• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi membangun citra dalam upaya meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "strategi membangun citra dalam upaya meningkatkan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MEMBANGUN CITRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN VIEWERS CHANNEL YOUTUBE ‘JURNALRISA’

Cindy Laurina Baharia1, Maya Retnasary2, Veny Purba3

1Universitas BSI Bandung, Indonesia, E-Mail: cindybaharia@gmail.com

2Universitas BSI Bandung, Indonesia, E-Mail: mayaretnasary7@gmail.com

3Universitas BSI Bandung, Indonesia, E-Mail: boyveny@gmail.com

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi membangun citra channel Youtube ‘jurnalrisa’ untuk meningkatkan kepercayaan viewers channel Youtube ‘jurnalrisa’. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan studi kasus. Studi ini berfokus pada strategi branding yang dilakukan oleh tim channel Youtube ‘jurnalrisa’. Ditemukan sebuah fakta unik terbentuknya channel Youtube ‘jurnalrisa’ dalam melakukan strategi dalam membangun citranya, maka dari itu peneliti menggunakan penelitian ini untuk mencari proses terbentuknya channel Youtube ‘jurnalrisa’ yakni melalui personal brand, isi konten dan Sikap Public Figure itu sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data wawancara, pengumpulan data, dan dokumentasi.

Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis ditunjang dengan Teori PDB (Positioning Diferensiasi Brand). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh channel Youtube ‘jurnalrisa’ untuk membangun citranya melalui Personal Brand Risa Saraswati yaitu seorang public figure yang dapat membangun citra personal Risa Saraswati menjadi citra channel Youtube

‘jurnalrisa’.

Kata Kunci: Membangun Citra, Kepercayaan, Channel Youtube

ABSTRACT The aim of this study is to determine the strategy for building up the image of the YouTube channel "jurnalrisa" in order to increase the confidence of viewers of the YouTube channel "jurnalrisa". The type of research used is qualitative research with case studies. This study focuses on the brand strategy of the 'jurnalrisa' team of the YouTube channel. It turned out to be a unique fact that the formation of the YouTube channel "jurnalrisa" in implementing strategies to build its image, therefore the researchers used this research to find the process of forming the YouTube channel "jurnalrisa" , namely through personal brands, content and the attitude of the public figure itself. Data research techniques in this study were performed through interview data, data collection and documentation.

The paradigm used is constructivist supported by PDB (Positioning Differentiation Brand) Theory. The results of this study indicate that the strategy used by the YouTube channel "jurnalrisa" to build its image through the personal brand Risa Saraswati is a public figure that can convert the personal image of Risa Saraswati into an image of the YouTube channel "journalism".

Keywords: Building Image, Trust, Youtube Channel

(2)

Pendahuluan

YouTube adalah sebuah platform baru di era digital yaitu media sosial yang berisi video-video yang memungkinkan masyarakat untuk melihat, menggunggah, dan membagikan video-video yang mereka miliki.

YouTube begitu populer di Indonesia. Survei We are Social menyebutkan 150 juta orang penduduk Indonesia yang aktif bermain media sosial (medsos). Dari beragam jenis medsos, YouTube menjadi platform yang paling banyak diakses yaitu 88 persen dari total pengguna medsos pada 2019.

YouTube menjadi platform yang diminati karena penontonnya atau viewers tak hanya mendapatkan hiburan, akan tetapi berbagai macam informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pada konten YouTube horror terdapat channel YouTube bernama

‘jurnalrisa’ yang mengunggah video pertamanya pada 28 September 2017.

Risa Saraswati adalah seorang yang berada di balik channel YouTube ini.

Risa Saraswati mengawali karir dengan menjadi seorang penyanyi pada sebuah band indie di Bandung bernama Homogenic pada tahun 2002. Pada tahun 2009, Risa Saraswati menyatakan mundur dan membentuk sebuah band bernama Sarasvati. Lagu-lagu yang ditulisnya adalah cerita-cerita tentang makhluk astral yang dikenalnya melalui kemampuannya berkomunikasi dengan makhluk tersebut.

