• Tidak ada hasil yang ditemukan

STEAM-PBL PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STEAM-PBL PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 DOI : http://dx.doi.org/10.31602/dl.v6i3.12811

STEAM-PBL PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Siti Suryaningsih1 ∙ Manda Rahmawanti*1 ∙ Tri Suciati2

Received: 16 October 2023 | Accepted: 11 November 2023 | Published online: 1 December 2023 UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Uniska-Daltonjurnal 2023

Abstrak Tujuan penelitian mengetahui statistik deskriptif keterampilan berpikir kreatif, penggolongan kategori indikator keterampilan berpikir kreatif, hasil poster, dan nilai rata-rata poster.

Metode penelitian deskriptif kuantitatif, sampel 65 siswa kelas XI IPA MAN di Jakarta, Teknik purposive sampling. Instrumen kuesioner berdasarkan indikator keterampilan berpikir kreatif, dianalisis menggunakan IBM SPSS v25. Hasil penelitian semua indikator keterampilan berpikir kreatif katagori sedang, fluency (73,8%), flexibility (70,8%), originality (56,9%), dan elaboration (72,3%). Nilai poster MIPA 1 (82,88), MIPA 2 (81,80) dan MIPA 3 (88.28). Pendekatan STEAM-PBL mampu membangun keterampilan berpikir kreatif siswa materi hidrolisis garam.

Implikasinya melalui PBL disertai pemanfaatan teknologi berupa media Nearpod dapat berkontribusi pada keterampilan berpikir kreatif siswa.

Kata Kunci STEAM-PBL Berpikir Kreatif Hidrolisis Garam Nearpod

This is an open access article under the CC-BY 4.0 License. Copyright © 2023 by authors.

 Manda Rahmawanti

manda.rahma19@mhs.uinjkt.ac.id

1 Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2 Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta

Abstract The research aims to determine descriptive statistics of creative thinking skills, classification of categories of indicators of creative thinking skills, poster results, and the average value of posters.

Quantitative descriptive research method, a sample of 65 students of class XI IPA MAN in Jakarta, purposive sampling technique. The questionnaire instrument is based on indicators of creative thinking skills, analyzed using IBM SPSS v25. The research results show that all indicators of creative thinking skills are in the medium category, fluency (73.8%), flexibility (70.8%), originality (56.9%), and elaboration (72.3%).

Poster scores for MIPA 1 (82.88), MIPA 2 (81.80) and MIPA 3 (88.28). The STEAM-PBL approach can build students' creative thinking skills regarding salt hydrolysis. The implication is that PBL accompanied by the use of technology in the form of Nearpod media can contribute to students' creative thinking skills.

Keywords STEAM-PBLCreative Thinking Salt Hydrolysis Nearpod

PENDAHULUAN

Pembelajaran STEAM diketahui dapat berperan dalam menumbuhkan keterampilan abad 21 karena pembelajaran dengan cara interdisipliner membuat siswa belajar menalar yang berguna di aplikasi kehidupan sehari-hari.

STEAM bertujuan mempersiapkan siswa untuk memecahkan masalah dengan pemikiran inovatif, kreatif, kritis, kolaborasi, dan komunikasi untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan baru (Zayyinah et al., 2022). Peserta didik akan belajar bertanggung jawab memecahkan dan menganalisis masalah menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif karena setiap peserta ORIGINAL ARTICLE

(2)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 220

Uniska PPJ-Daltonjurnal

didik akan diberikan materi lintas ilmu yang membangun keterampilan berpikir kreatif (Rahmawati et al., 2019). Lebih lanjut dijelaskan bahwa STEAM memberi kesempatan baru kepada siswa. Dengan adanya STEAM siswa secara langsung dan kontekstual menerapkan proses pembelajaran yang dapat menghasilkan produk atau program yang mengintegrasikan konsep dari seluruh disiplin ilmu dengan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah yang baik (Arsy & Syamsulrizal, 2021; Ng &

Fergusson, 2020; Suganda, 2021). Secara umum, sifat transdisipliner pengajaran STEAM sejalan dengan pemecahan masalah non linier dan keterbukaan pemikiran kreatif (Mishra et al.

dalam Quigley & Herro, 2016). STEAM menggabungkan kelima cabang ilmu dapat diimplementasikan pada pembelajaran kimia.

