• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi humas balai taman nasional gunung rinjani

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi humas balai taman nasional gunung rinjani"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Humas Taman Nasional Gunung Rinjani untuk mengembalikan wisata pendakian Gunung Rinjani pasca gempa Lombok.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi penting dan menjembatani disiplin ilmu sejenis untuk penelitian selanjutnya, terutama yang membahas masalah yang sama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khazanah perpustakaan bagi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada kajian Humas dan Humas. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi khususnya di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Gunung Rinjani di wilayah Mataram akan direstorasi agar penelitian ini dapat efektif fokus pada perumusan masalah. Sedangkan setting atau lokasi penelitian yang dijadikan fasilitas dalam penelitian ini adalah Sembalun dan Kota Mataram. Di Kota Mataram dan Sembalun, belum ada yang menyelidiki strategi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk memulihkan wisata pendakian Gunung Rinjani pascagempa.

Telaah Pustaka

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang berusaha untuk mendeskripsikan strategi Humas dalam menjaga citra wisata halal di Hotel Syariah Solo. Perbedaan penelitian Diana Setyawati dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada subjek yang akan diteliti, dimana penelitian ini berada. Penelitian ini berfokus pada strategi Humas untuk menjaga citra positif Hotel Syariah Solo, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti berfokus pada strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk mempromosikan wisata pendakian Gunung Rinjani agar wisatawan kembali mengunjunginya pasca gempa Lombok.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada obyek yang akan diteliti. Kajian ini mengkaji Komunikasi Pariwisata Halal di Lombok sedangkan topik penelitiannya adalah Strategi Humas Dalam Restorasi Wisata Gunung Rinjani Pasca Gempa Lombok.

Kerangka Teori

  • Strategi Public Relations
  • Public Relations
  • Citra Instansi

Alhasil, pesan-pesan yang akan disampaikan humas ke media akan dipublikasikan. Fakta menunjukkan bahwa sebanyak 90% informasi yang disampaikan PR ke media massa berakhir di tong sampah. Ada berbagai alasan penolakan berita yang diteruskan humas kepada media.

Hubungan yang baik antara humas dan media massa sangat mempengaruhi publikasi yang mengirimkan humas ke media massa. Karena dua alasan di atas, hubungan baik dengan media massa menjadi sangat penting bagi kehumasan.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Sistematika Pembahasan

Kehadiran peneliti di lapangan sangat penting karena bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terkait penelitian yang telah diteliti selama kurang lebih empat bulan di kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Untuk itu peneliti ingin mengetahui strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dalam pemulihan wisata pendakian Gunung Rinjani pasca gempa Lombok. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari Kantor Humas Taman Nasional Gunung Rinjani Kota Mataram berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan buku komunikasi dan kehumasan serta literatur yang dimiliki oleh Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Mataram. Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti dalam analisis data, peneliti akan lebih mudah mendapatkan data yang valid terkait strategi kehumasan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani pasca gempa Lombok.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dari Tahun ke Tahun

Strategi yang dilakukan oleh Humas Taman Nasional Gunung Rinjani sebelum terjadinya gempa adalah sebagai berikut. Pernyataan di atas didukung oleh pendapat Bapak. Mulkan Hamida, S.P., sebagai Humas Taman Nasional Gunung Rinjani, yaitu. Dari tahun 2015 hingga 2017, jumlah wisatawan di Taman Nasional Gunung Rinjani terus meningkat, menurut data yang dikumpulkan peneliti di lapangan.

Berdasarkan data dari postingan Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani pada tanggal 20 Maret 2018, BTNGR melaksanakan Pelatihan Porter/Guide Senaru dan Sembalun yang dilaksanakan di Hotel Graha Ayu. Pengumuman ini menyatakan bahwa seluruh Pemandu Gunung (Porter/Guide) yang menyediakan jasa mountain guide di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani wajib menyerahkan foto setengah badan (pas foto 3x4) dan foto KTP/KK kepada forum Rinjani Porter Guide atau Kantor Resor Taman Nasional Gunung Rinjani terdekat. Tak hanya porter, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga mengeluarkan kebijakan terkait legalisasi penyelenggara trekking sebagai langkah meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gunung Rinjani sebelum gempa Lombok.