Dari penyanyi, penulis lagu dan buku, sekarang Risa Saraswati bersama keluarganya aktif menggarap channel YouTube

‘jurnalrisa’. Risa Saraswati mengajak adik dan sepupu-sepupunya untuk turut serta pada channel YouTube

‘jurnalrisa’. Riana, Indy, Kakang, Nicko, Rai dan Angga adalah saudara-saudara Risa yang juga memiliki keahlian untuk melihat dan berkomunikasi dengan makhluk- makhluk astral.

Channel YouTube ‘jurnalrisa’

terbilang cukup sukses karena hanya dalam waktu setahun, channel YouTube ini sudah memiliki 2,7 juta subscribers. Dengan jumlah viewers yang cukup banyak mencapai 7,1 juta views, dan videonya langgangan menjadi trending topic YouTube.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan dalam konteks penelitian di atas, maka judul yang diambil adalah: “Bagaimana Strategi Membangun Citra dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Channel Youtube ‘jurnalrisa’ (Studi Kasus Mengenai Citra Channel Youtube

‘jurnalrisa’ di Kalangan Penontonnya).

KAJIAN LITERATUR

Komunikasi Pemasaran

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumern dengan cara mengamatai secara cermat kebutuhan dan keingingan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu, serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk yang bersangkutan.

Proses ini disebut marketing mix atau

(3)

bauran pemasaran yang disingkat dengan ‘empat P’. (Morissan, 2010:5)

Citra

Menurut Katz dalam Soemirat dan Ardianto, citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas.

(Soemirat dan Ardianto, 2017:113) Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.(Soemirat dan Ardianto 2017:114)

Brand Image (Citra Merek) Brand merupakan salah satu hal penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan, dimana brand suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut. Keterkaitan konsumen dengan suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya, sehingga akan terbentuk brand image (citra merek). Citra merek (Brand Image) adalah himpunan keyakinan konsumen mengenai berbagai merek.

(Kotler dan Gary Amstrong, 2007:80) Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak penonton ketika mengingat sebuah merek seperti channel Youtube ‘jurnalrisa’. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada merek channel Youtube ‘jurnalrisa’, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain.

Teori

Model segitiga PDB (Positioning, Diferensiasi, dan Brand) adalah teori dalam ilmu manajemen pemasaran, hasil turunan dari teori 9 elemen pemasaran yang terdiri dari brand, differentiation, positioning, segmentation, targeting, marketing mix, selling, service, dan process. (Kartajaya, 2005:7)

Strategi sebuah perusahaan menurut Kertajaya mencangkup tiga elemen dasar ini, Pertama adalah bagaimana kita mampu secara tepat memposisikan produk merek dan perusahaan kita dibenak pelanggan, Kedua bagaimana kita bisa menopang positioning yang tepat ini dengan diferensiasi dan Ketiga kalau kita sudah mampu memposisikan diri secara mem-backup-nya dengan diferensiasi yang kokoh maka agenda selanjutnya bagaimana kita membangun ekuitas merek kita secara berkelanjutan.

1. Positioning

Positioning artinya, bagaimana merek usaha/personal diposisikan dalam benak target pemasaran.

Pendekatan positioning dapat meningkatkan daya ingat pelanggan mengenai perusahaan artinya pendekatan positioning ini membuat perusahaan diingat oleh konsumennya. Positioning haruslah dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy mereka. Artinya, positioning Anda adalah mendeskripsikan value di mata pelanggan. Value yang dimaksud adalah “keunggulan” produk yang Anda miliki, sehingga value akan menjadi bekal untuk memutuskan mereka membeli produk Anda.

Intinya, positioning Anda terletak pada value yang menjadi reason to buy bagi customer.

(4)

2. Diferensiasi

Diferensiasi artinya, pembeda.

Jika positioning itu letaknya di benak target konsumen, maka differentiation itu adalah “beda” yang sebenarnya. Beda yang benar-benar teknis, alias terlihat d lapangan. Jika positioning bisa dibentuk dengan strategi dan taktik komunikasi yang tepat, maka diferensiasi tidak demikian. Diferensiasi harus benar- benar teraplikasikan dalam setiap produk/servis atau proses yang dilakukan oleh perusahaan.

Differentiation yang tepat dalam persaingan, akan memperkokoh positioning perusahaan/merek di dalam benak konsumen.

