• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Pada Diagnosa Awal Penyakit Tifus Menggunakan Metode Forward Chaining

N/A
N/A
Byjoaye

Academic year: 2024

Membagikan "Studi Kasus Pada Diagnosa Awal Penyakit Tifus Menggunakan Metode Forward Chaining "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Aulia Nissa Widirti

NIM : 2211016220027

Mata Kuliah : Kecerdasan Buatan

Studi Kasus Pada Diagnosa Awal Penyakit Tifus Menggunakan Metode Forward Chaining

Forward Chaining adalah teknik pencarian ke depan yang dimulai dengan menggunakan informasi yang ada kemudian menggabungkan rule untuk mendapatkan hasil berupa suatu kesimpulan. Komputer akan melakukan analisa terhadap masalah yang sedang terjadi dengan mencari beberapa fakta yang cocok dengan bagian IF dari aturan IF-THEN (Susilawati &

Fahmi, 2022).

Dalam studi kasus ini, saya mengunakan metode forward chaining untuk melakukan diagnosa awal pada penyakit tifus. Metode forward chaining dimulai dari pengumpulan fakta-fakta berupa gejala-gejala yang dialami pasien, selanjutnya dari pengumpulan gejala tersebut akan ditarik kesimpulan mengenai penyakit yang diderita pasien.

Adapun gejala penyakit tifus dapat dilihat pada tabel berikut:

Variabel Gejala Nama Gejala

A Deman sampai 2 minggu

B Nyeri otot

C Batuk

D Mudah lelah

E Sakit kepala berat

F Nyeri sendi

G Sakit perut

H Muntah

I Sensitif terhadap cahaya

J Mengalami Tifus

Adapun aturan (rule) pengujian algoritma forward chaining dapat dilihat pada tabel berikut:

Kode Rule (aturan)

R1 If A And C Then E R2 If G And H Then I R3 If C And H Then B

R4 If I Then J

R5 If B And E Then F R6 If F And B Then D

R7 If D Then D

(2)

Contoh Kasus:

Disebuah rumah sakit terdapat seorang pasien akan memeriksakan kesehatannya. Pasien tersebut khawatir karena akhir-akhir ini dia mengalami beberapa gejala sakit tifus, yaitu demam sampai 2 minggu, batuk, serta muntah. Apakah diagnosa jika dia mengalami penyakit tifus itu benar?

Penyelesaian:

Fakta Awal yang diketahui : A (demam sampai 2 minggu ), C (Batuk), H (Muntah).

Goals : J (mengalami tifus)

Langkah-langkah menggunakan metode forward chaining adalah sebagai berikut:

1. Step 1 : RI = If A And C Then E

Pertama dimulai dari fakta awal yang diketahui yaitu variabel A dan C yang terletak pada R1, karena variabel A dan C merupakan fakta awal yang diketahui bernilai benar, maka konklusi Then variabel E itu benar. Oleh karena itu di punyai fakta baru yaitu variabel E.

2. Step 2 : R3 = If C and H Then B

Kemudian pada R3 diketahui yaitu variabel C dan H yang merupakan fakta awal, yang diketahui bernilai benar,maka konklusi Then variabel B itu benar. Oleh karena itu dipunyai fakta baru yaitu variabel B.

3. Step 3 : R5 = If B And E Then F

Lalu R5 diketahui yaitu variabel B dan E yang merupakan fakta baru, yang diperoleh dari langkah 1 dan 2 yang diketahui bernilai benar, maka konklusi Then variabel F benar. Oleh karena itu dipunyai fakta baru yaitu variabel F.

4. Step 4 : R6 = If F And B Then D

Pada R6 diketahui yaitu variabel F dan B yang merupakan fakta baru, yang diperoleh dari langkah 2 dan 3 yang diketahui variabel F dan B bernilai benar, maka konklusi Then variabel D benar. Oleh karena itu di punyai fakta baru yaitu variabel D.

5. Step 5 : R7 = If D Then G

Pada R7 diketahui yaitu variabel D yang merupakan fakta baru, yang diperoleh dari langkah 4 yang diketahui variabel D bernilai benar, maka konklusi Then variabel G benar. Oleh karena itu di punyai fakta baru yaitu variabel G.

6. Step 6 : R2 = If G And H Then I

Lalu pada R2 diketahui yaitu variabel G dan H, dimana G merupakan fakta baru yang di peroleh dari langkah 5 dan H merupakan fakta awal, yang diketahui variabel G dan H bernilai benar, maka konklusi Then variabel I benar. Oleh karena itu dipunyai fakta baru yaitu variabel I.

7. Step 7 : R4 = If I Then J

Terakhir pada R4 diketahui yaitu variabel I yang merupakan fakta baru, yang diperoleh dari langkah 6 yang diketahui variabel I bernilai benar, maka konklusi Then variabel J benar. Oleh karena itu Goals J bernilai benar.

Dari step-step diatas didapatkan kesimpulan.

Karena Goals J benar, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami sakit tifus.

Goal J

Fakta Awal A, C, H

Fakta Baru E, B, F, D, G, I, J

(3)

Sumber:

Susilawati, & Fahmi, H. (2022). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Anak- Anak Dengan Metode Forward Chaining Di Puskesmas Aras Kabu. Jurnal Sistem Informasi Kaputama (JSIK), 6(1), 24–30. https://doi.org/10.59697/jsik.v6i1.178 Sari, P. (8 Juni 2022). Contoh kasus Forward Chaining #Sitem pakar berbasis aturan.

Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=q5c4TWpQnaU

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses uji coba yang telah dilakukan, metode forward chaining dan certainty factor dapat digunakan dalam pembuatan sistem pakar diagnosa diabetes karena penyakit

Untuk forward chaining menghasilkan kesimpulan berupa hasil diagnosa penyakit dari pencarian yang dijawab dari pertanyaan ya atau tidak, sedangkan metode certainty factor

Pada gambar 2 diatas dapat dilihat skenario (flow of event) use case dari Aplikasi Sistem pakar diagnosa penyakit lambung dengan metode forward chaining

Metode yang digunakan untuk membangun sistem pakar diagnosa penyakit tanaman bunga krisan ini adalah dengan Forward Chaining untuk proses pemilihan gejala yang akan

Berdasarkan rencana, kasus dan hasil pengujian terhadap Penerapan Metode Forward Chaining pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Hidroponik dalam penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian terhadap sistem pakar diagnosa penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) berbasis web dengan metode forward chaining ,

APLIKASI ANDROID DIAGNOSA PENYAKIT BIPOLAR DISORDER MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yohanes Nur Eko Prasetyo1, Dwiza Riana2, Mayya Nurbayanti Shobary3 1Universitas BSI,

Kesimpulan Berdasarkan evaluasi hasil uji coba, aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Diare Pada Anak-anak menggunakan metode Forward Chaining yang telah dibuat dapat