Menurut UU No 25 Tahun 2009
O leh :
DR. H. TAQWADDIN HUSIN, S.H., S.E., M.S.
Kepala OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan Aceh Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
Disampaikan pada acara Public Hearing tentang Pelayanan Publik pada Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) Aceh,
Banda Aceh, 27 Mei 2019
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
Standar Pelayanan
Tolok ukur yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. (lihat Pasal 1 (7) UU 25 Tahun 2009)
Parameter Standar
Pelayanan Publik
Perintah UU 25/2009 utk menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan Publik
• Pasal 20 (1) Penyelenggara Yanlik wajib menyusun dan menetapkan standar pelayanan dengan
memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masy, dan kondisi lingkungan.
• Pasal 20 (2) Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan, penyelenggara Yanlik wajib mengikutsertakan masy dan pihak terkait.
• Pasal 20 (3) Penyelenggara Yanlik wajib menerapkan standar pelayanan di atas.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 3
Tahapan Penilaian Standar Pelayanan Publik
Tahap KEGIATAN
I Penyusunan Standar Pelayanan Publik
II Penetapan Standar Pelayanan Publik III Implementasi Standar Pelayanan Publik IV Efektifitas dan Kualitas Pelayanan
V Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik
1. Rendahnya
Kepatuhan/Implementasi Standar Pelayanan
Mengakibatkan
terjadinya berbagai Jenis Maladministrasi yang dilakukan Oleh Perilaku Aparatur di Instansi Pelayanan Publik,
Misalnya: Ketidakjelasan Prosedur, Ketidakpastian Jangka Waktu Layanan, Ketidakpastian Layanan Perijinan Investasi,
Kesewenang-wenangan, Pungli, Korupsi, dll yg dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan publik.
2. Mengakibatkan Ekonomi Biaya Tinggi, Hambatan Pertumbuhan Investasi.
3. Pencapaian Target
RPJPN, RPJMN, RKP Yang Terkait Sektor Pelayanan Publik Barang, Jasa Dan Administrasi Bakal
Terhambat.
4. Kepercayaan Publik Terhadap Aparatur Dan Pemerintah Menurun Yang Berpotensi
Mengarah Pada Apatisme Publik.
Maladminist rasi
TINGGI Kepatu han RENDA H
Kualitas Pelayanan
Publik RENDAH
HIPOTESA:
Inefisiensi Birokrasi Korupsi
KUALITAS PELAYANAN YANG RENDAH
Rendahnya Kepatuhan
Standar Pelayanan
Publik
HIPOTESA PELAYANAN PUBLIK
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 5
Tahapan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Maksud
Mencegah terjadinya
tindakan maladministrasi pada Unit Layanan Publik Pemerintah Pusat & Daerah dengan upaya pemenuhan komponen standar
pelayanan sebagaimana diatur dalam UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik;
Mengetahui efektivitas dan uji kualitas penyelenggara pelayanan publik
Mengetahui persepsi kepuasaan pengguna layanan
Tujuan
“untuk mendorong
pemenuhan terhadap standar pelayanan publik dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik”.
Penyusuna n SPP
Akan disurvey
Tahapan yang diobservasi
oleh
Efektivitas dan Kualitas
1
2
3 4
Penetap 5 an SPP
Implementas i SPP
Kepua san Masyar akat
Maksud dan Tujuan
Penilaian Kepatuhan
Pemenuhan SPP
No. Sasaran Target
2015 2016 2017 2018 2019 1. Kementerian 70% 80% 90% 100% 100%
2. Lembaga 25% 35% 60% 80% 100%
3. Provinsi 60% 70% 85% 90% 100%
4. Kabupaten/
Kota 10% 20% 35% 50% 60%
Target RPJMN Tahun 2015-2019 yaitu meningkatnya Kepatuhan Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah dengan atas
Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Target capaian RJMN 2015-2019 Perpres 2 Tahun 2015
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 7
Penilaian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Teknik pengambilan sampel pada penilaian kepatuhan menggunakan teknik cluster sampling yaitu teknik pemilihan sampel dari kelompok (clusters).
Metode observasi yaitu dengan cara mengamati ketampakan fisik (tangibles) dari ketersediaan komponen standar pelayanan di unit pelayanan publik di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan dengan cara memberikan tanda check list (√) di dalam formulir observasi secara sistematis, serta mengambil bukti foto dari ketersediaan komponen dimaksud.
Observasi dilakukan secara mendadak, yaitu tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada UPP/SKPD tentang waktu pelaksanaan observasi.
Metode Penilaian Kepatuhan tentang Standar Pelayanan Publik
Periode pengambilan data dilakukan secara serentak
Komponen Standar Pelayanan Publik
Ps 21-38 UU 25/2009 Jo Permenpan 16/2014 Pedoman Survey (Lampiran)
1. Dasar hukum 2. Persyaratan
3. SOP dan Bagan Alur 4. Jangka waktu layanan 5. Biaya tarif
6. Produk pelayanan 7. Fasilitas (Sarana/pra) 8. Jaminan pelayanan 9. Evaluasi kinerja
10. Maklumat pelayanan 11. Sistem informasi
12. Pelayanan khusus
13. Pengelolaan pengaduan 14. Perilaku pelaksana
15. Seragam / ID card
Lihat buku ;
STANDAR PELAYANAN PUBLIK 2017
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 9
1. Dasar Hukum
• Dasar hukum menjadi komponen penting dalam penyelenggaraan layanan publik. Indikator ini menjadi payung yang menaungi
pelaksanaan layanan.
• Misalnya : Cantumkan Dasar Hukum BPTP Aceh
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 11
2. Persyaratan
Informasi ini harus jelas, terang dan terpampang dihadapan pengguna layanan.
Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menyusun persyaratan adalah efektivitas, efisiensinya dan
relevansi.
Melalui cara ini, pengguna layanan
memperoleh kejelasan, sedangkan
bagi penyelenggara layanan bisa
meminimalisasi penjelasan verbal
kepada penggunanya.
3. Sistem Mekanisme dan Prosedur
(SOP dan Bagan Alur)
Sistem, Mekanisme dan Prosedur merupakan rangkaian proses pelayanan yang disusun
secara jelas dan pasti, yang berbentuk sebuah bagan dan secara tegas menggambarkan tata cara yang harus ditempuh pengguna untuk memperoleh layanan.
Bagan Alur mesti sederhana, tidak berbelit, mudah dipahami, dan dilaksanakan.
Sebaiknya disusun dalam bentuk flowchart yang dipampang di ruang layanan.
Dengan pemenuhan unsur ini, pengguna pelayanan memperoleh kepastian dan kejelasan alur layanan.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 13
4. Jangka waktu
Semua pengguna layanan tentu ingin
kepastian waktu. Waktu, jelas menjadi hal penting yang perlu diketahui pengguna layanan.
Melalui kejelasan masa waktu layanan, pengguna akan berada dalam kondisi tenang dalam menjalani setiap tahap layanan yang dilalui.
Sudah saatnya penyelenggara yanlik
memampang jangka waktu utk suatu proses layanan.
Dengan cara ini, kepastian waktu dan
kejelasan layanan bisa terjamin, dan
5. Biaya atau Tarif
Penyelenggara Yanlik wajib
memampang besaran biaya atau tarif yang harus dibayar
penerima layanan. Bahkan, untuk layanan secara cuma- cuma, penylgr mesti
memampang kata “GRATIS” di unit layanannya.
Dengan begini, transparansi
akan terwujud dan PUNGLI bisa dihindarkan.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 15
6. Produk Layanan
Penyelenggara wajib mempublikasi aneka
produk layanan yang ada.
Melalui publikasi
tersebut, pengguna bisa melihat seluruh layanan yang disediakan
penyelenggara. Sehingga
pelaksanaan yanlik yang
berkualitas dapat tercipta.
7. Sarana dan Prasarana
Sebuah unit layanan yang berkualitas mesti ditopang dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Kondisi ini perlu tercipta agar pengguna layanan nyaman saat mengakses layanan.
sarana yang mesti dipenuhi penyelenggara adalah ruang tunggu, tempat duduk, toilet, loket/meja, dll
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 17
8. Jaminan Pelayanan
Jaminan layanan memiliki tiga unsur yang harus dipenuhi: Tata Tertib, Kode Etik dan Slogan. Melalui tiga unsur
tersebut, relasi antara pengguna dan penyelenggara menjadi lebih terjalin secara profesional. Tata tertib menjadi sebuah perjanjian layanan antara
pengguna dan penyelenggara layanan.
Kode Etik mengikat kerja penyelnggara
yang dapat mendorong peningkatan
kinerjanya. Sedangkan slogan menjadi
pelecut semangat penyelenggara
9. Evaluasi Kinerja (Umpan Balik dari Pengguna Layanan)
Cara mendapatkan penilaian
pelanggan, salah satunya melalui penyediaan sarana penilaian
layanan publik dari pengguna.
Sarana itu berupa kotak kepuasan pelanggan atau sarana digital
dalam rupa layar sentuh.
Poin pentingnya adalah masukan dari pengguna akan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 19
10. Maklumat Pelayanan
Maklumat pelayanan = janji layanan. Isinya adalah kesanggupan dan janji dalam
menyelenggarakan layanan, meliputi : (1) kesanggupan dan janji dalam
menyelenggarakan pelayanan, (2)
Pernyataan memberikan layanan sesuai dengan kewajiban dan akan melakukan perbaikan secara terus-menerus, dan (3) Pernyataan bersedia menerima sanksi,
dan/atau memberikan kompensasi apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai
standar
11. Sistem Informasi Pelayanan Publik
Penyelenggara layanan wajib menginfokan setiap layanan kepada pengguna dalam
bentuk cetak maupun elektronik.
Informasi yang dimuat sekurang-kurangnya meliputi: profil penyelenggara, profil
pelaksana, standar pelayanan, maklumat pelayanan, pengelolaan pengaduan dan penilaian kinerja.
Informasi ini diperlukan sebagai media sosialisasi kepada khalayak ihwal kegiatan layanan apa saja yang tersedia. Dengan menampilkan informasi layanan, pengguna tidak lagi bertanya-tanya seputar layanan sehingga penyelenggara bisa lebih maksimal dalam melaksanakan layananyang baik dan profesional.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 21
12. Pelayanan Khusus
Pelayanan publik adalah hak bagi semua orang dari kalangan manapun. Termasuk anggota masyarakat tertentu seperti
kelompok rentan. Mereka itu adalah
penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil, anak-anak, korban bencana alam, dan
korban bencana sosial. Akses layanan kepada mereka harus dipermudah. Salah satu
caranya yakni dengan menyediakan fasilitas dan perlakuan khusus untuk mereka.
Misalnya penyediaan ram, jalur pemandu,
pegangan rambatan, tombol lift timbul dan
suara, toilet khusus, ruang khusus anak dan
ibu menyusui serta loket khusus.
13. Pengelolaan Pengaduan
Penyelenggara wajib menyediakan sarana pengaduan (Kotak pengaduan, ruang
pengaduan, SMS, telp, faks, email dll), menugaskan
pelaksana yang kompeten dalam pengelolaan
pengaduan, dan informasi prosedur pengaduan.
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 23
Manfaat Pengaduan
Menunjukkan kekurangan/kesalahan penyelenggaraan pelayanan
• Penyelenggara tahu kelemahan/kekurangannya
• Sebagai alat introspeksi diri penyelenggara untuk senantiasa resposif dan mau memperhatikan suara pengguna layanan
• Mempermudah organisasi mencari jalan untuk meningkatkan mutu pelayanan
• Jika cepat ditangani, pelanggan merasa kepentingan dan harapannya diperhatikan
• Mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pengguna layanan
• Penanganan pengaduan yang benar dan berhasil bisa meningkatkan kepuasan pengguna pelayanan
Memberikan umpan balik/masukan kepada penyelenggara pelayanan
• Akan meningkatkan secara bertahap kualitas pelayanan
14. Perilaku Pelaksana Pelayanan Publik
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH
1. Adil dan tidak diskriminatif 2. Cermat
3. Santun dan ramah
4. Tegas, andal dan tidak memberikan keputusan yang berlarut-larut
5. Profesional
6. Tidak mempersulit
7. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi
8. Proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat 9. Tidak menyalahgunakan informasi jabatan dan
wewenang yang dimiliki
10.Bertindak esuai dengan kepantasan 11.Tidak menyimpang dari prosedur
12.Tidak meminta imbalan (PUNGLI, SUAP)
2515. Atribut
Yg membedakan penyelenggara dan pengguna layanan secara kasat mata adalah seragam dan Kartu Identitas.
Dgn mengenakan dua komponen itu, pengguna akan lebih mudah
berinteraksi dgn penyelenggara terkait layanan yang tersedia.
Dg menggunakan atribut meningkatkan
tanggung jawab pelaksana layanan dan
menjaga sikap pelaksana yanlik sesuai
dgn kode etik dan PerUUngan
No Variabel
Penilaian Komponen Indikator Bobo t*
1 Standar Pelayanan
Persyaratan 6
Sistem mekanisme dan prosedur 6
Produk Pelayanan 6
Jangka Waktu Penyelesaian 12
Biaya/ Tarif 12
2 Maklumat
Layanan Ketersediaan Maklumat Pelayanan 12
3 Sistem Informasi Pelayanan Publik
Ketersediaan Informasi Pelayanan Publik Elektronik atau
Nonelektronik (booklet, pamflet, website, monitor televisi, dll)
12
4 Sarana dan
Prasarana Fasilitas
Ketersediaan ruang tunggu 3 Ketersediaan toilet untuk
pengguna layanan 2
Ketersediaan loket/meja pelayanan 3
5 Pelayanan Khusus
Ketersediaan Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus (ram, rambatan, kursi roda, jalur pemandu, toilet khusus, ruang menyusui, dll)
2
Ketersediaan Pelayanan khusus bagi pengguna layanan
berkebutuhan khusus 2
6 Pengelolaan Pengaduan
Ketersediaan Sarana Pengaduan
(SMS/Telpon/Fax/Email, dll) 5 Ketersediaan informasi prosedur dan tatacara penyampaian pengaduan
3 Ketersediaan Pejabat /Petugas
Pengelola Pengaduan 5
No Variabel
Penilaian Komponen Indikator Bobot 7 Penilaian Kinerja Ketersediaan Sarana
Pengukuran Kepuasan
Pelanggan 2,5
8 Visi, Misi dan Motto Pelayanan
Ketersediaan Visi dan Misi
Pelayanan 2
Ketersediaan Motto Pelayanan 2 9 Atribut
Ketersediaan Petugas Penyelenggaran menggunakan ID Card
2,5
10
**Pelayanan Terpadu
(Jawaban Pilihan harus satu yang dipilih)
a) Pelayanan Terpadu Tingkat Kementerian Lembaga 10 b) Pelayanan Terpadu Tingkat
Direktorat Jenderal/Deputi 7 c) Pelayanan terpadu Tingkat
Direktorat/Direktur/Eselon III
5
d) Bukan Pelayanan Terpadu 0
NILAI KEPATUHATINGKAT
N
ZONA*** Entitas 0 – 55 RENDAH MERA
H Kement erian &
Lembag a 56 – 88 SEDANG KUNIN
G 89 –
110 TINGGI HIJAU
Keterangan
*) Bobot didapatkan melalui survei pendahuluan kepada 100 pengguna layanan
**) Variabel yang khusus digunakan pada entitas Kementerian/
Lembaga
***) Berbasis pada kurva normal 0 – 50 RENDAH MERA
H
Pemerin tah Daerah 51 – 80 SEDANG KUNIN
G 81 –
100 TINGGI HIJAU
27 Mei 2019 Dr Taqwaddin, SH, SE, MS - OMBUDSMAN RI ACEH 27
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN
MOHON MAAF ATAS KELEMAHAN
DR. H. TAQWADDIN, SH., S.E., M.S.