1. TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk : 1.1. Mengatur dan menjelaskan mekanisme kegiatanbarging.
1.2. Memberikan pedoman bagi PIC departemen dalam melakukanbargingdengan baik agar berjalan sesuai denganloading sequence.
1.3. Mengendalikan mekanismebargingagar sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu.
2. RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan mekanisme pelaksanaan pengapalan (barging) untuk tujuan pemasaran dimulai dari permintaan pemuatan dengan sasaran mutu tertentu sampai dengan pemuatannya kedalam tongkang/kapal.
Adapun ruang lingkupnya meliputi : Commercial Dept. Operation Dept. dan Shipping Dept.
3. REFERENSI
3.1. Elemen ISO 9001 : 2000, pasal : 6.3. Fasilitas.
6.4. Lingkungan Kerja.
7.1. Perencanaan untuk Merealisasikan Proses.
7.5.1. Produksi dan Penyediaan Jasa.
7.5.2. Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa.
7.5.3. Identifikasi dan Penelusuran.
8.2.3. Pengukuran dan Pemantauan Proses.
8.5.1. Continual Improvement.
3.2. SOP No. III/02/ SOP Stockpile EFO.
4. DEFINISI
4.1.Perintah Kerja Harian (PKH)
Adalah dokumen yang menjadi tanggung jawab dari Department Head kepada Supervisor Shift mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama 24 jam kedepan. Dokumen ini dikeluarkan setiap hari sebelum shift berikutnya mulai bekerja. Pada akhir shift, Supervisor shift membuat laporan (closing PKH) mengenai kemajuan pekerjaan yang disebut dalam PKH.
4.2.Loading Sequence
Rencana pemuatan keatas tongkang/kapal, dibuat berdasarkan sasaran mutu dan kapasitas muatan dari tongkang/kapal tersebut.
4.3.Tonase
Satuan berat (volume x berat jenis).
4.4.Draught
Berat Tongkang/kapal setelah dilakukan pengukuran, biasanya terdiri dari 3 kali pengukuran.
Berat awal (initial draught), Berat sementara pada saat pemuatan masih berlangsung (Intermediate draught), Berat akhir (Final Draught)
4.5. Moisture Content (MC)
Adalah tingkat kelembapan dan kandungan air yang terkandung didalamnya, biasanya dinyatakan dalam persen (%).
NO DOKUMEN : OPR / 09 / 002 / SOP TGL. EFEKTIF :
HALAMAN : 1/5 STANDARD OPERATION PROCEDURE
DISUSUN DISETUJUI DISTRIBUSI
REVISI : 0
BARGING
Commercial Dept. Director
Coordination Manager Mining Superintendent
Departement HO : OPR, ENG.
Departement Site : SHIP, OPR, COM.
DICHECK
Yovi F Tindangen, ST
4.3.Drying dan Treatment
Merupakan suatu perlakuan terhadap tumpukan ore dalam rangka untuk mengurangi kadar MC didalamnya.
Dryingadalah kegiatan buka/tutup terpal dalam suatu tumpukan, tujuannya adalah
untuk melindungi tumpukan tersebut pada saat hujan yang kemudian dibuka kembali pada saat cuaca cerah dengan maksud untuk mengeringkan dibantu sinar matahari.
Treatmentadalah kegiatan membolak balikan suatu tumpukan ore, tujuannya agar didapat hasil pengeringan yang maksimal dan merata
4.4.Cantest
Metode sederhana dan paling cepat dalam menentukan tingkat kelembapan dan kadar air dari suatu material, dilakukan oleh Loading Master di darat sebagai bentuk pemeriksaan sebelum dimuat dan dilakukan kembali pada saat tongkang selesai dimuat sebagai bentuk pemeriksaan lanjutan.
4.5. Pre-Shipment Inspection (PSI)
Kegiatan pengambilan sample untuk mengetahui kadar yang terkandung dari ore yang ada.
5. KEBIJAKAN
5.1. Persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan barging sangat berpengaruh terhadap hasil pemuatan dan kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat pemuatan, oleh karenanya perlu
mempersiapkan dengan baik loading sequence untuk pemuatan, juga mempersiapkan lokasi dan akses untuk pengambilan tumpukan tumpukan-tumpukan ore yang termasuk dalam loading sequence tersebut.
5.2. Penentuan titik-titik pengambilan ore dilakukan oleh Supervisor EFO dengan bantuan Helper (terpalman) pada siang hari untuk menghindari kemungkinan kesalahan Pattern. Ditandai dengan bendera atau pita berwarna merah untuk tumpukan-tumpukan yang termasuk dalam loading sequence pemuatan.
5.3. Operation Dept. bertanggung jawab menyiapkan unit yang akan digunakan untuk kegiatan barging, dengan sebelumnya melakukan koordinasi dengan Departement lainnya, sehingga kegiatan drilling dapat berjalan lancar tanpa menganggu proses lainnya.
5.4. Loading Master bertanggung jawab dalam hal pemuatan dan pemeriksaan tingkat kelembapan dan kadar air dari ore yang sedang dimuat dengan sebelumya berkoordinasi dengan EFO
supervisor untuk mengetahui lokasi-lokasi pengambilan ore yang akan dimuat kedalam tongkang.
6. ALUR PROSES
Untuk lebih menjelaskan proses Barging, maka dapat dilihat alur proses pada lembar berikutnya.
7. DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG 7.1. Formulir Loading Sequence.
7.2. Formulir Perintah Kerja Harian.
7.3. Formulir Peta EFO.
7.4. Formulir Hasil pemeriksaan cantest di EFO 7.5. Berita Acara Kesepakatan Bersama
NO DOKUMEN : OPR / 09 / 002 / SOP TGL. EFEKTIF :
HALAMAN : 2/5 STANDARD OPERATION PROCEDURE
REVISI : 0
BARGING
NO DOKUMEN : OPR / 09/ 002 / SOP TGL. EFEKTIF :
HALAMAN : 3/5 STANDARD OPERATION PROCEDURE
REVISI : 0
BARGING
ACTIVITIES
No P I C
Adanya Permintaan Barging.
1.
2.
COM. DEPT HEAD SHIP. DEPT EFO SUPERVISOR
MINING OPERATION DEPARTMENT.
COMMERCIAL DEPT.
ENG/OPR. SECT HEAD Kebutuhan
Barging
Loading Sequence Membuat Loading Sequence
JikaYa, maka selanjutnya mendistribusikan loading sequence tersebut, sbb :
- Asli : Eng/Opr Dept - Copy 1 : Shipping Dept - Copy 2 : EFO Spv
JikaTidak, maka loading sequence dibuat ulang dan dilakukan PSI bila diperlukan
Sesuai ? 3.
4.
PKH 1
B Handover
Report Memeriksa apakah sudah sesuai dengan
sasaran mutu yang ingin dicapai atau belum ? :
PKH 2 Handover 12
Sequence
D
3
Sequence
A Tidak
Sequence Ya 3
PSI A
( A Bersambung ke aktivitas 2 )
Uji Cantest
Pengecekan lokasi dan penandaan tumpukan Membuat Peta Situasi EFO dan
medistribusikan peta tersebut PETA 2
D Melakukan pengecekan tumpukan
meliputi lokasi keberadaan dan akses tumpukan tersebut, kemudian melakukan penandaan pada tumpukan tersebut.
5.
Melakukan Uji Cantest pada tumpukan- tumpukan yang termasuk dalam loading sequence
12 Laporan hasil
Cantest 3
D Membuat laporan hasil cantest,
kemudian mendistribusikan,sbb:
- Asli : Ship Dept.
- Copy 1 : Eng/Opr Dept.
- Copy 2 : EFO Spv
Laporan hasil Cantest Laporan hasil
Cantest 2 3
PETA EFO1
D
2
2
Membuat dan mendistribusikan Perintah Kerja Harian untuk melakukan treatment dan dying pada tumpukan berdasarkan hasil cantest
Reff.: SOP No. III/02/ SOP Stockpile EFO
Adanya handover report dari shift/pengawas sebelumnya
Overshift
Closing PKH
Close ?
Ya B
Tidak Closing
PKH
C Melakukan Aktifitas overshift/ shift
change
Mengisi, menandatangani dan menyerahkan pelaksanaan PKH (closing PKH).
Memeriksa apakah PKH selesai atau tidak?
- Jika Ya, maka pekerjaan selesai.
- Jika Tidak, maka pekerjaan dilanjut- kan pada PKH hari berikutnnya.
( B Bersambung ke aktivitas 8 ) ( C Bersambung ke aktivitas 13 ) 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
( A Sambungan dari aktivitas 3 )
( B Sambungan dari aktivitas 12 )
NO DOKUMEN : OPR / 09 / 002 / SOP TGL. EFEKTIF :
HALAMAN : 4/5 STANDARD OPERATION PROCEDURE
REVISI : 0
BARGING
ACTIVITIES
No P I C
COM. DEPT HEAD SHIP. DEPT EFO SUPERVISOR
MINING OPERATION DEPARTMENT.
COMMERCIAL DEPT.
ENG/OPR. SECT HEAD
2
Membuat laporan kesiapan barging, kemudian mendistribusikan,sbb:
- Asli : OPR/ENG Dept.
- Copy 1 : COM Dept.
- Copy 2 : SHIP Dept.
( E Bersambung ke aktivitas 21 ) ( C Sambungan dari aktivitas 12 ) C
Laporan Kesiapan
Barging Laporan
Kesiapan
Barging 2 1
3
Laporan Kesiapan
Barging 3
12 3 Surat Perintah
Kerja
Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja Menerbitkan Surat perintah kerja
kegiatan barging,kemudian mendistribusikan,sbb:
- Asli : COM Dept.
- Copy 1 : OPR/ENG Dept.
- Copy 2 : SHIP Dept.
PKH Handover
1
SHIPPING Dept Head Membuat perintah kerja harian kemudian
mendistribusikanya kepada Loading Master yang ditugaskan di Jetty
Persiapan, perencanaan dan Supervisi
Supervisi kegiatan barging
Menyiapkan dan mengawasi peralatan unit kerja yang akan digunakan selama proses pemuatan dan Melakukan Pengawasan terhadap tumpukan di Efo selama kegiatan barging berlangsung dan memastikan tumpukan termuat sesuai sequence
Melakukan Pengawasan dilokasi pemuatan (Jetty) selama kegiatan barging berlangsung,serta memastikan kegiatan operasional barging berjalan dengan lancar
Koordinasi Wajib berkoordinasi dengan semua
pihak terkait :
• SPV EFO : untuk mengetahui kondisi dan kesiapan alat kerja dan tumpukan di EFO
• TKBM : Untuk selalu sigap terhadap perubahan situasi pada saat pemuatan, terutama terhadap cuaca dan pada saat awal dan akhir pemuatan.
• Capt Tugboat : untuk memposisikan tongkang pada kondisi aman dan siap kerja
• Surveyor : Initial, Intermediate, dan Final Draught
• QC : pengambilan sample selama proses barging berlangsung
2 3
Shift Change
Closing PKH Closing
PKH
D ( D Sambungan dari aktivitas 12 )
13.
14.
15.
16.
17.
18.
E Melaksanakan aktifitas pertukaran shift
Mengisi, menandatangani dan menyerahkan pelaksanaan PKH (closing PKH).
19.
20.
NO DOKUMEN : OPR / 09 / 002 / SOP TGL. EFEKTIF :
HALAMAN : 5/5 STANDARD OPERATION PROCEDURE
REVISI : 0
BARGING
ACTIVITIES
No P I C
COM. DEPT HEAD SHIP. DEPT EFO SUPERVISOR
MINING OPERATION DEPARTMENT.
COMMERCIAL DEPT.
ENG/OPR. SECT HEAD
( E Sambungan dari aktivitas 20 ) E
Close ? Ya
D Tidak Memeriksa apakah PKH selesai atau
tidak?
- Jika Ya, maka dilanjutkan dengan pembuatan dokumen kapal, Antara l ain : SIB, LHV,dll
- Jika Tidak, maka pekerjaan dilanjut- kan pada PKH hari berikutnnya.
1 Surat Kesepakatan
Bersama 23 Surat
Kesepakatan Bersama
Surat Kesepakatan
Bersama
2 3
D 21.
Pembuatan Surat Kesepakatan bersama dengan ditanda tangani oleh pihak terkait :
- Loading Master - TKBM - Capt TugBoat.
Selesai 23.
Pembuatan dokumen kapal
Transportasi dokumen kapal Setelah dokumen siap,
memastikan semua dokumen bisa tiba ke atas kapal tepat waktu 22.
24. Selesai