3. Brand

Merek tidak sekedar sebuah nama, bukan juga sekedar sebuah logo atau simbol, tapi merek merupakan cerminan value yang Anda berikan kepada pelanggan. Dan merek merupakan ekuitas perusahaan yang menambah value bagi produk dan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Metodelogi Penelitian Kualitatif Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. (Sugiyono, 2012:8)

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.

(Sugiyono, 2012: 9)

Metode pendekatan studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, dan komprehensif. Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu, seperti yang lazim dilakukan para ahli psikologis analisis, juga terhadap kelompok, seperti yang dilakukan beberapa ahli antropologi, sosiologi, dan psikologi sosial. Metode studi kasus yang sesuai disampaikan oleh Robert K. Yin (2008). Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu kelompok, organisasi, program atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan, dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang

(5)

seseorang atau suatu unit sosial dalam kurung waktu tertentu.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme karena peneliti ingin mengetahui bagaimana channel Youtube ‘jurnalrisa’

memahami realitas (penafsiran dan pemahaman), bagaimana ia hidup dalam pengalaman kesehariannya dalam melakukan komunikasi.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah talent tim channel Youtube ‘jurnalrisa’ yaitu Abimanyu Bhakti Pratama, Ranggana Purwana dan editor tim channel Youtube ‘jurnalrisa’ yaitu Christian Stevanus. Untuk mendapatkan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik pemilihan informan. Teknik pemilihan informan adalah menemukan orang atau masyarakat atau tempat yang hendak dipelajari, memperoleh akses dan membangun relasi dengan para partisipan sehingga mereka dapat memberikan data yang bagus. (Creswell, 2014:207)

PEMBAHASAN

Analisis Strategi Penggunaan Personal Brand Risa Saraswati pada Channel Youtube ‘jurnalrisa’

Dalam Membangun Kepercayaan Viewers

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara face to face atau tatap muka dengan informan, data pada saat penelitian menunjukkan penggunaan nama

‘jurnalrisa’ dan personal branding Risa Saraswati sangat mempengaruhi dalam membangun kepercayaan viewers, peneliti telah melakukan wawancara kepada empat informan pendukung yang merupakan viewers dari channel Youtube ‘jurnalrisa’.

Analisis penelitian ini peneliti menyajikan bagaimana strategi penggunaan personal brand Risa Saraswati dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dalam hal ini adalah viewers Youtube.

Meningkatkan kepercayaan di sini artinya bagaimana channel Youtube

‘jurnalrisa’ dapat membuat viewers bertumpu atau cenderung, dimana viewers memiliki keyakinan terhadap akun channel Youtube ‘jurnalrisa’.

Berdasarkan data hasil wawancara yang didapatkan dari informan A2 dan A3 yang menyatakan bahwa ide awal Risa Saraswati. Risa Saraswati adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan penulis beberapa buku.

Mengawali karirnya sebagai vokalis band Homogenic dan sudah mengeluarkan 3 album sebelum akhirnya mundur dari band tersebut dan menjadi vokalis band Sarasvati.

Disela-sela kegiatannya di dunia seni, Risa Saraswati juga berdedikasi menjadi pegawai negeri sipil di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Risa Saraswati dikenal sangat produktif, dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun, sudah ada 10 buku yang diterbitkan oleh Risa Saraswati. Risa Saraswati dikenal anak muda Bandung sebagai wanita inspiratif memiliki kreativitas tinggi karena selain cantik dan cerdas wanita ini dapat menarik perhatian maka dari itu apapun yang ia hadirkan khalayak akan percaya.

(6)

Gambar 4.2 Risa Saraswati di acara Konser Klandestin

Sumber: Instagram Risa Saraswati Personal brand Risa Saraswati sudah dibentuk sejak awal kemunculan band Homogenic.

Kemampuannya tidak diragukan lagi pada bidang seni tarik suara. Personal brand Risa Saraswati terus berkembang ketika ia menjadi vokalis Sarasvati dan penulis buku. Lagu- lagu dan buku-buku yang menceritakan tentang kisah makhluk halus yang ditemuinya semakin mengidentikan Risa Saraswati dengan hal-hal berbau mistis. Pada hal ini personal brand Risa Saraswati mempengaruhi corporate brand-nya yaitu channel Youtube ‘jurnalrisa’.

Personal brand yang kuat bila dihubungkan dengan suatu produk maupun suatu institusi, maka dapat membentuk suatu brand personality ataupun corporate personality brand. Hal ini merupakan sebuah usaha

perusahaan dalam

memperluas corporate brand equity untuk menciptakan pengakuan atas merek produk (brand recognition).

