• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA MOJO KEMBANGSORE PARK (MKP) DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA MOJO KEMBANGSORE PARK (MKP) DALAM "

Copied!
178
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peneliti lebih fokus mengembangkan sektor pariwisata karena Kabupaten Mojokerto merupakan daerah yang mempunyai potensi besar untuk mengembangkan atraksi wisata guna meningkatkan perekonomian pedesaan. Salah satu tempat wisata terbaru di Kawasan Wisata Pacet adalah Taman Mojo Kembangsore (MKP). Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Desa Petak, Kec.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Praktis
  • Manfaat Teoritis

Definisi Konsep

Keterkaitan antara supply dan demand dalam pariwisata mengacu pada konsep pembangunan yang didasarkan pada pengelolaan strategi pengembangan pariwisata. Perekonomian masyarakat merupakan suatu cara pemenuhan kebutuhan hidup yang didasarkan pada upaya berupa eksploitasi berbagai sumber daya lingkungan hidup. Dalam hal ini perekonomian masyarakat yang mendominasi upaya pemenuhan kebutuhan hidup berupa sektor ekonomi pariwisata merupakan peluang yang menarik di samping sektor ekonomi lain seperti pertanian, peternakan dan perdagangan masyarakat pedesaan. di tengah perkembangan sektor pariwisata yang pada dekade ini belum terus mengalami kemajuan pesat.

Metode Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Sumber Informasi
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
  • Langkah – Langkah Penelitian

Strategi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. MKP) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dalam meningkatkan pariwisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Upaya strategi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Kementerian Pariwisata dalam pengembangan objek wisata Mandira Bamboo Park saat ini belum berjalan maksimal, karena objek wisata ini baru dibuat dan juga dimiliki oleh perorangan, sehingga pemerintah intervensi sangat terbatas atau belum sepenuhnya diadaptasi oleh Pemerintah. Saat ini pengembangan tempat wisata sudah berjalan, namun proses pengembangannya lambat karena kurangnya modal. Hasil penelitian ini adalah analisis strategi pengembangan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Ende dalam pengembangan daya tarik wisata Taman Nasional Kelimutu dan analisis faktor penghambat dan pendukung pengembangan daya tarik wisata Taman Nasional Kelimutu. . cukup bagus.

Kerangka Konseptual Penelitian

Sistem pariwisata terdiri dari 2 (dua) bagian besar yaitu supply dan demand, dimana masing-masing bagian tersebut merupakan suatu sub sistem yang saling berinteraksi erat satu sama lain. Motivasi, informasi, pengalaman sebelumnya, preferensi, harapan dan citra wisatawan merupakan bagian integral dari subsistem permintaan sebagai bagian dari sistem pariwisata. Tawaran sebagai subsistem sistem pariwisata terdiri dari komponen-komponen seperti industri pariwisata yang sedang berkembang, kebijakan pemerintah nasional, daerah dan daerah, aspek sosial budaya dan sumber daya alam, dimana masing-masing subsistem dan subsistem sebenarnya merupakan suatu sistem tersendiri. yang bekerja ke dalam dan ke luar.

Landasan Teori

  • Definisi Pariwisata
  • Daerah Tujuan Pariwisata
  • Peran Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat

Kelayakan Teknis Pengembangan daya tarik wisata harus bertanggung jawab secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidak ada alasan untuk memaksakan diri membangun suatu objek wisata jika daya dukung objek wisata tersebut rendah. Pembangunan daya tarik wisata tidak bertujuan untuk merusak lingkungan hidup, namun sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan manusia dan meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga tercipta keseimbangan, keselarasan dan keselarasan.

Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo Kembangsore Park (MKP)

  • Strategi Pengembangan Objek Wisata
  • Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Pengembangan Objek

Strategi yang baik adalah koordinasi dalam tim kerja, topik dan identifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip mewujudkan ide rasional, efektif dalam pembiayaan dan mempunyai cara untuk mencapai tujuan secara efisien dan sukses. Oleh karena itu, strategi pengembangan daya tarik wisata adalah pendekatan, perencanaan, dan pelaksanaan pengembangan pariwisata berdasarkan sisi penawaran dan permintaan fasilitas serta daya tarik destinasi wisata. Strategi pengembangan pariwisata harus memperhatikan perpaduan yang harmonis antara 2 (dua) pendekatan utama strategi pengembangan pariwisata yaitu.

Pengembangan aspek produk pariwisata (product-driven) dan produk pariwisata terkait penyediaan unsur supply side. Karakteristik sosio-demografis berupaya menjawab pertanyaan 'siapa menginginkan apa' (Kotler, 1996) (dalam Ketut Suwena, Ngurah Widyatmaja). Misalnya, jenis kelamin dan kelompok umur berkaitan dengan pilihan jenis pariwisata yang dilakukan (Seaton & Bennet, 1996).

Kelompok wisatawan dapat memberikan informasi mengenai alasan mengapa masing-masing kelompok mengunjungi tempat wisata yang berbeda, seberapa besar kelompok tersebut, pola pengeluaran masing-masing kelompok, “kesetiaan” mereka terhadap suatu produk wisata tertentu, kepekaan mereka terhadap perubahan harga produk wisata. , dan tanggapan kelompok terhadap iklan produk wisata yang berbeda-beda. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan terletak pada identifikasi permasalahan yang muncul berdasarkan analisis strategis lingkungan dalam teori manajemen strategis di atas. Identifikasi yang dilakukan peneliti meliputi observasi, observasi dan wawancara kepada pihak yang berwenang atau pengelola tempat wisata, hingga pihak yang memimpin sistem pariwisata sebagai pelaku dalam sistem trilogi pariwisata, beserta identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan.

Identifikasi faktor eksternal berupa: kondisi alam, dukungan pemerintah daerah, dan persaingan dengan daya tarik wisata lainnya.

Upaya Penerapan Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo

  • Pendekatan Perencanaan Strategis Pariwisata
  • Perencanaan Strategis Pariwisata

Tujuannya agar pengembangan pariwisata dapat terlaksana dengan baik dan tujuan serta sasaran memperoleh hasil yang optimal. Dalam perencanaan ini dipertimbangkan secara matang aspirasi dan kontribusi masyarakat lokal sebagai masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata dan memperoleh manfaat dari pengembangan pariwisata, sehingga terjadi proses sinergi yang saling mendukung dan memperkuat kebijakan pembangunan. Dalam perencanaan dan pengembangan kegiatan pariwisata perlu diupayakan keterpaduan antara dua komponen utama perencanaan, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran.

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang sangat mendasar, karena perencanaan dan pengembangan suatu objek dan daya tarik wisata (supply) pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan (demand) terhadap suatu objek wisata. Oleh karena itu, pendekatan pembangunan tidak dapat hanya didasarkan pada sisi produk atau sisi penawaran (product-driven), namun harus merupakan kombinasi antara sisi produk dan sisi pasar (market product-driven). Dengan menggunakan kerangka 'perencanaan strategis', pengembangan pariwisata daerah dipandu oleh amanat, visi, misi dan analisis lingkungan internal dan eksternal.

Pengembang pariwisata harus mampu merumuskan tujuan pengembangan pariwisata secara jelas dan tegas agar mudah dipahami oleh seluruh komponen yang terlibat dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata harus didasarkan pada pertimbangan yang jelas, terutama dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Pengembangan pariwisata harus didasarkan pada alasan yang kuat, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya.

Pengembangan pariwisata harus dilaksanakan dengan baik, oleh karena itu pengembang harus mampu merumuskan rencana pengembangan pariwisata yang disesuaikan dengan kondisi setempat.

GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

Gambaran Umum Objek Wisata Mojo Kembangsore Park (MKP)

  • Visi dan Misi
  • Susunan Kepegawaian
  • Susunan Organisasi
  • Tugas Pokok dan Fungsi

Mengoptimalkan potensi desa dan segala sumber daya dalam meningkatkan pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP). Berikut penyajian data dalam bentuk tabel pembahasan mengenai pendapatan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP). Pertanyaan motivasi dan preferensi pengunjung wisata di objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP).

Keikutsertaan seluruh aktor tersebut menciptakan kerjasama dalam upaya pengembangan objek wisata Taman Bunga Mojo (MKP). Berdasarkan penjelasan penyertaan di atas dalam kasus objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP), pihak Disparpora tidak. Pengelolaan dan penataan daya tarik wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP), meliputi pengembangan produk wisata dan pasar wisata terkait dengan pendekatan supply and demand, strategi dan konsep pengembangan yang diperoleh sudah baik, namun perlu adanya perencanaan strategis yang lebih matang, teori perencanaan strategis yang disampaikan oleh (Bryson dalam (Zaenuri, 2012:34).

Apa saja faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat? Bagaimana upaya strategi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat? Apa saja faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat?

Bagaimana upaya penerapan strategi pengembangan daya tarik wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) yang dilakukan Disporabudpar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat?

Gambaran Umum Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga

  • Visi dan Misi
  • Susunan Kepegawaian
  • Susunan Organisasi
  • Tugas Pokok dan Fungsi

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Gambaran Objek Wisata Mojo Kembangsore Park (MKP)

  • Latar Belakang, Visi, Misi, Tujuan
  • Kondisi Terkini

Dari pernyataan tersebut maka strategi pengembangan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) memerlukan pengelolaan organisasi dan manajerial berdasarkan konsep perencanaan strategis. Dari uraian pernyataan wawancara, latar belakang dibentuknya objek wisata Taman Mojo Kembang Sore (MKP) adalah sebagai bentuk upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui sektor perekonomian yaitu melalui keberadaan objek wisata ini. Melalui “Badan Usaha Milik Desa” PETAK JAYA, Pemerintah Desa Petak membangun objek wisata dengan konsep Kawasan Objek Wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP).

Langkah pemerintah desa setempat ini bukan tanpa alasan, pasalnya sebelum objek wisata MKP didirikan, lahan yang digunakan untuk pembangunan objek wisata tersebut masih terbengkalai. Keterlibatan masyarakat dalam konteks pengembangan daya tarik wisata berupa seluruh unsur pembangunan yang termasuk dalam trilogi pelaku pariwisata penggerak sistem pariwisata. Dengan demikian, penerapan teori tersebut pada perencanaan strategis yang dijadikan acuan penelitian dalam menggali informasi terkait pengembangan atraksi wisata telah terjawab.

Pada sub-bab pada bagian kondisi saat ini, peneliti mencoba menjelaskan bagaimana berjalannya objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) saat ini berdasarkan kondisi operasional tergantung pada berbagai objek wisata yang belum terealisasi secara keseluruhan. Berdasarkan pemaparan narasumber yaitu Bapak Sukandar Basuki selaku manajer operasional pada struktur organisasi dan pengelolaan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP), peneliti memberikan gambaran akhir keadaan sebenarnya berdasarkan kemampuan observasi peneliti. . sebagai berikut. Selanjutnya penjelasan berupa konsep pengembangan atraksi wisata secara keseluruhan dan luas cakupan kawasan yang digunakan adalah sebagai berikut.

Penggunaan lahan berasal dari lahan koperasi, hibah dari pemerintah kota, dan hibah dari pemangku kepentingan yang berperan dalam pengelolaan objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP).

Tabel 4.1 Pendapatan Sementara
Tabel 4.1 Pendapatan Sementara

Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo Kembangsore Park (MKP)

  • Strategi Pengembangan Produk Driven
  • Strategi Pengembangan Market Driven

Badan usaha milik desa mempunyai hak milik, karena objek wisata MKP merupakan unit usaha BUMDesa “Petak Jaya”. Kepemilikan Objek Wisata (MKP) Taman Mojo Kembangsore merupakan usaha yang seluruhnya dirintis oleh desa dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Lebih lanjut dijelaskannya, objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) merupakan destinasi wisata yang terencana dan terkonsep dengan baik dengan upaya strategis pengembangan objek wisata berbasis pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, objek wisata MKP yang sudah berjalan saat ini masih belum sepenuhnya selesai untuk dikembangkan kedepannya. Peran serta pemerintah desa, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya bersinergi untuk meningkatkan pengembangan atraksi wisata yang maju. Proses pengelolaan objek wisata MKP selain menggunakan Dana Desa juga melibatkan peran masyarakat dalam menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada program sertifikat modal.

Karena tergabung dalam kelompok usaha bersama, maka pendapatan dari objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP) dibagi rata. Dengan demikian, tahapan strategi pengembangan objek wisata jangka panjang dan jangka pendek telah sesuai dengan perencanaan strategi pengembangan objek wisata. Dalam memenuhi strategi pengembangan yang dilaksanakan oleh pengelola objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP), dipahami bahwa strategi pasar pariwisata berupa pemasaran dan promosi.

Peneliti fokus pada opini dan persepsi masyarakat dan pengunjung saat berwisata ke objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP), serta berbagai hasil wawancara pengunjung wisata terkait persepsi wisatawan terhadap pengembangan Taman Mojo Kembangsore (MKP). daya tarik.

Tabel 4.5 Kelompok Usaha Bersama yang Tergabung dalam  MKP
Tabel 4.5 Kelompok Usaha Bersama yang Tergabung dalam MKP

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Objek Wisata

  • Faktor Internal
  • Faktor Eksternal

Jadi, keputusan ada pada pemangku kepentingan pengelola objek wisata Taman Mojo Kembangsore (MKP). Upaya penerapan strategi pengembangan properti wisata Mojo Kembang Sore Park (MKP) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 1) Pendekatan perencanaan strategis untuk pariwisata. Pengembangan Properti Pariwisata di Taman Nasional Kelimutu untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Ende (Studi Kasus di Balai Besar Taman Nasional Kelimutu Kabupaten Ende).

Dokumentasi wawancara dengan Ibu Ika salah satu penyewa toko di pasar wisata, toko oleh-oleh di objek wisata Taman Mojo Kembangsore.

Upaya Penerapan Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo

  • Pendekatan Perencanaan Strategis
  • Perencanaan Strategis Pariwisata

PENUTUP

Kesimpulan

Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo Kembangsore Park

Peningkatan potensi dan daya tarik fasilitas wisata dapat dilakukan sesuai dengan pendekatan utama strategi pengembangan pariwisata menurut model pendekatan sistem Hall (2000), yaitu: . a) pengembangan aspek produk wisata (driven by product) b) pengembangan aspek pasar wisata (driven by the market).

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Objek

Upaya yang Penerapan Strategi Pengembangan Objek Wisata Mojo

  • Saran

Pedoman Wawancara

Surat Izin Penelitian

Kartu Bimbingan

Dokumentasi

Gambar

Tabel 4.1 Pendapatan Sementara
Tabel 4.2 Pendapatan Bulan Januari
Tabel 4.3 Pendapatan Buan Februari 2021
Tabel 4.5 Kelompok Usaha Bersama yang Tergabung dalam  MKP
+7

Referensi

Dokumen terkait

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam