Strategi
Firda Muthia Elsyanty Pembimbing:
dr. Nina Ratnaningsih, SpM(K), MSc Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran PMN RS Mata Cicendo
2023
Eliminasi Disparitas
dalam Pelayanan Kesehatan Mata
Unit
Oftalmologi
Komunitas
Daftar Isi
Strategi Eliminasi Disparitas dalam Pelayanan Kesehatan Mata
Pendahuluan
Identifikasi penyebab disparitas dalam pelayanan kesehatan mata
Langkah eliminasi disparitas dalam pelayanan mata
Simpulan Referensi
1 2
3
8 9
menengah. Sebagian dari populasi tersebut hidup dengan gangguan penglihatan akibat memiliki hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan mata yang berkualitas dan terjangkau. Kesenjangan ter- sebut diakibatkan oleh banyak hal yang meliputi faktor penduduk dan penyedia pelayanan kesehatan mata.
sebanyak 90% pen- duduk dengan gang- guan penglihatan atau kebutaan ber- asal dari negara pendapatan rendah-
Pendahuluan
Ketersediaan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan mata merupakan pondasi penting
dalam meningkatkan
penggunaan layanan oleh masyarakat. Tujuan sari kepustakaan ini adalah memaparkan penyebab serta strategi untuk mengeliminasi disparitas dalam pelayanan kesehatan mata.
S
1
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA
Penggunaan layanan kesehatan mata yang tepat dan merata dapat menurunkan beban gangguan penglihatan dan kebutaan di suatu negara. Tujuan utama dalam mengeliminasi disparitas pelayanan kesehatan mata adalah untuk mencapai eye health equity, yaitu suatu keadaan di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesehatan mata terbaiknya. Upaya untuk mencapai eye health equity bersifat multifaktorial dan melibatkan lintas sektor dalam pelaksanaannya.
“Masih banyak penduduk yang
hidup dengan gangguan penglihatan atau
kebutaan akibat hambatan akses pelayanan kesehatan
mata.”
Penyebab Disparitas Pelayanan Kesehatan Mata
wareness and access
A
Identifikasi
Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan mata yang rendah akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk datang mencari layanan kesehatan mata. Akses dan alur rujukan yang rumit dan kurang jelas akan mempersulit pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan mata.
B est vs bad service
Pelayanan kesehatan yang tidak berkualitas akan menurunkan keinginan serta kepercayaan penduduk dalam mengakses pelayanan kesehatan mata. Pasien yang memiliki pengalaman negatif akan menyebabkan orang sekitarnya tidak ingin mendapat pelayanan kesehatan mata dan begitu pula sebaliknya.
C ost
Biaya yang terlalu mahal akan memberatkan pasien sehingga tidak ingin datang ke pelayanan kesehatan mata. Kemampuan pasien terhadap biaya langsung dan tidak langsung seperti biaya perjalanan dapat mempengaruhi penggunaan layanan kesehatan mata.
D istance
Jarak layanan kesehatan mata yang terlalu jauh dari pemukiman penduduk akan menyebabkan rendahnya angka kunjungan pasien ke pusat pelayanan kesehatan mata.
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 2
Akses dan alur rujukan yang sederhana akan mempermudah pasien mendapat pelayanan yang dibutuhkan. Pentingnya hal ini mendorong sektor pemerintah untuk menyusun regulasi yang dapat meningkatkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan mata yang terjangkau.
Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Mata
3
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA
1
Faktor Kelompok Komunitas
Community outreach program merupakan strategi untuk menjangkau kelompok komunitas yang mengalami hambatan akses pelayanan kesehatan.
Menetapkan target penduduk berdasarkan faktor demografis, komposisi sosial, pendapatan, norma adat, dan perspektif politik dapat meningkatkan akses dan pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan.
Tele-oftalmologi
Penggunaan teknologi dapat menjangkau populasi yang mengalami hambatan dalam mendapat akses pelayanan kesehatan mata.
Jaminan Kesehatan Mata Akses pelayanan kesehatan mata yang
terjangkau dapat meningkatkan angka pasien baru yang belum pernah berobat serta memperbaiki tingkat kontrol bagi yang sudah rutin berobat.
Langkah
Eliminasi Disparitas dalam Pelayanan Mata
Kurangnya jumlah sumber daya manusia terlatih dalam pelayanan kesehatan mata merupakan tantangan besar dalam penyediaan layanan kesehatan mata. Meningkatkan kesempatan belajar terhadap mahasiswa kesehatan dari latar belakang dan budaya yang berbeda dapat meningkatkan distribusi serta keragaman tenaga kesehatan mata.
Penyediaan pelayanan ke- sehatan yang berkualitas akan meningkatkan kepercayaan serta hubungan dengan pasien yang baik. Pasien yang memiliki pengalaman layanan kesehatan positif akan meyakinkan orang- orang sekitarnya untuk mendapat pelayanan kesehatan yang serupa. Upaya memberikan layanan terbaik setiap saat merupakan hal penting untuk menjaga kualitas pelayanan.