Pernyataan peneliti tersebut sesuai dengan isi pengumuman yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani pada 24 April 2018. Adanya kebijakan ini akan membantu BTNGR memaksimalkan fungsi TO dalam mendorong pendakian Gunung Rinjani. Dari apa yang dilihat dan didengar peneliti, berbagai kebijakan yang dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani sebelum gempa, ternyata masih banyak yang perlu diperbaiki.

Menurut saya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani belum optimal mengelola pendakian Gunung Rinjani, jika memungkinkan pihak pengelola Gunung Rinjani mengevaluasi jalur ekstrim agar tidak membahayakan pendaki. Tentunya dari pernyataan kedua narasumber di atas akan berdampak negatif terhadap citra Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk memulihkan wisata gunung di Gunung Rinjani pasca gempa Lombok.

Strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk Memulihkan

Untuk mengembalikan citra wisata gunung pasca gempa, Humas Taman Nasional Gunung Rinjani telah menerapkan beberapa strategi, antara lain sebagai berikut. Fasilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan Humas di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Jika fasilitas di lapangan tidak memadai, maka Humas Taman Nasional Gunung Rinjani akan miskin di hadapan masyarakat.

Berdasarkan apa yang dilihat dan didengar peneliti, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani saat ini memprioritaskan kenyamanan dan keamanan pendaki. Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pendaki. Selain itu, untuk pemasaran dan promosi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dibantu oleh TO (Trekking Organizer), Tour Guide, Porter, Lodging Services dan Travel Services (travel agent dan tour operator).

Menurut temuan peneliti, strategi yang diterapkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani adalah manajemen pengunjung. Dari hasil observasi peneliti, peneliti juga menemukan informasi bahwa Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengambil kebijakan baru pasca gempa Lombok yaitu merilis program E-Rinjani. Selain pembuatan aplikasi E-Rinjani, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga membuka jalur baru pada November 2018, yaitu jalur pendakian Aikberik.

Pemanfaatan media di Kantor Humas Taman Nasional Gunung Rinjani tidak hanya terfokus pada satu media saja, melainkan menggunakan berbagai media. Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Humas Taman Nasional Gunung Rinjani menjaga hubungan baik. Oleh karena itu, semakin baik hubungan Humas Taman Nasional Gunung Rinjani dengan media massa, maka akan semakin baik untuk promosi TNGR.

Gambar   2.4   Hasil   Wawancara   Peneliti   Mengenai   Penggunaan   Media Sosial.
Gambar 2.4 Hasil Wawancara Peneliti Mengenai Penggunaan Media Sosial.

PEMBAHASAN

Strategi Humas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk Memulihkan

Fungsi utama humas adalah penumbuhan dan pengembangan hubungan baik antara lembaga (organisasi) dengan publiknya dalam rangka menanamkan pengertian, meningkatkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim opini (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi. 110 Diana Setyawati, Strategi Humas Dalam Menjaga Citra Wisata Halal di Hotel Syariah Solo, (Skipsi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta 2017) diakses 4 Desember 2019, hlm. 23-24. Kesesuaian ini dikarenakan hubungan kerja yang dilakukan oleh Humas BTNGR dengan TO, Porter dan Dinas Pariwisata lainnya, yang merupakan salah satu fungsi Humas/Humas.

Fungsi utama humas adalah membina dan membina hubungan baik antara lembaga (organisasi) dengan publiknya, baik secara internal maupun eksternal, dengan maksud untuk menanamkan pengertian, mendorong motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim opini (opini publik) yang bermanfaat bagi lembaga organisasi. Kegiatan Humas adalah melakukan komunikasi timbal balik (two way traffic communication) antara lembaga dan. Misalnya hubungan PR dengan klien (customer relation), hubungan PR dengan khalayak lokal, hubungan dengan pemerintah bahkan dengan pers.

