Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang dominan mempengaruhi penurunan fungsi ginjal dengan menggunakan regresi Cox. Dari model di atas terlihat bahwa faktor dominan yang mempengaruhi penurunan fungsi ginjal adalah pola makan dan pola makan. Pasien yang memiliki pola makan teratur memiliki risiko 2,84 kali lebih rendah mengalami penurunan fungsi ginjal dibandingkan pasien yang memiliki pola makan tidak teratur.
Latar Belakang
Untuk mencegah gagal ginjal berlanjut ke tahap selanjutnya, apalagi mencapai tahap akhir gagal ginjal, perlu diperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan fungsi ginjal. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi gagal ginjal maka dilakukan survei terhadap pasien gagal ginjal di RSUP DR. Untuk itu penelitian ini diberi judul “Faktor Dominan yang Mempengaruhi Gagal Ginjal Menggunakan Regresi Cox (Studi Kasus di RS DR. M. Djamil Padang)”.
Pembatasan Masalah
Model regresi cox adalah teknik statistik untuk melihat hubungan antara kelangsungan hidup objek dengan variabel bebas yang berbeda (Stephen, 2009:1). Model regresi Cox ini memungkinkan risiko kegagalan untuk dilihat pada suatu titik waktu, dimana dalam penelitian ini kegagalan berarti fungsi ginjal pasien kembali menurun yang ditandai dengan munculnya kembali gejala penyakit. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe B di Sumatera Barat, artinya rumah sakit ini sudah dapat menerima beberapa rujukan untuk kasus kesehatan, termasuk gagal ginjal.
Perumusan Masalah
Pendekatan dan Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Pendugaan Distribusi Data
Untuk menentukan distribusi mana yang paling sesuai dengan data, bandingkan nilai Anderson-Darling untuk setiap distribusi yang diuji. Distribusi dengan nilai Anderson-Darling paling kecil dibandingkan dengan distribusi lainnya menunjukkan bahwa data mengikuti distribusi tersebut (Wahyudi, 2011: 2).
Analisis Survival
Fungsi Survival
Menurut Collett, waktu kelangsungan hidup individu, t, dapat dianggap sebagai nilai variabel, T, di mana T > 0. Asumsikan bahwa T memiliki distribusi probabilitas dengan fungsi kepadatan probabilitas f(t). 1) di mana F(t) adalah probabilitas bahwa waktu kelangsungan hidup kurang dari waktu t. Menurut Collet, fungsi kelangsungan hidup, S(t) didefinisikan sebagai fungsi yang menyatakan probabilitas bahwa seseorang dapat bertahan hidup lebih dari atau sampai waktu t", rumus umum fungsi kelangsungan hidup didefinisikan sebagai berikut.
Fungsi Hazard
Model Regresi Cox
Jika suatu keadaan dimana resiko kegagalan pada waktu tertentu bergantung pada nilai variabel penjelas p. Himpunan nilai variabel penjelas dalam model regresi Cox direpresentasikan dengan vektor x sehingga x =. adalah fungsi hazard untuk individu dimana semua variabel penjelas untuk vektor x memiliki nilai nol, maka fungsi tersebut disebut fungsi hazard dasar. Model regresi Cox atau model proportional hazard adalah sebagai berikut :. dimana adalah fungsi dari nilai vektor dari variabel penjelas untuk individu ke-i.
Pendugaan Parameter Model
Untuk observasi waktu bertahan hidup, datanya terdiri dari n pasang observasi, dimana pasangan tersebut berasal dari individu ke-i, karena dalam n. Benar adalah variabel indikator yang memiliki nilai nol untuk pengamatan yang disensor dan 1 sebaliknya.
Uji Signifikansi Model
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat secara bersama kontribusi variabel bebas dalam model. Uji likelihood ratio merupakan uji statistik yang didasarkan pada perbandingan model null yaitu model sederhana tanpa menyertakan variabel penjelas dan model lengkap yang menyertakan variabel penjelas. Nilai kemungkinan log dari model null dilambangkan dengan , dan nilai kemungkinan log dari model lengkap dilambangkan dengan .
Uji Signifikansi Parameter
Seleksi Model
Variabel Dummy
Penyakit Gagal Ginjal
Menurut NKF (National Kidney Foundation, 2002) “gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal, yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 60 ml”. Gagal ginjal adalah keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan menetap sehingga ginjal tidak berfungsi dengan baik (Wilson, 1994). Penurunan fungsi ginjal yang progresif berlanjut bahkan setelah penyakitnya sembuh atau menjadi tidak aktif.
Penyebab gagal ginjal terbagi menjadi dua kategori, yaitu penyakit ginjal primer dan penyakit ginjal sekunder (Republika, 13 Mei 2005). Saat fungsi ginjal kita mulai menurun, dokter akan mengantisipasi perkembangan gagal ginjal pasien dan melanjutkan pengobatan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan lainnya. Ketika gagal ginjal berlanjut ke tahap ini, anemia dan masalah tulang menjadi lebih umum.
Pengobatan ditujukan untuk memperlambat progresifitas gagal ginjal, karena jika tidak ditangani, gagal ginjal akan terus berlanjut dan akhirnya mencapai gagal ginjal terminal atau terminal. Menurut Bonaventure Dishart (www.biofirstore.com), penurunan fungsi ginjal terjadi di atas usia 40 tahun. Selain faktor di atas, menurut Goldsmith (2007:13), terdapat faktor ras/etnis, riwayat keluarga, faktor genetik, hipertensi, diabetes, penyakit autoimun, merokok, obesitas, konsumsi alkohol, status ekonomi rendah dan penggunaan analgesik. . juga merupakan faktor risiko diabetes.gagal ginjal.
Seorang penderita gagal ginjal harus mendapatkan nutrisi yang baik dan cukup, karena dapat mengurangi beban pada ginjal, meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat laju penurunan fungsi ginjal.
Jenis penelitian
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sampel
185) Teknik Accidental Sampling adalah pemilihan sampel yang dilakukan terhadap orang atau benda yang ditemukan disana secara kebetulan. Sehingga pada penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah pasien gagal ginjal yang menjalani rawat jalan di RSUP DR. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal yang fungsi ginjalnya dinyatakan normal oleh dokter dan kemudian mengalami penurunan fungsi ginjal kembali.
Variabel dan Data
Variabel ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu kode 1 jika lulus SMA, kode 2 jika lulus SMA, dan kode 3 jika lulus kuliah. Variabel ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu kode 1 untuk ibu rumah tangga, kode 2 untuk PNS, kode 3 untuk perorangan dan kode 4 untuk wiraswasta. Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 jika pasien tidak mengikuti pola makan secara teratur dan kode 0 jika pasien mengikuti pola makan secara teratur.
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 jika ada riwayat keluarga gagal ginjal dan kode 0 untuk pasien yang tidak memiliki riwayat keluarga gagal ginjal. Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 jika pasien memiliki penyakit selain gagal ginjal dan kode 0 untuk pasien yang tidak memiliki penyakit lain. Dibagi menjadi 3 kategori yaitu kode 1 bila pasien rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter, kode 2 bila tidak rutin dan kode 3 bila belum pernah periksa kesehatan.
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 untuk kategori pasien yang merasakan stress dan kode 0 untuk pasien yang tidak merasakan stress. Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 jika lingkungan mengucilkan mereka dan kode 0 jika lingkungan tidak mengucilkan mereka. Dibagi menjadi 2 kategori yaitu kode 1 untuk pasien yang makannya tidak teratur dan kode 0 untuk pasien yang makannya teratur.
Dibagi menjadi 2 kategori, kode 1 jika asupan makanan tidak mencukupi dan kode 0 jika asupan makanan cukup.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu kode 1 untuk pasien yang pola tidurnya tidak teratur dan kode 0 untuk pasien yang pola tidurnya teratur setiap hari.
Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Validitas mengacu pada sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang hendak diukur (Singarimbun & Effendi, 1989:124). Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur makna dari suatu konsep yang diukurnya. Validitas konstruk yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan bantuan ahli untuk menguji struktur dan pernyataan kuesioner.
Uji Reliabilitas
Teknik pengulangannya adalah dengan memberikan kuesioner kepada responden yang sama pada dua kesempatan yang berbeda (http://www.konsultanstatistik.com). Dari hasil tersebut koefisien Spearman-Brown sebesar 0,600 yang berarti reliabilitas instrumen tinggi karena berada pada kisaran 0,600 sampai 0,800.
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data
Pendugaan Distribusi Data
Untuk menentukan distribusi mana yang paling cocok dengan data, lihat nilai Anderson Darling. 21 Nilai Anderson Darling terkecil adalah distribusi Weibull, sehingga distribusi yang dipilih dan sesuai untuk data tersebut adalah distribusi Weibull.
Hasil Analisis
Berdasarkan hasil output pada Lampiran 4 terlihat bahwa yang memenuhi asumsi proportional hazard adalah jenis kelamin, pola makan, faktor keturunan, stres dan pola makan. Dengan menggunakan software SAS, diperoleh output seperti pada Lampiran 6, dari hasil tersebut estimasi parameter (intercept) dan (scale) adalah sebagai berikut. Uji signifikansi model menggunakan uji rasio kemungkinan seperti pada persamaan (16), berdasarkan model lengkap dengan model nol.
Dengan menggunakan perhitungan dari perangkat lunak SAS, diperoleh nilai probabilitas log untuk model nol (nilai ini dapat dilihat pada Lampiran 5) dan nilai probabilitas log untuk model lengkap adalah nilai ini (ditunjukkan pada Lampiran 6), untuk mendapatkan nilai. Untuk mengetahui peran atau kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap model dilakukan uji Wald. Untuk memilih model terbaik, prosedur pengujian yang digunakan adalah metode Akaike's Information Criterion (AIC) seperti pada persamaan (18), dengan membandingkan model lengkap dengan model tereduksi (model yang hanya memasukkan dan .
Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SAS, diperoleh nilai log-likelihood untuk model lengkap (nilai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6) dan untuk model yang diperkecil. nilai ini dapat dilihat pada Lampiran 7). Kemudian dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 2 maka nilai dari tabel Chi square adalah 5,99. Ini berarti bahwa model tersebut signifikan karena setidaknya satu penduga parameter tidak sama dengan nol.
Selanjutnya untuk uji Wald berdasarkan output SAS seperti pada Lampiran 7 diketahui p-value 0,0044 dan 0,0003.
Pembahasan
Berdasarkan uji likelihood ratio diketahui bahwa model regresi cox terbaik adalah signifikan karena dapat menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Setiap parameter dalam model juga signifikan karena diketahui dari uji Wald bahwa (pola makan) dan (pola makan) berpengaruh signifikan terhadap waktu bertahan hidup pasien. Probabilitas penurunan fungsi ginjal (jika dilihat dalam 1 tahun pertama dinyatakan normal oleh dokter) untuk pasien yang mengikuti pola makan umum adalah 0,03153.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa risiko penurunan fungsi ginjal pada pasien dengan pola makan teratur adalah 2,84 lebih rendah dibandingkan pada pasien dengan pola makan tidak teratur. Artinya risiko penurunan fungsi ginjal pada pasien dengan pola makan teratur 3,32 lebih rendah dibandingkan pada pasien dengan pola makan tidak teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi atau mengawali terjadinya penurunan fungsi ginjal pada pasien adalah pola makan dan pola makan.
KESIMPULAN
SARAN
Plot Probabilitas y Normal - 95% CI. Plot Probabilitas Lognormal 3-Parameter y - 95% CI. Plot Probabilitas y Eksponensial - 95% CI. Plot Probabilitas y 2-Parameter Eksponensial - 95% CI. Probability Plot dari nilai ekstrim terkecil - 95% CI. Plot Probabilitas y Weibull - 95% CI. Plot Probabilitas y 3-Parameter Weibull - 95% CI. Plot Probabilitas Nilai Ekstrim Terbesar - 95% CI. Plot Probabilitas Logistik y - 95% CI. Plot Probabilitas y Loglogistik - 95% CI. Plot Probabilitas Logistik 3-Parameter - 95% CI. Saat pertama kali Anda didiagnosis menderita penyakit ginjal, kapan fungsi ginjal Anda dinyatakan normal oleh dokter. gejala penyakit hilang) 7. Sebelum fungsi ginjal saya menurun lagi (gejala penyakit tidak muncul kembali), saya suka makan makanan yang tinggi potasium (seperti: pisang, tomat, ubi jalar, kelapa muda , nangka, bayam, sawi, durian, petai, jantung, kentang).
Sebelum fungsi ginjal saya kembali menurun (gejala penyakit tidak muncul kembali), saya suka makan makanan dengan kandungan sodium tinggi (seperti: ikan asin, telur asin, makanan kaleng, makanan berbumbu, fast food). Sebelum fungsi ginjal kembali menurun (gejala penyakit belum muncul kembali), saya suka makan makanan dengan kandungan garam tinggi a. Saya menderita penyakit selain penyakit ginjal (seperti: hipertensi, diabetes melitus, hepatitis, TBC, HIV, sifilis, filariasis, lupus, asam urat, jantung).