Penelitian terkait keterampilan berpikir kreatif yang telah dilakukan di SMAN 11 Jambi oleh (Annisa et al., 2019) terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan berpikir kreatif siswa yang menerapkan model pembelajaran kimia terintegrasi STEAM pada materi asam dan basa.

Pada materi Kimia penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dibutuhkan supaya siswa terkondisi untuk menyelesaikan suatu kasus dengan lebih menantang dirinya.

Penerapan metode problem-based learning (PBL) yang terintegrasi STEAM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa (Ahmaad et al., 2021). Siswa yang terlibat metode PBL mampu menyelesaikan suatu kasus yang diberikan dengan melakukan analisis yang tepat dan mampu memberikan alternatif solusi (Kardoyo et al., 2020). Selain itu siswa dapat mengungkapkan pendapat mereka dengan baik di depan kelas selama pembelajaran dan mengembangkan kognitif, sosial emosional, bahasa dan kreativitas mereka (Nopiyanti et al., 2020).

Materi hidrolisis garam salah satu materi pada mata pelajaran kimia yang memiliki kompleksitas cukup tinggi. Sulitnya memecahkan masalah dari soal terkait penentuan pH dan jenis hidrolisis dengan rumus yang majemuk sehingga Siswa cenderung lebih banyak menghafal rumus tanpa disertai pemahaman konsep yang mendalam.

Siswa dominan hanya menerima konsep dari guru tanpa ada yang berinisiatif untuk mencari tahu

lebih banyak sendiri (Kusumah et al., 2020).

Selain itu, pembelajaran menjadikan siswa kurang memiliki inisiatif untuk bertanya, mengajukan ide atau gagasan berdampak pada kurang terbangunnya keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki.

Penelitian terdahulu terkait STEAM PBL diantaranya Degeng et al., (2021) meneliti pembelajaran yang menerapkan proses pengembangan ide dan konsep oleh siswa dapat mengajarkan keterampilan siswa seperti komunikasi, kerja, ketekunan, kreativitas, dan kerja sama. Pembelajaran menggunakan STEAM PBL telah banyak dilakukan. Namun STEAM PBL yang diintegrasikan dengan pembelajaran hidrolisis garam masih sangat terbatas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah siswa membuat Creative Instastory mengenai materi hidrolisis garam, pemanfaatan teknologi berupa Nearpod sebagai media pembelajaran.

Dengan dilakukan penelitian ini, dapat diketahui statistik deskriptif keterampilan berpikir kreatif, penggolongan kategori indikator keterampilan berpikir kreatif, hasil creative instastory siswa dengan metode STEAM-PBL, dan nilai rata-rata hasil poster dalam rangka membangun kemampuan keterampilan berpikir siswa. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan.

Penggunaan STEAM PBL pada penelitian ini berfokus membangun keterampilan abad 21 pada aspek berpikir kreatif pada pembelajaran hidrolisis garam. Indikator keterampilan berpikir kreatif yakni fluency, flexibility, originality, dan elaboration (Shye, 2014; Treffinger et al., 2002).

Fluency atau kefasihan berarti kemampuan untuk menghasilkan banyak ide baru. Flexibility adalah kemampuan untuk menggabungkan domain dan meninggalkan ide-ide lama demi yang baru.

Sedangkan originality merupakan kemampuan untuk menghasilkan tanggapan yang tidak biasa dan elaboration yaitu kemampuan untuk mengembangkan, menyulam, memperindah, atau menguraikan ide-ide. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi hidrolisis garam dengan integrasi STEAM PBL. Diharapkan penelitian ini, dapat dijadikan dasar pengembangan metode pembelajaran untuk membangun keterampilan berpikir kreatif siswa.

(3)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 DOI : http://dx.doi.org/10.31602/dl.v6i3.12811

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian kelas XI IPA salah

satu MAN di Jakarta dipilih secara purposive sampling. Sampel sebanyak 65 siswa pada Tabel 1.

Tabel 1. Pemetaan Sampel Penelitian

Kelas Gender Jumlah Siswa Total

XI IPA 1 Laki-laki 6 18

Perempuan 12

XI IPA 2 Laki-laki 6 24

Perempuan 18

XI IPA 3 Laki-laki 10 23

Perempuan 14

1. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data berupa kuesioner berdasarkan indikator keterampilan berpikir kreatif adopsi modifikasi dari Nadhiroh et al.

(2023), Putri & Alberida (2022) dan Nurfadilah

& Siswanto (2020) kepada siswa dalam pembelajaran kimia materi hidrolisis garam.

Instrumen angket divalidasi konstruk oleh seorang dosen ahli Pendidikan Kimia kemudian diuji validitas dan reabilitasnya. Indikator keterampilan berpikir kreatif yang dimaksud yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Instrumen kuesioner divalidasi oleh seorang dosen ahli. Kuesioner disebarkan berupa Google Form melalui WhatsApp group, disusun menggunakan skala Likert dari skala 1 sampai 4 dimana 1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju,

3=Setuju dan 4=Sangat Setuju (Budiastuti &

Bandur, 2018). Selain itu, pengumpulan data didapat dari nilai poster siswa dengan indikator yang dinilai adalah informasi yang disajikan, penampilan, penyajian materi, dan bahasa yang digunakan (https://nps.gov/.)

2. Teknik Analisis Data

Hasil perolehan skor dari kuesioner kemudian dianalisis deskriptif menggunakan software excel dan IBM SPSS v25. Hasil skor dari pengambilan data kuesioner kemudian dihitung nilai

rata-rata (M) dan standar deviasi (SD).

Kemudian data setiap indikator yang diperoleh dikategorisasikan berdasarkan pendapat dari Azwar (2019).

Tabel 2. Kategorisasi Berdasarkan Mean dan Standar Deviasi

Interval Skor Kategori

M + 1 SD ≤ X Tinggi

M + 1 SD ≤ X Rendah

X < M – 1 SD Sedang

3. Tahapan Pembelajaran

Inovasi pembelajaran menerapkan kontribusi pendekatan STEAM dilakukan dengan model problem-based learning (PBL). Kegiatan pembelajaran hidrolisis dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran berbasis problem serta mengintegrasikan STEAM materi hidrolisis

garam. Langkah-langkah pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 222

Uniska PPJ-Daltonjurnal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghimpun data melalui kuesioner disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kreatif siswa pada

pembelajaran kimia hidrolisis garam, yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration.

Analisis Statistik Deskriptif Keterampilan Berpikir Kreatif Tabel 3.

Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif Keterampilan Berpikir Kreatif Statistik Deskriptif Fluency Flexibility Ori-

ginality

Ela- Borat ion

N 65 65 65 65

Mean 14,9 8,8 9,4 4,3

Median 15 9 9,4 4

Modus 15 8 11 4

Skor Maksimum 74,5 73,3 78,6 61,3

Skor Minimum 8 4 3 2

Standar Deviasi 8,0 8,4 8,9 7,3

Berdasarkan Tabel 3, bahwa rerata kemampuan berpikir kreatif siswa pada indikator Fluency sebesar 14,9%, indikator Flexibility sebesar 8,8%, indikator Originality sebesar 9,4%,

dan indikator Elaboration sebesar 4,3 %.

Penggolongan kategori dari keempat indikator keterampilan berpikir kreatif Tabel 4.

Tabel 4. Penggolongan kategori indikator keterampilan berpikir kreatif Interval Skor Kategori

Fluency

F %

X ≤ 12 Rendah 6 9.2%

Gambar 1. Tahapan Pembelajaran STEAM-PBL materi Hidrolisis Garam

(5)

12 ≤X< 18 Sedang 48 73.8%

18 < X Tinggi 11 16.9%

Jumlah 65 100%

Interval Skor Kategori

Flexibility

F %

X ≤ 11 Rendah 7 10.8%

7 ≤X< 11 Sedang 46 70.8%

11 < X Tinggi 12 18.5%

Jumlah 65 100%

Interval Skor Kategori

Originality

F %

X ≤ 11 Rendah 5 7.7%

7 ≤X< 11 Sedang 37 56.9%

11 < X Tinggi 23 35.4%

Jumlah 65 100%

Interval Skor Kategori

Elaboration

F %

X ≤ 6 Rendah 7 10.8%

3 ≤X< 6 Sedang 47 72.3%

6 < X Tinggi 11 16.9%

Jumlah 65 100%

Berdasarkan Tabel 4, indikator

Fluency

memiliki persentase paling tinggi dibandingkan dengan indikator-indikator lainnya yaitu sebesar 73,8% kategori sedang.

Pendekatan STEAM mendorong siswa untuk belajar mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya, dengan caranya masing- masing. Proses ini dapat dilihat dari cara siswa menjelaskan pengertian hidrolisis garam, contoh hidrolisis garam, serta rumus penentuan pH kedalam poster. Selain itu

siswa banyak mengajukan banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban, mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah seperti menentukan jenis-jenis hidrolisis garam, mengungkapkan gagasan gagasannya terkait konsep hidrolisis.

Hal Ini menunjukan bahwa siswa telah

memiliki kemampuan dalam memunculkan

ide atau gagasan yang berasal dari

pemikirannya sendiri secara tepat (Nadhiroh,

et. al, 2023).

.

(6)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 224

Uniska PPJ-Daltonjurnal

Indikator

Flexibility

sebesar 70,8%

kategori sedang. Pendekatan STEAM ini dapat dilihat dari cara siswa memberikan aneka ragam penafsiran terhadap suatu gambar terkait masalah hidrolisis garam, menerapkan suatu konsep dan memberikan pertimbangan terhadap stimulasi yang diberikan guru terkait hidrolisis garam.

Indikator

Elaboration

sebesar 72,3%

kategori sedang. Pendekatan STEAM ini dapat dilihat dari cara siswa mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan tahapan yang terperinci, mengembangkan atau memperkaya gagasan tentang jenis-jenis hidrolisis garam, menambah garis-garis, warna warna dan detail-detail (bagian bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain dalam penugasan kelompok Creative Instastory.

Indikator

Originality

sebesar 56,9%

kategori sedang. Rendahnya capaian kemampuan ini mencerminkan bahwa peserta didik belum mampu memberi jawaban secara unik atau dengan kata lain berbeda dari yang diberikan oleh yang lain (Kadir, et. al, 2022). Indikator

Originality

dinilai dari siswa yang menuntaskan masalah dengan caranya sendiri atau dengan kata lain cara yang tidak terpikirkan oleh orang biasanya Qomariyah dan Subekti (2021). Hal ini menunjukan peserta didik belum dapat memikirkan masalah-masalah dengan cara yang orisinil atau yang tidak pernah orang lain pikirkan ataupun mempertanyakan cara- cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru. Selain itu siswa juga belum mampu mencari pendekatan baru dari stereotypes (klise). Siswa cenderung masih lebih senang menganalisis yang sudah ada daripada mensintesa yang baru.

Grafik Indikator Berpikir Kreatif Siswa

materi hidrolisis garam

Gambar 2.

Gambar 2. Grafik Indikator Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Gambar 2, Indikator berpikir kreatif siswa paling tinggi adalah Fluency

. Indikator

Fluency siswa yang baik dapat

tercermin pada siswa yang mampu memberikan berbagai ide-ide dan jawaban berdasarkan permasalahan yang distimulasi oleh guru (

Firdaus et al. (2018)

(a)

(7)

(b)

Gambar 3. Hasil Creative Instastory siswa dengan metode STEAM-PBL (a) dan (b)

Berdasarkan Gambar 3, pendekatan STEAM dapat ditunjukkan dari hasil poster yang siswa kreasikan melalui pemanfaatan teknologi berupa penggunaan fitur yang ada di Instagram. Selain itu, pendekatan Art dapat dilihat ketika siswa memilih desain dan warna untuk poster Instastory.

Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dibangun melalui Creative Instastory. Model STEAM-PBL diharapkan dapat membangun keterampilan berpikir kreatif siswa pada setiap tahapan pembelajaran. Budiyono et al. (2020) mengungkapkan bahwa selama ini model pembelajaran STEAM-PBL memberikan pengaruh baik terhadap kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran. Dalam pemanfaatan teknologi, siswa juga memanfaatkan penggunaan Nearpod sebagai media pembelajaran yang menarik. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih semangat dan mengikuti kegiatan belajar dengan baik (Akbar et al., 2022).

Gambar 4. Rata-rata nilai poster setiap kelas.

Berdasarkan Gambar 4, menunjukan bahwa pendekatan STEAM dapat membangun keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini sejalan penelitian Suryaningsih dan Nisa., F.A., (2021) bahwa inovasi pembelajaran STEAM- PjBL melalui media sosial instagram dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Hasil temuan secara keseluruhan pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif pada materi hidrolisis garam yang dimiliki siswa termasuk kategori sedang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian bahwa keterampilan berpikir kreatif pada materi hidrolisis garam yang dimiliki peserta didik termasuk kategori sedang pada keempat indikator fluency, flexibility, originality, dan elaboration.

Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dibangun melalui metode PBL dengan penugasan pembuatan Creative Instastory. Kemudian rata- rata nilai poster ketiga kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 berturut-turut yakni 82.88, 81.80 dan 88.28. Penelitian ini memiliki batasan fokus materi yang dikaji yaitu hidrolisis garam pada pembelajaran kimia. Saran penelitian selanjutnya pendekatan STEAM PBL dapat diimplementasikan pada materi Kimia lainnya.

(8)

Dalton : J. Pend. Kim. dan Ilmu. Kim. (e-ISSN 2621-3060)Vol 6 No 3 2023 226

Uniska PPJ-Daltonjurnal

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. N., Astriani, M. M., Alfahnum, M., &

Setyowati, L. (2021). Increasing Creative Thinking of Students by Learning Origanization with STEAM Education.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 10(1), 103–110.

https://doi.org/10.15294/jpii.v10i1.27146 Akbar, F. H., Rahayu, R., & Wanabuliandari, S.

(2022). The Effectiveness of PBL Model with STEAM Approach Assisted by Android Application on Students’

Mathematical Problem-Solving Ability.

Journal of Education Technology, 6(3), 548–559.

https://doi.org/10.23887/jet.v6i3.45693 Annisa, R., Effendi, M. H., & Damris, D. (2019).

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dengan Menggunakan Model Project Based Learning Berbasis Steam (Science, Technology, Engineering, Arts Dan Mathematic) Pada Materi Asam Dan Basa Di Sman 11 Kota Jambi. Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry,

10(2), 14–22.

https://doi.org/10.22437/jisic.v10i2.6517 Arsy, I., & Syamsulrizal, S. (2021). Pengaruh

Pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) Terhadap Kreativitas Peserta Didik. Biolearning Journal, 8(1), 24–26.

https://doi.org/10.36232/jurnalbiolearning.v8i1.1 019

Azwar, S. (2019). Metode Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiyono, A., Husna, H., & Wildani, A. (2020).

Pengaruh Penerapan Model PBL terintegrasi STEAM terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ditinjau dari Pemahaman Konsep Siswa. Edusains, 12(2), 166–176.

Conradty, C., & Bogner, F. X. (2019). From STEM to STEAM: Cracking the Code?

How Creativity & Motivation Interacts with Inquiry-based Learning. Creativity Research Journal, 31(3), 284–295.

https://doi.org/10.1080/10400419.2019.164 1678

Degeng, I. N. S., Sutadji, E., Rinanityas, Y. E. P.,

& Prihatin, R. (2021). The Effect of PBL- based STEAM Approach on The Cognitive and Affective Learning Outcomesof

Primary School. Turkish Journal of Computer and Mathematics Education (TURCOMAT), 12(6), 2390–2399.

https://doi.org/10.17762/turcomat.v12i6.55 21

Firdaus, H. M., Widodo, A., & Rochintaniawati, D. (2018). Analysis of Creative Thinking Ability and Process of Creative Thinking Ability Development of Junior High School Students on Biology Learning.

Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education, 1(1), 21–28.

Firdausa, H. R., Rosbiono, M., & Sopandi, W.

(2021). Building Students’ Creative Thinking Skills Using Problem-. Journal of Educational Sciences (JES), 5(1), 89–103.

Kadir, I. A., Machmud, T., Usman, K., & Katili, N. (2022). Analisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi segitiga. Jambura Journal of Mathematics Education, 3(2), 128-138.

Kardoyo, Nurkhin, A., Muhsin, & Pramusinto, H.

(2020). Problem-based learning strategy: Its impact on students’ critical and creative thinking skills. European Journal of Educational Research, 9(3), 1141–1150.

https://doi.org/10.12973/EU-JER.9.3.1141 Kusumah, R. G. T., Walid, A., Sugiharta, I.,

Putra, E. P., Wicaksono, I., & Erfan, M.

(2020). Construction of High School Chemistry Module, Based on Problem- based Learning (PBL) on Salt Hydrolysis Material for Gifted Students. Journal of Physics: Conference Series, 1467(1).

https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1467/1/012047

Nadhiroh, S. U., Kristanti, F., Suprapti, E., &

Surabaya, M. (2023). Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Matematika berdasarkan Aspek Munandar. 4(1).

https://doi.org/10.51454/jet.v4i1.135 Ng, W., & Fergusson, J. (2020). Engaging High

School Girls in Interdisciplinary STEAM.

Science Education International, 31(3), 283–294.

https://doi.org/10.33828/sei.v31.i3.7 Nopiyanti, I., Adjie, N., & Putri, S. U. (2020).

STEAM-PBL in Early Childhood Education: Optimization Strategies for Developing Communication Skills. In 1st International Conference on Early

(9)

Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP 2019) (pp. 81-86). Atlantis Press.

Nurfadilah, S., & Siswanto, J. (2020). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif pada Konsep Polimer dengan Pendekatan STEAM Bermuatan ESD Siswa SMA Negeri 1 Bantarbolang. 14(1), 45–51.

Ozkan, G., & Umdu, U. (2019). Exploring the effectiveness of STEAM design processes on middle school students’ creativity.

International Journal of Technology and Design Education, 0123456789.

https://doi.org/10.1007/s10798-019-09547- z

Putri, Y. S., & Alberida, H. (2022). Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X Tahun Ajaran 2021/2022 di SMAN 1 Pariaman:(Creative Thinking Skills Class X Students for the 2021/2022 Academic Year at SMAN 1 Pariaman). BIODIK, 8(2), 112- 117.

Qomariyah, D. N., & Subekti, H. (2021).

Analisis kemampuan berpikir kreatif. Pensa: e-jurnal pendidikan sains, 9(2), 242-246.

Quigley, C. F., & Herro, D. (2016). “Finding the Joy in the Unknown”: Implementation of STEAM Teaching Practices in Middle School Science and Math Classrooms.

Journal of Science Education and Technology, 25(3), 410–426.

https://doi.org/10.1007/s10956-016-9602-z

Rahmawati, Y., Ridwan, A.,

Hadinugrahaningsih, T., & Soeprijanto.

(2019). Developing critical and creative thinking skills through STEAM integration in chemistry learning. Journal of Physics:

Conference Series, 1156(1).

https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1156/1/012033

Saputri, M., & Syukri, M. (2021). Students’

creative thinking skills in biology learning : fluency , flexibility , originality , and elaboration. Journal of Physics: Conference Series. https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1747/1/012040

Shye, S. (2014). Creativity in problem solving.

January 2004.

https://doi.org/10.13140/2.1.1940.0643 Suganda, E., Latifah, S., Sari, P. M.,

Rahmayanti, H., Ichsan, I. Z., & Rahman, M. M. (2021). STEAM and Environment on students’ creative-thinking skills: A meta- analysis study. In Journal of Physics:

Conference Series (Vol. 1796, No. 1, p.

012101). IOP Publishing.

Treffinger, D. J., Young, G. C., Selby, E. C., &

Shepardson, C. (2002). Assessing Creativity: A Guide for Educators. National Research Center on the Gifted and Talented.

Zayyinah, Z., Erman, E., Supardi, Z. A. I., Hariyono, E., & Prahani, B. K. (2022).

STEAM-Integrated Project Based Learning Models: Alternative to Improve 21st Century Skills. Proceedings of the Eighth Southeast Asia Design Research (SEA-DR)

& the Second Science, Technology, Education, Arts, Culture, and Humanity (STEACH) International Conference (SEADR-STEACH 2021), 627, 251–258.

https://doi.org/10.2991/assehr.k.211229.03 9.

National Park Service. U.S Department of Interior. https://www.nps.gov/index.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut memperlihatkan juga bahwa, meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan pada karakteristik keterampilan berpikir kreatif secara umum antara subjek

Hasil kelayakan LKS berdasarkan aspek keefektifan yaitu hasil tes keterampilan berpikir kreatif siswa didapatkan sebesar 33% siswa sangat kreatif(jika siswa

Data hasil keterampilan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning pada materi pencemaran lingkungan

1. Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif secara bersama-sama antara kelompok siswa yang belajar dengan praktikum dan

1. Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif secara bersama-sama antara kelompok siswa yang belajar dengan praktikum dan

Pada soal pretes-postes, peningkatan keterampilan berpikir kreatif yang paling tinggi terjadi pada indikator elaboration yaitu enghasilkan N-gain 0,70. Peningkatan ini

meningkatkan keterampilan berpikir kreatif materi sistem ekskresi SMAN 8 Kota Bengkulu, hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media terhadap lembar kerja siswa dengan bantuan digital

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa dengan rata-rata N-gain kelas eksperimen dan kontrol sebesar 63.26 dan 20.57 Dengan