Metode dan strategi yang tepat yang digunakan oleh seorang Humas dalam menciptakan dan membangun hubungan baik dengan lembaga media maupun dengan wartawan akan mempengaruhi keberhasilan publisitas Humas. Pemahaman tentang apa dan bagaimana strategi humas dalam membangun relasi dengan media sangat penting bagi para praktisi humas. Pesan yang dikirim ke media massa oleh humas (baik berupa berita, advertorial maupun iklan) akan diberitakan oleh media massa atau tidak terlalu ditentukan oleh hubungan tersebut.

121 Evi haizah, strategi Humas dalam membangun relasi dengan media, https://jurnaliainpontianak.or.id, diakses pada 6 Desember 2019 pukul 03.44 WITA. Diana Setyawati, Strategi Humas Dalam Menjaga Citra Halal Torism di Syariah Hotel Solo, Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta 2017 diakses pada 4 Desember 2019. Hafizah Evi, Strategi Humas dalam Membangun Hubungan dengan Media, https://accessoires pada 20 Desember 2019 pada 32 Desember 2019. 4 WITA.

PENUTUP

Saran

Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika wawancara, observasi dan dokumentasi dilakukan lebih mendalam. Saran peneliti adalah agar pihak Humas Taman Nasional Gunung Rinjani lebih tegas memberikan sanksi kepada pendaki yang membuang sampah di gunung tersebut. Selain itu, pemanfaatan media sosial seperti YouTube sudah dimaksimalkan karena menurut peneliti, YouTube sangat efektif sebagai sarana promosi dan edukasi kepada masyarakat akan pelestarian alam dan juga lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Sosialisasi penggunaan E-Rinjani bila perlu terus ditingkatkan di media sosial dan media massa, karena peneliti melihat masyarakat belum banyak mengetahui sistem booking menggunakan aplikasi ini. Bagi para pendaki disarankan agar peneliti bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani untuk menjaga kebersihan dan kealamian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Selalu dukung setiap kebijakan yang dibuat oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan membantu memberikan saran dan data untuk kemajuan wisata pendakian di Gunung Rinjani dan tentunya ikut serta dalam mempromosikan dan memperkenalkan Rinjani kepada masyarakat di luar Pulau Lombok melalui media sosial masing-masing.

Saran peneliti adalah pembaca dapat mengkritisi lebih detail tentang penelitian ini dan membandingkannya dengan hasil penelitian lain untuk menambah referensi terkait strategi kehumasan. Melly Indri Saputri, Komunikasi Pariwisata Lombok dalam Membangun Citra Destinasi Wisata Halal, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Ampel Yogyakarta 2018 diakses pada 06 Desember 2019. Rulia Khairul Amni, “Peran Masyarakat Daerah Provinsi, Pembangunan Masyarakat NTB, Pembangunan NTB Bersama Masyarakat, IAIN Mataram, Fakultas Undangan dan Ilmu Komunikasi.

Dinas Imelda Nubatonis, “Peran Humas Dalam Program Larasita Badan Pertanahan Kabupaten Timor Tengah Utara di Kefa Tengah”, Journal of Interaction, Vol. Hakim Faysal Wahid, Humas dan Hubungan Media, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Komunikasi dan Informatika. Akses melalui https://travel.tempo.co/read/1161725/pasca-gem-strategi-wisata-inilah-yang-digenjot-ntb pada Senin, 02 Desember 2019 pukul 09.19 WITA.

Gambar

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Desa yang masuk kedalam Kawasan TN Gunung Rinjani
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Desa-Desa Sekitar Kawasan TN Gunung Rinjani Tahun 2017
Tabel 2.4 Waktu Tempuh Rata-rata dari Kota diluar Pulau Lombok menuju Kota Mataram
Gambar 2.1 Bagan Kondisi Sarana dan Prasarana (Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan Mesin) di Taman Nasional Gunung Rinjani Sapras berupa jalan, irigasi dan jaringan berjumlah 17 unit pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 tidak mengalami perubahan dan untuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara risiko jarak kehamilan terlalu dekat dengan keluarga berisiko stunting pada data PK21 menggunakan uji spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan