan Karyawan. Tekanan yang diberikan kepada organisasi untuk menyerahkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), dimana hak-hak karyawan tercakup, akan meningkat secara proporsional
dengan peningkatan jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan. Di samping itu, karyawan juga berkeinginan untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga kebutuhan hidup mereka terjamin dan terpenuhi (Sandri et al., 2021).
Tekanan Karyawan = Jumlah Total Karyawan Perusahaan
2. Ukuran Perusahaan
Pengukuran Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan total penjualan dapat memudahkan perbandingan antara perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Ukuran perusahaan yang serupa akan memungkinkan perusahaan dan investor untuk memahami seberapa besar posisi perusahaan di pasar dan seberapa efektif perusahaan memaksimalkan potensi keuntungan dari penjualannya.
SIZE = Ln (Total Penjualan)
3. Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
Pengukuran Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) dalam penelitian ini diukur dengan analisis berdasarkan pendekatan GRI 4. GRI 4 digunakan karena analisis ini sering dijadikan sebagai dasar untuk mengungkapkan laporan keberlanjutan dan memberikan berbagai pengukuran yang berhubungan dengan eksekusi sosial dan alam yang dapat digunakan untuk mensurvei sifat laporan pengelolaan (Rahayu, 2019).
Dalam GRI 4, evaluasi dilakukan dengan memberikan nilai 0 untuk laporan keberlanjutan yang tidak terdeteksi dan nilai 1 untuk laporan keberlanjutan yang terdeteksi. Penilaian ini dilakukan dengan melihat kuantitas laporan keterkelolaan yang telah diungkapkan oleh organisasi dengan kuantitas laporan yang disebutkan oleh GRI. Indeks pengungkapan laporan keberlanjutan dihitung sebagai berikut:
SRI 4 = Jumlah item yang diungkapkan Total item
Tabel 3. 3 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional Indikator Pengukuran
1 Tekanan Stakeholder
(X1)
Tekanan stakeholder
merujuk pada
individu, kelompok, dan komunitas yang memiliki kepentingan terhadap suatu organisasi atau perusahaan.
Tekanan Karyawan
Tekanan Karyawan = Jumlah Total Karyawan Perusahaan
2 Ukuran Perusahaan
(X2)
Ukuran perusahaan adalah mengukur suatu ukuran, skala atau variabel yang menggambarkan besar-kecilnya perusahaan.
Total Penjualan SIZE = Ln (Total Penjualan)
3 GRI 4 (Y)
Laporan keberlanjutan
adalah suatu
pengukuran,
pengungkapan dan usaha akuntabilitas
dari kinerja
perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutan
perusahaan.
a. Kategori Ekonomi b. Kategori
Lingkungan c. Kategori Sosial d. Kategori Hak Asasi Manusia e. Kategori Masyarakat
f. Tanggung Jawab Atas Produk
SRI 4 = Jumlah Item Yang Diungkapkan /
Total item x 100%
x 100%
E. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalah time series (deret waktu) dengan sumber data berupa data sekunder. Data tersebut berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan sektor Batubara yang terdaftar di BEI selama periode 2018-2021. Dan dapat diakses melalui website resmi www.idx.co.id serta data resmi dari situs website perusahaan-perusahaan yang terkait.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dikenal sebagai teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah metode pengumpulan informasi dari dokumen-dokumen seperti buku, artikel, karya ilmiah, artikel jurnal, catatan harian, dan tulisan-tulisan lainnya tanpa harus berdialog langsung dengan subjek penelitian (Yusuf, 2017). Untuk menemukan dokumen yang dipublikasikan di BEI antara tahun 2018-2021 untuk perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan batubara, digunakan metode pengumpulan dokumen.
G. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regressi linier berganda disertai dengan asumsi klasik dan hipotesis.
1. Statistik Dekriptif
Statistik Deskriptif adalah proses pengumpulan data statistik dan menampilkannya dalam bentuk tabel, grafik, atau representasi visual
lainnya yang jelas, ringkas, dan sistematis. Menurut (Aliniar & Wahyuni, 2017) uji statistik deskriptif dilakukan untk memahami cara menafsirkan atau menginterpretasikan data dengan menggunakan mean, varian, maksimum, minimum, dan ambang batas statistik lainnya. Ketika melakukan analisis statistik, variabel penelitian dideskripsikan menggunakan metode ini agar lebih mudah dipahami (Alfaiz & Aryati, 2019).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik ialah metode pengujian data dalam penelitian untuk mengevaluasi kondisi-kondisi yang telah digunakan dalam penelitian tersebut (Sitorus et al., 2020). Menurut Tambalean et al.,(2018) uji asumsi klasik digunakan untuk memberikan hasil perhitungan dengan efisien dan akurat. Terdapat empat uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, yakni:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen, variabel dependen, atau keduanya memiliki distribusi yang normal atau tidak normal dalam model regresi (Adelia, 2021).
Pioh et al., (2018) mengatakan bahwa model regresi yang dianggap baik adalah model yang memanfaatkan data yang memiliki distribusi normal.
Uji Normalitas Dalam penelitian ini, digunakan grafik normal probability plot. Untuk menguji apakah data yang digunakan
memiliki distribusi normal, jika data terdistribusi secara normal maka titik-titik pada grafik probability plot akan mengikuti arah garis diagonal dan berdekatan antar satu dengan yang lainnya (Pioh et al., 2018).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel independen atau variabel dependen (Adelia, 2021). Dapat dilihat melalui besarnya VIF (varian inflation factor) dan nilai tolerance sebagai berikut:
1) Ketika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinearitas.
2) Sebaliknya, jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas variabel residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi (Adelia, 2021). Untuk mengidentifikasi adanya heteroskedastisitas, dapat dilihat melalui grafik scatterplot pada output SPSS. Heteroskedastisitas akan terlihat ketika terbentuk pola teratur dalam data (seperti gelombang yang kemudian menyempit). Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas dan titik data tidak menyebar secara sistematis di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Adelia, 2021).
d. Uji Autokorelasi
Tujuan dari Uji Autokorelasi adalah untuk menguji apakah ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi linear. Adelia (2021) mengatakan untuk menguji keberadaan autokorelasi, dapat menggunakan uji Durbin Watson. Pada model regresi yang baik, tidak terdapat autokorelasi yang dapat diidentifikasi dengan membandingkan nilai statistik Durbin Watson (DW) dengan nilai DW dalam tabel pada tingkat signifikansi 5% sebagai berikut:
1) Nilai DW di bawah -2 artinya terdapat autokorelasi positif.
2) Nilai DW di antara -2 sampai +2 artinya tidak ada autokorelasi.
3) Nilai DW di atas +2 artinya terdapat autokorelasi negatif.
3. Uji Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen, dan pada model tersebut terdapat variabel independen yang diukur dengan menggunakan skala dummy (Herawaty et al., 2021). Dalam penelitian ini regresi liniear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
y = a + b1 x1 + b2 x2 + e
Keterangan:
y : Laporan Keberlanjutan a : Konstanta
b : Koefisien Regresi x1: Tekanan Stakeholder x2: Ukuran Perusahaan e : Error
4. Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan pengujian hipotesis untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan sebelumnya. Pengujian ini menggunakan uji parsial (uji t) untuk variabel- variabel secara terpisah, uji simultan (uji F) untuk menguji secara bersama-sama, serta koefisien determinasi untuk menjelaskan tingkat variasi yang dapat dijelaskan oleh model regresi.:
a. Uji Parameter Individual (Uji T)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari masing-masing variabel independen (x) terhadap variabel dependen (y). Hipotesisnya adalah:
H0: Tidak ada bukti korelasi positif antara variabel independen dan variabel dependen.
H1: Terdapat bukti positif dari setiap variabel independen terhadap setiap variabel dependen.
Tahapan pengujian Uji T yaitu:
1) Menentukan hipotesis
2) Menentukan taraf signifikan dengan nilai signifikansi 0,05 3) Menentukan p-value (sig)
4) Pengambilan keputusan, dengan ketentuan:
a) P-value (sig) < a (tingkat signifikansi 0,05) maka hipotesis diterima
b) P-value (sig) > a (tingkat signifikansi 0,05) maka hipotesis ditolak
b. Uji Kelayakan Model (Uji F)
Pengujian ini adalah penggunaan ketepatan atau kelayakan model (fitness of fit) untuk menentukan apakah ada bukti yang signifikan untuk mendukung regresi model yang digunakan., yaitu antara variabel independen dan variabel dependen. Hipotesisnya adalah:
H0: Jika statistik goodness-of-fit lebih dari 0,05, maka hipotesis diterima, yang mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model dengan data yang diamati. Dalam hal ini, model penelitian tidak dapat dikatakan akurat.
H1: Jika goodness of fit statistic lebih kecil dari 0.05, maka hipotesis (Ho) diterima, mengindikasikan bahwa model mampu memprediksi tingkat observasinya dengan tepat. Dengan cara ini, model penelitian sudah baik.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengurangi kesalahan persepsi dari setiap variabel independen yang dapat
dinyatakan dengan Koefisien Determinasi (R2) (Sitorus et al., 2020).
Dengan besarnya sebuah Koefisien Determinasi yang dimulai dari 0 sampai dengan 1, ketika koefisien determinasi melewati nol, perbedaan antara variabel independen dan dependen menjadi lebih kecil. Sebaliknya, jika koefisien determinasi melebihi sudut 1, maka ada perbedaan yang lebih besar secara signifikan antara variabel independen dan dependen.