Komunikasi interpersonal
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 4
KERAGAMAN DAN KUALITAS
2 Tenaga Kerja
Distribusi tenaga
kesehatan mata
EDUKASI
Eksplorasi terhadap berbagai jenis metode edukasi kesehatan dapat dilakukan untuk meningkatkan penge- tahuan kesehatan mata.
Beberapa contohnya adalah edukasi berbasis poster, video, teknologi, dan media sosial.
Hal yang perlu diperhatikan adalah menguji media edukasi kepada target komunitas yang dituju.
Tujuannya adalah untuk mengetahui persepsi serta pemahaman masyarakat terhadap edukasi kesehatan yang diberikan.
Ketertarikan masyarakat terhadap edukasi kesehatan mata akan meningkatkan wawasan serta kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mata.
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 5
Kesehatan Mata
3
Perbaikan Sistem Berkelanjutan
Data memiliki potensi dalam proses meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan penelitian. Hal ini dapat dicapai melalui perbaikan sistem yang sudah berjalan atau penciptaan sistem baru yang terintegrasi. Regulasi pelayanan kesehatan mata yang baik perlu disesuaikan dengan kebutuhan penduduk di suatu tempat.
Informasi data rekam medis dapat dianalisis untuk menghasilkan gambaran kondisi suatu populasi tertentu. Hasil analisis berdasarkan data yang berkualitas bermanfaat dalam menciptakan regulasi pelayanan kesehatan mata terpadu dan pedoman pengukuran disparitas kesehatan mata yang akurat.
Menggunakan data untuk mengatasi disparitas
BERDASARKAN DATA
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 6
4
Pendekatan baru dalam menjangkau dan menarik minat penduduk dalam mengakses pelayanan kesehatan mata diperlukan untuk terus dikembangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan teknologi dan edukasi tes mandiri terhadap berbagai kondisi penyakit mata.
Kerangka kerja dalam mengeliminasi disparitas menekankan pentingnya kolaborasi dengan ke- lompok komunitas. Kerja- sama dengan tenaga kesehatan mata lainnya seperti refraksionis, optometris, dan perawat mahir mata mening- katkan kualitas pelaya- nan yang diberikan.
Kolaborasi dapat dila- kukan dengan belajar dari pengalaman kolega antar daerah dan negara yang sudah berhasil menjalankan konsep pelayanan kesehatan mata yang inklusif.
Beberapa contohnya adalah Aravind Eye Care dan LV Prasad Eye Institute di India.
MEMPERLUAS KOLABORASI DAN KERJASAMA
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 7
5
Strategi dalam upaya mengeliminasi disparitas pelayanan kesehatan mata memperluas wawasan
mengenai potensi untuk mencapai eye health equity. Kerjasama lintas sektor berperan penting
dalam mewujudkan tujuan tersebut karena kesenjangan pelayanan kesehatan mata yang
bersifat multifaktorial. Langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan akses pelayanan
kesehatan mata, kualitas dan keragaman tenaga kesehatan mata, meningkatkan literasi kesehatan
mata pada individu dan komunitas, serta melibatkan penggunaan data untuk meningkatkan
luaran kesehatan mata yang lebih baik.
Simpulan
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 8
1.Elam AR, Tseng VL, Rodriguez TM, Mike EV, Warren AK, Coleman AL, dkk. Disparities in Vision Health and Eye Care. American Academy of Ophthalmology. 2022;129(10):89-103.
2.Jain B, Jain E. Rural development through eye care: A new Dimension of possibilities. Indian J Ophthalmol. 2023;71:330.
3.Braveman P, Arkin E, Orleans T. What Is Health Equity? And What Difference Does a Definition Make?. New Jersey: Princeton Robert Wood Johnson Foundation, 2019. hlm. 89-95.
4. Goyal A, Richards C, Patel V, Syeda S, Guest JM, Freedman RL, dkk. The vision detroit project:
visual burden, barriers, and access to eye care in an urban setting. Ophthalmic Epidemiology.
2022;29(1):13-24.
5. Elam AR, Lee PP. Barriers to and suggestions on improving utilization of eye care in high risk individuals: focus group results. Int Sch Res Notices. 2019;52(7):8-16.
6. Sengo DB, Marraca NA, Muaprato AM. Barriers to accessing eye health services in suburban communities in nampula, mozambique. Int. J.
Environ. Res. Public Health. 2022;19(7):3-12.
7. World report on vision. Geneva: World Health Organization; 2019.
8. Burton MJ, Ramke J, Marques AP, Bourne RR, Congdon N, Jones I, dkk. The lancet global health commission on global eye health: vision beyond 2020. Lancet global health. 2021;9(4):289-551.
9. Wolvaardt E, Shukla K. Primaey eye health care:
the foundation for universal access to eye health.
CEHJ. 2021;34(113):65-6.
10. Aghaji, Gilbert C. Delivering eye health promotion: why and how. CEHJ. 2021;34(113):73- 5.
11. Allen L, Burton M. How policy makers can support primary eye health care. CEHJ.
2021;34(1):79-80.
Referensi
STRATEGI ELIMINASI DISPARITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN MATA 9