Corporate brand yang dibangun berdasarkan individu tersebut sebagai

endorser. Endorser adalah orang yang terlibat dalam komunikasi penyampaian pesan pemasaran sebuah produk, dapat secara langsung ataupun tidak langsung.

Disadari atau tidak, pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik akan mendapatkan perhatian yang besar dan mudah diingat.

(Royan, 2005:2)

Teori di atas menjelaskan bahwa untuk mendapatkan perhatian yang besar dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan, dapat digunakan personal brand seseorang yang dapat mempengaruhi konsumen akan suatu produk tersebut, yang nantinya akan berpengaruh terhadap merek produk.

Corporate brand yang dibangun berdasarkan individu tersebut sebagai endorser. Tentunya konsumen akan lebih tertarik terhadap produk yang digunakan oleh endorser yang dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan terhadap produk.

Dari strategi yang dilakukan oleh channel Youtube ‘jurnalrisa’

diatas untuk membangun kepercayaan viewers dan menjaga atau membentuk citra, serta mempromosikan suatu konten terhadap viewers melalui personal brand Risa Saraswati yang mempengaruhi corporate branding dalam hal ini yaitu channel Youtube

‘jurnalrisa’. Citra positif Risa Saraswati dapat meningkatkan citra konten channel Youtube ‘jurnalrisa’

secara keseluruhan.

Peneliti menganalisa pada awal pembentukan channel Youtube

‘jurnalrisa’, personal brand Risa Saraswati sangat berperan dalam

(7)

pembentukan channel Youtube

‘jurnalrisa’, karena karakter dan kepribadian Risa Saraswati sendiri sehingga dapat merubah citra konten channel Youtube ‘jurnalrisa’ secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, kajian komunikasi pemasaran difokuskan pada salah satu strategi pemasaran dengan penggunaan personal branding Risa Saraswati yang memiliki citra positif di masyarakat.

Keputusan pembelian adalah bagian dari perilaku konsumen yang sampai pada tahap pembelian produk berupa barang atau jasa. Pengambilan keputusan dalam pembelian merupakan bagian dari kondisi psikologis seseorang untuk mendapatkan produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan perusahaan. Pengambilan keputusan pembelian ini depiengaruhi oleh berbagai tahapan dari mulai pengenalan masalah yaitu apa yang menjadi kebutuhannya sampai pada perilaku yang timbulkan pasca pembelian. Dalam hal ini adalah keputusan masyarakat untuk menonton konten video-video channel Youtube ‘jurnalrisa’.

Setiap merek, baik corporate maupun personal, memiliki sebuah kepribadian atau karakter yang membuatnya berbeda dari yang lain, setiap merek memiliki karakter unik yang telah diciptakan secara kreatif oleh pemasar, dan itulah yang menjadi alasan konsumen untuk memilih merek tersebut. Personal brand dan penokohan seseorang dianggap berperan dalam pembentukan corporate branding.

Corporate branding sendiri berhubungan langsung dengan pelanggan dan keputusan pembelian.

(Susanto, 2004:49)

Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri orang, benda atau organisasi. Bagi perusahaan citra juga dapat dartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap citra perusahaan yang didasarkan pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang

perusahaan yang

bersangkutan. (Sutojo, 2004:11)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa makna dari citra itu sendiri adalah membangun identitas dari apa yang ditampilkan atau yang akan dilihat ole orang lain, jadi peran citra disini agar masyarakat dapat mengingat karakteristik dengan hanya melihat citra yang telah dibuat oleh channel Youtube ‘jurnalrisa’

yaitu dengan penggunaan personal brand, masyarakat akan melihat channel Youtube ‘jurnalrisa’dengan positif karena melihat nilai postitif dari Risa Saraswati.

Berdasarkan data-data yang dijelaskan dari seluruh pembahasan hasil analisis penelitian di atas, jelas bahwa untuk meningkatkan kepercayaan viewers dan menjaga atau membentuk citra suatu konten channel Youtube yaitu melalui personal brand public figure Risa Saraswati yang memiliki latar belakang yang cantik, cerdas, good looking, bisa menyanyi, penulis buku dan bisa menarik perhatian khalayak di atas panggung, membuat citra positif channel Youtube ‘jurnalrisa’.

Menurut Kartajaya dalam buku positioning diferensiasi brand citra merek adalah gebyar dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada di benak konsumen. Adapun identitas merek

(8)

adalah identitas yang diinginkan pemasar, dan melekat pada merek.

Salah satu cara yang bisa dipakai untuk memaksimalkan tugas iklan sebagai penyampai positioning adalah: menggunakan model yang pas. Karena kepribadian model yang dipakai akan sangat mempengaruhi kepribadian produk yang diiklankan.

(Kartajaya, 2004:7)

Adapun identitas merek yang diinginkan oleh channel Youtube

‘jurnalrisa’ melekat pada positioning yaitu cara yang bisa dipakai untuk

memaksimalkan sebagai

penyampaian positioning adalah dengan personal brand Risa Saraswati, ketika masyarakat mengingat ‘jurnalrisa’ merupakan channel Youtube yang dibuat Risa Saraswati akan memoengaruhi citra channel Youtube ‘jurnalrisa’ menjadi positif.

Diferensiasi sebagai strategi Branding channel Youtube

‘jurnalrisa’ untuk membentuk persepsi pada pikiran konsumen mampu merubah sikap khalayak, jika positioning itu letaknya di benak target konsumen, maka diferensiasi itu adalah “beda” yang sebenarnya, positioning yang tepat dan dan diferensiasi yang kuat menciptakan brand image dan brand identity yang kuat, seperti halnya dengan channel Youtube ‘jurnalrisa’ di benak para viewersnya. Pada gilirannya hal ini kembali lagi akan memperkuat positioning yang telah dipilih tersebut, serta membangun brand integrity-nya. Proses ini berlangsung secara terus menerus seperti luncuran bola salju, yang pada akhirnya menghasilkan landasan yang solid bagi keunggulan kompetitifnya.

Sikap menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong dalam buku Manajemen Pemasaran, merupakan kecenderungan yang dipelajari oleh seseorang untuk berperilaku dalam suatu cara yang terus menerus pada hal-hal yang disenangi atau tidak disenangi terhadap pembelian suatu produk. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku, sikap juga membantu mengevaluasi suatu kegiatan pemasaran yang akan dilaksanakan. Memahami sikap masyarakat saat ini membantu dalam suatu kegiatan periklanan yang lebih baik. Sikap (attitude) menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

Sikap menempatkan orang ke dalam suatu kerangka untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju sikap yang positif mengenai channel Youtube ‘jurnalrisa’. Karena adanya alasan berbeda dari sikap viewers mengenai channel Youtube

‘jurnalrisa’, maka tim channel Youtube ‘jurnalrisa’ harus mengetahui target pasar yang dituju.

Viewers akan mencari sendiri informasi berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, karena channel Youtube ‘jurnalrisa’

telah memiliki diferensiasinya sendiri.

Peneliti menganalisa dan mengkaitkan dengan teori strategi kesopanan menurut Morissan dalam buku Teori Komunikasi:

Teori Strategi kesopanan ini menyarankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang akan merancang pesan yang didapat melindungi muka

(9)

sekaligus mencapai tujuannya, menurut Brown dan Levinsion kebutuhan ini sebagai face needs atau kebutuhan muka, mereka juga melakukan beberapa konsep mengenai wajah seperti wajah positif adalah keinginan untuk dihargai dan disetujui, disukai dan dihormati, kesopanan positif dirancang untuk dapat memiliki wajah positif menunjukan perhatian memberikan pujian dan menunjukan penghormatan.

(Morissan, 2014:171)

Artinya Risa Saraswati yang memiliki karakter tersendiri saat bernyanyi dan menulis buku selalu memberikan ekspresi wajah yang positif kepada penontonnya dan perilaku sopan, memberikan pujian sapaan dan menunjukan penghormatan, maka Risa Saraswati sangat dihargai oleh penontonnya ketika di atas panggung. Dihargai, disetujui dan dihormati ditunjukkan dengan wajah positif, wajah positif yang artinya wajah untuk enak dilihat atau wajah yang tidak menunjukan aura negative, jadi saat personal brand Risa Saraswati membentuk citra positif yang akhirnya dengan menunjukan wajah positif akan mendapatkan perhatian pujian dan penghormatan itu adalah titik yang akan dicapai personal image oleh khalayak.

Efek personal brand positif Risa Saraswati berpengaruh terhadap brand image channel Youtube

‘jurnalrisa’, karena kredibiltas Risa Saraswati yang cantik, cerdas, ramah, dan selalu memberikan pujian, perhatian, dan penghormatan, hal tersebut berpengaruh sangat besar dalam membangun strategi

membangun citra dalam upaya meningkatkan kepercayaan viewersnya.

PENUTUP Simpulan

Strategi membangun citra dalam upaya meningkatkan kepercayaan viewers channel Youtube ‘jurnalrisa’ pada awalnya dengan personal brand Risa Saraswati yang mempengaruhi citra channel Youtube ‘jurnalrisa’ secara keseluruhan, namun meskipun begitu, strategi nyata untuk membangun citra channel Youtube ‘jurnalrisa’ adalah dengan mengemas isi kontennya dengan membedakan konten tersebut dengan konten-konten channel Youtube horror yang lain, yaitu dengan mengedukasi penontonnya agar tidak takut terhadap hal-hal mistis, memberikan banyak nilai-nilai sejarah yang terkandung pada suatu tempat, dan mengambil pelajaran yang dapat diambil dari kisah makhluk-makhluk tersebut semasa hidupnya, serta tim channel Youtube

‘jurnalrisa’ juga membedakan kontennya dengan konten channel Youtube lain melalui editing gambar.

Saran

Channel Youtube ‘jurnalrisa’

hendaknya melakukan POAC+E (Planning, Organizing, Actuatin, Controlling, dan Evaluation). Dengan adanya manajemen fungsi komunikasi tersebut, channel Youtube ‘jurnalrisa’ dapat mempertahankan citra channel Youtube-nya (brand image) setidaknya agar lebih terorganisir di tengah pesatnya kompetitor lain.

REFERENSI

(10)

https://m.kumparan.com/@kumparan tech/bos-youtube-akui-

youtuber-indonesia-makin- produktif-

1550664693914355873 20Februari2019/19.27

Morissan, M. A. 2010. Periklanan:

Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Soemirat, Soleh, dan Elvinaro Ardianto. 2017. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong.

2007. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan Jilid 1.

Jakarta: PT Indeks.

Kartajaya, Hermawan. 2004. Segitiga Positioning, Diferensiasi, Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Yin, Robert K. Yin. 2008. Studi Kasus: Desain dan Metode.

Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Creswell John. W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Royan, Frans M. 2005. Negotiation Consultive Selling. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: PT Damar.

Susanto, A.B, dan Himawan Wijarnako. 2004. Power Branding: Membangun Merek

Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: Mizan Pustaka.

Kartajaya, Hermawan. 2004. Segitiga Positioning, Diferensiasi, Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

BIODATA PENULIS

Cindy Laurina, lahir di Jakarta pada tanggal 26 Desember 1990. Pada 2015 mengenyam pendidikan program Strata-1 di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung dengan mengambil Peminatan Public Relations. Pada 2019 memulai penelitian mengenai Strategi Membangun Citra dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Viewers Channel Youtube ‘jurnalrisa’

(Studi Kasus Mengenai Citra Channel Youtube ‘jurnalrisa’ di Kalangan Penontonnya)

Seminar yang telah diikuti diantaranya Seminar Protocoler, Table Manner dan Public Speaking pada tahun 2016 dan tergabung dalam kepanitiaan event Simposium Komunikasi di tahun 2016.

Maya Retnasary, lahir di Purwakarta pada tanggal 7 Maret 1986. Berhasil menyelesaikan program Magister Komunikasi Bisnis di Universitas Padjajaran Bandung.

Veny Purba, lahir di Bandung pada tanggal 6 Februari 1984. Pernah mengenyam pendidikan Strata Satu - S1 di Fakultas Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations di Universitas Ars Internasional dan program Magister Komunikasi Bisnis di Universitas Padjajaran Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Soil as a natural barrier on a disposal system is predicted to be able to prevent the dispersion of radionuclides, and the interaction of radionuclides with soil can

Analisis Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kabupaten Ponorogo Sebagai upaya dalam membangun kepercayaan pelanggan, maka pelaku usaha baik dalam